Tittle : Voice
Rated : M
Desclaimer : Ampuni dosa hamba-Mu ini.. T^T
Warning! GS!
Kyungsoo berbaring di ranjang sambil menatap handphone-nya. Sungguh! Dia bosan dan butuh pencerahan! Tiba-tiba Kyungsoo terduduk di ranjangnya. Sebuah bola lampu kuning dengan cahaya yang seperti lampu disko-hidup dan mati secara bergantian- mengambang di atas kepalanya.
KIM JONGIN!
Kenapa nama itu tidak terlintas di otak lemotnya sejak tadi? Dengan sigap Kyungsoo mencari kontak jongin dan langsung men-dial nomor tersebut. Suara merdu mbak 'Veronica' singgah di telinga Kyungsoo.
'Tekan 5 untuk mengaktifkan nada dering ini..
Ku hamil duluan, sudah 3 bulan
Gara-gara pacaran tidurnya berduaan
Ku hamil duluan, sudah 3 bulan
Gara-gara pacaran main gelap-gelapan'
Kyungsoo sweatdrop mendengar lagu yang agak gimanaaaa gitu, yang menjadi nada dering Jongin.
"Halo?"
Deg!
Suara berat nan lembut itu seolah menghipnotis Kyungsoo. Tubuhnya terasa panas dan sesuatu di selangkangannya berkedut basah.
"Halo?"
Suara itu terdengar lagi. Membangunkan Kyungsoo dari fantasi joroknya. Dengan cepat Kyungsoo menjawab.
"I-iyahh? Halo."
Ini buruk. Nafas Kyungsoo sedikit tersengal. Sementara tangan kirinya sibuk memainkan payudaranya yang besar dari luar bajunya. Jujur saja, Kyungso bangga dengan ukuran payudaranya yang melebihi Hyorin si ketua cheerleaders.
"Kau tak apa?"
"Aku tidak apa-apa." Jawab kyungsoo cepat. Otaknya terasa membeku. Sementara bajunya sudah tersingkap. Menampilkan bra hitam favorite Kyungsoo. Tangan kirinya kembali menyusup. Kali ini bukan ke dalam bajunya, melainkan roknya. Untuk mengelus celah basah di sana.
"Sedang apa?"
"Akuhanya sedang bosan. Nngghhh…." Oh tidak! Apakah Jongin mendengarnya? Tapi… Tangan Kyungsoo tidak bisa berhenti menggesek titik sensitive itu.
"Aku sedang tiduran. Kalau kau basan lakukanlah sesuatu." Kyungsoo memang sedang melalukan sesuatu.
"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan." Kyungsoo berusaha keras menetralkan suaranya. Gesekan tangannya semakin cepat. Membuat suara becek lembab mulai terdengar.
"Kenapa tidak keluar saja?" keluar? Ouuhhh… kebetulan sekali aku akan keluar dalam artian lain.
"A-aku malas keluar." Kyungsoo menggigit bibir bawahnya kuat. Vagina-nya berkedut kuat. Dan semakin banyak lender bening mengalir di selangkangannya.
"Aku tutup dulu ya? Handphone-ku lowbat."
Kyungsoo tersenyum tipis. "Okay, bye. Dan terima kasih." Kyungsoo langsung memutuskan sambungan telefon tersebut.
Tangan kanannya gemetar, membuat handphone canggih itu tergeletak di sampingnya. Nafasnya memburu.
.
.
'Apa yang barusan aku lakukan?'
The End
