LOVE OR LUST ?
라브 올루 랫스투
Baekhyun X Chanyeol (GS)
.
Typo bertebaran, shay!!
.
제 01 화
.
.
Musik yang berdentam-dentam dengan keras masih memenuhi indra pendengaranku. Sebotol vodka yang tadi kupesan bahkan sudah habis tak bersisa. Aku mulai merasa melayang. Saat aku hendak beranjak menuju lantai dansa, sebuah tangan kekar menahanku!
"Siapa kau?!" seruku kesal.
Walau dalam keadaan setengah mabuk aku masih dapat melihat laki laki yang tadi menahanku, sekarang bahkan dengan lancangnya dia berani memeluk pinggulku!
Ya ampun, dia ternyata lelaki yang sangat tampan! Tubuhnya yang tinggi menjulang dan begitu proporsional memelukku dengan erat, aku bahkan hisa merasakan otot otot perutnya di tubuhku. Wajah terpahat begitu sempurna dengan mata yang tajam dan bibir tipis yang begitu menggoda, aku bisa merasakan diriku mulai tertarik untuk mencicipi bibir itu. Arrgh... tidak biasanya aku seperti ini, pasti ini karena pengaruh minuman sialan itu!
Aku Byun Baekhyun. Seorang desainer ternama di negeri ini. Sudah bukan hal baru jika setiap pria yang melihatku akan merasakan ketertarikan tisik yang luar biasa.
Ya, aku terlahir dengan wajah dan tubuh yang begitu sempurna. Banyak yang bilang wajah ku yang cantik membuatku tampak begitu menggoda, tubuhku pun terbentuk dengan sempurna dan aku yakin akan membuat setiap pria ingin mencobanya. Tapi aku tidak pernah memilih pria sembarangan, apalagi tertarik kepada seseorang secepat ini!
Siapa sebenarnya laki laki ini?
Baru saja aku akan membuka mulutku kembali, laki-laki itu sudah melumat bibirku dengan ganas. Lidahnya bahkan mendorong untuk masuk dan menjelajahi mulutku dengan leluasa.
Oh, Damn!! he's a great kisser!
Aku mabuk oleh ciumannya. Aku bahkan tak bisa berpikir lagi, dengan gairah yang tiba tiba memuncak aku melingkarkan lenganku dilehernya dan membalas ciumannya tak kalah buas.
Kami berciuman cukup lama ketika akhirnya dia menjauhkan bibirnya dan berbisik serak kepadaku.
"Tidak disini, Baek. Kita akan melanjutkannya nanti" bisiknya pelan sambil menatapku penuh gairah. Tunggu dulu, dia tadi menyebutku Baek, bukan? apakah dia mengenalku?
Aku tidak sempat bertanya lagi karena detik berikutnya dia sudah menarikku keluar dan mendorongku masuk kesebuah mobil sport mewah yang terparkir didepan Klub. Dia melajukannya dengan kecepatan luar biasa menuju kawasan elite di kota ini.
Dia menarik tanganku terburu-buru memasuki sebuah apartemen yang berada di lantai paling atas sebuah gedung yang luar biasa mewah. Aku tahu, ini merupakan Deluxe Apartement! Salah satu hunian termahal yang saat ini ada di Korea.
Ketika kami sudah berada di dalam sebuah kamar tidur yang tampak begitu maskulin karena dominasi warna hitam dan abu-abu disetiap sudutnya, laki laki itu kembali menyerangku dengan ciuman ciumannya yang memabukkan. Oh! Aku terhanyut dalam permainannya.
Kali ini dia tidak berhenti, tangannya bahkan mulai bergerak menggerayangi seluruh permukaan tubuhku. Aku mengerang ketika dia mulai menyentuh bagian sensitifku dan menciumi leherku. Kenikmatan ini terasa begitu nyata, aku bahkan gila dibuatnya!
Malam ini pasti akan berlalu dengan indah, ya, laki-laki asing ini berhasil membuatku takluk seketika padanya.
.
.
.
.
Pagi harinya aku terbangun tanpa sehelai benang pun dan dengan sepasang lengan kekar yang memelukku begitu posesif. Aku merasakan pusing seketika menyerang kepalaku dan membuatku mengerang menahan sakit. Ini pasti karena aku mabuk semalam!
Aku masih memegangi kepalaku ketika laki-laki itu bergerak dan bangun dari tidurnya. Melihatku meringis kesakitan dia tersadar seketika.
"Baek, apa kau baik baik saja?" tanyanya dengan khawatir.
Aku hanya menjawab pertanyaannya dengan mengangguk. Uhhh, aku mulai merasa ingin muntah. Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutku. Aku bahkan tidak sadar aku berlari tanpa menutupi tubuhku!
Laki-laki itu menyusulku dan menggosok leherku perlahan. Setelah selesai, dia menuntunku kembali ketempat tidur dan membungkus tubuhku dengan selimut tebal yang ada disana.
"Tunggu disini, Baek. Aku akan membuatkanmu teh hangat agar kau merasa lebih baik" ucapnya. Tanpa menunggu jawaban dariku dia hergegas keluar dari kamar dan kembali beberapa saat kemudian dengan secangkir teh hangat ditangannya.
Dia membantuku meminum teh itu. Setelah merasa lebih baik, aku kembali tersadar. Aku tidak mengenal laki-laki ini!
"Siapa kau?" tanyaku dengan pandangan menuntut.
Dia menatapku dalam dalam seolah menyelami pikiranku. Lalu setelah itu dia menghembuskan nafasnya dengan keras. Dia tampak marah!
"Kau benar-benar melupakanku, Baekhyun" ucapnya pelan.
"Apa maksudmu? aku baru bertemu denganmu semalam, kau tahu! Dan kita sudah melakukannya! Aarrrgghhh... aku tidak tau apa yang kupikirkan semalam hingga aku bisa terjebak bersamamu disini!" teriakku frustasi.
"Tidak usah khawatir, Baekhyun. Aku akan bertanggung jawab. Aku tidak akan melepaskanmu lagi, kau sudah menjadi milikku sejak dulu." ucapnya.
"Siapa kau sebenarnya?!" tanyaku lagi, kali ini dengan berteriak geram.
"Panggil saja aku Chanyeol, tenang saja Baekhyun, aku pasti akan membuatmu mengingatku"
Lalu kemudian dia beranjak menuju kamar mandi dan meninggalkanku yang masih terdiam tidak mengerti dan menahan rasa kesal didadaku begitu saja.
.
.
.
.
.
.
Aku menatap cincin yang saat ini melingkar di jari tanganku dengan pandangan tidak percaya. Entah bagaimana caranya, dia berhasil memaksaku menikah dengannya seminggu setelah kami bertemu malam itu!
Ya, sekarang namaku pun berubah, Park Baekhyun, istri sah dari Park Chanyeol! Apa yang sebenarnya terjadi padaku?!
Seminggu belakangan ini aku benar benar terkurung bersamanya. Chanyeol tidak membiarkanku lepas dari pandangannya. Dia bahkan mengiringiku kemana pun aku pergi! Dan malam harinya aku kembali ke apartemennya dan bercumbu dengannya seperti malam itu, hanya saja kali ini dengan kesadaran penuh dan tanpa dipengaruhi cairan memabukkan seperti waktu itu.
"Baekhyun, mandilah. Airnya sudah kusiapkan. Aku akan menunggumu disini"
Tiba tiba laki laki yang saat ini sudah berstatus sebagai suamiku itu menghampiriku dan menyentuh bahuku dengan lembut. Aku menoleh dan mengangguk pelan menjawabnya. Lalu aku bergegas meninggalkannya dan menuju kamar mandi.
Sambil mandi aku memikirkan segalanya. Hari-hari singkat yang aku lalui bersama Chanyeol kembali berbayang dimataku. Ya, tentu saja aku menikmati kebersamaan kami. Chanyeol melayaniku bagai ratu. Dia memberiku semua hal yang aku butuhkan tanpa kuminta. Dan tentu saja malam malam penuh kenikmatan itu yang paling kuingat. Dia benar-benar luar biasa lihai membuatku melayang disetiap sentuhannya. Gairahku bahkan bagai tak pernah surut ketika bersamanya. Tapi apakah itu cukup menjadi landasan sebuah pernikahan?! Itu hanyalah nafsu, bukan cinta!
Aku segera menyelesaikan mandiku dan bergegas keluar untuk berpakaian. Chanyeol mengamati setiap gerakan yang aku buat, membuatku merasa terganggu. Saat aku memilih pakaian yang aku akan kenakan, dia tiba tiba memelukku dari belakang dan menenggelamkan kepalanya dileherku.
"Jangan sekarang, Chanyeol." ucapku pelan sambil berusaha melepaskan pelukannya.
"Kenapa?" ucapnya tenang.
"Aku harus bekerja, lagipula kita sudah melakukannya tadi!" seruku.
"Tapi aku menginginkanmu lagi, Baek"
Lalu dia membalikkan tubuhku dan menghujaniku dengan ciuman-ciumannya yang membuatku lemas. Kini aku tak mampu lagi melawannya, aku sudah tenggelam dalam pusaran kenikmatan yang dibuatnya.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah sebulan semenjak pernikahan kami. Dan sampai detik ini aku masih belum memiliki gambaran apapun mengenai siapa Chanyeol sebenarnya. Apakah dia berasal dari masa laluku?
Aku memang tidak memiliki ingatan tentang kehidupanku beberapa tahun yang lalu. Kecelakaan mobil yang terjadi satu tahun yang lalu menghapus ingatanku tentang kehidupanku dan orang-orang disekitarku sepenuhnya. Aku hanya ingat siapa diriku, selebihnya, kosong!
Lalu apakah Chanyeol mengenalku di masa lalu? sebaiknya aku menanyakannya langsung hari ini. Ya, apalagi dia tadi mengatakan akan membawaku kesuatu tempat.
Sore harinya aku telah siap dengan gaun selutut yang melingkupi tubuhku dengan sempurna, aku siap pergi bersamanya.
Chanyeol ternyata membawaku ke sebuah bukit yang cukup jauh dari tempat tinggalku. Kami sampai di bukit itu setelah hari berubah gelap. Dan pemandangan di bukit itu membuatku terpesona!
Lampu lampu kota terlihat begitu indah dari sini, hamparan kerlap kerlip bintang pun tampak dengan jelas ketika aku mendongak menatap langit. Perlahan aku merasakan sesuatu. Keterpesonaanku perlahan menghilang dan berganti dengan rasa familiar. Ya, aku merasa mengenali tempat ini!
"Chanyeol... tempat ini..." aku menggantungkan ucapanku, tak tahu lagi bagaimana aku harus melanjutkan kata kataku.
Chanyeol menatapku lembut dan meraih tanganku untuk digenggamnya.
"Ini tempat favorit kita, Baekhyun. Tempat pertama kali aku menyatakan perasaanku. Aku tahu kau tidak mengingatnya, tapi aku berharap dengan membawamu kesini kau akan mengingat segalanya. Mengingatku, dan mengingat cinta kita." ucap Chanyeol sambil tersenyum lemah.
Aku belum pernah melihatnya tersenyum seperti itu. Senyum itu begitu lembut dan sarat dengan kesedihan. Tapi aku juga melihat kerinduan yang begitu besar didalamnya. Oh Tuhan, siapa dia sebenarnya?
"Kau kekasihku, Baekhyun. Kita sudah akan menikah ketika kau mengalami kecelakaan itu dan melupakan segalanya. Aku tidak tahu bagaimana mendekatimu lagi, aku putus asa dan merasa sakit hati. Karena itulah aku pergi meninggalkanmu"
"Aku baru kembali beberapa bulan belakangan ini. Aku selalu memperhatikanmu dari jauh. Dan malam itu, aku sudah tidak bisa menahan diri lagi. Rasa rinduku padamu sudah tak terbendung, Baekhyun!"
Cerita yang mengalir dari mulutnya membuatku tertegun. Itukah kenyataan yang selama ini disembunyikannya?
"Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal?" tanyaku.
"Apakah kau akan mempercayaiku?! tentu saja tidak, Baek! Aku sengaja membuatmu terikat dan berharap kau akan segera mengingatku. Tapi ternyata ingatanmu tidak juga kembali. Aku frustasi! Aku tidak ingin selamanya kau melupakanku, Baekhyun! Aku ingin kau mengingatku!" Chanyeol berteriak dengan penuh kekesalan. Aku terenyuh melihatnya.
"Maafkan aku Chanyeol... aku sama sekali tidak bermaksud melupakanmu. Kau tahu itu kan Maafkan aku... " ucapku pelan.
Aku sudah menangis kali ini. Chanyeol kemudian merengkuh tubuhku dan menarikku kedalam dekapannya. Ia membiarkanku menangis di dadanya.
"Tidak Baekhyun. Aku yang seharusnya meminta maaf. Aku memaksamu mengikuti keinginanku. Kau pasti berpikir aku menikahimu karena tubuhmu kan, Baek?"
Aku mengangguk pelan menanggapi ucapannya.
"Percayalah, Baekhyun. Aku sangat mencintaimu. Aku mencintaimu seutuhnya. Kali ini aku tidak akan memaksamu... Aku akan bersabar menunggumu, Baekhyun" tambahnya. Lalu kemudian Chanyeol mengecup puncak kepalaku dengan lembut.
Aku melepaskan diri dari pelukannya dan menatapnya dalam-dalam.
"Terima kasih, Chanyeol. Terima kasih atas rasa cintamu yang begitu besar kepadaku. Terima kasih juga karena kau mau menungguku. Aku berjanji Chanyeol... Aku pasti akan mengingatmu kembali. Aku pasti mengingat dirimu seutuhnya. Kumohon bersabarlah..." ucapku sambil membelai wajahnya dengan lembut. Chanyeol menyentuh tanganku yang berada diwajahnya dan menciumnya.
"Tentu saja, sayang. Aku pasti menunggumu..."
.
.
.
[TBC]
.
NEXT or NO ? It's all on You !
.
.
.
Author's Note :
Annyeong Chingudeul !
Love Or Lust ini adalah fanfic TwoShoots (?) Jadi hanya akan terdiri dari 2 Chapter saja. :) :)
Terima kasih sudah membaca, Don't forget to Review! Don't be Siders!!
-ByunYeol-
