Hi~ semua (?). Aku dapet inspirasi buat fic ini pas baru mau tidur, jadi maaf ya kalo gaje XD


Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp.

Warning: Gaje, typo, OOC, alur sangat lambat, dll


Namaku Kagamine Rin. Aku memiliki sahabat bernama Kagamine Len. Dia adalah sahabatku sejak kecil. Tapi kalau sekarang, mungkin dia bisa disebut sebagai saudara ku. Orang tua nya mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak memiliki siapapun lagi. Karena kasihan, orang tua ku mengangkatnya sebagai anak dan sekarang ia tinggal bersama kami. Aku dan Len selalu bersekolah di sekolah yang sama. Sekarang aku dan ia duduk di kelas 1 SMA. Akan tetapi kelas kami berbeda. Dia berada di kelas 1A yang berisi anak-anak pintar, dan aku berada di kelas 1C yang berisi anak-anak yang tidak terlalu pintar tapi juga tidak terlalu bodoh. Tentu saja Len bisa masuk ke sana. Ia sangat pintar dalam pelajaran apapun, berbeda denganku yang hampir selalu mendapat nilai rata-rata. Meskipun begitu, saat istirahat dia selalu mengunjungi kelasku dan mengajakku bermain bersama. Saat pulang juga kami selalu bersama. Tentu saja karena rumah kami sama.

Biasanya saat pulang ke rumah, orang tua ku belum pulang karena pekerjaan mereka. Sehingga Len yang memasak makan malam. Sebenarnya aku ingin membantunya. Tetapi jika aku membantu, aku malah akan mengacaukan semuanya seperti dulu. Haaah… aku ini benar-benar payah, mungkin bisa dibilang aku ini buruk dalam hal apapun. Tetapi Len selalu berkata padaku, "Suatu saat, kau akan menemukan keahlian mu, jadi tenang saja!". Mendengarnya berkata seperti itu membuatku menjadi lebih tenang. Setiap hari di rumah maupun di sekolah, aku selalu bersama-sama dengannya. Bermain, menonton, belajar, dan masih banyak lagi. Hari-hari itu sangatlah menyenangkan bagiku. Aku pernah membuat janji dengannya, untuk selalu menceritakan hal-hal penting satu-sama lain. Karena itu aku tahu banyak hal tentang Len begitu juga dengannya yang tahu banyak hal tentangku.

Suatu hari, aku mendengar pembicaraan teman sekelasku tentang Len. Mereka bilang bahwa Len telah menjadi orang yang cukup populer dikalangan siswi-siswi, meskipun ia masih kalah populer dengan kakak kelas kami Kaito. Aku tidak heran jika ia populer, ia sangat pintar dan hebat dalam bidang olahraga. Bahkan saat bermain basket dilapangan, aku bisa mendengar teriakkan anak-anak perempuan. Selain itu, hampir seluruh siswa sekolah ini mengetahui namanya. Berbeda denganku, jika bertanya kepada salah satu siswa sekolah ini tentang namaku, kemungkinan besar ia tidak mengetahuinya. Karena aku anak yang pendiam di kelas. Sebenarnya aku tidak pendiam, hanya saja aku agak malu didepan orang-orang yang tidak begitu ku kenal. Karena itu kalau dirumah, sifatku berbanding terbalik dengan disekolah. Len bahkan mengira aku mungkin memiliki kepribadian ganda.

Selain malu, aku juga tidak begitu perduli dengan orang disekitarku. Dan aku juga memiliki tatapan yang tajam sehingga membuat orang-orang menghindariku. Aku tidak perduli tentang itu, aku juga tidak perduli tentang diriku yang sama sekali tidak populer. Aku juga tidak tertarik dengan hal-hal romantis, bahkan aku juga tidak yakin kalau diriku ini bisa jatuh cinta. "Jika itu terjadi, aku pasti sudah tidak waras" batinku. Berbeda dengan anak perempuan lain yang menyukai cerita romantis, aku lebih suka dengan cerita yang ber-genre action atau horror. Selain itu aku juga tidak suka memakai rok. Di rumah aku selalu memakai celana dan kalau disekolah aku tetap memakai celana pendek meskipun aku memakai rok seragamku. Dan itu membuat teman SMP ku bertanya, "Apakah kau ini perempuan?". Sebenarnya aku masih memiliki 'sedikit' selera perempuan seperti aku mengenakan 2 buah jepit rambut dan sebuah pita dikepala ku. Sepertinya aku terlalu banyak menceritakan tentang diriku ya?

Sore ini seperti biasanya aku pulang bersama dengan Len. Sampai di rumah, Len segera memasak makan malam. Sesudah makan, Len bertanya padaku

"Rin, apakah kau tahu Hatsune-san?"

"Ya, tentu saja aku tahu. Dia cukup populer di sekolah. Ditambah lagi baru-baru ini katanya dia bergabung dengan agensi idol."

"Kau tahu? Tadi dia mengajakku bergabung dengan klub musik" Len berkata dengan semangat.

"Lalu?" Tanya ku penasaran.

"Karena aku ingin masuk ke klub yang sama denganmu, jadi aku bilang ke Hatsune-san untuk mengajakmu juga! Dan dia setuju!" jawabnya.

"Aku juga?" aku terkejut. Banyak sekali murid yang ingin masuk ke klub itu, tetapi hanya sedikit yang diterima. Murid yang sangat berbakatpun belum tentu diterima. Tapi aku dan Len, kami yang tidak mendaftar tetapi diajak bergabung itu rasanya….

"Bagaimana? Kau mau bergabung tidak? Kalau tidak, aku juga tidak"

"T-tentu saja aku mau!" jawabku bersemangat.

"Bernyanyi adalah hobiku, tentu saja aku mau bergabung dengan klub musik. Apalagi beberapa anggotanya adalah idol. Aku jadi sangat senang…"

"Kalau begitu, isi formulir ini! Ini harus diserahkan besok" kata Len sambil menyerahkan secarik kertas padaku.

"Baiklah…" kata ku dengan wajah yang bahagia.

Aku memasuki kamarku dan menutup pintunya. Dengan segera kuambil pulpenku dan kuisi formulir pendaftaran yang Len berikan padaku.

"Apakah besok akan menjadi hari yang menyenangkan?" gumam ku.

Besoknya, aku dan Len menyerahkan formulir pendaftaran kami kepada Hatsune-san. Ini pertama kalinya aku bertemu dengannya. Dia adalah orang yang ceria dan terlihat baik.

"Baiklah! Akan kuserahkan formulir ini kepada Luka-sensei! Kalau aku yang meminta kalian bergabung, pasti ia setuju!" kata Hatsune-san dengan ceria.

"Mohon bantuannya!" kata ku dan Len bersamaan. Setelah itu Hatsune-san segera pergi meninggalkan kami. Lalu Len mengajakku untuk kembali ke kelas karena bel pelajaran pertama akan segera berbunyi. Saat istirahat tiba, ada seorang gadis datang ke kelas ku.

"G-gumi-san, sedang apa disini?" kata salah satu teman sekelasku.

"Aku sedang mencari Kagamine Rin. Dimana dia?"

"Oh…dia disana, gadis yang memakai pita dikepalanya itu!" kata temanku sambil menunjuk ke arahku. Lalu temanku yang lain berkata padaku

"Kau punya masalah apa?"

"Apa maksudmu? Aku tidak punya masalah apapun dengan sekolah ini?" jawabku.

"Lalu mengapa Gumi-san mencarimu? Dia ada dibagian kedisiplinan sekolah ini. Biasanya orang yang dicari oleh Gumi-san hanya teman dekatnya atau murid-murid yang melanggar peraturan sekolah."

"E-eh? Yang benar?" aku kebingungan. Apa salahku? Aku tidak merasa melakukan hal yang buruk atau semacamnya. Ah! Jangan-jangan karena tatapan tajamku kepada semua orang. Bisa saja dia merasa kesal karena itu. Kalau begitu, aku dalam posisi yang buruk…

"Kau Kagamine Rin?" Tanya Gumi-san padaku.

"I-iya…Ah, apakah aku telah melakukan kesalahan? T-tolong maafkan aku! Aku janji tidak akan me-" sebelum aku selesai bicara, ia memelukku sambil berkata

"Apa yang kau bicarakan? Kau terlihat ketakutan? Apakah aku ini menyeramkan?"

"T-tidak, a-aku tidak bermaksud seperti itu" jawabku terbata-bata.

"Kalau begitu santai saja… Aku kemari disuruh oleh Miku-chan untuk menjemputmu" katanya.

"Me-menjemputku? Untuk apa?"

"Tentu saja untuk mengenalkanmu kepada anggota klub lainnya…"

"Mengenalkan? Anggota klub?" aku masih belum mengerti apa yang ia bicarakan.

"Masa lupa? Kau sudah menjadi anggota resmi klub musik sekolah ini! Sekarang kita teman satu klub!" jawabnya sambil tersenyum padaku.

"Eh? Aku diterima?" kataku sambil berteriak.

"Tentu saja! Kalau Miku-chan yang mengajak, pasti diterima. Dia adalah wakil ketua klub kita. Dan aku sekertarisnya! Salam kenal…"

"S-salam kenal. Ah, aku senang sudah diterima… Mohon bantuannya" jawabku sambil berusaha ternsenyum

"Ka-Kagamine-chan diterima sebagai anggota klub musik? Yang benar?" kata teman sekelasku terkejut.

"Ya tentu saja, aku tidak sedang bercanda!" kata Gumi-san.

"Nah sekarang ayo kita ke ruang klub!" lanjutnya sambil menarik tanganku.

Aku dibawa ke sebuah ruangan yang cukup besar. Letaknya di lantai tiga. Di pintunya tertulis "Ruang Klub Musik". Saat aku masuk, ada beberapa orang disana. Len juga ada disana.

"Semuanya kenalkan. Ini anggota baru kita yang terakhir untuk audisi kali ini!" teriak Gumi-san pada semua anggota yang membuat beberapa dari mereka terkejut.

"Na-namaku Kagamine Rin. Aku dari kelas 1C. Aku harap kita bisa bekerjasama dengan baik, salam kenal" kataku sambil menundukan badanku.

"Salam kenal~ Jadi kau Rin-chan… Kenalkan, namaku Lily. Aku dari kelas 1A" kata gadis bernama Lily kepadaku.

"Namaku Kaito. Aku dari kelas 3A. Salam kenal" kata seorang laki-laki yang sudah kuketahui sebelumnya karena ia cukup populer.

"Kaito, kau jangan cuek begitu kepada anggota baru… setidaknya jangan hanya duduk disana" kata seorang gadis berambut hijau dengan wajah cemberut yang tidak lain adalah Hatsune-san.

"Ah, namaku Hatsune Miku. Kita sudah pernah bertemu sebelumnya kan?" lanjutnya

"I-iya, mohon bantuannya Hatsune-san" kataku.

"Jangan panggil aku begitu. Panggil saja aku Miku"

"Ba-baiklah, Miku-san" kataku sambil tersenyum.

"Namaku Megurine Luka, aku dari kelas 3A. Kau bisa memanggilku Luka. Aku ketua klub ini. Aku harap kau bisa berhubungan baik dengan semua anggota dan juga tidak melanggar aturan klub ini. Oh iya, kalau ada yang kurang kau mengerti, kau bisa tanyakan kepadaku atau anggota lain. Kami siap membantumu. Kau tidak perlu malu-malu, santai saja. Meskipun ada beberapa anggota yang kelihatan galak atau cuek, tapi mereka semua baik kok!" ucap Luka-san dengan wajah ceria.

"Terimakasih, aku akan berusaha semampuku di klub ini!" jawabku.

Hari itu aku hanya melakukan perkenalan dengan anggota klub. Aku baru akan memulai aktivitas sebagai anggota klub itu minggu depan. Dari yang kulihat, mereka semua adalah orang-orang yang baik. Dan juga Len sudah terlihat akrab dengan mereka. Aku pikir aku juga bisa cepat akrab dengan mereka. Ya…aku harap begitu.


~Tsudzuku~


Akhirnya selesai juga~

Pendek banget ya o_o

Ini baru chapter pertama. Gak tau juga ini mau sampe berapa chapter.

Tunggu chapter kedua nya ya :)

Tolong review nya .