hello...
Uchiha Reyvhia datang Lagi dg crita yg super duper abaL & gaje ini..
Crita ini aku usahakan banyak memakai bahasa Indonesia meskipun 0,01% ada kata bahasa Inggris, tapi stidaknya crita ini aku usahakan hanya memuat 0,01% bahasa Jepang.
Bagi yg berkenan utk membacanya siLahkan. Tapi ingat! NO FLAME AND NO BLAME okay? Tapi jika Flame itu bersifat membangun crita abal ini, aku trima asalkan tidak menghujat.
Okay, Enjoy it!
Dislike? Don't read
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : Always SasuSaku
Warning : AU, OOC,kata-kata kasar, dan yang pasti selalu abal nan gaje
Summary : Sakura seorang anak perempuan yg sangat cantik, baik, murah senyum, tapi di sisi lain dia juga bisa berubah menjadi sangat kejam & tak memiliki rasa kasihan. Sebenarnya siapakah Sakura?
Tap tap tap terdengar derap langkah seseorang dari koridor sekolah yang sudah mulai sepi ini.
"Ah, sial. Aku terlambat." Umpat si pemilik derap langkah tersebut sambil mempercepat langkahnya. "Akhirnya ketemu juga." Lanjutnya saat telah sampai di depan sebuah ruangan yang bertuliskan 'Headmaster office' dan tanpa membuang-buang waktu lagi dia langsung mengetuk pintu tersebut.
Tok tok tok
"Masuklah." Sahut suara dari dalam ruangan itu. Orang yang tadi mengetuk itu langsung membuka pintu dan masuk ke dalam ruang tersebut.
"Jadi kau murid baru itu. Kau terlambat 10 menit." Kata seorang pria berambut putih panjang.
"Maaf." Jawab murid baru itu singkat dan pelan, tapi masih bisa didengar Sang kepala sekolah.
"Ya sudahlah. Karena kau adalah murid baru, kali ini kau aku maafkan. Tapi lain kali jangan terlambat lagi." Jelas kepala sekolah itu sambil membuka berkas-berkas di dalam map. "Jadi, namamu Haruno Sakura? Pindahan dari Tokyo." Lanjutnya sambil memperhatikan Sakura dari atas sampai bawah.
"Benar." Jawab Sakura sambil menanggukkan kepalanya.
"Baiklah. Kenalkan, aku Jiraiya kepala sekolah di sini." Kata kepala sekolah itu.
"Ya sudah. Ayo aku antar ke kelasmu." Lanjutnya lagi sambil beranjak dari tempat duduknya. Sakura mengikuti kepala sekolahnya itu dari belakang. Dalam perjalanan menuju kelasnya, Sakura hanya diam saja sambil memperhatikan sekelilingnya. 'Tempat yang menarik' Batin Sakura.
"Ini adalah kelasmu." Kata Jiraiya, kepala sekolah itu sambil mengetuk pintu ruang kelas tersebut dan beberapa saat kemudian muncullah seorang pria berambut keperakan dan memakai masker.
"Ya, ada perlu apa?" tanya guru bermasker itu.
"Aku sedang mengantar anak baru ini, Kakashi. Baiklah, aku serahkan dia padamu. Sampai jumpa." Jawab kepala sekolah itu sambil melambaikan tangannya sebentar sambil berlalu pergi entah kemana. 'Dasar kepala sekolah yang aneh' batin Sakura sambil melihat kepergian kepala sekolahnya itu.
"Baiklah, kau tunggu di depan pintu dulu ya? Setelah itu barulah kau masuk ke dalam kelas. Kau mengerti kan?" jelas guru bermasker itu pada Sakura. Sakura hanya menganggukkan kepalanya.
"Anak-anak, hari ini kalian mendapat teman baru. Baiklah, perkenalkan dirimu." Kata guru itu mempersilahkan Sakura. Dan sesaat kemudian masuklah seorang anak perempuan yang sangat luar biasa cantik sekali bagaikan seorang bidadari yang turun dari langit dan itu sukses membuat seluruh siswa di dalam kelas itu terkagum-kagum serta terpesona melihat kedatangan murid baru itu, Sakura.
"Perkenalkan, namaku Haruno Sakura. Aku pindahan dari Tokyo. Senang berkenalan dengan kalian." Kata Sakura sambil tersenyum sangat manis sekali yang langsung membuat seluruh siswa di kelas itu menjadi salah tingkah karena melihat kecantikan Sakura.
"Baiklah, Sakura kau duduk di sebelah Hinata." Kata guru bermasker itu.
Karena di panggil, Hinata pun langsung mengacungkan tangannya dan Sakura langsung berjalan kearahnya. "Wah, kenapa tidak duduk denganku saja ya.." terdengar gerutuan para siswa saat Sakura duduk dengan Hinata.
"Namaku Hyuuga Hinata.." kata siswi berambut indigo panjang pada Sakura.
"Namaku Haruno Sakura. Salam kenal ya." Jawab Sakura dengan ramah sambil tersenyum.
Pelajaran berlangsung seperti biasa.
Waktu istirahat
"Istirahat sama aku yuk, Sakura…"
"Sakuraaa~ nomor hapemu berapa?"
"Kau tinggal di mana?"
"Nanti pulang sekolah pulang bareng ya?"
"Kau sudah punya pacar belum? Mau tidak kau jadi pacarku?"
"Nanti malam kita kencan yuk."
Ya, begitulah keadaan kelas XI-IPS waktu jam istirahat. Terdengar rayuan para siswa pada Sakura dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan aneh. Sakura yang mulai jengkel karena dikerumuni seluruh siswa di kelasnya itu berniat beranjak dari tempat duduknya tapi langsung ditahan oleh para fansboy nya.
"Cih, memangnya apa keistimewaan anak baru itu?" kata seorang siswi berkacamata yang kelihatan sangat cemburu melihat Sakura dikerumuni seluruh siswa di kelasnya. "Kalau dia berani membuat pujaan hatiku tergila-gila padanya seperti siswa yang lain aku tidak akan mema…" perkataan siswi berkacamata itu terpotong karena dia melihat 'Pujaan hati' yang dimaksud telah mendekat kearah Sakura.
"Minggir! Minggir! Kalian ini tidak ada kerjaan lain apa? Selalu saja membuat rayuan gombal!" kata seorang siswa berambut emo sambil berjalan mendekati Sakura. Para fansboy Sakura akhirnya memberikan jalan untuk siswa emo itu. Sakura akhirnya menghela napas lega karena para fansboy nya tidak terlalu mengerumuninya seperti tadi, baru saja Sakura mau berterima kasih pada siswa emo yang sudah menyelamatkannya dari para fansboy nya tapi tiba-tiba..
"Haruno Sakura kecantikanmu bagaikan seorang bidadari yang turun dari surga.
Wajahmu sangat luar biasa cantik sekali.
Mata emerald yang kau miliki sangat indah sekali sehingga menawan hatiku.
Rambut pink panjangmu benar-benar halus dan indah.
Kulitmu benar-benar putih bersih seperti salju.
Jemari-jemarimu lentik dan indah sekali.
Wangi tubuhmu benar-benar menyejukkan hatiku.
'Sakura' nama itu memang benar-benar sangat cocok untukmu.
Aku sangat kagum serta terpesona melihat kecantikanmu yang luar biasa sempurna.
Kecantikanmu membuatku tergila-gila padamu." Kata siswa emo tersebut dengan rayuan gombalnya yang ternyata lebih parah dari siswa lain sambil memegang tangan putih mulus Sakura. Sakura yang melihat dan mendengarnya pun langsung sweatdropped karena ternyata dia juga salah satu fansboy nya. Semua siswi di kelas itu langsung menganga karena mendengar rayuan gombal siswa emo itu, karena bagaimana tidak? Seorang siswa tampan yang dikenal sangat pendiam, cool, dan menjunjung tinggi harkat martabat klannya tiba-tiba saja melontarkan rayuan gombal mautnya.
"Maukah kau menjadi kekasihku?" lanjut siswa emo itu sambil mengecup tangan Sakura yang langsung membuat seluruh siswa dan siswi di kelas itu terkejut.
"Menjadi kekasihmu? Aku saja masih tidak tahu siapa kau." Terang Sakura pada siswa berambut emo itu.
"Aku adalah Uchiha Sasuke dan kau Haruno Sakura, maukah kau menjadi kekasihku?" jawab siswa berambut emo itu yang ternyata bernama Sasuke.
"Maaf, tapi aku masih belum bisa menerimamu. Kita masih baru saja kenal dan kita masih tidak terlalu kenal." Jelas Sakura sambil tersenyum dan melepas pegangan tangan Sasuke.
"Kalau begitu, kita harus berkenalan lebih jauh lagi. Ayo ikut aku." Ajak Sasuke sambil menggandeng tangan Sakura sambil berlalu pergi keluar dari kelasnya. Para siswa yang melihat Sakura pergi dengan Sasuke langsung menangis bombay dan berdoa supaya Sakura tidak menerima Sasuke sebagai kekasihnya.
"Cih, kau sudah merebut pujaan hatiku. Aku benar-benar tidak akan memaafkanmu!" geram siswi berkacamata itu.
"Sebaiknya kita apakan anak baru itu ya? Dicincang dulu atau direbus?" sahut seorang siswi yang memiliki warna rambut mirip Sakura, tapi bedanya warnanya agak tua.
"Tayuya? Sejak kapan kau di situ?" tanya siswi berkacamata itu sambil menaikkan kacamata yang dipakainya.
"Kau ini bagaimana sih Karin? Tentu saja sejak tadi aku ada di sini, ini kan tempat dudukku." Jelas siswi yang bernama Tayuya itu.
"Oh iya." Kata siswi berkacamata itu yang bernama Karin dan duduk di sebelah Tayuya.
"Jadi, kapan kau akan membalas perbuatan anak baru itu?" tanya Tayuya.
"Kapan saja bisa." Jawab Karin sambil membetulkan kacamatanya. 'Tunggu pembalasanku Haruno Sakura!' batin Karin.
Di sisi lain
"Eh? Kita mau ke mana?" tanya Sakura yang masih bergandengan dengan Sasuke sehingga setiap siswa yang bertemu dengannya selalu memperhatikannya.
"Bagaimana menurutmu?" kata Sasuke yang malah balik tanya.
"Apanya?" tanya Sakura sekali lagi.
"Tempat ini menurutmu bagus atau tidak?" jelas Sasuke. Sakura langsung mengalihkan pandangannya menuju objek yang Sasuke maksud.
"Wah, bagus sekali. Tak kusangka di sekolah ini juga ada taman sebagus ini. Aku pikir ini hanya ada di Tokyo." Kata Sakura yang kagum dengan pemandangan yang baru dia lihat.
"Benar, ini adalah tempat favoritku." Terang Sasuke.
"Untuk apa kau mengajakku ke tempat ini?" tanya Sakura sambil memandang Sasuke.
"Tentu saja untuk berkenalan lebih jauh tentang dirimu, agar kita lebih saling mengenal, dan tentunya supaya kau mau menjadi kekasihku." Jelas Sasuke.
"Apa kau benar-benar menyukaiku? Memang apa yang bagus dariku? Apa kau selalu merayu para gadis?" tanya Sakura bertubi-tubi pada Sasuke.
"Kalau mau tanya itu satu-satu dulu. Entahlah, aku sendiri juga tidak tahu kenapa tiba-tiba saja rayuan seperti itu keluar dari mulutku juga. Aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Bagiku kau berbeda dengan gadis-gadis lain, kau itu cantik, anggun, feminim, dan menurutku kau itu sempurna. Hei, aku bukan tipe orang yang suka merayu para gadis!" jelas Sasuke pada Sakura panjang lebar.
"Kalau bukan para gadis yang kau rayu berarti kau suka merayu ibu-ibu donk?" tanya Sakura dengan memasang wajah yang innocent sambil menatap Sasuke.
"Enak saja! Kan sudah kubilang aku bukan tipe orang yang suka merayu!" terang Sasuke.
"Tapi ku akui, rayuan mautmu bagus juga. Hehe.." sindir Sakura sambil merapikan rambut panjangnya.
"Kalimat menjijikkan itu tadi adalah ajaran kakakku." Jelas Sasuke sambil menatap wajah cantik Sakura.
"Ya, walaupun kau bilang 'menjijikkan' tapi kau katakan juga kan?" sindir Sakura sekali lagi. "Oh ya, bukankah kita baru bertemu hari ini? Tapi kenapa kau sudah menyukaiku?" tanya Sakura yang terlihat bingung.
" Sebenarnya sih menyukaimu sejak kita aku melihatmu di restoran itu."
Flashback
Hari Minggu pagi yang cerah di Traditional Japanesse Restaurant.
"Hei, kau sedang apa sih?" tanya laki-laki berambut hitam diikat satu.
"Apaan sih, aniki!" jawab laki-laki berambut emo.
"Kau sedang memperhatikan gadis pink itu ya, hn?" tanya laki-laki yang dipanggil aniki itu. "Seleramu bagus juga. Kenapa kau tidak menghampirinya saja?" lanjutnya sambil meminum jus apelnya kembali.
"Kenapa kau menyuruhku menghampirinya? Aku saja tidak mengenalnya." Jelas laki-laki emo itu.
"Hmm, kau ini berbeda sekali denganku ya. Kalau aku jadi kau, gadis itu langsung aku hampiri saja.."
"-dan mengatakan rayuan gombalmu yang sangat menjijikkan itu." Potong laki-laki emo itu yang lebih tepat dikatakan sebagai sindiran. "Dasar playboy!"
"Tapi masih lebih baik aku yang playboy ini daripada kau!" tuding aniki si rambut emo itu. "Kau ini kan sudah SMU tapi masih saja tidak memiliki pacar. Kau terlalu bersikap dingin pada perempuan sih." Lanjut aniki nya sambil mengeluarkan Hp nya dari dalam saku.
"Bagaimana jika kau melontarkan rayuan seperti ini." Kata aniki nya itu sambil memperlihatkan Hp miliknya yang terdapat tulisan..
Kecantikanmu bagaikan seorang bidadari yang turun dari surga
Rambutmu sangat halus dan indah
Mata emerald milikmu sangat indah
Kulitmu putih sebersih salju
Aku sangat kagum pada kecantikan yang kau miliki
"Kau sudah gila ya? Menyuruhku melakukan rayuan memuakkan sepertimu!" kata laki-laki emo itu.
"Kau ini bagaimana sih? Dengar ya Sasuke otouto ku tersayang. Aku kan hanya menyarankan saja, aku sebal juga sih melihatmu yang sudah SMU ini tapi masih belum juga memiliki pacar. Aku saja waktu SMU pacarku sudah banyak, aku saja sampai lupa berapa banyak gadis yang telah menjadi pacarku." Jelas kakaknya panjang , laki-laki berambut emo itu hanya mendengus kesal menghadapi kakaknya yang sangat playboy itu.
End of Flashback
"Jadi yang mengajarimu membuat rayuan gombal itu kakakmu ya?" tanya Sakura sambil terkekeh. Sasuke hanya mendengus sebal.
"Jadi bagaimana? Kau mau jadi pacarku tidak?" tanya Sasuke balik pada Sakura.
"Eh? Kau benar-benar menembakku? Kalau aku sih.." Sakura tidak melanjutkan perkataannya karena dia bingung mau menjawab apa. Mau menolaknya? Tidak, tidak ,itu tidak mungkin Sakura lakukan karena Sasuke mencintainya dengan tulus dan Sasuke sangat baik padanya, buktinya Sasuke rela kehilangan sifatnya yang (sok) cool itu di depan Sakura. Mau menerimanya? Itu juga tidak mungkin Sakura lakukan karena..
' Maaf Sasuke, kita berbeda dan aku tidak seperti yang kau kira.' Batin Sakura.
"Maaf, tapi kupikir lebih baik kita menjadi teman dulu." Itulah jawaban yang keluar dari bibir Sakura.
"Jadi, kau menolakku ya?" tanya Sasuke tak percaya dan membalikkan tubuhnya sehingga membelakangi Sakura.
"Aku tidak bermaksud menolakmu, hanya saja..aku masih belum siap menjadi pacarmu." Jawab Sakura sambil memeluk Sasuke dari belakang.
"Sakura.." kata Sasuke sambil berusaha membalikkan tubuhnya supaya bisa melihat wajah Sakura. "Tapi lain kali kau pasti akan menerimaku kan?" tanya Sasuke saat dia sudah membalikkan tubuhnya sehingga dia bisa bertatapan langsung dengan Sakura.
'Entahlah, jika aku bisa menjadi manusia normal sepertimu aku pasti akan menerimamu, tapi aku tidak bisa karena aku berbeda denganmu.' Jawab Sakura dalam hati.
"Entahlah, aku masih belum bisa menentukannya." Jawab Sakura akhirnya. "Wah, sudah bel. Ayo kembali ke kelas." Ajak Sakura pada Sasuke dan berjalan mendahuluinya. Sasuke pun langsung mengikuti Sakura menuju kelas mereka.
"Aku benar-benar tidak akan memaafkanmu Haruno sialan!" ancam seorang gadis yang dari tadi melihat adegan SasuSaku itu.
Continue
Gimana crita ini menurut kalian? Gomen kalo kpendekan & sangat abaL nan gaje.
Di sini crime nya msh belum kerasa, tapi di chapter brikutnya aku usahain crime nya lebih kerasa dari critaku yang lain.
Sudikah para readers sekalian untuk meREVIEW?
R
E
V
I
E
W
Please. Okay?
