because of you !
Cast :
Lee Donghae
Lee Hyuk Jae
Lee Sungmin
Kim Ryeowook
Cho Kyuhyun
Kim Kibum
Henry Lau
other member SJ
YAOI BoyxBoy | NC? Entahlah | couple tebak sendiri aja XD|
Donghae namja manis yang terpaksa memasuki dunia yang tidak ia sukai, music? Kenapa dia membenci hal yang disukai hampir semua orang? Tapi kenapa pada akhirnya dia menikmati dunia yang ia benci sampai ia benar benar tidak mau melepaskannya?
Kisah cinta yang rumit! Benarkah ini rumit?
Chapter 1
'kring' terdengar suara lonceng berbunyi setiap kali sebuah pintu cafe di ujung taman itu terbuka.
"hei Donghae cepat bantu ryeowook! Dia kewalahan didapur!" terdengar suara lembut seorang namja imut yang tengah sibuk berkutat dengan para pelanggan dibelakang meja kasir.
Donghae namja yang baru saja membuka pintu cafe itu terlihat menekuk wajah manisnya, mendengar kata kata hyungnya ia segera menuju dapur melihat apa yang sedang dilakukan saeng kesayangan hyungnya begitulah donghae memanggil ryeowook karna memang hyungnya lebih memberikan perhatian lebih pada ryeowook yang jelas jelas bukan bagian dari keluarganya mungkin karena ryeowook hanya sendiri hidup diseoul mengingat appa dan eommanya telah bahagia tinggal disurga membuat sungmin, hyung donghae
ingin memberikan kasih sayangnya pada ryeowook.
"hey ryeowook-shi apa yang akan aku.."
"cuci piring piring itu! Potong daging itu!dan,, itu cuci semua sayuran itu kemudian potong dan bla bla bla!" ujar namja imut yang sering di panggil ryeowook atau wookie menunjuk semua tumpukan piring, daging, sayuran dan semua tumpukan bahan makanan didapur itu, dia terus saja berkicau memerintah donghae sambil terus mengaduk makanan di dalam wajan dihadapannya.
"huuuh!" donghae menghela napas panjang setelah mendngar perkataan ryeowook, ia mulai menuju tumpukan piring kotor dengan malas dan mulai membersihkannya.
Tempat lain di Seoul
Terlihat seorang namja tengah tertunduk lesu pada salah satu deretan kursi panjang disebuah lorong yang cukup sepi hanya ada beberapa orang saja yang melewati lorong itu, namja tampan yang masih mengenakan seragam sekolah itu meletakan wajahnya diatas lipatan tangannya yang ia letakan diatas tekukan lututnya.
"masih ada bulan depan, tenanglah!" terdengar suara berat dari seorang namja yang tiba tiba saja duduk disamping namja tampan tadi.
"ini kesempatan terakhirku sebelum aku harus kembali ke mokpo!" ujar namja tampan itu masih dengan posisi yang sama.
"ayolah lee hyuk jae! Datang terlambat ke sebuah audisi musik bukanlah akhir dari segalanya! Bulan depan audisi ini akan diadakan di mokpo!" tegas namja disampingnya itu namja yang mengenakan sebuah kalung tanda pengenal staf dengan bertuliskan nama Kim Yong Woon disana.
"kau tidak pernah tahu perjuanganku untuk sampai seoul kan hyung? Berhentilah berpikir ini akan baik untukku!" bentak lee hyuk jae namja tampan yang tadi tertunduk lesu, ia bangkit dan menanatap nanar ke arah namja yang duduk disampingnya.
"hey! Aku sudah memberitahumu beberapa waktu lalu bahwa audisi ini akan diadakan di mokpo! Kenapa kau masih saja memaksakan diri untuk pergi ke seoul! Hah?" ujar namja bernama kim yoong won itu balik membentak namja di hadapannya, lee hyuk jae masih menatap nanar ke arah namja dihadapannya namja yang lebih tua darinya meski wajahnya tidak terlihat seperti umur sebenarnya.
"kau masih punya kesempatan mengasah bakatmu selama 1 bulan, aku berada disini bukan dengan cara yang mudah. Harusnya kau tahu itu!" ujar kim yong woon menggenggam ke dua bahu lee hyuk jae, namja yang masih berseragam sekolah itu masih menatapnya kesal.
"kau tidak akan pernah mengerti!" lee hyuk jae menepis tangan kim yong woon dibahunya, ia mulai berjalan meninggalkan yong woon sendirian.
"dia dia akan ikut audisi itu juga di mokpo! Aku tidak ingin bertemu dengannya! Sungguh aku membencinya!" ujar hyuk jae mengepalkan tangannya, langkahnya terhenti sejenak ia meremas dadanya yang terhalang oleh seragamnya matanya terpejam tanpa sadar air bening tiba tiba saja menyusup keluar dari sela matanya yang terpejam.
Cafe The Grand Plance
Suasana cafe yang ramai kini sudah berubah sepi sangat sepi mungkin karna pintu cape itu telah bertuliskan 'Close'
"gantilah seragammu itu donghae!" sungmin namja imut pemilik cafe itu melemparkan baju pada seorang namja yang tengah duduk sambil menempelkan wajahnya pada salah satu meja disana, lelah mungkin itulah yang namja itu rasakan.
"Hyung apa aku harus mengikuti keinginan appa?" ujar donghae mengangkat wajahnya dan mengambil baju yang berada di punggungnya.
Sungmin mengernyitkan dahinya berpikir dengan apa yang diucapkan saengnya barusan,
"penyanyi!" jelas donghae saat melihat ekspresi hyungnya bingung.
"ah itu? Tentu saja, itu adalah permintaan terakhirnya sebelum ia pergi ke surga!" ujar sungmin sambil mengelap salah satu meja yang tidak jauh dari tempat donghae duduk.
"tapii hyung kau tahu aku membenci music! Bahkan suaramu lebih bagus dari pada aku!" ujar donghae menatap kosong meja dihadapannya.
Sungmin menghentikan kegiatannya, ia melepaskan lap yang ia pegang dan meletakan alat penyemprot air yang ia pegang diatas meja, ia menghampiri donghae yang tengah tertunduk lesu dan duduk disampingnya.
"aku diminta agar meneruskan perusahaan appa diseoul, dan cafe ini akan aku berikan pada ryeowook saat kau sukses nanti! Donghae lihat aku!" sungmin mengangkat dagu donghae dan momposisikan wajah mereka saling berhadapan
"eomma sudah sering sakit, cepatlah sukses agar aku bisa segera ke seoul menggantikan tugasnya mengurus perusahaan appa! Cepatlah sukses sebagai seorang penyanyi hae! Pnyanyi seperti apa yang appa inginkan!" sungmin menarik bahu donghae dan memeluknya, pelukan yang hangat dari seorang hyung itulah yang donghae rasakan, donghae menenggelamkan wajahnya pada bahu sungmin, aroma sungmin yang khas benar benar menenangkan donghae.
```` Because of you````
Donghae melangkahkan kakinya malas menuruni tangga,
"hooaaam!" entah untuk yang keberapa kalinya ia menguap, ia mulai menghampiri ryeowook yang tengah sibuk dengan wajannya.
donghae mulai menarik salah satu kursi meja makan dan mulai duduk disana memperhatikan ryeowook yang tengah sibuk memasak
"hey wookie kemana hyung?" ujar donghae masih memperhatikan ryeowook
"sepertinya ia sudah ke cafe!" sahut ryeowook masih sibuk dengan kegiatannya didapur.
"sepagi ini?" donghae menatap jam tangan miliknya yang masih menunjukan pukul 6.15 KST.
"habiskan! Aku akan mengadu pada sungmin hyung jika kau tidak menghabiskannya lagi!" ryewook meletakkan sepiring nasi goreng kehadapan donghae.
"akuu mau bulgogi!" rengek donghae menatap malas sepiring nasi dihadapannya.
"mana sempat aku menyediakan bulgogi sepagi ini! makan atau aku adukan pada sungmin hyung!" ujar ryeowook melemparkan smirk andalannya.
"aku membeci tatapanmu! Menyebalkan!" donghae mulai melahap nasi dihadapannya dengan malas, ryeowook tersenyum penuh kemenangan saat nasi goreng yang ia hidangkan untuk donghae sudah hampir habis, donghae memang mengakui masakan ryeowook selalu membuatnya berselera makan sekalipun itu bukan makanan yang ia mau.
"aku pergi dulu!" donghae menutup pintu rumahnya dan mulai berjalan menghampiri sepedanya yang sudah terparkir dihalaman rumahnya.
Donghae mengayuh sepedahnya santai menuju sekolahnya, sekolahnya memang tidak terlalu jauh dari tempat ia tinggal hanya beberapa blok saja dan tidak terlalu menguras tenaganya meski ia menggunakan sepeda.
SM High School
Donghae memakirkan sepedanya di tempat khusus parkir sepeda, ia memandang seluruh gedung sekolah music mewah dihadapannya,
"huuuuuh" hembusan napas berat keluar begitu saja dari mulutnya.
Donghae melemparkan tasnya kearah mejanya setelah ia sampai kelasnya, ia mulai duduk dan meletakan wajahnya diatas lipatan tangannya diatas meja,
"aku benci music aku sudah bilang aku benci musik!" lirihnya mulai memejamkan matanya.
Kreek_ terdengar tarikan kursi dari meja di sebelahnya, seorang namja tampan berambut coklat tua kini sudah duduk di kursi disebelah donghae memasang earphonenya dan mulai mengalunkan sebuah nada melalui ketukan tangannya pada meja dihadapannya.
Donghae hanya meliriknya sekilas dan melanjutkan aktifitasnya lagi tidur, tertidur diatas lipatan kedua tangannya.
Mereka memang sudah hampir 3 bulan duduk bersebelahan namun selama itu juga mereka tidak pernah saling menyapa sedikitpun.
Pletak_
"aaaiiish!" donghae memegangi kepalanya saat dirasakan tiba tiba saja kepalanya terasa memanas karna sebuah kepalan tangan melayang tepat di kepalanya.
"kau kesekolah untuk belajar atau tidur hah?" ujar namja yang diketahui adalah seonsaengnin pelajaran sejarah korea yang sedari tadi terus berbicara didepan namun terabaikan begitu saja oleh donghae.
"apa tidur diperbolehkan? aku seperti didongengi tadi" celetuk donghae dengan tampang inoncentnya, oh god donghae kau polos atau bodoh.
"bwahahaha!" sontak seluruh siswa di kelas tertawa mendengar perkataannya, tapi tidak untuk namja tampan disampingnya, ia menatap donghae dengan 'dia sungguh memalukan!' dan mulai menarik kursinya menjauh dari meja donghae.
"KELUARR!" teriakan keras keluar dari mulut namja paruh baya itu, tangannya menunjuk pintu ruang kelas lengkap dengan tatapan horornya membuat semua siswa kembali terdiam,
dengan santainya donghae melangkahkan kakinya keluar, puluhan pasang mata menatapnya seolah berkata 'dia berani sekali?' 'bahkan dia tidak terlihat takut',
Bruk_ donghae menutup kembali kelasnya,
Ia mulai melangkah menjauhi kelasnya dengan tangan yang ia masukan kedalam saku celananya mungkin mencoba mencari sebuah kehangatan, karna cuaca hari ini memang lebih dingin dari sebelumnya.
"apa salahku? Aku memang merasa didongengi olehnya? Kenapa guru itu tidak pernah mau menerima komentar muridnya? Dasar egois! Hooaaam!" ia mengumpat tak henti hentinya sambil terus menguap, entah apa yang dilakukan namja manis ini semalaman sehingga membuatnya seperti benar benar membutuhkan tidur nyenyak.
Donghae mulai menaiki tangga di ujung lorong sekolahnya, tangga yang menuju ke loteng sekolah, ia membuka pintu loteng itu dan terlihat lantai marmer dengan pemandangan langit yang begitu indah, cerah namun cukup dingin itulah yang ia rasakan.
Dia mulai melangkahkan kakinya kesudut loteng itu ia mulai menyenderkan tubuhnya pada tembok di sudut loteng itu.
Angin terus berhembus mengibaskan rambutnya yang menutupi keningnya, matanya terpejam menikmati angin lembut yang menerpa wajah manisnya.
Hey - Whoooahh whoahI will love you tonightMichidorok neol wonhago isseo yeahDan harurado neo eobsi an doeneun nan oh~ babyI hold you in my arms ojik geu sarange simjangi ttwineun geolNan jeomjeom sumi makhyeowa ireoda jukkesseo I want you baby
Tiba tiba saja dentuman lagu cukup keras terdengar ditelinganya, donghae membuka matanya perlahan mencoba menemukan asal suara itu.
Donghae POV
'ah siapa yang memutar musik sekeras ini disini!' aku membuka mataku ketika telingaku menerima sebuah dentuman musik yang benar benar menggangu, ku lihat seorang namja kurus tengah meliuk mengikuti alunan musik yang terputar,
Neomu neomu areumdawo ne moseube neogsi ppajyeobeorin naPpajyeobeorin naGeujeo ne nunbiche saro japhyeo gogaejocha dollil sudo eomneun naBabo gateun naGaseum teojyeo beoril geot gata neoui soneul jabeumyeon ne ipsure ipMatchum halttaemyeonGeunyeomani naege jooin ilsu itneun geol I'm a slave for you~
'ku rasa ku bermimpi' mataku seakan terhipnotis oleh gerakan tubuhnya yang menurutku emm,,, sexy. ya ku akui dia sangat sexy dengan seragam putih pas body yang ia kenakan, selintas terlihat ABS sexy yang menapak dibaju seragam tipis itu, sungguh pemandangan yang aah,, lupakan.
Sorry sorry sorry sorry naega naega naega meonjeo nege nege negePpajyeo ppajyeo ppajyeo beoryeo babyShawty shawty shawty shawty nuni busyeo busyeo busyeo sumi makhyeoMakhyeo makhyeo naega michyeo michyeo babySorry sorry sorry sorry naega naega naega meonjeo nege nege negePpajyeo ppajyeo ppajyeo beoryeo babyShawty shawty shawty shawty nuni busyeo busyeo busyeo sumi makhyeoMakhyeo makhyeo naega michyeo michyeo baby
Musik terus terputar gerakannya pun semakin, ah membuat ku gila! Mataku benar benar tidak bisa berpaling darinya ditambah sekarang ia membuka satu persatu kancing seragamnya semakin terlihat jelas tubuh atletisnya.
Namun seketika musik itu terhenti, ia menoleh ke arah ku yang mematung, aku tahu dia menghampiriku semakin dekat dia menatapku bingung, tapi aku masih tetap saja diam,
Tunggu? Aku merasakan seperti ada sesuatu yang memasuki saku celanaku,
PLETAK_
"ah apa yang kau lakukan!" bentaku padanya yang tiba tiba saja memukulku dengan benda tumpul yang entah dia dapat darimana.
"handphonemu berbunyi bodoh! Suaranya benar benar menggangguku!" dia melemparkan benda tumpul yang ia gunakan untuk memukulku, dengan refleks aku menangkapnya dan ternyata itu adalah handphoneku,
Sejak kapan benda ini berbunyi? Ku lihat layar handphone ku bertuliskan 'anak setan' pertanda bahwa teman baik ah tidak teman burukku menelpon.
"jadi disini tempat persembunyianmu saat kau di keluarkan dari pelajaran dan saat kau membolos?"celotehnya masih dengan nada kesalnya, ah tunggu dia tahu aku sering membolos dan dikeluarkan?
"kau tahu darimana aku sering membolos dan dikeluarkan dari pelajaran?" tanyaku padanya,
"mwo? bahkan kau tidak mengenali teman sebangkumu? Memalukan!" umpatnya meninggalkanku pergi.
BRAK_ ia membanting pintu keluar itu dengan sangat keras,
'apa salahku?' aku hanya terdiam melihatnya.
Donghae POV END~
Namja kurus itu berjalan menuruni tangga dengan ekspresi kesalnya.
"memangnya baru berapa lama aku duduk disampingnya dikelas? Bahkan aku sudah satu kelas dengannya dari kelas 10 kenapa dia begitu menyebalkan!" mulutnya terus saja mengumpat,
"hey eunhyuk! Eunhyuuuk!" terdengar teriakan seseorang yang tiba tiba saja membuat namja kurus itu menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya mencari sosok yang memanggil namanya.
"ah shindong hyung? Waeyo?" ujar namja kurus bernama eunhyuk itu saat ia mendapati seorang namja gemuk tengah terengah mengatur napas dihadapannya.
"mari kita latihan! Bukankah besok kau akan mengikuti audisi musik?" ujar namja gemuk bernama shindong itu dengan nada yang masih sulit untuk bernapas, mungkin sudah cukup jauh dia berlari,
"ah ne!" eunhyuk menghela napas panjang dan kemudian melangkah mengikuti namja gemuk bernama shindong itu.
TBC...
Lanjut atau tidak ?
