Nakyo: Tralala…. Fic ini jadi jugha! Yeeiii! Apalagi ide fic ini kudapatkan saat saya habis ketiduran saat belajar ekonomi. *anak baik jangan meniru tindakan ini…=.=''*
Disclaimer: Saya yakin 100% bahwa anda sekalian tau bahwa KHR bukan punya saya. Ya iya lah, kalo punya saya ngapaen saya bikin fic susah-susah. Orang gambar saya gak jelek-jelek amat *anak dodol: tp kog gambar Kyoya, dan Yamamotonya gak mirip mi? Nakyo: Gapapa kan…. Lha orang saya males gambar ulang*
Setting : Dua tahun setelah future arc.
Warning: HARAP PARA PENGGEMAR LAMBO TIDAK MEMBACA FIC INI! Saya sudah peringatkan jadi jangan ngeflame kalo liat Lambo disini disiksa, dianiyaya, dan dicacimaki kayak TKI*ha?*.
Tokoh OC! *Mana keluarga gaje author sendiri yang nongol* euhmm… maybe some of typo… *udah g som lagi udah buanyak mungkin XDD*
Maklumilah, saya masih berkabung atas hancurnya nilai PKn saya. Trus mungkin OOC kali ya? Tp saya usahain ga ad dech… Non-Yaoi!
So enjoy~~~~ XD
Another Taboo Secret
Dua tahun setelah Tsuna mengalahkan Byakuran, dan setahun setelah Verde memecahkan kutukan arcobaleno sehingga Reborn, es kri- eh bukan Colonello, dan yang lainnya kembali ke wujud aslinya. Termasuk arcobaleno paling ganteng kita yang mukanya mirip buanget Hibari, Fong! *kyaaaaa…. Fon! Mantu gwa mang the bezt –dihajar-*
*bonyok* ehem baiklah saya lanjutkan….
Tsuna's house~
Siang itu di rumah kediaman Sawada. Tsuna dan para guardiannya sedang berbincang-bincang dengan para arcobaleno lainnya. Tapi diantara mereka ada dua wajah yang asing.
Yang pertama adalah seorang anak perempuan berambut hitam panjang bergelombang dan bermata violet yang kira-kira berumur 15 tahun berdiri disebelah Hibari sambil membaca sebuah buku yang berjudul 'Cara Terbaik Menghindari Matahari '*emang ada buku kayak gini?*. Nama cewek itu adalah Ilyusha Versazo, kepala keluarga Versazo Family yang merupakan salah satu family aliansi Vongola.
Dan sosok yang lainnya adalah seorang cowok yang yah…*sumpah author paling gak sudi ngomongin ni orang* berambut jabrik dan agak semrawut seperti gabungan antara rambut Reborn dan Lambo, bermata sipit memasang wajah cuek yang sekilas mukanya agak-agak hentai gimana gitu, terus pakai jas lab lagi. Meski saya males ngenalin ini orang tapi saya sebagai author baek harus ngasi tau. Sebut saja namanya Yoichi Hanzo.
"Apa semuanya sudah datang?" Tanya Reborn kepada semua orang di ruang makan Tsuna yang entah kenapa beralih fungsi sebagai tempat pertemuan.
"Ada beberapa yang belum datang Reborn-san" jawab Gokudera.
"Siapa saja yang belum datang?"
"Yang belum datang hanya Fon, dan Verde saja kok", Jawab Tsuna menggantikan Gokudera.
"Verde-sama tidak datang dan sebagai gantinya aku sebagai asistennya datang mewakilinya." Kata seseorang berambut hitam jabrik dan memakai jas lab panjang yang sedari tadi tak ikut pembicaraan terus tiba-tiba mengaku sebagai asisten Verde.
"Hiii! Sejak kapan kau berada disitu? Tanya tsuna dengan begonya"
"Sudah dari tadi."
"O-Oh… maaf ee…"
"Youichi Hanzo" jawab pria itu tanpa merubah ekspersinya sedikitpun.
"Hm…. Jadi Verde tidak datang ya… Justru aneh kalau dia datang. Lalu Fon tampaknya masih dalam perjalanan", Kata Reborn dan tidak menganggap pembicaraan antara Tsuna dan Hanzo tadi.
'Kalau kau sudah tau kenapa kau menanyakannya!' Pikir semua orang yang ada di ruangan itu.
"Lho mana lambo?" Dengan sepatah perkataan dari Yamamoto semuanya kembali sadar bahwa si Aho-Ushi yang biasanya teriak-teriak gaje tidak ada di ruang itu. Untuk sesaat suasana menjadi hening…
Setelah beberapa detik keheningan itu dipecahkan oleh suara Ilyusha ,"Oh, Lambo? Tadi dia merengek minta main jadi kuajak main deh"
Tsuna selaku orang terwaras di sana memberanikan diri untuk bertanya "Permainan apa yang kalian lakukan?"
"Hanya bermain 'dart' saja. Hanya saja aku tidak menyiapkan papan sasaran dan juga dartnya tidak ada, jadi kupakai saja Lambo sebagai sasaran dan 'ini' sebagai ganti draggernya", jawab Ilyusha dengan innocentnya sambil mengangkat pistol hitamnya yang dihiasi dengan ukiran bunga wisteria dan sakura. "Setelah itu dia nangis-nangis mulu, karena berisik jadi dia kubungkam dan kulempar dari jendela."
Mendengar penjelasan atas nasib menyedihkan yang dialami Lambo hanya bisa speechless…
Kecuali Reborn yang masih menikmati ekspressonya di meja, dan Hibari yang menikmati tidur siangnya dipangkuan Ilyusha. *sejak kapan Hibari tidur?*
Di tengah perjalanan menuju rumah Tsuna
"Fon-nii, menurutmu kenapa Reborn memanggil kita?" Tanya seorang perempuan yang tingginya hanya sekitar 152 cm, berumur sekitar 15 tahun,bermata keabuan, dan berambut hitam panjang lurus yang diikat menjadi satu di belakang dengan pita berwarna indigo.
"Tidak tahu Fei, kurasa akan membahas tentang perpindahan Tsuna dan yang lainnya ke Italy. Dan mungkin juga akan mengecek tentang apa 'itu' masih berpengaruh untukku." Jawab Fon pada Fei, adik angkatnya .
"Heh? Memangnya 'itu' masih belum bisa hilang ya?" kata Fei dengan wajah memucat.
"Aku juga tidak tau",melihat wajah adiknya itu mulai memucat Fon menepukkan tangannya yang sedari tadi dimasukkan dalam kantung lengannya ke kepala Fei dan tersenyum padanya. "Tenang saja. Kau pasti bisa menghentikanku bila itu terjadi"
Berkat senyuman dan perkataan Fon tadi berhasil membuat Fei sedikit blushing. Fei yang bingung berkata apa hanya bisa berkata "Ooh…" dan menundukkan kepalanya.
Tiba-tiba terdengar suara tangis gaje yang tak asing lagi di telinga kita. "HUEEEEE! HUAAAA!".
Suara tangis Lambo langsung membuat dua saudara itu melihat ke arah Lambo yang lagi mewek.
Fong yang mengenali sapi kribo itu mencoba menghiburnya. "Kamu Lambo, kan? Kenapa ada di sini?"
"Hiks… hikss, Lambo-san tersesat. Tadi dilempar keluar jendela sama cewek yang bawa-bawa pistol jelek"
"Lho? Bukan Reborn? Ah sudahlah. Ayo kuantar ke rumah Tsuna."
"Lambo-san nggak mau Lambo-san mau permen! Huaaaa!" Rengek Lambo, memanfaatkan kebaikan Fon.
Fei yang termasuk benci keramaian dan anak kecil sudah nggak tahan dengerin suara nangisnya Lambo yang brisiknya minta ampun itu, langsung ngebekep mulutnya Lambo pake sebungkus permen Fisherman's Extra Strong yang dibawa Fei karena lagi sakit tenggorokan. Langsung ajah Lambo yang sukanya manis-manis itu langsung guling-guing kepedesan sambil nangis-nangis sampe suaranya ilang.
"hahu hahat…hahar hewehendekheyek!" *translate: kamu jahat… dasar cewe pendek jelek!* kata Lambo yang suaranya cuman nyisa 20% ntuh malah masih cari mati.
Fei yang punya kebiasaan buruk tiap dengar beberapa kata terlarang untuknya langsung jadi sadis dan nggak bakal ngampunin tuh orang kalo belom sampe setengah idup. Dari berbagai kata-kata terlarang itu kata 'pendek' dalam ranking yang dibuatkan Fuuta menduduki ranking ke 2 dengan konsekuensi 'orang yang mengatakan kata ini akan mengalami kesulitan berjalan dan bersuara.' Tentu saja nasib Lambo itu bakalan nggak bisa ngomong dan kakinya bakalan dipatahin Fei. Tapi sial bagi Fei karena Fon malah ngelindungin si anak sapi kribo.
"Fei, sudah cukup." Kata Fon sambil tersenyum kearah Fei. Mana bisa Fei nolak coba kalo kakaknya uda pasang senyum yang udah pasti bikin cewek-cewek pada nosebleed gitu. Tapi Fei masi ngirimin deathglare kearah Lambo sampai-sampai bikin lambo pengen nangis lagi.
"Ya, sudah-sudah cukup. Jangan bertengkar lagi. Lambo kan masih kecil." Kata Fon untuk menenangkan adiknya yang udah ngebet nyekokin 1 liter Listerine ke Lambo, trus matahin kakinya Lambo ampe gak bisa jalan lagi. *sadis bener mbaakk –padahal diri sendiri XP-*. Lalu Fon memberikan ramuan khusus untuk mengembalikan suara Lambo yang hilang karena ulah Fei.
" Hah.. baiklah kalau Fon-nii yang minta"
'Tapi jangan harap kau bisa selamat bila kau berani mengatakan kata itu lagi!'
Tapi sekalinya Lambo tetap Lambo. Bila dilunakin dikit bisa langsung ngelunjak. "WEEE… cewek pendek jelek bego takkan bisa mengalahkan Lambo-sama! HAHAHAHAHA!" Tak sampai satu detik Lambo mengatakan kata 'terlarang' itu lagi Fei sudah mengeluarkan tombak kesayangannya yang muncul-entah-dari-mana dan mengayunkannya ke arah sapi bego yang suka cari mati itu dan berhasil memotong sedikit banyak dari rambut Lambo yang kribo kayak brokoli dan membuat rambut naas itu jadi datar rata pada bagian atasnya hingga teredngar suara 'SREEK….' *maksudnya rambutnya Lambo jatoh gitu.*
…. 1 detik.
…………… 2 detik.
……………….. 3 detik.
………………………… 4 detik.
…………………………… 5 de-
" Must-hikks..st-stay… hiks…calm………HUAAAAAAA!" Setelah mencoba ditahan akhirnya tangis Lambo pecah karena melihat rambutnya yang dulunya keliatan bulat kribo sekarang jadi kotak gitu…
Lambo yang nggak terima langsung menerjang k arah Fei sambil nodongin granat ama senjata-senjata lainnya yang masih bisa keluar dari rambut Lambo. *macam kyk kantong Doraemon ajag nih afronya Lambo.*Tapi bagi Fei yang merupakan salah satu anggota Varia, tentu mudah baginya untuk menghindari serangan-serangan Lambo.
Sedangkan Fon yang sejak tadi melihat pertengakaran anak kecil yang kalo dipukul selalu bales-balesan tanpa memedulikan keadaan disekitarnya, hanya bisa tertawa melihat tingkah laku adiknya yang masih kekanakan walau sudah berumur 15 tahun.
"Lambo!" teriak seseorang dari kejauhan dan tampaknya orang-orang itu sedang mencari Lambo. Eh? Tunggu 'orang-orang'? Ternyata pemilik suara tadi adalah Tsuna. Dan terlihat dibelakangnya ada Gokudera, Yamamoto,dan tentu saja Reborn.
"Tsu-Tsuna! Hua.. tadi Lambo disiksa oleh anak cewek jelek itu! Lihat rambut Lambo-san jadi seperti ini! " Adu Lambo kepada Tsuna sambil menunjuk kearah rambutnya yang sudah terpotong sebagian itu.
Mendengar hal itu Tsuna yang sejak tadi hanya memperhatikan Lambo sadar bahwa ada dua orang lain disana.*Ih- Tsuna lemot yak X3 –plaaak!-*
"Eh, Fon-san maaf sudah membuatmu harus menjaga Lambo. Eh? Siapa anak perempuan yang ada di belakangmu itu Fon-san?" Tanya Tsuna.
"Oh, perkenalkan ini Fei, adik perempuanku."
"Tapi kenapa kalian sama sekali tidak mirip?"
"Itu karena kami bukan saudara kandung Tsunayoshi-sama." Jawab Fei dan berjalan menghadap Tsuna dan menatap lurus padanya. "Lalu bila kami boleh tahu kenapa kami dipanggil Tsunayoshi-sama?" Tanya Fei.
"Sebentar lagi kau akan tahu maksudku memanggilmu dan juga Fon." Jawab Reborn dengan seringaian menghiasi wajahnya. Yang berarti dia sedang merencanakan sesuatu yang pastinya mengerikan.
Lambo yang sudah sembuh dari traumanya dan entah kenapa karena dia emang doyan cari masalah atau apa malah berjalan menuju Fon.
"Lambo –san mau permen…"
"Ha?" Tanya Fon.
"Lambo-san mau PERMEN!"
"Maaf tapi aku tidak punya permen."
"Pokoknya Lambo-san mau permen!" kata Lambo sambil merajuk.
"Ta-" Belum sempat Fon menjawab pertanyaan Lambo tiba-tiba Lambo melompat dan menarik ekor rambut Fon yang memang panjang yang akan memunculkan masalah baru……
SYUUTT….. *maaf saya gak pinter bikin background suara*ikatan yang semula mengikat kepangan rambut dari Fon terlepas karena Lambo yang tak sengaja menariknya hingga lepas.
Dalam waktu singkat suasana di situ terasa mengerikan karena muncul aura hitam yang mengerikan yang keluar dari arah Fon. Semuanya tidak berani mengatakan apapun sampai …..
"Hmm….Beraninya kau menyentuh rambutku."
Mendengar hal itu mereka langsung melihat ke arah Fon. Hanya saja Fon yang ini terlihat 'sedikit' eh- bukan 'sangat' berbeda dengan dirinya yang selama ini dikenal ramah, murah senyum, dan bla bla bla….. Di saat itu juga wajah Fei yang tadinya marah karena tingkah Lambo menjadi pucat kayak tembok baru di cat *hah? Gak nyambung…*
Ketika Tsuna dan lainnya masih syok dengan keadaan Fon. Kecuali Reborn tentunya. Fon tiba-tiba sudah berada di depan Lambo yang sedari tadi Cuma bisa cengo sambil ingusan ngeliatin perubahan Fon dan mendendang Lambo dengan kakinya *y iyalah masa pake kaki tetangga* sampe bunyi 'CLIINKK'. Tentunya semua orang disana hanya bisa speechless sambil ngeliatin Lambo yang udah jadi bintang.
"Fo-Fon-san….. Kau baik-baik saja?" Tanya Tsuna agak ragu dan ketakutan.
Fon hanya memberikan tatapan tajam setajam mata pisau tukang daging di pasar *gak nyambung lagi…* ke arah mereka.
"Hmm…. Rupanya 'itu' masih ada ya..." Kata Reborn dengan tenangnya padahal udah dikirimin deathglare seserem itu.
"Re-Reborn-sama… jangan katakan kau sudah menduga bahwa ini akan terjadi." Tanya Fei dengan ngeri saat mengingat apa yang dikatakan Reborn beberapa saat yang lalu.
Dan Reborn hanya menjawab dengan seringaian lagi. "Lebih baik kau perhatiakan Fon saja. Tuh, lihat dia sudah tidak ada."
" NANI!" Fei langsung celingukan berusaha mencari petunjuk keberadaan kakaknya yang tiba-tiba saja menghilang tanpa bekas.
"Re-Reborn! Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Tsuna
"Diam kau Dame-Tsuna. Akan kujelaskan dirumah." Reborn mengalihkan pandanganya ke arah Fei yang tampaknya arwahnya sudah terbang entah kemana. "Fei, daripada kau berdiam diri disana lebih baik kau ikut kami untuk membantu menjelaskan keadaan."
"Tapi aku haru menca-" kata-kata Fei tak sempat dilanjutkan karena melihat Reborn sudah pasang deathglare dan menatapnya. "Ba-baiklah."
Akhirnya Tsuna, Reborn, Yamamoto, Gokudera, dan Fei menuju ke rumah Tsuna.
To Be Continued……..
Nakyo: Kok akhirnya jadi cerita bersambung yah?
Tsuna: Harusnya aku yang Tanya kenapa aku sebagai pemeran utama munculnya sedikit banget!
Ilyusha: Kenapa aku munculnya dikit sekali heh! *glare*
Nakyo: *gulp* eee….. entahlah *dihajar*
Youichi Hanzo (Hanzo): ngapain kamu masukin gwa di fic gaje kayak gini…..
Nakyo: Biar rame…
Hanzo: Lalu kenapa aku munculnya sedikit sekali…
Nakyo: Entahlah….
Mukuro: hikz… harusnya akulah yang paling pengen nangis di sini… Aku sama sekali nggak keluar!
*mojok sambil nanemin nanas*
Nakyo: Heh! Kok malah nanem manas di rumah gwa! Iya-iya ntar lu gwa munculin di chapter
berikutnya!
Mukuro: Yang bener?
Nakyo: Iya! Udah sono pergi! Gwa mau pamitan ke reader neh!
Mukuro: *pergi sambil nari samba dan bawa-bawa nanas hasil panenny di pojokan –heh?-*
Nakyo: Terimakasih bayak buat para reader yang meluangkan waktunya bwat baca fic gaje punya saya ini… REVIEW please… ^0^!
