Kepada Minhyun ia menuliskan sepucuk surat. Mengutip satu penggalan cerita romansa tragis Romeo dengan Juliet. Seongwu meringis ketika tangannya dengan lancar menuliskan kata demi kata dalam satu lembar kertas kosong. "Aku tidak ingin kisah kita berakhir seperti mereka," ungkapnya di akhir surat.
Seongwu membaca lagi, memandangi, memastikan apa yang ia tulis tidak berlebihan dan mungkin saja membuat Minhyun muak. Dia melipat kertasnya menjadi dua bagian, lalu melipatnya lagi menjadi empat bagian. Ia kemudian beranjak dari kursi belajarnya untuk meraih bungkusan plastik putih di atas tempat tidurnya. Satu pak amplop warna merah muda yang baru ia beli sepulang kelas. Mengambil satu buah amplop dan memasukkan surat yang ia tulis tadi.
Di ujung amplop Seongwu menuliskan: untuk yang tercantik setelah ibuku, Minhyun.
END
Hai. Ini cerita pertamaku di ffn, setelah mencoba-coba bagaimana cara mengepost cerita di sini hehehe. Terima kasih yang telah mampir.
