KUROKO NO BASUKE FANFICTION
"Feeling"
DISCLAIMER : KUROKO NO BASUKE © TADATOSHI FUJIMAKI
WARNING : I DON'T TAKE ANY COMMERCIAL PROFIT FROM THIS FANFICTION. AU! REQUEST DARI ELKYOUYA-SAN!
ENJOY THIS FIC!
.
.
.
Pagi itu, sebelum jam pelajaran olahraga dimulai, Takao Kazunari, kelas 5-B, SD Teiko, pergi ke ruang ganti bersama teman-temannya untuk mengganti pakaian mereka.
Di ruang ganti, Takao memilih untuk mengganti bajunya sembunyi-sembunyi seperti yang dilakukan teman sekelasnya yang berambut baby blue itu.
Baru saja Kazunari mengangkat kausnya, bocah berambut abu-abu bernama Haizaki Shougo itu segera memergoki Kazunari yang sedang berusaha menutupi bahunya yang dihiasi luka bakar yang baru setengah mengering.
"Apa itu perbuatan ibumu?" tanya Shougo dengan maksud meledek.
"Bu-bukan," bantah Kazunari sambil memasukkan tangannya ke dalam tangan kaus olahraganya dengan hati-hati. "Ini cuma kecelakaan."
"Meh," Shougo memeletkan lidah dan mengibaskan tangan. "Ibumu, 'kan, seminggu yang lalu ditahan karena kasus penyiksaan yang dilakukan kepadamu selama 4 tahun terakhir. Masih mau membantah? Bodoh sekali, hahaha!"
Tawa Shougo diikuti oleh anak-anak lainnya, kecuali si transparan Kuroko Tetsuya yang bahkan sudah menghilang entah kemana. Kazunari menggigit bibir bawahnya dan berjalan menuju pintu keluar ruang ganti tetapi langkahnya dihalagi Shougo. Shougo dengan sengaja mendorong bahu Kazunari yang terluka sampai Kazunari terjatuh dan menginjak perutnya.
"Ibunya dipenjara, ayahnya dipenjara, sekarang dia mengemis pada keluarga Midorima. Bukannya dia menyedihkan?" hina Shougo. " Seharusnya kau masuk kelas spesial saja, anak iblis!"
Kazunari menepis kaki Shougo dari perutnya dan...
BUAGH!
Tinju Kazunari mendarat di pipi Shougo. Kazunari merengut leher kaus Shougo dan mendorongnya ke tembok. Kazunari menghantamkan lututnya ke perut Shougo, sama seperti yang dilakukan ibunya padanya beberapa minggu yang lalu, sampai Shougo terjatuh dan terbatuk-batuk dengan hebat.
Riuh anak-anak yang bersorak melihat perkelahian Kazunari dan Shougo memancing guru praktek yang kebetulan melintas untuk melerai perkelahian tersebut. Guru praktek tersebut meninggalkan murid baru yang sedang dibawanya dan masuk ke ruang ganti.
"Takao-kun!" guru praktek berambut sewarna bunga sakura itu memisahkan Kazunari dari Shougo. "Takao-kun!"
Guru praktek yang biasa dipanggil Momoi-sensei itu memutar paksa tubuh Kazunari untuk menghadapnya lalu memeluknya.
Dipegangnya kepalan tinju tangan mungil Kazunari. Momoi bisa merasakan jika dadanya siswanya itu naik-turun menahan emosi. Momoi melepaskan pelukannya dari Kazunari dan Momoi melihat iris kelabunya masih memancarkan kilat kebencian pada Shougo yang kini terkapar lemas di kakinya.
"Anak-anak pergi ke lapangan segera," ucapnya tegas, membubarkan kerumunan anak laki-laki yang mendesah kecewa atas perintah Momoi. Momoi menggendong Shougo yang lemas. "Takao-kun, ke ruang guru sekarang."
Momoi pergi, meninggalkan Kazunari yang duduk memeluk lututnya sambil menahan tangis dan seorang anak laki-laki berambut pirang dan berbulu mata lentik dengan beriris madu yang menenangkan.
"Sakit, 'ya?" tanya anak itu.
Dengan polosnya Kazunari mengangguk.
Bukan. Kazunari tahu jika rasa sakit dan sesak yang dirasakan di dadanya bukan berasal dari bahunya terluka atau bekas injakan Shougo sebelum perkelahian terjadi.
Tapi karena semua ucapan Shougo.
Shougo benar. Mungkin seharusnya dia masuk ke kelas spesial, dimana semua anak-anak bermasalah di sekolah di tempatkan untuk dibimbing. Shougo benar tentang betapa menyedihkannya kehidupannya. Ibu dan ayahnya yang dipenjara karena dua kasus berbeda, juga karena sekarang dia diasuh oleh keluarga kolega ayahnya.
Uh, dia ingin menangis! Tapi anak laki-laki tidak boleh menangis, pikirnya.
Tangan bocah pirang itu menyentuh pucuk kepala Kazunari.
Kazunari tersentak. Kenapa tiba-tiba sesak di dadanya menghilang?
Tess.
Kazunari kaget. Ada tetes air bening yang dingin jatuh ke permukaan kulitnya.
Kazunari mendongakkan kepalanya dan melihat bocah pirang itu menangis.
"EHH? KENAPA KAU MENANGIS?!" pekik Kazunari sambil bangkit berdiri dan sibuk mencari sapu tangannya. "Ap-apa aku yang membuatmu menangis? Maaf."
Bocah itu menghapus air matanya dengan tangannya sendiri lalu tersenyum lebar.
"Aku Kise Ryouta, ssu!" dia berseru ceria, membuat Takao mengerutkan keningnya.
Kenapa anak ini cepat sekali berubah moodnya?
Tangan Kise terulur. "Aku pindahan dari Nagano, ssu! Aku pindah karena ingin berhenti jadi model, ssu. Sekarang aku kelas 5-A. Yoroshiku... Err?"
"Aku Takao. Takao Kazunari," Kazunari menyambut tangan Ryouta dan menjabatnya.
Keduanya tersenyum.
"Takaocchi,"
Kazunari mengerutkan keningnya. "Kau memanggilku?"
"Mochiron!" Ryouta berkata sambil berkacak pinggang. "Aku menambahkan '-cchi' pada setiap teman seumuranku yang berharga!"
Kazunari tertawa.
Terdengar langkah kaki sepatu hak di koridor dan Kazunari yakin itu pasti dari sepatu pihak pengajar.
Celaka! Kazunari memakai sepatu olahraganya.
"Kise-kun!" terdengar Momoi memanggil murid didik barunya itu.
"Sampai nanti, Takaocchi!" ucapnya sebelum pergi menemui Momoi. Kazunari mengangguk sambil melambaikan tangannya.
"Nee, Takaocchi," Ryouta berbalik membuat Kazunari membatalkan niatnya untuk kabur dari jendela. "Sebenarnya, aku..."
"Kise-kun!" Momoi memotong dan menarik tangan Ryouta. "Ayo kita ke kelas."
Ryouta ditariknya, meninggalkan Kazunari dengan rasa penasaran dengan kelanjutan kalimat Ryouta.
.
.
.
To Be Continued
.
.
.
Author's Note :
HUANJERRR, INI APAAN?! (Reader : Ini fanfik buatan elu, BakArisa)
Yosh, ini fic request-an buat elkyouya-san yang beberapa hari lalu marathon baca fic Terror. Dia minta fic tentang friendship Kise dan Takao yang kebetulan udah konsepnya di note saya. Awalnya sig mau KagaKuro, tapi KagaKuro udah punya jatah di Seirin Detective Bureau.
Btw, soal Terror, baru setengah jadi. Udah tiga minggu saya kena WB buat fiv itu. Masih dalam proses pengetikan, habis udah H-3 ujian dan baru dapet idenya tadi siang :v Ide fic ini juga dapet waktu tadi nyetrika seragam dan gak tahan buat dipublish sekarang.
So, ada yang berkenan buat review? Tinggal tulis di kotak review di bawah sana ya! Fave/Follow juga diterima!
.
.
.
Shintaro Arisa, out!
