Akatsuki Horror Stories

By : DeiChi

Disclaimer : Andai saja Akatsuki punya Chi.. pasti dijadiin kayak Sailor Moon dah, tapi ternyata Kishimoto sensei yang punya dan ambil kendali =P

Rating : T

Genre : Horror/Mystery

Author's Note : Chi terinspirasi sama novel horror nih.. Jadi kali ini, Chi buat seserem seremnya. Kalo ada yang salah kasih tau ya.. Ini demi perbaikan diri dan meningkatkan kenyamanan pembaca. Hope you enjoy it .. X3 Warning : OOC. DON T LIKE, DON T READ.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Karin's POV

Aaaah, pagi yang melelahkan, seharusnya di dunia ini tu gak ada yang namanya pagi, jadi maleeeemm terus biar bisa tidur.
Aku Karin, mahasiswa White Rose University mengambil jurusan teknik elektro. Alasan aku masuk jurusan ini bukan karena aku niat belajar, tapi karena ada cowok keren yang namanya Uchiha Sasuke.
Dia menghampiriku sambil membawa buku yang lumayan tebal dan tua.

" Karin ? " Sasuke sekarang ada di hadapanku sekarang, menghentikan lamunanku tentang dia.

" E.. eh Sasuke, a.. ada apa ? " Tiba tiba aku menjadi gugup, serasa Hinata merasukiku. -ditampar Hinata-
Sasuke menyodorkan buku yang dia bawa ini padaku, " Sasuke, ini buat apa ? " tanyaku seraya melihat buku itu.

" Baca saja, kau akan mengerti tentang seseorang hilang ini. " ujarnya lalu pergi meninggalkanku di koridor kampus.

Apa ya ini ? Mungkin sekumpulan surat cinta buatku, hingga dia membuat satu buku tebal ini.. Hihihi.. batinku mulai berpikiran yang macam macam.
Aku melihat detail buku itu, sepertinya ini bukan asli goresan tangan Sasuke. Terdapat gambar bunga mawar warna putih disampulnya.

Aku seperti mengingat seseorang.
Tanpa basa basi, kubuka halaman pertama buku itu.

Rabu, 20 Februari 2008

Ya, hari ini adalah ulang tahunku, dimana semua orang akan mengucapkan selamat padaku...

Hei tunggu sebentar.. 20 Februari ??? Bukankah itu tanggal ultahnya Konan senpai? Ya, tidak salah lagi, ini pasti bukunya...

... Tapi hari ini adalah hari yang terindah bagiku, karena Pein, menyatakan cintanya padaku. Rasa yang terpendam itu akhirnya terungkapkan juga. Aku sangat bahagia hari itu dan langsung menerima Pein. Pein memberi bunga Edellweiss yang terbuat dari plastik, katanya sih, supaya gak layu gitu.

Kamis, 20 Maret 2008

Hari ini, tepat sebulan sejak kami berpacaran. Biasanya, kalau aku pacaran, paling tidak sampai seminggu. Berarti, Pein dan aku adalah pasangan yang cocok dan serasi. Ternyata benar kata Itachi san, kalau si Pein ini menyukaiku.

Lembar lembar selanjutnya hanya berisi pujian untuk Pein .. Aku semakin membukanya, melompati setiap cerita yang ada. Sehingga aku berhenti pada suatu halaman. Berisi foto dan bunga lili yang sudah dikeringkan.

Kamis, 25 Desember 2008

Hari ini Natal ! Aku suka natal. Dimana banyak orang yang akan mendekorasi rumah dan pohon mereka dengan lampu lampu kecil dan hiasan hiasan yang unik. Aku juga suka kue jahe, bentuknya imut dan rasanya juga enak, itu kudapan yang cocok untuk mengisi Natal tahun ini.

Pein juga membuat Natal ini makin berkesan seumur hidupku. Dia memberi sekotak hadiah yang sedang dan dibungkus dengan kertas kado warna biru indigo, kesukaanku. Tak lupa, ada pita terikat diatasnya. Sepertinya kado itu menarik, ku buka kado itu dan ternyata isinya adalah .
Boneka kelinci putih ! Hewan piaraan kesukaanku, tapi setiap aku merawat mereka, pasti mati T_T.

Tapi tak apalah, yang penting kelinci ini gak bakalan mati soalnya dia kan hanya boneka. Pein juga memberi seikat bunga warna lili putih, salah satu kuntum bunga itu kukeringkan dan kutempel di buku diary ku. Kami semua mengambil foto, Sasori san yang menjadi fotografernya. Sasori san mengambil foto saat Pein merangkul pundakku

Loh, kok yang ada hanya Pein senpai aja ? Konan senpainya mana ? batinku mulai panik. Wajah Konan senpai terlihat sangat buram. Menunjukkan kesan mistis.

" Karin chan ? " seseorang memanggil namaku dari belakang, suara yang tak asing bagiku, namun sudah lama aku tidak mendengar suara itu. Wangi itu.. wangi bunga ringan dengan peppermint. Merasa terpangil, akupun menoleh kebelakang, terdapat sosok perempuan cantik berbusana putih panjang hingga se mata kaki dengan bunga mawar putih dari kertas menghiasi rambutnya.

" K.. Konan senpai ? " aku tergagap gagap, merasa bersalah karena telah membaca buku diary nya akupun membalikkan diriku. " Ah, Sasuke kun emang deh. Masa buku diary ku ini diambil sih? Tapi tak apalah, kan udah terlanjur dibaca. Baca aja lagi, gak ada yang dirahasiain kok.. " kata Konan senpai dibelakangku.
" Gomen ne, Konan sen- " aku menoleh kebelakang untuk mengucap maaf pada Konan senpai, tapi yang diajak bicara malah menghilang tanpa jejak.

Aku mulai panik, lalu aku lari sekencang kencangnya kearah Sasuke.

" Hei Sasuke ! Tadi.. tadi.. aku.. " aku mendesah dan mengatur nafasku.

" Ada apa Karin ? " tanya Sasuke agak panik,

" Aku tadi ketemu Konan senpai.. " kataku lirih.

Bisa kulihat, wajah Sasuke yang sedari tadi cool, sekarang menjadi shock dengan apa yang kuucapkan tadi.

" A.. apa kau bilang ? Konan senpai ?? " tanya Sasuke gugup. Aku mengangguk keras, membuat Sasuke makin ngeri.

" Mendingan kita baca barengan aja ya, soalnya tadi Konan senpai bolehin, " ujarku menenangkan diri Sasuke.

Nafas Sasuke yang tadi tidak teratur, sekarang menjadi agak teratur.

" Ya sudahlah, aku kemaren juga ngeri bacanya, " kata Sasuke.

Kami melanjutkan membaca diary Konan senpai.

Kamis, 1 Januari 2009

Aku merasa hubungan Pein dan aku mulai merenggang. Pein makin jarang menghubungiku, dia jarang online di Facebook, jarang meng-sms-ku juga. Ah, tapi baru kali ini Pein seperti itu. Mungkin dia lagi sibuk dengan tugasnya. Tapi firasatku berkata lain.

Jum at, 2 Januari 2009

Hufft .. Pein sekarang jarang menyapaku, padahal kami sering sekali berpapasan di koridor kampus. Itachi san bilang kepadaku, kalau dia kemarin melihat Pein jalan jalan bersama seorang tante tante berambut merah panjang, perawakannya juga cantik, begitu kata Itachi san. Tidak mungkin ! Tidak mungkin Pain jalan sama cewek lain selain aku. Aku tak percaya kabar itu karena aku sangat percaya pada Pein, dia berjanji tak akan menyakiti hatiku.

Senin, 5 Januari 2009

Sekarang Pein tak pernah mengontakku, tak pernah menyapaku, dan sebagainya. Aku mencari teman yang dekat dengan Pein, siapa tau bisa diajak curhat. Kutemukan Deidara, dia sangat dekat dengan Pein. Deidara bilang kalau yang selama ini diajak jalan oleh Pein adalah Uzumaki Kushina. Seorang janda cantik yang ditinggal mati oleh suaminya, Namikaze Minato.
Daripada aku curiga, lebih baik aku buktikan apa yang mereka katakan selama ini.

Senin, 12 Januari 2009

Penyelidikanku selama satu minggu ini ternyata membuahkan hasil. Memang benar kata mereka, ternyata Pein SE-LING-KUH !!! Aku sangat sedih melihat dan mendengarnya, tapi ini kenyataan, aku harus lebih tegar.

Selasa, 13 Januari 2009

Aku ternyata lemah dibalik sandiwara ini. Aku hanya berpura pura tegar, padahal sebenarnya hati ini menangis. Aku tak bisa hidup tanpamu Pein..

Kamis, 15 Januari 2009

PUTUS !!!!!!! Kenangan demi kenangan telah berlalu ..

Jum at, 16 Januari 2009

Hari ini telah kulalui dengan kelam dan kelabu. Sasori san melihat wajahku lebih pucat daripada mukanya sendiri. Apakah hati ini juga mempengaruhi wajahku ?

Senin, 19 Januari 2009

Aku ingin mati saja, aku merasa tidak berguna buat Pein. Pein, jika kamu tak bisa melihat bahwa ku selalu ada untukmu dan kau telah dibutakan selama ini, maka aku akan membuatmu melihat bahwa kau adalah milikku selamanya. Jika aku tak dapat memilikimu di dunia ini, aku dapat memilikimu di dunia lain.

Setelah itu, isi buku diary itu habis. " Sasuke, hari sudah menjelang sore, sebaiknya kita pulang. Sayonara Sasuke !! " ucapku berlari meninggalkan Sasuke,

" Ki o tsukete, Karin, " balas Sasuke dari kejauhan.

Besoknya ...

Terlihat banyak mahasiswa mengerumuni papan pengumuman, aku segera kesana memastikan apa yang terjadi disana. Terdapat lemaran HVS putih tertempel disana itu berbunyi ..

Turut berduka cita atas meninggalnya teman, sanak saudara

Pain

Mahasiswa jurusan teknik elektro telah meninggalkan dunia ini pada tanggal 20 Februari 2009 pukul 24.00

Aku terkejut melihat pengumuman itu.

" KARIIIIIIIN !!! " seru Sasuke berlari kearahku sambil membawa koran.

" Ada apa Sasuke ? " tanyaku, Sasuke menunjukkan koran hari ini.

MAHASISWA MENINGGAL GANTUNG DIRI

Aku membaca artikel itu lanjut, dan hal ini berkaitan tentang pengumuman duka cita yang kubaca tadi. Tapi anehnya, artikel itu mengatakan,

Amegakure - Seorang mahasiswa White Rose University meninggal gantung diri di kamarnya. Korban adalah, Pain, 19, mahasiswa jurusan teknik elektro. Pain dikenal sebagai sosok yang rajin, berbakat pemimpin, pandai dan cerdik itu sangat dihormati oleh senior dan juniornya di kampus. Sepeninggalan Pain ini membuat White Rose University kehilangan mahasiswa berbakat itu. Saat Pain gantung diri, ditemukan tali tambang yang mengikat lehernya dan darah segar di lantai kamarnya. Anehnya, bau darah itu tidak anyir, melainkan bau wangi bunga ringan dan tercium wangi peppermint, juga ditemukan bunga Edellweiss putih yang ternoda darah sang korban...

" Kau baca sendiri kan ? Ditemukan bukti yang aneh.. " kata Sasuke lirih.

Aku mengangguk, Tapi, hal itu tidak diceritakan di diary Konan senpai, mungkin Konan senpai mengembalikan pemberian Pain senpai, ujarku bertanya tanya. Sasuke langsung menarik diary Konan senpai dan membukanya, mencari apakah pemberian itu sudah dikembalikan. Sasuke terbelalak seperti mayat hidup. Aku langsung menarik diary itu.

Pain, cintamu sama seperti bunga Edellweiss itu, palsu dan terlihat segar dimataku,

Aku membalikkan halaman selanjutnya..

SEKARANG KAU MILIKKU, PAIN SAYANG ..

Dua kalimat itu terlihat ditulis dengan darah. Tulisan itu .
Tulisan Konan senpai ..

Lalu, aku dan Sasuke berdoa untuk mereka agar damai di alam sana

~Chapter 1 : OWARI~


Author's Notes :
Chi gak bisa nulis berita koran dengan baik, Oh iya, cerita ini terinspirasi dari The Asian True Ghost Stories. Hanya diubah ubah dikit

Chi menerima review, kritik dan saran. NO FLAME.

Next Chapter : Man-eating Plant