Existence : Juubi no kami
keberadaan yang telah hilang, berada dalam diri ku. seorang remaja yang menjadi pemilik kekuatan dari penguasa dunia. aku, Naruto Uzumaki, sang Jinchuriki dari Juubi No Kami. legenda lama yang telah hilang, kembali di dunia ini. membuat seluruh makhluk, bergetar ketakutan.
.
.
Genre : Action, Superpower
Rating : K
Status : On Going
.
.
.
.
.
Chapter 1 : Keanehan
Namaku, Naruto Uzumaki, aku adalah seorang pelajar berusia 16 tahun di Kuoh Academy. Saat ini aku tengah menjalankan masa remaja ku.
Aku tinggal di Block A kota Kuoh. aku seorang yatim piatu karena kedua orang tua ku kecelakaan dan meninggal.
Walau pun begitu, aku bersyukur masih punya satu keluarga yang sangat berarti bagi ku saat ini.
Dia adalah Kushina Uzumaki, Nee-san ku yang sangat aku sayangi. Dia berumur 22 tahun dan berkerja sebagai guru di Kuoh Academy tempat aku bersekolah.
Bicara soal Kuoh Academy. Itu adalah sebuah Academy terkenal di kota Kuoh. Academy itu dulunya hanya berisikan para wanita saja. Tetapi satu tahun yang lalu, sekolah ini mulai membuka nya untuk umum.
Dan saat ini aku berada di kelas 2, lebih tepatnya berada di kelas 2b bersama dengan beberapa teman ku dikelas 1 dulu.
Sistem Academy akan mengacak para siswa jika tahun pelajaran baru dimulai. Mungkin aku bersyukur karena beberapa orang yang kukenal satu kelas dengan ku.
Hyoudou Issei, orang itu salah satu teman ku yang sekelas dengan ku sekarang.
Issei adalah orang yang terkenal di Kuoh Academy karena kemesumannya. Walau pun begitu, dia memiliki sifat yang baik.
Oya..aku dan Issei sudah berteman mulai dari usia 10 tahun. Dulu, rumah ku dan rumahnya bersebelahan.
Tetapi saat aku pindah ke Tokyo karena suatu alasan, kami jarang bertemu. Bahkan tidak bertemu dalam waktu yang lama.
Aku kembali ke Kuoh karena meninggalnya kedua orang tua ku. Saat Nee-san memasukan ku ke Academy ini, Aku bertemu kembali dengan Issei.
Tanpa diduga, itu akan menjadi sebuah reuni yang sangat bagus. Sudah hampir 5 tahun aku tidak bertemu dengan teman kecil ku.
Tetapi, semenjak ia bergabung dengan club Penelitian ilmu gaib. Sepertinya ia menjaga jarak dari ku. Saat itu...
"Hoiy Issei, hari ini biasa kau temani aku ke toko buku ??"
"Maaf Naruto, aku sedang sibuk"
Issei menolak ajakan ku begitu saja dan pergi meninggalkan ku.
"Ini sudah yang sekian kalinya kau menolak, Issei" ucap ku pada diri sendiri.
Aku pergi dengan pertanyaan yang terus berputar di kepala ku. Tingkah aneh Issei ini tidak biasanya terjadi.
"Mungkin memang harus bertanyak langsung" aku berhenti sejenak bermaksud menemui Issei.
Mungkin saat ini dia berada di club penelitian ilmu gaib. Kalau tidak salah ruangan club itu berada di gedung sekolah lama. Aku langsung menuju ke tempat itu tanpa berfikir panjang.
Saat aku mulai memasuki kawasan gedung sekolah lama, hawa yang tidak enak langsung ku rasakan. Udaranya terasa lembab, suasana nya begitu sepi.
Tapi karena rasa penasaran ku, ketakutan ku langsung saja ku buang jauh-jauh. Aku langsung menyusuri lorong dilantai dua.
Tepat di ujung lorong, aku melihat suatu ruangan yang berbeda dari ruangan lainnya. Di pintu itu bertuliskan
"PENELITIAN ILUM GAIB"
Ah..kurasa itu ruangan club penelitian ilmu gaib, tanpa berfikir panjang, aku langsung berinisiatif mengetuk pintu ruangan itu.
Setelah aku mengetuknya. Seorang wanita cantik berambut hitam dengan gaya ponytail membuka pintu itu dan langsung menatap ku.
"Ara..Ara..ada seorang pria yang kesini"
Wanita itu mengatakan sesuatu dengan suara yang begitu manja. Tapi, aku terkejut. Aku terkejut karena orang itu adalah salah satu dari Duo Great Onee-sama yang terkenal di penjuru Kuoh Academy.
Akeno Himejima, wanita berparas cantik dengan kulit putih serta rambut hitam mulus yang diikat dengan gaya Ponytail. Dia merupakan siswa kelas 3 yang tinggal di sebuah kuil di ujung Kota Kuoh.
Aku baru ingat, ternyata duo Greet Onee-sama yang mendirikan club penelitian ilmu gaib ini. Tapi, bagaimana bisa seseorang seperti Issei di terima disini.
"Apa yang kau lakukan disini, pemuda-san ??"
Himejima-senpai langsung bertanya pada ku dengan intonasi suara yang halus. Dia benar-benar mempesona, tidak heran semua siswa di Academy memujanya.
"A..aku Naruto Uzumaki, aku kesini karena ingin bertemu dengan Issei. Ada sesuatu yang harus kubicarakan pada nya"
Ya..siapa pun lelaki itu, jika berhadapan dengan wanita cantik Himejima-senpai pasti sangat gugup.
"Ara..Ara..ternyata teman Issei-kun ya, tunggu sebentar, aku akan memanggilnya"
Seperti Himejima-senpai memang orang yang sangat baik. Sikapnya sangat ramah dan sopan.
"Ha'i"
"Issei-kun, teman mu datang..katanya ingin menemui mu"
Himejima-senpai memanggil Issei tanpa mempersilahkan ku masuk. Aku tidak tau kenapa, tapi yang terpenting aku ingin membicarakan hal itu pada Issei.
Setelah Himejima-senpai memanggilnya. Issei datang bersama seorang wanita cantik berambut merah Crimson.
Ah...mungkin itu Rias Gremory-senpai. Aku tidak punya waktu terkejut. Ketika aku melihat Issei. Langsung saja ku katakan.
"Issei..ada yang ingin ku katakan pada mu"
Ketika aku mengatakan itu, tatapan Issei pada ku menjadi sinis.
"Maaf, aku tidak punya waktu..lebih baik kau segera pulang"
Aku benar-benar terkejut dengan jawaban Issei. Tatapan dan nada bicara yang sangat sinis membuatku sangat terkejut.
'apa-apaan itu' batin ku
Setelah mengatakan itu, Issei langsung pergi meninggalkan ku didepan pintu. Tapi, aku tidak terima begitu saja dengan jawaban omong kosong itu.
"Tunggu Issei...apa maksud mu..aku tidak mengerti, apa yang terjadi pada mu..."
Aku mencoba masuk untuk memaksa Issei berbicara. Tetapi sebelum aku bisa menginjakan kaki didalam ruangan itu, Himejima-senpai menghentikan ku.
"Maaf Uzumaki, sayangnya Issei sudah mengatakan itu, dan kau tidak boleh masuk"
"Tolong biarkan aku masuk, aku ingin mengatakan sesuatu pada Issei"
Aku terus mencoba masuk, tapi sayangnya itu tidak berhasil.
"Akeno..suruh orang itu pergi, dia mengganggu Issei"
Kali ini, orang yang disebut Rias Gremory mengusir ku.
"Apa kau sudah dengar, maaf, kau harus pergi"
Setelah mengatakan itu, Himejima-senpai langsung menutup pintu.
Seperti nya Issei benar-benar membenci ku. Dengan berat hati, aku langsung pergi dari tempat itu.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah kejadian itu, belakangan ini Issei jarang masuk dikelas. Tetapi yang anehnya, nilai ujian Issei selalu bagus.
Dikelas dia hanya berbicara pada seorang siswa yang populer dikelas kami, yaitu Kiba Yuuto. Mereka terlihat sangat dekat, mungkin karena mereka juga berada di club yang sama.
Setiap aku ingin berbicara pada Issei,dia selalu menghindar dari ku, aku bahkan tidak punya kesempatan untuk menyapanya.
Tetapi suatu ketika, sekali lagi aku mencoba untuk berbicara padanya. Karena aku tidak ingin pertemanan kami hancur begitu saja.
"Issei... tunggu.."
Aku mencoba menghentikan Issei yang ingin pergi keruang clubnya.
Aku bersyukur, kali ini dia berhenti. Mungkin pertemanan kami masih bertahan. Itu lah yang kufikiran.
"Hoiy Issei, apa yang ter-
"Bisa kah kau menjauhi ku.."
Issei memotong perkataan ku, aku benar-benar terkejut dengan sebuah kalimat yang di ucapkan nya.
"A..ahaha..kau suka sekali becanda Issei.."
Aku membalas nya dengan tertawa, aku menganggap itu hanya lelucon..ya..aku berharap itu lelucon. Tapi sayangnya...
"Naruto, kau benar-benar memangganggu ku..dasar sialan...jangan pernah berbicara pada ku lagi"
Sial.. kata-katanya yang kasar benar-benar membuat ku kesal. Aku benar-benar kehilangan kesabaran. Aku harus menyadarkannya segera...
"Apa yang kau katakan bodoh..."
Dengan cepat tangan ku melayang dengan tujuan untuk memukul wajahnya.
Tapi, dia menangkap tangan ku dengan mudah..yang benar saja, pukulan ku yang sangat cepat dengan mudah ditangkapnya.
'apa-apaan dia..' aku tidak menyangkah. Pukulan yang bisa membuat para preman ketakutan ditangkap dengan mudah dengan Issei.
Aku mencoba melepaskan tangan ku dari cengkraman nya, tapi tidak bisa. Cengkraman nya benar-benar sangat kuat.
"Ku peringatkan kepada mu, jika kau berani menyentuh ku atau mendekati ku. Akan ku habisi kau"
Wajah ku penuh keringat, badan ku bergetar, aku merasa takut, takut dengannya. Tatapan mata dan intonasi suaranya. Itu benar-benar menyeramkan.
Seperti iblis...ya..sejenak aku merasa sedang menghadapi iblis. Tapi itu tidak mungkin..Issei adalah teman ku, dia adalah orang baik.
Setelah mengatakan itu, Issei melepaskan cengkraman nya dengan kasar dan meninggalkan ku di lorong yang sepi.
Tatapan matanya masih teringat di benak ku..aku tidak pernah melihat tatap kejam seperti itu.
kecewa, aku benar-benar kecewa. Setelah kejadian itu, aku langsung pergi dari Academy menuju ke taman kota.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah sampai ditaman kota, aku langsung duduk di satu bangku panjang yang memiliki sandaran.
Untuk beberapa saat, aku masih memikirkan tatapan Issei tadi. Itu benar-benar mengerikan. Bagaimana dia bisa seperti itu.
"Ano..permisi.."
Suara lembut seorang wanita menyadarkan ku saat melamun.
Tepat didepan ku, seorang gadis cantik yang memiliki penampilan rambut hitam halus berbicara pada ku.
Wajahnya yang cantik membuat ku gugup. Seperti biasa, saat dekat dengan wanita cantik aku sangat gugup.
"A..ada apa ??" Tanya ku.
"Bolehkah aku duduk disini ??" Tanya gadis cantik yang namanya tidak ku ketahui.
Gadis tersebut mengenakan seragam sekolah dengan blazer hitam dan rok kotak-kotak. Jika dilihat, mungkin usia kami sama.
"Silahkan.."
Setelah aku mengatakan itu, gadis tersebut langsung duduk tepat disebelah ku. Untuk beberapa saat aku bingung dengan apa yang harus kulakukan. Suasana canggung ini harus hilang. Aku pun tidak bisa begitu saja langsung pergi. Itu terlihat sangat tidak sopan.
"Maaf...apa aku mengganggu mu ?"
Sial... kegelisahan ku membuatnya merasa dia mengganggu ku..
"Tidak..sama sekali tidak.." dengan spontan aku langsung menepisnya.
Gadis itu tersenyum manis kearah ku. Dia benar-benar cantik.
"Nama ku Naruto Uzumaki, aku siswa Kuoh Academy"
Sudah ku putuskan, aku akan memperkenalkan diri agar kecanggungan ini hilang.
"Aku Yuma Amano..aku siswa dari Ossan Academy salam kenal"
Gadis itu merespon perkenalan ku dengan baik. Tetapi setelah itu rasa canggung kembali muncul. Tidak ada percakapan apa pun diantara kami.
"Apa yang sedang kau lakukan disini, Uzumaki-san ??"
Akhir nya, Amano-san memulai pembicaraan yang membuat suasana canggung ini hilang kembali.
"Aku hanya sedang bersantai" jawab ku.
Sejenak aku memperhatikan nya. Rasa penasaran ku juga membuat memutuskan bertanya kembali padanya.
"Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini ??" Tanya ku.
Amano-san menjawabnya dengan santai, ia seperti tidak terganggu dengan obrolan ini.
"Setiap pulang dari sekolah, aku memang selalu kesini. Tempat ini memang paling nyaman untuk bersantai" jawabnya.
"Setiap hari ??"
Amano-san tertawa saat aku menanyakan kembali hal itu.
"Ada yang salah Uzumaki-san ??"
Sial..seharusnya aku tidak bertanya tentang itu...aku menyesal...sungguh aku menyesal..
"Ya..aku setiap hari kesini. Soalnya hanya tempat ini yang bisa membuat ku melupakan sejenak semua masalah ku"
Amano-san menjawabnya dengan sungguh-sungguh, raut wajahnya menunjukkan ekspresi yang tak pasti. Ah..mungkin aku kesini juga karena mempunyai masalah.
"Maaf.. seharusnya aku tidak bertanya tentang hal itu" ucapku merasa bersalah.
Amano-san kembali tertawa saat melihat raut wajah ku yang meminta maaf padanya.
"Ini bukan salah mu..."
"Tentu saja salah ku... jika saja aku tidak bertanya, kau pasti tidak memikirkan tentang masalah mu dan membuat raut wajah seperti itu" ucap Naruto.
Ketika aku sedang meminta maaf pada Amano-san, didepan taman lewat seorang penjual es cream. Ah.. inisiatif ku langsung muncul.
Aku langsung bergerak mengambil tas ku menuju ke penjual es cream itu.
"Sudah mau pulang, Uzumaki-san ??" Tanya Amano-san pada ku.
"Ah tidak. Aku mau membeli es cream" aku langsung menjawab pertanyaan Amano-san.
Setelah aku membeli es cream, aku kembali mengambil posisi duduk di sebelah Amano-san.
"Ini.."
Aku memberikan satu salah satu es Cream yang ku beli tadi.
"Eh ?!" Amano-san terlihat bingung.
"Sebagai tanda permintaan maaf ku, aku mentraktir mu"
"Tidak perlu repot-repot" Amano-san mencoba menolak.
"Ayolah, ini tidak merepotkan" ucap ku masaih menjulurkan es cream padanya.
"Baiklah, aku menerima nya. Terima kasih" Amano-san mengambil es cream itu dan memakannya.
"Padahal kita baru kenal, tapi kau sudah mentraktir ku"
Amano-san memulai kembali pembicaraan sambil memakan es cream.
"Apa itu salah ??" Tanya ku merasa bingung dengan apa yang dikatakan Amano-san.
Menurut ku melakukan kebaikan kepada sesama adalah hal yang wajar.
"Tidak..hanya saja kau terlalu baik"
Lagi-lagi aku tidak mengerti apa yang dikatakan Amano-san. Apa yang dimaksud dengan baik ??, Jika aku baik, tidak mungkin Issei membenci ku.
"Tidak..aku tidak seperti itu.."
Aku menepis kata-kata yang di ucapkan Amano-san.
Tapi, nada bicara ku yang pelan membuatnya tidak mendengar perkataan ku, ia hanya berfokus memakan es cream dan melihat ku sekali-sekali.
Setelah aku menghabiskan es cream ku, aku memutuskan untuk segara pulang. Berhubung hari juga sudah sore. Mungkin Nee-san aku mengomeliku jika aku pulang terlambat.
"Maaf Amano-san, seperti aku harus pulang"
Aku berpamitan kepada Amano-san yang masih memakan es cream nya.
"Eh..sudah mau pulang ??"
"Iya..hari sudah sore"
Balas ku menjawab pertanyaan Amano-san.
"Baiklah, kalau begitu terima kasih atas es cream nya, Sampai jumpa"
Amano-san mengatakan salam berpisah sambil melambaikan tangannya pada ku, aku pun membalas lambaian itu.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya di rumah, aku langsung menuju ke kamar. Kejadian tadi siang itu membuat ku tidak bersemangat.
Setelah meletakan tas, aku langsung berbaring di tempat tidur sambil menutup wajah ku dengan bantal. Beberapa saat kemudian aku menyingkirkan bantal itu dari wajah ku.
"Pertemanan kami benar-benar sudah hancur...Issei, dirimu yang sekarang itu apa ??"
Setelah mengatakan hal itu, mata ku menjadi berat, perlahan aku memejamkan mataku, melepaskan sementara segala masalah dan tidur nyenyak untuk mengakhiri hari ini...
To be Continue...
