Fei kepikiran untuk bikin fict ini Kakashi x Hinata itu dadakan plus-plus loh, seriusan deh ._.
.
Disclaimer: Kishimoto Masashi
WARNING: TOTALLY AU (alternate universe), Kakashi berumur 24 tahun, Kurenai berumur 27 tahun, Hinata dkk berumur 18 tahun, umpamakan Universitas yang dipakai adalah satu-satunya universitas yang ada.
.
.
I For You
~Chapter 1~
by Fei Mei
.
.
'Tetapi, saya beri kalian tips agar bisa diingat baik oleh dosen sampai kalian lulus kuliah. Yang pertama, jadilah mahasiswa terpintar sekaligus paling rajin di kelas. Yang kedua adalah menjadi murid paling bodoh di kelas.'
.
Hatake Kakashi berjalan dengan malas menuju kelasnya. Bukan, ia bukannya malas mengikuti kegiatan belajar-mengajar hari ini, tetapi memang seperti itulah gaya berjalannya –seperti orang yang sedang malas melakukan sesuatu. Dan tidak, ia tidak perlu duduk diam mendengarkan guru menerangkan pelajaran di depan kelas, sebab ialah si guru itu sendiri. Dia adalah Hatake sensei, salah satu guru bahasa Inggris di Universitas Konoha. Oh, mungkin bukan 'guru' namanya, melainkan 'dosen'.
Umurnya masih 24 tahun, belum lama lulus. Di tahun terakhirnya sebagai mahasiswa di jurusan sastra (ia juga menempuh pendidikan di Universitas Konoha), Kakashi pernah mendaftarkan diri untuk menjadi asisten dosen di mata kuliah favoritnya –bahasa Inggris. Ketika lulus, ia melamar kerja di universitas tersebut sebagai dosen bahasa Inggris dan diterima. Tetapi karena ia masih termasuk baru, dosen muda, dan masih belum banyak pengalaman, ia masih belum boleh mengajar di kelas.
Seperti biasa, setiap kelas akan dimasuki tiga orang dosen: dosen pengajar yang akan lebih banyak mengajar di depan kelas; dosen utama yang adalah seorang dosen senior, ia akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa yang sudah dijelaskan oleh dosen pengajar; dosen junior –yang sebenarnya itu tidak bisa disebut 'junior' entah kenapa, tetapi intinya dosen ini memiliki pengalaman tidak sebanyak kedua dosen lainnya serta belum boleh mengajar, kerjaannya hanya menjelaskan hal yang diminta oleh kedua dosen lainnya.
Pukul 11.20 siang, Kakashi memutar kenop pintu kelas yang nomornya ada dijadwal kerjanya. Huuft, untunglah kali ini ia tidak telat –waktunya terlalu pas malah. Ya, biasanya ia sering telat masuk kelas sampai-sampai nyaris selalu mendapat hadiah berupa teguran dari dosen seniornya.
Begitu pemuda berambut perak itu masuk ke dalam kelas, ruangan kelas yang ramai itu langsung hening. Pemuda-pemudi yang tadinya berdiri dekat dengan meja temannya pun langsung kembali ke kursi masing-masing. Ah, mungkin memang seperti ini kebiasaan para mahasiswa baru. Yep, kelas bahasa Inggris yang dimasuki Kakashi hari ini diisi oleh para mahasiswa baru yang baru saja menyelesaikan ospek mereka minggu lalu –alias ini adalah kelas bahasa Inggris pertama kelas itu.
Ia berjalan di depan kelas, dari pintu menuju kursi dosen yang ada di seberang pintu. Sambil berjalan, ia melayangkan pandangannya, menatap wajah-wajah mahasiswa yang akan bertemu dengannya setiap minggu di hari dan jam yang sama seperti sekarang. Dan ternyata...wajah-wajah yang ia lihat tidak begitu asing untuknya. Bukan, bukan berarti Kakashi pernah kenal dengan mereka, tetapi ia pernah masuk ke kelas mereka saat ospek di hari kedua minggu lalu.
Walaupun masih pemula, Hatake Kakashi termasuk dosen yang telinganya paling tajam se-universitas itu. Lewat indra pendengarannya yang terbilang tajam itu, dengan mudah ia mengetahui gosip-gosip antarmahasiswa di kampus itu yang berterbangan mengenai dirinya. Kakashi tahu bahwa para mahasiswa sering menjulukinya dengan sebutan dosen paling cuek, dosen paling menyebalkan, dosen paling ditakuti, paling asyik diajak ngobrol di luar kelas, dan sebagainya. Bahkan, karena usianya yang masih muda, ada sejumlah mahasiswi yang diam-diam menjadi penggemar rahasia darinya. Ckckck.
Kakashi yakin kelas yang ia masuki saat ini pun sudah mengecap dirinya sebagai dosen yang menyebalkan, karena hobinya melontarkan pertanyaan-pertanyaan di kelas serta memaksa muridnya menjawab –jika tidak ada yang jawab, ia akan terus 'menekan' mereka sampai ada yang berani mengutarakan jawaban dari soal yang diberikan. Cap itu diberikan kelas ini ketika pemuda terebut masuk ke kelas mereka sekali minggu lalu.
Omong-omong, ternyata kedua dosen yang akan mengajar kelas ini belum datang, alias hanya Kakashi saja dosen yang sudah siap disana. Huh, biasanya kedua dosen itu yang menegur keterlambatan Kakashi, sekarang mereka berdua yang telat!
"Hmm...dosen yang mengajar kalian adalah Yuuhi Kurenai, tapi beliau belum datang," ujar Kakashi. "Sambil menunggu, enaknya mengerjakan apa, ya?"
Kelas yang masih sunyi itu perlahan mengeluarkan suara-suara untuk mengusulkan suatu hal. Ada yang bilang 'main', 'Hatake sensei yang ajar', sampai 'pulang saja'.
"Mengajar kelas ini adalah tugas Yuuhi sensei, ia bisa marah kalau aku mengambil alih kerjaannya. Kalau pulang, sebenarnya saya juga mau, tetapi kalian bisa dinyatakan bolos saat diabsen nanti," jawab Kakashi.
Akhirnya Kakashi memutuskan untuk menceritakan pengalamannya sewaktu SD, SMP, SMA, sampai kuliah. Kejadian-kejadian lucu banyak mengundang tawa keras para mahasiswa yang duduk di hadapannya. Mungkin sekarang pikiran para mahasiswa baru itu tentang Kakashi sudah sedikit 'melunak', bahwa dosen mereka sebenarnya tidak seseram itu?
"Omong-omong, jika suatu ketika diluar kampus kalian bertemu saya, tolong maklumkan jika saya tidak mengingat nama atau wajah kalian, ya," kata Kakashi. "Karena setiap harinya saya dan dosen lainnya harus melihat wajah dan membaca nama lebih dari 100 orang mahasiswa berbeda setiap harinya.
"Tetapi, saya beri kalian tips agar bisa diingat baik oleh dosen sampai kalian lulus kuliah. Yang pertama, jadilah mahasiswa terpintar sekaligus paling rajin di kelas. Yang kedua adalah menjadi murid paling bodoh di kelas."
"Kalau ditengah-tengah bagaimana, dong, sensei?" tanya seorang pemuda yang berbadan bulat.
"Kalau ditengah-tengah ya berarti akan sangat sulit untuk diingat dosen," jawab Kakashi kalem dan tanpa ekspresi.
Kemudian Kakashi menceritakan pengalaman-pengalaman lainnya yang pernah ia alami, dan lagi-lagi disambut oleh ledakan tawa para muda-mudi yang ada di hadapannya.
Sekitar 30 menit kemudian, Yuuhi Kurenai datang tergesa-gesa sambil membawa laptopnya. Sambil mengatur laptopnya di atas meja –dibantu Kakashi-, Kurenai meminta maaf kepada para mahasiswa baru akan keterlambatannya serta menjelaskan tentang apa yang terjadi sampai ia bisa telat.
Setelah perkenalan singkat oleh Kurenai usai, wanita yang usianya tidak jauh beda dari Kakashi itu memulai materi di depan kelas. Sedangkan Kakashi yang masih dosen junior hanya duduk manis di depan laptop sambil memperhatikan para mahasiswa agar mereka tidak ada yang main-main dalam kelas.
Itulah tugas dosen 'junior' di dalam kelas. Mengawasi para mahasiswa agar mereka sungguh-sungguh mendengarkan dosen pengajar menyampaikan materi, dan bukannya bermain ponsel dan alat teknologi lain selama kelas berlangsung.
Telinga Kakashi menyimak bagaimana cara Kurenai menyampaikan materi, sedangkan mata pemuda itu memperhatikan setiap gerak-gerik dari para mahasiswa kelas itu. Kemudian pandangan matanya terhenti pada suatu titik tertentu –tepatnya pada sesosok mahasiswi.
Ketika ospek berlangsung minggu lalu, Kakashi dan sejumlah dosen lain ditugaskan untuk berpatroli disekitar lorong, lobi, dan pagar untuk melihat apakah ada mahasiswa yang diam-diam bolos atau kabur dari kelas. Kebetulan Kakashi ditugaskan untuk patroli di lorong kelas. Di depan lorong yang ia jaga terdapat kelas yang dindingnya terdiri dari kaca –walau tidak semua. Setiap hari ia melihat warga kelas itu yang tidak pernah berubah. Dan posisi duduk para mahasiswa baru yang sedang diceramahi di kelas itu tidak berubah dalam seminggu. Jadilah mata Kakashi bisa selalu tertuju pada sosok gadis berambut ungu panjang yang selalu menyendiri dan menundukkan kepalanya.
Ajaibnya, kelas dimana ia sedang duduki sekarang itu memiliki warga kelas yang sama dengan kelas tersebut –berarti ia ada di dalam kelas si gadis berambut ungu panjang itu.
Tetapi gadis itu terlihat berbeda dengan seminggu yang lalu. Tempo kemarin Kakashi melihat gadis itu selalu berwajah murung tiap harinya, selalu menundukan kepalanya, dan duduk di pojokan sendiri. Tetapi saat ini, si gadis sedang asyik tertawa bersama dengan teman-temannya mendengar celotehan Kurenai, sambil sesekali berbincang dengan gadis berambut merah muda di sampingnya. Mata gadis itu tidak kesepian ketika saat Kakashi melihatnya untuk kali pertama.
Tidak terasa 100 menit telah beralalu sejak pemuda itu menginjakan kaki ke dalam ruangan itu. Berarti saatnya istirahat selama 20 menit, kemudian Kurenai akan kembali mengajar kelas itu lagi, ditemani Kakashi yang pandangan matanya masih belum mau lepas dari sosok gadis berambut ungu yang mana gadis itu sedang asyik mengobrol dengan gadis-gadis yang lain.
.
.
~TBC~
.
.
Demi apa, kayaknya ini pertama kali Fei nulis multichap di fandom ini ._.
BTW ide cerita fict ini Fei dapetin waktu di kelas tadi, dan Fei sama sekali gak bikin plotnya, jadi gak tau akan tamat di chapter berapa, perkembangan ceritanya gimana, dan sebagainya.
Dan Fei nyaris mau bikin ini Kakashi x OC seperti sebagaimana Fei bikin di fict sebelumnya. Tapi Fei pikir, kalo bikin OC, takutnya punya sifat yang sama kayak OC-OC Fei yang sudah-sudah :/
REVIEW!
