I Love YouKulkas aka Juli Alio

Naruto © Masashi Kishimoto

AU, OOC, Typo(s), membuat pembaca ingin menjambak serta memaki si penulis

Happy Reading

GO

.

.

.

Berawal dari ketidaksengajaan Hinata menumpahkan kecap yang seharusnya masuk ke mangkuk mie instan lengkap dengan telur setengah matang ke seragam kakak kelasnya. Hinata setiap harinya merasa diteror dan dikuntit. Kemanapun dia melangkahkan kaki keluar dari kelas. Sosok tinggi dengan tatapan nyalang itu akan selalu mengikutinya.

Risih? Tentu saja.

Orang waras mana yang tidak risih kalau dikuntit seperti ini.

Ya Tuhan, apa Hinata harus pindah sekolah.

"Aku tidak akan mengizinkanmu pindah sekolah."

Hinata tersedak air liurnya sendiri. Bagaimana mungkin sosok yang duduk disampingnya ini tahu isi dalam kepala Hinata. Melirik sedikit pada sosok tegap itu. Hinata mendapati raut wajah yang adem dan tampan.

Bisakah Hinata menampar dirinya sendiri?

"Kau seperti buku cerita anak-anak," sosok disamping Hinata mendekatkan bibirnya ke telinga Hinata yang tertutup rambut. "Mudah ditebak isinya."

Setelah mengatakan itu, sosok pemuda itu mengacak pelan surai ungu panjangnya. Berdiri dan hendak melangkah. Namun, sebelum melangkah. Sosok itu mencondongkan tubuhnya ke arah Hinata. Membuat Hinata bergerak secara otomatis ke belakang dan menutup sebagian wajahnya dengan buku yang dibacanya. Menghindar.

"Nanti malam aku ke rumah."

Selesai mengatakan itu. Pemuda itu melenggang pergi. Menyisakan Hinata yang wajahnya mulai memerah sampai ke telinga.

"Senpai menyebalkan."

Kemudian, seluruh wajahnya yang memerah Hinata tutupi dengan buku.

.

.

"Dingin."

Hinata terkejut. Benar-benar terkejut. Dia sedang duduk di rerumputan taman belakang rumahnya. Lalu, tiba-tiba pipinya merasakan dingin.

Milkshake grape yang pertama kali ia lihat.

"Melamunkanku?"

"Kapan datang?" tanya Hinata.

"Sejak kau mulai tersenyum dan hampir terkikik."

Hinata meninju pelan bahu pemuda yang sedang duduk disampingnya. Tak lupa ia menyeruput milkshake grape yang diangsurkan kepadanya. Setelah itu, giliran pemuda itu yang menyeruput milkshake grape dari sedotan yang sama.

"Masih ingat saat pertama kita saling menyapa?"

Hinata mulai kembali kemasa-masa pertama kalinya menyapa si pemuda disampingnya.

"Kau memandikanku dengan kecap."

"Aku benar-benar tidak sengaja," Hinata merebahkan diri diatas rumput. Matanya menatap langit malam bertabur bintang. "Lalu kau terus mengikutiku."

"Aku mengikuti setengah hatiku yang hilang."

Hinata tertawa pelan. "Gombal."

Si pemuda dengan gaya rambut emo itu menghabiskan segelas milkshake grape. Menaruh gelas disampingnya. Dan ikut berbaring bersama dengan Hinata.

"Tapi kau tidak melawan atau dengan jelas menolakku," kelereng sekelam malam itu bersitatap dengan manik lavender Hinata.

Keduanya terhanyut dalam perasaan yang sama dan alur kehidupan yang sama.

"Kau tidak memberiku pilihan," tangan kiri Hinata menangkup pipi kanan pemuda yang selalu menghiasi hari-harinya di sekolah maupun di rumah. "Uchiha Sasuke."

.

The End

.

.

pojok kulkas :

Judul sama isi kok nggak nyambung. Mana seuprit lagi. Banyak plothole pula. Dikit lagi isinya. Pengen deh nendang yang ngebuat.

Hayo siapa yang berpikiran kayak yang diatas itu? Wkwk... maafkan saya yang selalu datang dengan cerita gaje dan ngawur.

Salam adem,

Kulkas