Author : Han Chanmi

Cast : Cho kyuhyun, Kim kibum, Choi siwon

Genre : romance (mungkin)

Type : Yaoi

Warning : cerita geje

-Author POV-

Seorang namja duduk menundukkan kepalanya. Tangannya berada di depan kepalanya. Namja itu hanya bisa menggigit jari. Kepalanya mulai kumat pusingnya. Sudah sejak sebulan terakhir kepalanya itu selalu sakit. Entah karena pekerjaan yang berat atau ada yang terganggu di kepalanya tapi rasanya benar-benar sakit. Itulah yang sekarang dirasakan oleh Choi Siwon. Namja pemilik toko "The Flowers". Sudah terlihat dari nama toko yang menunjukkan bahwa dia adalah pemilik toko bunga. Ya, toko bunganya lumayan besar. Sudah menjadi langganan-langganan orang banyak. Banyak orang yang membeli disitu karena selain harganya tidak terlalu mahal karena siwon lah yang memiliki kebunnya sendiri, siwon adalah namja yang baik dan ramah kepada pelanggannya. Wajah siwon juga tampan. Kebanyakan dari pelanggannya adalah yeoja, muda maupun tua. Banyak yang terkesima melihat wajah tampannya.

"siwon oppa, kau kenapa?" seorang yeoja mendekati siwon, menepuk bahu siwon dan membuat siwon menoleh padanya.

"gwenchana saeng.. tidak usah memikirkan oppa" jawab siwon pada yeoja yang tak lain adik kandungnya, jiwon.

"ani, wajahmu terlihat pucat. Kau seperti orang sakit, dan kenapa kau memegang kepalamu terus dari tadi?" tanya jiwon

"huh, aku tidak apa-apa saeng. Kenapa kau tau apa yang kulakukan? Ha.. jangan-jangan kau terus memperhatikanku ya? Hmm jangan-jangan kau suka padaku.. padahal aku oppa.."

"ssstt oppa plis deh jangan kegeeran. Ngapain aku suka oppa. Hahaha.. " belum selesai bicara, jiwon sudah menyela kalimat siwon karena tidak menerima kalimat yang diutarakan siwon.

"kau ini.." siwon lalu mendaratkan 'kosek'an (bahasa jawa) di kepala jiwon. Jiwon hanya bisa mencibir kakaknya itu.

"aigo.. sakit oppa! Oh ya, bagaimana apa kau sudah punya yeoja chingu? Ingat kau sudah 26 tahun oppa!" tanya jiwon dengan nerocos.

"ah eh. Udah dulu ya, oppa mau kedalem kamu jagain toko dulu ya bentar.." kata siwon sambil kabur.

"eh oppa.. tunggu! Issh.. dasar ." keluh jiwon.

Ya, siwon selalu menghindar jika ditanya apa dia sudah mempunyai yeoja chingu. Siwon sangat malas mencari yeoja chingu. Karena pengalamannya saat masih bersekolah ia berkali-kali nembak yeoja, dan ditolak terus dengan alasan "siwon cupu" memang sewaktu masih sekolah, karena potongan rambutnya yang mirip mangkok itu. Tapi sekarang yeoja yang dia dulu pernah dia tembak jadi tergila-gila dan selalu mengejar-ngejar siwon hingga sekarang. Karena apa? karena siwon terlihat lebih tampan dan sekarang dia jadi sixpack yang membuat badannya terlihat lebih jantan. Tapi sayang, tak ada kesempatan kedua.

Siwon menuju kamarnya. Berkaca di depan cermin dan mengambil beberapa pil dari obat yang ia sembunyikan dibelakang cerminnya. Ia mengambil air minumnya dan memasukkan pil itu kedalam mulutnya satu persatu. Hanya inilah yang mampu mengobati rasa sakit kepalanya itu. Siwon menggeleng-gelengkan kepalanya. Merasa pusingnya sedikit hilang. Ia kembali ke tokonya yang sudah dijaga adiknya itu.

"gomawo saeng, sudah menjaga tokoku.."

"cheonma, oppa. Apa oppa ga istirahat aja? Ntar kecapekan.." tanya jiwon.

"ani, aku masih punya kewajiban menjaga toko ini. Kembalilah. Nanti aku traktir makan. Ara?"

"jeongmal arasseo oppa, gamsahamnida.." jiwon pergi meninggalkan siwon. Sementara siwon duduk di tempat ia biasa duduk sambil tiduran. Dan akhirnya ia benar-benar tertidur karena efek dari obat yang ia minum

"kyu, apa kau jadi mentraktirku cake coklat yang ku pilih kemaren?"

"pasti dong. Nanti janjian jam 3 sore ya, langsung di tempatnya.."

"ara.. gomawo kyu.."

"cheonma, bummie.."

"…."

TIT..

Kyuhyun menutup ponselnya yang sedari tadi di smsin teleponin sama kibum. Gara-gara kibum sudah mengajaknya ke taman wisata, kyu berjanji menraktirnya. Kyuhyun mengambil remote tv nya dan mulai mencari siaran favoritnya. Kyuhyun menutup ponselnya yang sedari tadi di smsin teleponin sama kibum. Gara-gara kibum sudah mengajaknya ke taman wisata, kyu berjanji menraktirnya. Kyuhyun mengambil remote tv nya dan mulai mencari siaran favoritnya. Awalnya kyuhyun yang menonton tv dengan asyiknya tiba-tiba mulai tenang dan terlelap. Mungkin karena dia bosan dan gara-gara ke taman wisata kemaren lusa. Dan semalam ia begadang demi game yang baru ia dapat dari kibum (juga) yang membuatnya lupa waktu.

~~

"MWO! MWOO!" kyuhyun bangun dengan terkejut. Alarm ini sukses membuatnya hampir terkena serangan jantung. Dilihatnya jam dinding apartemennya sudah menunjukkan pukul 2 siang. Ia memutuskan mengambil handuk dan berjalan ke tempat yg ia tuju. Kamar mandi…

"jiwon, sebentar lagi oppa mau pergi dulu. Oppa ada janji sama eunhyuk."

"lo oppa, tumben ketemu sama eunhyuk oppa? Kan belum musim panen bunga?"

"ani, 2 bulan yang lalu, ternyata eunhyuk menanam bunga baru, dan bunganya katanya bagus, nah oppa mau kesana melihat bagaimana bunga yang baru ditanam itu.."

Siwonpun bergegas melakukan persiapan sebelum berangkat ke kebun bunga, seperti mandi, makan, siapin mobil dsb. Siwon bergegas pamit dan titip toko bunganya pada adiknya itu. Dia melangkah ke mobil dan dengan cekatan menghidupkan mesin dan menjalankan mesin mobil.

Selama di jalan, siwon berkonsentrasi dengan jalannya. Mengingat ia habis minum obat meredakan pusing berlebihan itu yang efek sampingnya bisa membuatnya ngantuk. Ya walaupun siwon sudah tidur tapi efek obat itu tetep berjalan. Siwon pun berpikir apa ia akan terus bergantung pada pil-pil itu untuk meredakan pusingnya sebulan ini untuk setiap hari? Siwon jadi tidak fokus menyetir. Tapi untungnya dia masih bisa mengendalikan otak kanan kirinya. Siwon terus melajukan mobilnya karena tempat yang dituju masih sangat jauh. Siwon semakin menambah kecepatannya dan jalan sepanjang korea ini sepi karena masih jam kerja dan mungkin beberapa menit lagi jam kerja akan selesai. Ia masih di tengah kota. Tiba-tiba handphonenya berbunyikan nada suatu lagu. Telepon. siwon memakai earphone nya dan segera bicara

"yeoboseyo.. ada apa eunhyuk-ssi?"

"ah, kau sudah sampai mana?"

"aku masih sampai tengah kota, hyung. Ada apa?"

"oh masih lama ya. Aku akan meninggalkan kebun sebentar. Aku akan membeli pupuk. Persediaan pupuknya sudah menipis. Jadi kalau kau sudah sampai, ke rumahku saja. Dirumah ada donghae. Tunggulah disana, aku tak lama."

"arasseo hyung"

"ne. yeoboseyo.."

Tit. Siwon melepas earphonenya. Siwon terus menambah kecepatan mobilnya. Tak lama kemudian siwon memegangi kepalanya. Sepertinya ia merasakan pusing lagi seperti biasa. Masalahnya, ia tidak membawa obat karena biasanya sehabis minum obat siwon tidak kenapa-napa. Siwon jadi tidak konsentrasi terhadap menyetirnya. Mobilnya jadi belok belok tak beraturan. Hampir menabrak apa yang ada di samping jalan itu. Handphone nya berbunyi, semakin sakit kepalanya dan mata siwon mulai berkunang-kunang. Rasanya kepala akan pecah dan ia tidak tau harus bagaimana. Ia tidak dapat mengendalikan tubuhnya. Tangannya membantir setir kesana dan kemari tanpa memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang sedang menunjukkan lampu merah untuk kendaraan dan lampu hijau untuk menyebrang. Dan seorang namja yang sedang menyebrang tidak melihat ada mobil yang sedang berjalan tanpa melihat rambu lalu lintas. dan.. terjadilah sebuah kecelakaan ~

-Kyuhyun POV-

Aku membuka mataku. Kulihat di badanku banyak darah dan di sampingku ada kibum yang tergeletak lemah memelukku. Aku tak kuat melihat ini. Aku tak bisa membiarkan ini. Aku segera bangun dengan mata yang mengeluarkan air mata yg tertumpah deras. Aku menggerak-gerakkan badan kibum tapi tak ada reaksi. Kibum masih memejamkan matanya dan di kepalanya ada darah yang banyak. Ya, lukaku tak seberapa karena kibum lah yang melindungiku dari kecelakaan ini. aku segera mengambil ponselku yang tergeletak di jalan dan untungnya ponselku belum mati. Aku segera menelpon ambulan agar datang memberikan pertolongan bagi kibum. Tak lama ambulan sudah datang. Petugas medis melihatku langsung mengambil tandu beroda (?) untuk kibum dan melihat lukaku mereka membiarkanku masuk ke dalam ambulan. Kulihat sekilas mobil yang menabrakku dan kibum tadi sopirnya masih ada disitu. Aku tidak memperdulikannya!

Kami tiba dirumah sakit. Selama di ambulan aku hanya bisa mengeluarkan sumur air mata dari mataku. Perawat menurunkan kibum dan aku mengikutinya.

"HYUNG ! HYUNG ! BANGUNLAH HYUNG! JANGAN SEPERTI INI TERUS HYUNG!"

Aku berteriak sekencang-kencangnya agar kibum mendengar suaraku tanpa memperdulikan ini rumah sakit atau rumah sakit jiwa. Aku hanya memperdulikan kibum. Perawat membawanya ke ruang UGD dan sampai ruangan itu aku tidak diperbolehkan masuk hingga aku berlutut. Terpaksa aku menunggu kibum di depan ruang UGD sambil mondar-mandir memegang daguku. Aku gelisah. Perasaanku tidak enak. Aku mencoba duduk sambil mengambil majalah yang ada di sebelah kursi. Kucoba menghilangkan kegelisahan ini dengan membaca majalah ini. dan hasilnya majalah ini telah membuatku kehilangan rasa khawatirku sedikit demi sedikit. Tiba-tiba dokter keluar masih menggunakan masker lalu melepasnya.

"bagaimana keadaannya dokter?" tanyaku pada dokter yang menggunakan kacamata itu.

"mianhae.. kami sudah berusaha sekuat kami mampu.." kata dokter itu sambil menundukkan kepalanya.

"waeyo? Kenapa kibumku! Kenapa dokter!" aku mulai gelisah memikirkan kibum.

"dia mengalami pendarahan di otak. Dan kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi dia tidak bisa diselamatkan"

DEGG! Apa dokter ini bercanda. Mana mungkin kibum yang selama ini-jujur saja- aku sayangi lebih dari sayang teman. Kenapa… dia meninggalkanku secepat ini? kenapa … kenapa ia yang harus di panggil duluan? Ya tuhan, kenapa semua ini bisa terjadi. Tuhan aku menyayanginya. tes. Air mataku terurai. Jatuh tak terkira banyaknya. Aku berlutut. Aku tak tau harus melakukan apa tanpa kibum. Aku sendirian di seoul. Tapi aku harus kuat. Jika aku sedih, kibum juga akan sedih. Aku harus ikhlas. Demi kibum. Asal dia bahagia, aku juga akan bahagia..

Aku berjalan melewati koridor utama rumah sakit. Wajahku lesu. Besok aku harus mendatangi pemakaman kibum. Ya.. harus. Aku ingin kibum senang. Meskipun hatiku mungkin saja pecah menjadi puing-puing kecil, tapi demi kibum, aku harus bisa. Aku tidak akan memaafkan orang yang menabrak kibum. Aku tidak akan memaafkannya. Saat aku menuju pintu keluar, beberapa orang perawat mendorong tandu beroda (?) menuju dalam. Aku meliriknya. Aku lihat sepertinya orang yang sedang di kasur itu masih dalam keadaan sadar. Dia beruntung, masih mempunyai kesempatan hidup. Haduh apa sih yang aku pikirin. aku keluar rumah sakit dan menaiki sebuah taksi untuk pulang ke rumah.

Sepanjang jalan aku hanya bisa menatap jendela. Memikirkan bagaimana sepinya hidupku tanpanya. Mungkin aku dikira ngga normal, tapi ini perasaanku. Perasaan yang benar-benar tulus dari dalam hati. Susah untuk tidak melupakannya sehari saja. Dan kini aku teringat cake coklat yang aku janjikan ke dia. Aku harus membelikan untuknya.

"ahjussi, antarkan aku ke toko kue dulu"

"ne, arasseo."

Supir taxi yang kutumpangi lalu menyetir ke arah toko kue. Sepertinya orang ini tahu betul toko kue yang kusuka. Aku turun dari taxi dan menuju dalam toko itu.

"noona, aku beli cake coklat 1.."

"wah cake coklatnya habis. Apa kau mau jika kau ambil besok?'

"oh ne, gwenchana. Besok aku mengambilnya jam 7." Terpaksa aku kembali dengan tangan hampa. Aku kembali ke taxi dan meminta supirnya mengantar ke apartemenku.

Aku menekan tombol-tombol angka yang menunjukkan kode agar aku bisa masuk apartemenku. Aku segera masuk apartemenku. Aku menuju gudang mengambil beberapa kardus dan mulai mengemasi barang-barangku. Bukan soal aku pindah rumah tapi untuk mengemasi barang yang mengingatkan aku pada kibum. Karena jika aku melihat barang itu aku akan menjadi sedih. Aku mulai mengambil satu persatu barang yang dapat mengingatkanku dengan kibum.

Tempat sampah ini .. –kyuhyun, kenapa kau masih saja menangis? Aku akan repot membelikan tisu untukmu! Apalagi kau harus membuang semuanya. Lihat rumahmu jadi berantakan. Mending aku belikan tempat sampah ini. buanglah sampah pada tempatnya. Tapi ingat jangan buang aku di tempat sampah itu- aku sangat teringat kenangan saat kibum mengucapkan kata-kata itu. aku memasukkan tempat sampah itu kedalam salah satu kardus besar itu. aku mulai menggigit bibir danMemejamkan mataku. Tapi aku teringat akan kemeja yang ku beli bersama kibum.

-flashback-

"kyu, sepertinya kau pantas menggunakan itu. Ayo lihat.." kibum menarik badan kyuhyun menuju kemeja berwarna biru dipadu warna putih yang motifnya kotak-kotak itu.

"ne hyung. Sabar dikit napa.." kyuhyun mengendus kesal karena kibum agak memaksanya yang tengah melihat kaset game-game yang ada di dalam etalase transparan itu.

"tuhkan cocok pas banget, beli ini ya? Aku yang beliin.." kata kibum sambil menempelkan kemeja itu di badan kyuhyun.

"ah terserah katamu lah hyung. Aku nurut saja" kata kyuhyun memainkan kukunya karena badmood.

"jawabannya kok gitu sih? Ayolah, ntar aku beliin kaset game yang kamu pengen.." kata kibum merayu.

"yang bener hyung? Aa gomawo hyung!" kata kyuhyun sambil memeluk kibum. Kyuhyun dan kibum menuju kasir membayar kemeja itu. Dan kyuhyun langsung memakainya atas permintaan kibum. Setelah selesai memakai kemeja itu,kibum mengajaknya untuk ke studio foto, berfoto ria berdua disana untuk kenang-kenangan. Kyuhyun dan kibum berpose dengan tampan, cute, menggemaskan, dan gokil. Mereka melihat hasil foto mereka dan mereka hanya bisa tertawa lebar. Dan mereka sepakat untuk menggantung foto itu di tembok kamar mereka masing-masing.

-flashback end-

Aku hanya bisa menahan tangis pedih ini. akankah aku akan membungkus kemeja ini? ah ani, jangan, ini kemeja kenangan. Harus kupakai. Aku teringat juga pada foto yang berhubungan dgn kemeja itu. Tergantung foto besar yang menunjukkan pose manis aku dan dia terpajang di dinding. aku ga ikhlas kalo mau nyimpen foto itu. Dan sekarang aku hanya mengemas barang-barang yang menurutku agak gak terlalu mendalam maknanya tapi mampu mengingatkanku dengan kenangan manis. Tapi yang pasti 2 barang itu, aku benar-benar gabisa menghapusnya dari pikiranku dan nggabisa tanpa 2 barang ini –kemeja dan foto-. Aku mengambil lakban yang ada di laci mejaku. Aku menutup semua kardusnya dan melakban semuanya dan kusimpan di gudang. Dan aku mulai merasakan ngantuk. Akupun berbaring di kasurku

Jhaljayo, Kim Kibum… saranghaeyo…

-Kyuhyun POV end-

Siwon masih di ruang perawatan. Sakit kepala yang ia derita selama ini ternyata karena dia sedang banyak beban pikiran itu yang membuatnya stress dan beban pikiran itu dipendamnya selama berbulan-bulan. Untung saja lukanya tidak terlalu parah. Tapi ia lupa akan kejadian kecelakaan yang ia alami. Jika ia berusaha mengingatnya ia akan merasa sakit kepala yang lebih sakit dari kemarin-kemarin. Siwon yang hanya bisa melihat infus yang masih tertancap di tangannya itu melihat keluar jendela. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Ternyata jiwon, eunhyuk dan dan donghae. mereka mendengar kabar kecelakaan itu dari perawat yang menyimpan handphone dan barang-barang siwon lainnya. Jiwon datang membawa seikat bunga, langsung dari kebun eunhyuk.

"oppa, gwechana?" tanya jiwon sambil memegang tangan siwon.

"gwechana saeng. Aku sudah agak mendingan.." kata siwon santai dan berusaha tetap cool walaupun sedang sakit.

"ah untunglah kau tidak kenapa-napa siwon-ssie, aku menghawatirkanmu karena kau tak datang-datang" kata donghae.

"harusnya kau lebih menghawatirkanku, donghae" kata eunhyuk menggoda donghae.

"hei kau ini chagi, dirumah sakit kok seperti ini.." donghae sewot.

"sudah-sudah kalian ini tidak tau temannya terbaring lemah di tempat tidur gini malah rebutan. " Kata siwon melerai mereka berdua.

"hehe mianhae siwon-ssie. Oh ya semoga cepat sembuh ya.." kata eunhyuk

"ne hyung, doakan saja ya.." jawab siwon. "oh ya bunga ini kah yang akan kau tunjukkan padaku?"

"ne, siwon. Bagaimana bagus tidak?" tanya eunhyuk

"bagus sekali. Apa stoknya banyak di kebun?"

"banyak sekali. Tenang saja, besok akan kuantar ke tokomu bunga ini. apa jiwon yang menunggu tokomu?"

"ne. dia akan menjaganya untukku. Benarkan jiwon?"

"ne oppa. Demi kamu oppa.. haha"

"ah yasudah, aku dan donghae tidak bisa lama-lama disini. Kami ada acara berdua. Annyeong.." pamit eunhyuk pada siwon dan jiwon.

"annyeong.."

Siwon hanini. apa jiwon yang menunggu tokomu?"

"ne. dia akan menjaganya untukku. Benarkan jiwon?"

"ne oppa. Demi kamu oppa.. haha"

"ah yasudah, aku dan donghae tidak bisa lama-lama disini. Kami ada acara berdua. Annyeong.." pamit eunhyuk pada siwon dan jiwon.

"annyeong.."

Siwon hanya melihat eunhyuk yang merangkul donghae berupa dari belakan badan mereka.

"oppa.. kenapa kau bisa seperti ini? aku hampir stress karenamu.." tanya jiwon

"ah kalo oppa cerita jangan kaget ya?"

"arasseo oppa.."

"sebelum kejadian itu aku masih ingat, tp saat kejadian aku sudah tidak bisa mengingatnya. Kata dokter, kemaren-kemaren aku stress berat, lalu kepalaku jadi sering pusing tapi ngga sampai pingsan. Dan saat aku akan ke rumah eunhyuk hyung, pusingnya kumat. Ditengah jalan. Ditambah lagi suara handphone berdering yang membuatku semakin pusing. Lalu mataku berkunang-kunang dan aku lupa apa yang terjadi selanjutnya dan aku nggaktau apa yang terjadi pada korban yang aku tabrak. Apa aku tidak masuk penjara?"
"hmm. Ani, oppa melakukan dengan tidak sengaja dgn alasan oppa sakitnya kumat secara tiba-tiba. Aku dengar yang menjadi korban ada 2 orang oppa dan kudengar yang 1 meninggal."

"a.. a.. apa? 2 orang? D.. dan yang satu me.. me.. meninggal?"

"ne oppa. Jangan terlalu kaget lagi nanti sakit kepalamu kumat lagi."

Jiwon terlambat. Oppanya sudah memikirkan dan mencerna baik-baik apa yang dikatakan jiwon. Dan dia tampaknya berpikir keras. Apa dia sudah membunuh 1 orang? Apa choi siwon sudah membunuh 1 orang? Ini tidak mungkin. Ya.. tidak mungkin. Tapi mana mungkin jiwon bohong. Siwon tau betul sifat jiwon seperti apa. sekarang.. siwon sudah membunuh 1 orang. Dengan tidak sengaja karena penyakitnya ini membuat sakit kepalanya kumat lagi. Ia terlalu memikirkan ini.

"ji.. jiwon.. to..to..tolong carikan i..informasi si..siapa yang me..menjadi korban karenaku" pinta siwon.

"ne. pasti oppa. Oppa jangan terlalu dipikirkan. Nanti kepalamu sakit.."

"jiwon panggilkan perawat. Cepat!"

"ne oppa.."

Jiwon segera berlari menghampiri perawat dan menyuruhnya memanggil dokter juga. Dan siwon sakit lagi. Terpaksa siwon harus lebih lama dirumah sakit karena penyakitnya nambah lagi. Siwon sekarang sedang terlelap dalam tidurnya yang kurang lelap dan terus gelisah.

Kyuhyun hanya bisa memegang nisan yang bertuliskan nama "Kim Kibum". Mengelus-elusnya sambil menangis. Bagaikan orang gila yang kehilangan segalanya. Kyuhyun sangat terpukul. Dia tak pernah berpikir kalo dia sampai sehisteris ini. menangis hingga semua pelayat sudah pulang hanya dia sendiri yang di makam. Sampai-sampai heechul –teman dekat mereka- memapah kyuhyun agar mau pulang. Akhirnya setelah dirayu 1000 kali baru ia mau pulang. Dan dijalan kyuhyun teringat akan cake coklatnya. Akhirnya ia meminta heechul untuk mengantarnya ke toko kue tempat ia memesan kemaren. Dan saat ia sudah mendapatkan cakenya, dirumah ia meletakkan cakenya di tengah meja makan apartemennya dan memindah kursinya agar ia bisa masuk dan kursi yang ada didepannya. Ia hanya bungkam. Tidak bisa berbicara seakan bisu dari keadaan. Ia hanya membayangkan ada kibum di depannya yang merayunya untuk memakan cake itu. Dan karena kibum yang merayu, kyuhyun akhirnya memakan cake itu. Satu suap.. dua suap.. dan dan suapan ketiga ia tak mampu menahan tangisnya yang tertahan dimatanya. Ia lalu menangis sekeras-kerasnya. Menangis sampai ia puas diapartemennya tanpa melihat bayangan kibum yang ada didepannya juga sedang menangis tersedu. Kyuhyun tak bisa menahan ini. sungguh ia tak bisa. Tanpa ada kibum yang selalu menemani harinya dan kini harinya telah sepi. Sekarang kyuhyun tak bisa mengeluarkan suara lagi jika tak penting. Ia hanya bisa diam. Diam sendiri, menyendiri, dan selalu sendiri.

-7 hari kemudian-

Sudah seminggu berlalu kematian kibum yang menyisakan luka dalam di hati kyuhyun. Kyuhyun masih tetap tidak bisa melupakan kenangan-kenangan manis yang ia lalui bersama kibum. Sakit sekali. Sampai-sampai ia hanya makan sehari sekali dan kadang tidak makan. Ia tak peduli apa ia harus pingsan atau mati. Ia hanya mencintai kibum. Dan saat itu kyuhyun seperti merasakan ada kibum disekitarnya dan kibum mengatakan kalau kyuhyun harus mencari penggantinya. Bagaimana bisa semudah membalikkan telapak tangan? Ini susah sekali. Kyuhyun tiba-tiba ingin pergi ke makam kibum dan memberikan seikat bunga untuk kibum. Bunga mawar kuning. Itu yang disukai kibum. Ia lalu beranjak ke kamar mandi mencuci mukanya dan bersiap-siap. Ia mampir ke toko bunga di sekitar apartemennya. Ia turun dari tangga lalu berjalan lumayan jauh untuk sampai toko bunga itu. Sesampainya di the flowers shop dia meminta seikat bunga mawar kuning pada namja yang menjaga toko itu dan sepertinya yang punya toko itu.

"tunggu sebentar. Mau yang 1 ikat isi 10 atau 20, tuan?"

"yang isi 15 saja. Aku ingin isinya 15" jawab kyuhyun ngelantur padahal dikasih pilihan 10 atau 20.

"arasseo tuan, sebentar ku ambilkan ya." Jawab namja itu. Kyuhyun melihat namja itu dengan seksama dan ia melihat badan orang itu pas sekali untuk cowok idaman para yeoja. Mungkin bagi kyuhyun juga. Tapi sepertinya kyuhyun pernah melihat wajah namja ini. tapi dimana? Ia lupa.

"ini bunganya tuan.." kata namja itu.

"ini uangnya. Gamshahamnida.." kata kyuhyun

"cheonmaneyo tuan. Silahkan datang lagi." Kata namja itu. Kyuhyun hanya bisa menunjukkan senyum sok tegarnya di atas kesedihannya. tapi benar, sepertinya kyuhyun pernah melihat namja itu.

Siwon berpikir. Kenapa ada namja semanis itu? Meskipun wajahnya jelas-jelas menunjukkan kalau dia habis nangis tapi namja pembelinya itu lebih manis daripada yeoja-yeoja yang mengejar siwon. Ah apa yang dipikirkan siwon ini aneh sekali. Ia jarang bilang ada namja itu "manis" tapi kenyataannya hari ini dia menyatakannya. Sejak 2 tahun terakhir ia tak pernah memikirkan orang lain selain orang-orang terdekatnya. Apa siwon mulai tertarik dengan namja manis itu? Siwon melihat kea rah lantai dan ternyata ada sebuah kartu nama. Mungkin punya pelanggan yang tadi, yang manis ituloh. Siwon lalu memungutnya dan melihat. Disitu tertera namanya cho kyuhyun dan fotonya namja manis itu. Siwon tiba-tiba senyum-senyum sendiri dan ia hanya berharap bisa bertemu namja yang bernama "kyuhyun" itu kembali.

Kyuhyun tiba di makam kibum dan kyuhyun hanya bisa menahan tangisnya. Ia tak mau kibum ikut sedih. Kyuhyun menceritakan apa yang terjadi selama 7 hari kibum meninggalkannya. Bagaimana perasaannya, keadaannya, dan yang lainnya hingga kyuhyun puas. Kyuhyun menghabiskan waktu 1 jam di makam itu. Akhirnya kyuhyun memutuskan pulang tapi sebelumnya ke rumah heechul. Ia menuju jalan besar dan meminta taxi berhenti dan mengantarnya ke rumah heechul. Sesampainya di rumah heechul, ia yg terkenal evil itu langsung masuk ke dalam rumah heechul dan duduk di sofa rumahnya tanpa permisi.

"hei kau, kenapa nggak bilang permisi langsung main duduk aja!" protes heechul

"oppa biarkan aku rileks sedikit. Aku ingin menceritakan sesuatu padamu.." jawab kyuhyun

"wae? Ceritakan saja." Heechul membuka peluang untuk kyuhyun bercerita. Dan kyuhyun mulai bisa tertawa terbahak-bahak dan nggak bisa berhenti karena mendengarkan cerita heechul. Tapi tiba-tiba tawanya berhenti dan kyuhyun pingsan. Heechul bingung setengah mati dan langsung memapah kyuhyun ke mobilnya dan ia berangkat dirumah sakit.

"halo, oppa, aku sudah mendapatkan informasi yang kau minta."

"apa saja cepat katakan"

"korban yang meninggal bernama kim kibum yang berusaha menyelamatkan sahabat karibnya bernama cho kyuhyun. Dan cho kyuhyun itu mengalami sedikit luka luar. Itu yang kudapatkan"

DEGG! Siwon kaget mendengar nama "cho kyuhyun" pantas saja saat cho kyuhyun membeli bunga, ia tampak seperti orang kehilangan ternyata kehilangan sahabat karibnya. Dan siwon tidak sengaja membunuh orang yang ternyata sahabat karib dari namja yang tiba-tiba dia suka. Ini tidak boleh terjadi. Kyuhyun tidak boleh tau. Jika kyuhyun tau bagaimana aku bisa melihat lebih dekat bagaimana cho kyuhyun?

"halo? Oppa? Apa kau mendengarku? Kau kenapa?" tanya jiwon

"ah ani, gwenchana. Sudah dulu ya bye.."

Siwon mematikan sambungan telponnya. Dan ia hanya bisa duduk menghadap mejanya dan merasakan hatinya yang sungguh tidak enak. Apa cho kyuhyun sudah tau? Jika tidak tau, jangan sampai ya tuhan kyuhyun tau. Siwon hanya bisa berdoa. Semoga cho kyuhyun tidak tahu. Tiba-tiba sms masuk.

From : heechul

Siwon, bisakah kita membatalkan perjanjian kita? Aku harus menemani temanku dirumah sakit. Dia tiba-tiba pingsan. Bagaimana kalau besok saja? Gomawo

Siwon lupa kalau punya janji sama heechul. Dan ia merasa perasaannya tiba-tiba nggak enak. Iapun membalas sms dari heechul.

To: heechul

Hyung, kalau boleh tahu, temanmu yang bernama siapa? Barangkali aku kenal dengannya.

Tak lama kemudian ada sms masuk lagi

From: heechul

Namanya cho kyuhyun. Ia baru bersamaku, bercerita bersama dan tiba-tiba dia seperti ini. sudah dulu ya aku masih sibuk,

Siwon shock! Ternyata perasaannya yang tiba-tiba nggak enak, cho kyuhyun masuk rumah sakit. Ia bingung setengah mati ini bagaimana cara menjenguknya agar ia tidak tahu kalo aku ingin melihatnya? Ya tuhan, sembuhkan cho kyuhyun, Pinta siwon. Siwon merasa ia sudah sangat dekat dengan kyuhyun atau Cuma perasaannya saja atau insting saja.

-9PM-

Seseorang namja membawa bunga ke rumah sakit yang masih terang itu. Ia sengaja datang malam-malam agar misinya berjalan dengan lancar. Dan ia masuk ruangan yang menunjukkan nomor ruangan dari tuan cho kyuhyun. Heechul meninggalkan kyuhyun sendirian di rumah sakit karena ia juga masih punya urusan dengan dirinya sendiri. Seorang namja itu melihat wajah kyuhyun dengan seksama. Dia menunjukkan senyum khasnya. Dan meletakkan seikat bunga berwarna biru di meja sebelah kasur pasien. Dan dengan langkah tegap, namja itu berjalan keluar ruangan sebelumnya ia mengatakan sesuatu tapi terdengar tidak jelas. Seperti mengucapkan kalimat dalam bahasa inggris.

Kyuhyun terbangun jam 6 pagi dengan badan yang sedikit lumayan enak. Ia pingsan karena kurang makan dan kesehatannya menurun. Disamping kirinya sudah terdapat meja yang berisi makanan sehat dari rumah sakit. Mau gak mau kyuhyun harus memakannya. Setelah kyuhyun selesai makan ia kembali meletakkan badannya ke kasur dan melihat arah jendela. Tapi ia tertuju pada bunga yang ada disamping kanannya. Kyuhyun melihat bunga biru yang indah itu. Ada surat yang terselip didalamnya

For: cho kyuhyun

Kyuhyun, fighting! Kamu harus makan teratur agar tidak seperti ini lagi. Get well soon cho kyuhyun~

Hanya itu isi suratnya. Tapi tidak ada nama pengirimnya. Ini yang membuat kyuhyun penasaran dan membalik-balik kertas suratnya. Tapi tetap saja tidak ada. Tibatiba gagang pintu seperti ada yang memegang dan mulai membuka pintu.

"cho kyuhyun…..~"

TBC

Butuh review nya karena saya author baru. Gamshahamnida ^^