Note singkat dari author : Cerita ini ditulis hanya untuk kalian yang suka dengan kisah romance yang sedih. Chapter 1 hanya prolog dari cerita. Kisah baru akan dimulai pada chapter 2 dan seterusnya. Trims~ :)
Disclaimer : Dynasty Warriors adalah kepunyaan KOEI.
Chapter 1 : Prologue
Apakah kalian percaya pada kutukan...?
Apakah selamanya kita akan dibayangi oleh kutukan itu...?
Bagaimana cara menghilangkannya?
Apakah benar kalau kutukan itu tidak akan hilang dari kita, sebelum kita meninggal...?
Aku hanya seorang gadis biasa..., lahir dari keluarga yang biasa saja. Ayahku seorang pemabuk. Tapi seumur hidupnya, ia belum pernah melakukan kesalahan yang sangat besar dan merugikan orang lain. Kakakku juga bukan pria yang jahat. Dia baik dan sangat menyayangiku. Kalau ibuku..., aku tidak tau seperti apa rupanya...? Dia sudah tidak ada bersama kami lagi. Tapi..., aku tau kalau sewaktu ibuku masih hidup di dunia ini. Ia tak mungkin berbuat sesuatu yang membuat hidupku ini susah. Jadi, ini adalah kisahku..., lebih tepatnya kisah perjuanganku mendapatkan cinta sejati.
Pertama kalinya aku merasakan dicintai dan mencintai seseorang adalah ketika aku duduk di bangku SMP. Dia datang tanpa memberikan isyarat apapun. Seorang pria menyatakan cintanya padaku. Apa dia tau apa yang aku rasakan selama ini...? Padahal aku sudah sangat pandai menyembunyikan perasaanku padanya. Kenapa dia bisa mengetahuinya...? Tapi aku senang bisa bersamanya sekarang. Dia pria yang baik dan romantis. Aku tidak salah telah diam-diam mencintainya. Kami saling berbagi. Mengisi setiap kekosongan hidup kami. Tak ada satu haripun yang tidak menyenangkan dalam hidup kami ini. Hingga hari itu tiba..., tak ada firasat apapun dalam diriku. Ketika akan menghampiriku di rumah. Ia mengalami kecelakaan. Sebuah mobil menabraknya ketika ia akan menyebrang jalan. Jalan ke arah rumahku. Tak ada yang dapat menyelamatkannya. Dia meninggal setelah kehabisan banyak darah.
Sedih...?
Tentu saja aku sedih...
Ibuku meninggal ketika aku lahir, jadinya aku tidak pernah tau bagaimana rasanya ditinggalkan sebelumnya. Ini pertama kalinya aku ditinggal pergi oleh seseorang yang aku sayangi. Dan aku tidak pernah tau kalau rasanya sesedih ini.
Tapi itu masa lalu..., sekarang adalah awal pertama aku menduduki bangku SMA. Ntah apa yang mereka lihat dariku. Apakah aku gadis yang sempurna di mata mereka. Yah..., aku anggap saja pria yang saat ini mengisi kekosongan hatiku ini adalah pria yang dikirimkan dari langit untuk menggantikan dia yang sudah pergi. Senang rasanya kembali dapat mencintai dan dicintai. Rasa kebersamaan inilah yang selama ini ingin aku rasakan. Tapi tak bertahan lama. Entah ujian apa yang sedang Tian berikan padaku...? Ketika aku bangun di pagi yang cerah dan tak berkabut sama sekali. Matahari menyelinap masuk melewati sela-sela jendela kamarku. Benar-benar pagi yang indah. Kakakku datang. Wajahnya terlihat muram. Tapi untuk apa pasang wajah seperti itu...? Entah apa yang aku rasakan. Tapi feelingku mengatakan bahwa ada sesuatu yang buruk sedang terjadi. Dan benar saja... Kakakku memberikan kabar bahwa pria yang saat ini menjadi kekasih baruku meninggal karena sakit secara tiba-tiba. Lagi-lagi perasaan sedih ini muncul...
Tetangga sekitar mulai memandang aneh terhadapku. Dua kali berpacaran..., dan akhirnya selalu berakhir seperti ini. Ini bukan suatu kebetulan. Mereka bilang aku anak terkutuk. Mereka menjauhkan anak laki-laki mereka dari diriku. Takut akan kehilangan, seperti yang dirasakan oleh pendahulu mereka. Ayahku bilang ini bukan salahku. Tapi apa daya...? Mereka semua sudah terlanjur tak mau mendekatiku. Semuanya yang dulu adalah temanku kini serasa musuh.
Benci...?
Pada siapa aku harus benci?
Marah...?
Pada siapa aku harus marah...?
Pada diriku sendiri...? Aku tidak membunuh mereka? Kenapa aku harus membenci diriku?
Ya..., inilah aku Zhang Xing Cai. Aku menatap diriku di cermin kamarku. Kusut, hancur dan tak punya tujuan. Tak ada siapapun di dunia ini selain ayah dan Zhang Bao - kakakku. Hanya mereka yang menganggapku anugrah. Tentu saja itu karena aku adalah bagian dari hidup mereka. Mereka tak akan pernah meninggalkanku. Apapun yang terjadi... Tapi itu tak membuatku senang. Aku tetap merasa sendirian. Mereka tak akan mungkin selalu bersamaku. Ada saat di mana aku harus berdiri sendiri. Menghadapi setiap bisik-bisik yang diucapkan oleh orang-orang yang ada di sekitarku. Lelah... Aku lelah harus menghadapi ini semua. Kenapa harus aku yang mendapatkan kehidupan seberat ini...?
Mulai hari ini... Tak akan ada lagi senyuman di wajahku, tak ada air mata dan tak ada kebencian. Aku tak ingin ada yang pergi lagi. Bahkan ayah dan kakakku sekalipun tak akan pernah melihat diriku yang dulu. Aku hanya ingin melindungi semuanya... Mengulang segalanya dari awal tanpa pernah mengenal siapapun di dalam hidupku. Kami sekeluarga pindah dari desa tempat tinggal kami ini, menuju ke tempat yang lebih baru di kota. Suasana baru dan orang-orang yang baru...
Kisahku baru akan dimulai sekarang...
