"You Changes My World"
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : M
Pairing : Sasuke x Sakura
Genre :
Romance , Drama &
Hurt/Comfort
.
Chapter 1 : Just Friend
"Kyaa! Dia datang!"
"Sasuke-kun! Kau tampan sekali!"
"Kyaaa! Sasuke-kun!"
"Hei itu Itachi-senpai! Tampan sekali.. Kyaaa!"
Teriakan itu menggema di seluruh sekolah.
"Cih! Aku bisa tuli" Gumam seorang pria tampan yang dipanggil Sasuke.
"Hei, seharusnya kau itu bangga bisa punya fans sebanyak itu" Ujar Itachi.
"Jika setiap aku datang mereka selalu begini, lebih baik tidak usah sama sekali" Sasuke mempercepat langkahnya.
"Hei tunggu Sasuke! SUDAH YAA! DAAAHHH.. AKU CINTA KALIAN!" Itachi berteriak sembil tersenyum dan melambaikan tangannya layaknya seorang artis.
"KYAAA! AKU JUGA CINTA PADAMU SENPAAII!"
"AKU JUGAA! KYAAAA!"
Serentak mereka berteriak lebih keras dari sebelumnya.
"Kau itu bodoh atau apa sih! Kau membuat mereka semakin gila kau tahu?!" Ujar Sasuke kesal.
"Tidak ada salahnya 'kan? Lagi pula mereka juga gadis yang manis. Apalagi kalau salah satu dari mereka tinggal dirumah kita dan-"
"Dalam mimpimu!" Sasuke memotong perkataan Itachi.
"Lho? Kenapa kau yang kesal? Kalau kau tidak mau ya buatku saja" Ujar Itachi sambil memejamkan matanya. Membayangkan hal-hal indah yang akan-
Brukk.
Itachi terjatuh setelah menabrak seseorang. Ia pun segera membuka matanya.
"E-eh?" Itachi melihat sepasang mata emerald yang begitu menyejukan. Hidung yang mancung. Dan bibir lembab yang tipis. Cantik sekali.
"S-senpai" Gadis itu sedikit mendorong Itachi yang menindih tubuhnya.
"Eh, gomen.." Itachi langsung bangun lalu membantu gadis itu berdiri. Wajah keduanya sama-sama merona.
"Gomen ne, a-aku tidak sengaja.." Ujar gadis itu sambil membungkukan badannya.
"Ah, aku yang seharusnya minta maaf" Ujar Itachi sambil menggaruk kepala belakangnya.
Gadis itu menoleh pada kaki Itachi. Lebih tepatnya kacamata miliknya yang terinjak oleh Itachi.
"Astaga!" Itachi langsung mengambil kacamata yang terinjak olehnya itu.
"Bodoh!" Sasuke menepuk jidatnya. Kakaknya memang benar-benar bodoh.
"I-ini milikmu? A-aku tidak sengaja, akan kugantikan ya" Itachi mengambil dompetnya. Dan mengeluarkan 2 lembar uang bernilai tinggi. Lalu memberikannya pada gadis itu.
"Ti-tidak usah, tidak apa-apa. Itu memang sudah rusak kok" Ia mendorong tangan Itachi sembari tersenyum.
Hening.
Seketika Itachi dan Sasuke terpesona melihat senyum sang gadis. Senyumnya begitu tulus. Cantik sekali.
"Eh? Tidak. Ini, aku yang merusaknya. Jadi terimalah" Ujar Itachi. Wajahnya masih merona setelah melihat senyum gadis itu.
"Tidak. Terimakasih" Gadis itu menyentuh tangan Itachi. Lembut sekali.
"Ya sudah, kalu begitu. Aku Itachi. Uchiha Itachi" Itachi mengulurkan tangannya.
"Aku Sakura. Haruno Sakura" Sakura menjabat tangan Itachi yang terulur padanya.
"Dan ini Sasuke, adikku" Itachi menyenggol tangan Sasuke dengan sikunya.
"Aku sudah kenal. Dia teman sekelasku" Ujar Sasuke.
"Heee? Kenapa kau tak pernah bilang padaku kalau kau punya teman secantik ini?" Ujar Itachi sembari tersenyum pada Sakura.
"Terimakasih Uchiha-san. Maaf aku harus pergi. Aku permisi" Sakura kembali berjalan ke tempat tujuannya.
"Sasuke kenapa-"
"Aku saja baru lihat dia tidak mengepang rambutnya serta melepas kacamatanya. Mana kutahu kalau dia secantik itu" Ujar Sasuke memotong Itachi.
"Lho , Lho ? Jadi kau mengakuinya kalau dia cantik ya.. Tak biasanya Otouto-ku begini" Goda Itachi.
"Lupakan" Sasuke membuang wajahnya. Jujur saja wajahnya memang merona melihat kecantikan Sakura. Pasalnya gadis pendiam itu memang tidak pernah membiarkan rambut panjangnya tergerai dan juga melepas kacamatanya. Wajar saja jika Sasuke merona. Dia masih normal kok.
.
"TEME!" Seorang pria dengan rambut kuning jabrik memanggil Sasuke dari kejauhan. Lalu berlari menghampiri Sasuke. Ia bersama teman-temannya.
"Wahh ada Itachi-nii, tumben sekali" Ujar Naruto. Pria itu.
"Iya Naruto. Aku ada sedikit urusan. Tapi siapa gadis-gadis manis ini?" Tanya Itachi.
"Itachi-nii seperti tidak tahu saja" Ujar Naruto sambil menggaruk kepala belakangnya.
"Ohh.. Jadi begitu ya, sepertinya hanya tinggal adikku yang belum mempunyai pacar. Tidak laku ya.. Kasihan sekali" Ujar Itachi.
"Kau sendiri? Usiamu sudah menginjak 20 tahun. Tapi belum punya pacar" Balas Sasuke.
"Hei hei, aku masih muda tahu. Lagipula aku juga belum menemukan yang cocok. Ah tidak! Sepertinya aku sudah menemukannya tadi" Ujar Itachi.
"Oh ya? Siapa?" Tanya Naruto.
"Kau pikir dia mau denganmu? Usia kalian terlalu jauh!" Ujar Sasuke.
"Tidak masalah 'kan? Cinta tidak memandang usia" Ujar Itachi.
"Memanganya siapa?" Tanya Naruto.
"Namanya Haruno Sakura. Kalian kenal 'kan? Dia cantik sekali. Sasuke bahkan me-"
"Tutup mulutmu!" Sasuke memotong ucapan Itachi. Ya walau pun begitu. Orang-orang jenius seperti Nara Shikamaru dan Hyuuga Neji paham betul apa maksud ucapan Itachi.
"Haruno Sakura. Gadis berkacamata itu?" Tanya Naruto.
"Tapi bila kau lihat tadi. Rambutnya tergerai panjang. Ia juga tidak mengenakan kacamata. Cantik sekali" Ujar Itachi.
"Ya. Karena kau memecahkan kacamata-nya" Ujar Sasuke.
"Benarkah?" Tanya Naruto.
"Aku 'kan tidak sengaja" Bela Itachi. "Oh, hei! Itu dia! SAKURA-CHAN!" Panggil Itachi.
Sakura yang merasa namanya dipanggil itu pun menoleh kesana-kemari dan Ia menemukan Itachi yang melambaikan tangannya. Ia pun tersenyum.
Dheg.
Dan lagi-lagi mereka terdiam melihat senyuman indah itu. Mereka, minus Itachi yang sudah menerka apa yang akan terjadi saat mereka melihat Sakura tersenyum. Bahkan Sasuke pun masih terpana.
"Ada apa Uchiha-san?" Sakura menghampiri mereka.
"Kau Sakura? Haruno Sakura?" Naruto mengacungkan telunjuknya didepan wajah Sakura.
"I-iya" Sakura sedikit kaget akan tindakan Naruto.
"Kau.. Cantik sekali.." Naruto menurunkan tangannya.
"Hei! Aku yang memanggilnya. Sakura-chan, kau mau ikut denganku?" Tanya Itachi.
"Kemana?" Tanya Sakura.
"Yah mengajakmu jalan-jalan, sekaligus menebus kesalahanku tadi" Ujar Itachi.
"Eh? E-eto.. Anu.. Bukannya mau menolak, tapi aku masih banyak kerjaan" Ujar Sakura.
"Pfft." Naruto menutup mulutnya menahan tawa. WTF?! Seorang Uchiha ditolak?
"Kau jahat sekali? Kau ingin aku terus diliputi rasa bersalah ya.. Kejam sekali" Itachi menampangkan wajah kecewanya.
"Ba-bagaimana ya? Baiklah, tapi hanya sebentar saja ya.." Ujar Sakura.
"Eh?!" Serentak mereka semua menoleh kaget.
"A-ada apa?" Tanya Sakura.
"K-kau.." Itachi menatap Sakura tak percaya.
Sasuke mamutar bola matanya. "Sudah kukatakan padamu dia masih polos! Ikut aku!" Sasuke menarik tangan Sakura dan meninggalkan mereka semua.
"Wow.. Kupikir tadi aku akan mendapatkan 'sesuatu' yang hebat" Ujar Itachi lalu pergi meninggalkan mereka.
Dan akhirnya pun, mereka pergi meninggalkan gerbang.
.
Sakura duduk terdiam sambil meremas ujung roknya. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya. Semenjak tadi Sasuke terus mengendarai mobilnya tanpa memberitahu Sakura mereka akan kemana.
Sementara itu diam-diam Sasuke terus mamperhatikan Sakura lewat ujung matanya. Entah mengapa melihat Sakura yang gugup dan bingung itu membuatnya ingin tertawa. Tapi bukan Uchiha namanya jika tidak bisa mempertahankan ego nya. Memang sebelumnya Ia tak pernah sedekat ini dengan seorang gadis kecuali Ino dan yang lainnya yang memang kekasih dari teman-temannya. Tapi kali ini berbeda. Ia merasa sedikit gugup dengan keadaan ini walau pun Ia tak memperlihatkannya.
"U-uchiha-san, sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Sakura hati-hati.
"Sasuke. Panggil saja Sasuke" Ujar Sasuke.
"Sasuke.." Sakura bergumam.
"Kau mau kemana?" Tanya Sasuke.
"Aku? Tidak tahu.." Jawab Sakura.
"Baiklah, kita akan mampir ke toko itu" Sasuke memelankan mobilnya lalu berhenti tepat didepan sebuah toko baju.
Sasuke dan Sakura pun keluar dari mobil dan masuk ke toko itu.
"Selamat datang Uchiha-sama" Pelayan yang ada disana menyambut kedatangan Sasuke. Sasuke hanya bergumam.
"Hei Sasuke apa kabar?" Seorang pria dengan rambut hitam panjang menghampiri Sasuke.
"Oro-jiisan.. Aku ingin kau pilihkan yang terbaik untuknya, segera" Ujar Sasuke tanpa menjawab.
"Ooh.. Tentu saja, kau cantik sekali. Siapa namamu?" Tanya lelaki yang bernama lengkap Orochimaru.
"Sakura. Haruno Sakura" Jawab Sakura.
"Wahh.. Sasuke tak salah memilihmu.. Kau cantik sekali. Nah ayo ikut aku" Orochimaru berjalan dengan Sakura yang mengikutinya.
Setelah hampir 2 jam Orochimaru keluar. Sasuke pun menoleh.
"Mana Sakura?" Tanyanya.
Orochimaru tersenyum. "Sakura.." Panggilnya.
Keluarlah seorang gadis cantik dengan rambut merah muda panjang yang digerai indah dengan sedikit ikal dibagian bawahnya. Lalu long dress berwarna senada dengan rambutnya yang digantung dengan helaian tali tipis di pundaknya. Juga kakinya yang dihiasi sepatu high heels berwarna putih transparan. Wajahnya yang dihiasi polesan tipis natural menambah kesan indah. Sakura benar-benar cantik. Sasuke bahkan tak berkedip dan sampai lupa bernapas melihatnya, tak pernah Ia melihat gadis secantik ini.
"Bagaimana Sasuke?" Tanya Orochimaru senang. Ia sendiri puas dengan hasil kerjanya yang bahkan membuat tuannya yang satu ini tak berkedip.
"Yah.. Tak sia-sia aku menunggu" Sasuke memperhatikan Sakura dari atas ke bawah dan seterusnya.
"Kalau begitu aku minta setelan ku" Sasuke masuk keruangan dimana tadi Sakura didandani.
Selang beberapa waktu keluarlah Sasuke dengan jas hitam yang tidak dikancing, menampilkan baju putih panjang yang ia kenakan. Tampan. Itulah yang dipikirkan Sakura.
"Ayo" Sasuke menarik Sakura keluar dari toko itu.
"Eh? Sasuke.. Kita tidak bayar?" Tanya Sakura.
"Buat apa? Itu toko milikku" Sasuke menatap logo toko yang Ia masuki barusan.
Sakura pun ikut menatapnya dan benar saja, ada tulisan Uchiha Sasuke diatas logo itu. Mereka pun kembali masuk ke mobil dan pergi meninggalkan tempat itu.
.
Terlihat dua remaja berbeda jenis sedang duduk berhadapan disebuah ruangan dengan sebuah lilin menghiasi meja yang memisahkan mereka. Ya disinilah Sakura dan Sasuke berada. Disebuah Restaurant ternama di Tokyo.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan Sasuke?" Tanya Sakura.
"Hn" Sasuke mengalihkan pandangannya dari Sakura. "Beruntunglah bukan Itachi yang membawamu pergi" Lanjut Sasuke.
"Memang kenapa?" Tanya Sakura.
"Asal kau tahu, dia itu seorang Playboy bahkan lebih buruk dari Bad boy" Ujar Sasuke sedikit melebih-lebihkan.
"Heee? Dia tidak terlihat seperti itu" Ujar Sakura.
"Ya memang. Yang belum mengenalnya pasti berpikir bahwa dia orang baik-baik" Lanjut Sasuke.
"Begitu ya.." Sakura
"Sumimasen.. Maaf menunggu lama" Seorang pelayan datang membawa sebuah kereta makanan.
Dia menaruh makanan pesanan mereka di meja makan.
"Sampanye tuan?" Tanyanya.
"Boleh" Jawab Sasuke.
Sang pelayan pun menuangkan Sampanye itu ke dalam gelas Sasuke.
"Nona?" Tanyanya.
"Tidak, Terimakasih" Tolak Sakura.
Sang pelayan pun pergi meninggalkan mereka.
"Sasuke, sekarang jam berapa?" Tanya Sakura.
"Tenang saja, aku akan mengantarkanmu pulang dengan selamat" Ujar Sasuke. "Aku akan bicara pada orang tuamu jika mereka marah" Lanjutnya.
Sakura terdiam.
"Ada apa?" Tanya Sasuke.
"Orang tuaku sudah tiada" Ujar Sakura.
Sasuke langsung terdiam. Hening sesaat.
"Gomen ne, aku tidak tahu" Ujar Sasuke.
"Tak apa" Sakura tersenyum miris.
"Kau tinggal dengan siapa?" Tanya Sasuke.
"Sendiri" Jawab Sakura.
"Keluarga?" Tanyanya lagi.
"Tidak ada" Sakura menunduk.
"Maaf membuat nafsu makanmu turun" Ujar Sasuke.
"Tak apa" Ujar Sakura.
Sasuke berpikir. Kenapa Ia merasa begitu ingin tahu lebih tentang Sakura. Padahal baru hari ini Ia dekat dengan Sakura. Tapi rasanya aneh sekali. Seperti ada sesuatu dalam diri Sakura yang membuatnya ingin lebih dekat dengan Sakura. Entah mengapa. Padahal mereka hanya teman. Ya. Hanya teman.
TBC
a/n :
Holaaa! Amigos! Senorita! Ngomong apa aku.. Ne, Haloo readers yang terhormat. Sebenernya fic ini mau aku persembahin ke senpai-senpai yg telah menjadi inspirasiku, jadi kalo ada senpai yang pernah aku baca fic nya, ini untukmu senpai. Dan sungguh maafkanlah author songongmu ini yang tiba-tiba membuat fict MC Rate M tak bermutu ToT. Aku masih butuh bimbingan dari para senpai dan readers dan aku hanya ingin berkreasi dengan ideku yang setiap malam menghantuiku. Maaf kalo gak berkenan dihati para readers. Yahh sampai disini dulu ya author bacotnya, udah malem. Jaa ne! ^^
Keep Or Delete?
Review please!
Oktober, 30
22:39
Riska Elia S.
