Hola~ Akai here ~
Saya Author baru disini dan ini ff pertama (yang langsung M rated :p)
OKaay saya mulai sajaa
Disclaimer: Karakter2 ini bukan milik saya TTvTT
Rate: M (lemon inside)
Genre: Romance
DONT LIKE, DONT READ
Siang itu di Vocaloid Gakuen, para murid menikmati istirahat mereka. Ada yang makan siang bersama di atap sekolah, jalan jalan menikmati suasana siang, dan ada juga yang tetap tinggal di kelasnya. Salah satunya adalah siswa bernama Len Kagamine. Siswa berambut kuning dan bermata biru itu tak beranjak dari tempat duduknya, ditemani oleh 2 gadis teman sekelasnya. Gadis berambut kuning bernama Neru Akita dan gadis satunya bernama Haku Yowane. Tampak sesekali 2 gadis itu tertawa cekikikan dan mencubit Len dengan centil.
Tiba-tiba pandangan Len beralih keluar kelasnya melalui celah pintu yang sedikit terbuka. Ternyata yang dilihatnya adalah saudara kembarnya bernama Rin Kagamine. Yang menarik perhatian Len adalah siswa berambut biru di depan saudaranya yang ternyata adalah senpai nya yang bernama Kaito Shion. Len terus mengawasi mereka, matanya menyipit. Dilihatnya sesekali Rin tertawa dan mukanya memerah. Melihat itu dada Len terasa sakit. Len tahu apa yang dirasakannya salah. Tapi dia tak bisa membohongi dirinya sendiri. Ya, Len jatuh cinta pada saudara kembarnya sendiri. Tiba-tiba Kaito terlihat membisikkan sesuatu pada Rind an pipi Rin langsung merona dan dia mengagguk. Lalu mereka berdua pergi dari tempat itu.
Len mengernyitkan dahinya, tanpa basa basi ia beranjak dari tempat duduknya. Ia ingin tahu kemana senpainya membawa saudara yang dicintainya itu.
"Len? Len? Hei kau kenapa? Jangan pergi!" Neru dan Haku berusaha menahan Len, tapi tidak berhasil. Len tetap saja pergi meninggalkan mereka berdua keluar kelas.
Len mengikuti Kaito dan Rin diam-diam tanpa sepengetahuan mereka berdua. Lalu Len berhenti sesaat saat melihat Kaito mengajak Rin memasuki suatu ruang kelas yang tidak ada orangnya. Lalu Kaito menutup kelas itu, Len yakin dia menguncinya dari dalam. "Sial!" umpat Len. Dia melihat sekeliling dan hanya ada dirinya dan beberapa orang lewat. Diam diam dia memuji kepintaran Kaito dalam mencari tempat sepi dalam hati.
Len lalu berusaha untuk bisa melihat apa yang terjadi di dalam. Dia mencari celah dari lubang kunci, tapi tak terlihat karena terlalu kecil. Ia lalu menemukan celah yang lebih besar melalui jendela yang sedikit tertutup gorden. Dia membelalakkan matanya saat melihat apa yang terjadi.
Di dalam, Kaito mengangkat Rin dan mendudukkannya di kursi. Kaito lalu mencium Rin, melumat bibirnya dan memasukkan lidahnya ke mulut gadis berambut kuning itu. Rin memejamkan matanya, menikmati lidah Kaito yang bebas menyapu seluruh bagian dalam mulutnya. Dirasakannya lidah Kaito mengabsen satu per satu giginya dan menjiati dinding serta langit langit mulutnya. Lidah Kaito menekan lidah Rin, mengajaknya bergulat dengan penuh nafsu. Mereka akhrnya bertarung di dalam mulut Rin yang mengakibatkan mereka merasakan saliva satu sama lain. Saliva-saliva itu mulai berceceran keluar, menandakan nikmat yang mereka rasakan. Kaito lalu mengeluarkan lidahnya, dia mulai menciumi leher Rin, mencari titik kenikmatan gadis itu. Saat Rin mendesah panjang, Kaito berhenti di tempat itu lalu mulai menjilatnya dan menghisapnya dengan lembut.
"Aaah ~ Nii-chan.." Rin melingkarkan lengannya ke leher Kaito. Kaito tersenyum, ia terus menghisap. Memberi tanda kepemilikan pada Rin. Lalu ia menarik pakaian Rin ke atas, dan melepas pengait bra nya. Muka Rin memerah lagi saat Kaito mengamati kedua bukit Rin sambil tersenyum. Dirabanya kedua bukit itu dan dielusnya dengan lembut. Lalu Kaito mulai memilin dan memencet kedua titik di dada Rin. Rin mendesah, menahan sakit dan kenikmatan yang dirasakannya. Tangan Kaito begitu besar sehingga cukup untuk memanjakan kedua bukitnya itu. Kaito menidurkannya lalu menjilati titik kenikmatan di dada kiri Rin sambil mengelus dan memeras dada kanan Rin dengan lembut. Rin hanya mendesah pelan secara berulang dan kakinya terus bergerak menggesekkan diri ke tubuh Kaito, sementara Kaito melakukan ritual yang sama di satu sisi lainnya.
"Teruslah mendesah Rin.. Aku suka suara merdumu itu." Kata Kaito sambil terus menghisap titik di dada Rin. Kaito lalu menurunkan celana dalam Rin lalu ia melebarkan pahanya dan mulai menjilati bibir bawah Rin dengan ritme yang teratur.
"Aaaah~~ aaah ~~ nii-chan.. jangan berhenti.. nii-chan.." Rin terus mendesah menikmati lidah basah Kaito menyapu bibir bawahnya. Sesekali Kaito menghisapnya, merasakan cairan Rin. "Nii-chan.. kumohon.. masukkan lidahmu… aah Nii-chan~ onegai~" Kaito lalu membuka bibir bawah Rin dan memasukkan lidahnya. Kaito merasakan cairan hangat di lidahnya. Perlahan ia menjilati dinding dindingnya yang basah dan hangat, dan menghisap klitorisnya. Ia lalu memaju mundurkan lidahnya dengan cepat. "oooh aaah ahhh onii-chaan.. aaah ah onii-chaaan~~" Rin memejamkan matanya. Pinggulnya naik turun seirama dengan lidah Kaito di dalam dirinya. Tangannya menekan kepala Kaito, meminta Kaito untuk memasukkan lebih dalam Kaito lalu mengeluarkan lidahnya di saat Rin ingin mengeluarkan cairan kenikmatannya. "Aaah nii-chan? Kenapa berhenti?" Tanya Rin kesal.
"Hahaha aku tak ingin kau klimaks dengan cepat Rin.." Kaito menyeringai. Dia memilin dua titik di dada Rin dengan kasar dan menikmati muka Rin yang merah berkeringat menahan sakit dan kenikmatan.
"Kumohon nii-chan.. Lakukan sesuatu lagi.." Rengek Rin. Kaito menyeringai lalu membuka resleting celananya dan mengeluarkan miliknya.
"Boleh saja.. Tapi kau harus melakukan sesuatu padaku dulu sebagai gantinya.." Kaito menunjuk barang kebanggaannya yang telah berdiri dan membesar. "Aku tahu kau juga menginginkannya Rin.." Kaito menyeringai, dia duduk di salah satu kursi dan melebarkan pahanya, memberi akses lebih mudah untuk Rin.
Rin lalu mendekati Kaito. Dia duduk bersimpuh dan mulai melahap barang Kaito. Kaito mendesah dan memejamkan matanya. Menikmati dirinya dilumat oleh adik kelas kesayangannya.
"Lebih cepat Rin.." Kaito membelai kepala Rin. Rin mempercepat gerakannya sambil menaik turunkan tangannya di barang kakak kelasnya dan memijat bola di atasnya. Milik Kaito terlalu besar untuk mulutnya sehingga ia tidak bisa melahapnya sekaligus. Merasakan hal itu Kaito mambuka matanya lalu melihat adik kelasnya yang sedang melumatnya. Dia merasa akan klimaks lalu tanpa belas kasihan dia mendorong kepala Rin agar dia bisa melumat seluruh miliknya. Tepat saat itu lah cairan kental milik Kaito keluar di kerongkongan Rin yang mau tak mau menelannya. Setelah semua keluar, Kaito mengeluarkan miliknya dan tersenyum.
"Hidoooiii!" Rin memarahi senpai nya yang membuat kerongkongannya kini agak sakit. Rin menatap tajam kearah Kaito yang malah tersenyum dan menggendongnya naik ke atas meja.
"Maafkan aku Rin.. Ini sebagai gantinya.." Kaito lalu membuka paha Rin lebar-lebar lalu memasukkan barangnya ke dalam bibir bawah Rin. Rin menahan jeritannya karena sakit. Kaito melihat muka adik kelasnya itu. Sangat imut saat dia menahan sakit karena ulahnya. Kaito lalu pelan pelan memaju mundurkan pinggulnya.
"Nii-chan.. kau tidak bisa lebih cepat?" Rin mengangkat pinggulnya, meminta lebih.
"As you wish…" Kaito lalu memaju mundurkan pinggulnya secepat yang dia bisa.
"Ah ah ah oh ah ah nii-chan aah ah ah" Rin menaik turunkan pinggulnya berusaha menyeimbangi Kaito. Dadanya berguncang naik turun dengan indah, membuat Kaito tergoda untuk meremas-remasnya. Karena lelah Rin tidak kuat menyeimbangi senpai nya lagi. Kaito lalu memindah tangannya ke pantat Rin. Dia meremasnya lalu menaik turunkan pantat Rin seirama dengan pinggulnya. Diam diam Kaito memasukkan kedua ibu jarinya ke lubang belakang Rin. Seirama dengan pinggul mereka. "Aaah aaah apa yang kau lakukan nii-chan?"
"Hanya membuatmu merasa lebih menikmatinya.." Jawab Kaito menyeringai.
"Nii-chaaaaan aku mau keluaar!" Rin memejamkan matanya, tapi tiba tiba Kaito mencabut miliknya. Rin membuka matanya, kesal. "Nii-chaan! Jahat sekaliii!"
"Hahaha maafkan aku Rin.. Aku tak mau membiarkanmu senang~" Kaito menjulurkan lidahnya.
" Nii-chan jahaat.." Rin mengguncang-guncang badan Kaito dengan keras.
"Hahaha baiklah baiklah… Maafkan akuu.. Kau mau aku ngapain?" Tanya Kaito
"Aku mau mencoba sesuatu yang baru Nii-chan.." Kata Rin sambil menunduk malu.
"Apa itu?" Tanya Kaito penasaran.
"Bisakah sesekali kau masuk disini?" Rin lalu berdiri dan menunggingkan badannya ke Kaito. "A..Aku ingin tahu rasanya.." Muka Rin memerah. Kaito hanya tersenyum lalu memposisikan dirinya dengan benar.
"Bersiaplah Rin. Ingat. Ini keputusanmu. Keinginanmu." Kata Kaito.
"Ya.. Nii-chan.. Cepatlaaah.." Kata Rin.
Kaito lalu memasukkan ujung miliknya perlahan ke dalam lubang belakang Rin. Rin menggigit bibir bawahnya menahan sakit, tapi dia menyuruh Kaito melanjutkannya. Kaito terus memasukkan barangnya sampai masuk seutuhnya lalu mulai bergerak maju mundur perlahan.
"Aaah Riiin.. sempit sekali disini.." Kaito meremas pantat Rin, lalu tangannya mengelus elus paha Rin dan mulai naik ke bibir bawah Rin yang sudah sangat basah. Dielus nya bibir itu dengan lembut sambil terus memaju mundurkan pinggulnya. Kaito lalu memasukkan 4 jarinya sekaligus ke dalam bibir bawah Rin yang basah dengan cairan hangat. Pemiliknya hanya mendesah, menikmati apa yang dilakukan oleh senpainya. Tangannya lalu meremas kedua dadanya sendiri dan memilin titiknya.
"Aaah nii-chaan.. aah ooh.. Nii-chaan.." Rin terus mendesah dan memaju mundurkna pinggulnya mengikuti pinggul Kaito. Kaito lalu mempercepat gerakan sebisanya. "ah ah ah Nii-chaan.. Aaaah~" Rin lalu berpegangan pada meja untuk menahan tubuhnya.
"Rin…" Kaito menciumi punggung Rin. Tangannya keluar dari bibir bawah Rin dan beralih ke dada Rin yang menggantung. Diremasnya dengan irama cepat, tak lupa jari usilnya memilin titik di dada Rin. "Rin… Aku mau keluar.."
"Aku juga.. Kumohon.. Kali ini ijinkan aku keluar nii-chan.." Pinta Rin.
"Baiklah…" Kaito memasukkan miliknya sekaligus dan meremas dada Rin dengan keras. "Riiin!" Kaito mengeluarkan cairan miliknya di dalam tubuh Rin. Rin merasakan cairan hangat memasuki lubang kecilnya.
"Nii-chaan~~" Rin merasa bibir bawahnya terselimuti sesuatu. Matanya terbuka. Ternyata Kaito menahan cairan Rin agar tidak menetes. Kaito mengeluarkan miliknya dari lubang Rin. Dia lalu melumuri dada Rin dengan cairan milik Rin sendiri. "Apa yang kau lakukan nii-chan?"
"Diam saja dan nikmati.." Setelah melumuri cairan ke dada Rin. Kaito menjilatinya. Merasakan manisnya cairan Rin di titik kenikmatan Rin. Rin mendesah desah. Kaito menjilati semuanya sampai tak tersisa sambil tangannya meremas remas dada Rin dan tangan satunya mengelus bibir bawah Rin naik turun. Lalu Kaito mencium bibir mungil Rin, memberikan cairan Rin untuk dicicipi oleh pemiliknya sendiri. Setelah selesai bergulat lidah, Kaito menghentikan ciumannya lalu tersenyum pada Rin yang membalas senyumannya dengn manis.
Di luar kelas tampak siswa berambut kuning meremas remas barang miliknya sendiri yang terasa sempit di celananya.
" Sial sial sial" umpat siswa itu yang tidak lain adalah Len. Dia kesal karena saudara kembarnya disetubuhi laki laki lain. Dia lalu pergi meninggalkan itu sambil terus mengumpat sepanjang jalan.
taraaaa~~ *plak*
gimana gimana? :p
kurang hot kah? tenaaang masi ada chapter2 berikutnya yang akan lemon juga ;p
tapi...
Review dulu yaaa XDDD
sangat butuh kesan dan saran soalnya~~ XD
tapi jangan pedes2 yaa ~
last word,
Makasih sudah baca dan review m(_ _)m
