Aku melihatnya dan tahu apa artinya kekalutan dalam diriku;
Dialah satu-satunya,milikku selamanya.
Summary
Taeyong adalah seorang pencinta alam,seorang pria manis yang tak mampu memahami mengapa ia terpuruk begitu jauh memikirkan Jaehyun
Jaehyun berbahanya,tampan dan seorang manusia serigala.
.
.
Warning : It's YAOI! DLDR ! TYPO(s) ! NO BASHING!WOLF!AU!
Cast : Lee Taeyong,Jung Jaehyun, NCT member.
Rated : T+ /nyerempet M/
Disclaimer :
Fanfiction ini merupakan remake dari sebuah novel yang berjudul sama seperti judul fanfiction ini 'A Dark Guardian' yang ditulis oleh Rachel Hawthorne.
Ini bukan fanfiction buatan author melainkan hanya sebuah remake dari novel tersebut, author hanya mengubah nama dan beberapa kalimat agar mudah dipahami pembaca.
Ini juga udah pernah di remake sama author jadi FF KaiHun
diharapkan untuk tidak memberikan bashing untuk fanfic ini.
Hope you like this REMAKE story!
OohSehoonie present….
"A DARK GUARDIAN"
.
.
.
.
Prolog
Cahaya bulan membasuh kami, membasuh Jaehyun dan aku.
Keheningan hutan dan pepohonan raksasa melingkupi kami. Gemerisik daun seolah membisikkan peringatan dalam semilir angin di malam musim panas itu. Tapi kami mengabaikannya. Kami hanya peduli pada kami berdua.
Dia jauh lebih tinggi daripada aku, dan aku harus mendongakkan kepala untuk menatap kedalam mata hitamnya. Matanya yang seharusnya menenangkan detak jantungku malah mempercepatnya. Mungkin kedekatan bibirnya itu yang mengacaukan hatiku.
Jaehyun melangkah mendekat dan aku mundur, tapi sebatang pohon menghentikan langkahku untuk mundur lebih jauh lagi. Aku mulai bertanya-tanya, apakah aku siap untuk ini? Apakah aku siap untuk sebuah ciuman yang akan mengubah hidupku? Aku tahu jika dia menciumku, aku tidak akan seperti dulu lagi. Kami tidak akan seperti dulu lagi. Hubungan kami akan berubah.
Berubah. Kata itu memiliki arti yang lebih bagiku.
Jaehyun tiba-tiba sudah mendekat. Aku sama sekali tidak melihat gerakannya. Dia begitu saja sudah berada di dekatku. Gerakannya begitu cepat. Lututku lemas, dan aku bersyukur ada sebatang pohon yang kokoh untuk bersandar. Dia mengangkat lengannya dan menekankan tangannya ke batang pohon di belakang kepalaku, seolah dia juga membutuhkan tempat untuk bersandar. Apa yang dilakukannya itu membuatnya semakin dekat. Dan aku bisa merasakan kehangatan tubuhnya. Dalam keadaan normal, dia akan menarikku ke dalam pelukannya yang hangat, tapi tidak ada yang normal malam ini.
Dia elok dalam cahaya bulan. Indah,sungguh. Rambutnya yang tebal dan lurus –perpaduan warna coklat dan emas. Aku mendapat dorongan untuk menyentuhnya.
Namun,aku tahu setiap gerakanku merupakan pertanda bagi Jaehyun, sebuah pertanda bahwa aku telah siap. Dan kenyataannya aku belum siap. Aku tidak menginginkan apa yang sedang ditawarkannya. Tidak malam ini. Mungkin tidak selamanya.
Apa yang kutakutkan? Ini hanyalah sebuah ciuman. Aku pernah mencium lelaki lain. Aku juga pernah mencium Jaehyun.
Jadi kenapa pikiran akan sebuah ciuman dari Jaehyun malam ini membuatku takut? Jawabannya sederhana, ciuman ini akan mengikat kami selamanya.
Jemarinya dengan lembut menyibak rambut di keningku. Mengapa dia begitu sabar? Mengapa dia tidak memaksa? Apakah dia merasakan juga? Apa dia mengerti betapa pentingnya itu jika-
Dia merendahkan kepalanya. Aku tak bergerak. Aku nyaris tak bernapas. Walau keberatan, aku menginginkannya. Aku mengharapkannya. Tapi, aku menolaknya.
Bibirnya hampir menyentuh bibirku. Hampir.
"Taeyong," bisiknya penuh harap, dan napasnya yang hangat mengusap pipiku. "Sudah waktunya."
Air mataku merebak. Aku menggeleng, menolak untuk mengakui kebenaran kata-katanya.
"Aku belum siap"
Aku mendengar sebuah geraman yang tidak menyenangkan dari kejauhan. Dia mematung. Aku tahu dia juga mendengarnya. Dia menjauh dariku dan melirik ke belakang bahunya.
Saat itulah aku melihat mereka, selusin serigala berkeliling melingkari tanah terbuka denga gelisah.
Jaehyun menoleh kembali kepadaku, kekecewaan tercermin dalam mata kelamnya.
"Kalau begitu pilihlah yang lain. Tapi kau tidak bisa menempuhnya sendirian"
Dia berbalik membelakangiku dan mulai melangkah ke arah para serigala itu.
"Tunggu!" jeritku. Namun terlambat.
Dia mulai melepaskan pakaian seiring langkahnya yang semakin cepat. Lalu dia berlari. Melompat ke udara-
Ketika kakinya menyentuh tanah, dia telah menjadi serigala. Dia berubah dalam sekejap mata dari lelaki menjadi binatang buas. Dalam wujud serigala dia tetap semenawan wujud manusianya.
Dia mengadahkan kepala dan melolong kearah bulan, suaranya yang memilukan menggema dalam kepalaku,memanggilku. Aku berusaha untuk tidak menjawab tapi kebuasan yang bersemayam jauh dalam diriku terlalu kuat, bertekad untuk mendapatkan jalannya.
Aku mulai berlari kearahnya, sangat sulit untuk mempercayai ini. Kurang dari dua minggu yang lalu aku masih menertawakan dan mengejek pendapat bahwa manusia serigala itu sebenarnya ada.
Dan sekarang aku, Lee Taeyong, akan menjadi salah satu dari mereka.
.
.
.
TBC/DELETE?
.
.
.
Disini bayangin rambut Jaehyun kayak sekarang, jaman Limitless.
Menurut kalian, cerita ini pantes gak kalo di remake jadi fanfic JaeYong? Kalo banyak yang berminat bakal author lanjut. Itu juga kalo banyak yang masih berminat sama remake fanfic ini.
Lanjut tidaknya fanfic ini ada di tangan reader/abaikan/
Ppyong~
.
.
.
