Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Genre : Romance/General

Rated : T

Warning : OOC, AU, Don't Like Just Don't Read

Moga ceritanya gak bikin kalian semua jadi bingung, Happy Reading^^

Seindah Purnama

Hanabi selalu bilang bahwa Hinata adalah dewi yang cantik yang sedang bingung. Namun, Neji justru bilang Hinata lebih mirip seorang gadis desa yang tersesat di sebuah hutan penuh makhluk menyeramkan. Sakura bilang Hinata terlihat seperti Cinderella yang sedang berusaha lepas dari masalahnya. Naruto berkata bahwa Hinata adalah seorang arwah yang cantik namun sedang kelam hatinya. Dan masih banyak lagi pendapat bahwa Hinata memiliki kemiripan dengan hal-hal seperti yang mereka katakan tadi. Hinata sendiri juga bingung, dia ini lebih bagus didefinisikan sebagai apa.

Namun, kadang Hinata bingung dengan Hanabi, dia sedang bingung soal apa. Juga dengan Neji, dia tidak tersesat justru berusaha agar tidak tersesat. Juga dengan Sakura, masalah apa yang sedang dia hadapi. Apalagi dengan Naruto, apakah wajahnya seperti seorang arwah yang pucat dan kelam.

Dan dimulai dari senja yang melambai inilah semuanya akan dimulai. Hinata akan memulai cerita ini dengan sebuah kegiatan festival yang diadakan di pusat kota Tokyo. Ten-Ten mengajaknya agar Hinata juga tahu dunia luar, karena Hinata lebih sering menghabiskan waktunya untuk buku.

Bersama Sakura, mereka pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan. Kebetulan juga, stand sekolah mereka juga berada disana. Dan nantinya akan diadakan konser-konser dari penyanyi juga band-band ternama Jepang. Juga akan ada lomba musik yang diikuti oleh semua sekolah di Jepang.

"Kau senangkan?" Tanya Ten-Ten.

"Ini, ya memang menyenangkan. Tapi, kenapa festival ini diadakan?" Tanya Hinata bingung.

"Mungkin karena sebentar lagi tahun baru, Hinata" jawab Sakura.

"Oh ya, bagaimana kalau kita merayakannya di sekolah saja. Aku dengar, sekolah kita akan merayakan tahun baru bersama. Jadi, kita akan menginap di sekolah. Bagaimana?" Tanya Ten-Ten pada Hinata dan Sakura.

"Tunggu aku…AKU PASTI AKAN DATANG!" teriak Sakura.

"Ssstt…anakku sedang tidur!" tegur seorang wanita.

"Kau membuat ulah lagi" kata Ten-Ten. Sakura hanya tersenyum malu.

"Aih, jadi malu saya" kata Sakura.

"Bagi para finalis yang mengikuti lomba pentas musik, untuk segera bersiap-siap di belakang panggung" ujar pembawa acara mengumumkan.

"Wah, semoga saja Sasuke tampil dengan baik" mata Sakura berbinar-binar.

"Siapa Sasuke?" Tanya Hinata.

"What depak! Hinata, kamu tidak tahu siapa Sasuke?" ujar Ten-Ten terkejut.

"OMG! Dia itu senior kita yang paling tampan dan juga sudah lama menjadi idola sekolah kita. Kau ini bagaimana, sih!" sambung Sakura.

"Oh, aku tidak tahu" kata Hinata.

"Makanya sekarang kita lihat pentas musiknya, jadi kau bisa tahu bagaimana tampannya Sasuke yang tak tertandingi" jelas Sakura.

Ten-Ten dan Sakura pun segera menyeret Hinata agar ia bisa melihat bagaimana ketampanan yang dimiliki seorang Sasuke hingga bisa menjadi idola sekolah mereka. Dan bagaimana bisa Hinata tidak tahu yang mana Sasuke itu. Sungguh di luar batas kemampuan manusia.

15 menit kemudian, lomba pun dimulai. Semua peserta yang mengikutinya tampil penuh percaya diri dan para penonton yang menyaksikan begitu semangat memberikan teriakan juga tepukan tangan. Hingga akhirnya giliran yang ditunggu-tunggu oleh para gadis.

Suara alunan keyboard terdengar begitu merdu ketika Gaara menekannya, dilanjutkan dengan suara malaikat dari sang vokalis. Semua gadis yang ada di situ terperanjat ketika melihat Hyuga Neji mengeluarkan suaranya. Tiba-tiba, suara drum yang dipukul dengan urutan ritme oleh Uchiha Sasuke. Dan petikan suara gitar oleh Uzumaki Naruto dan bass dari Kiba.

Semuanya begitu terpana ketika melihat Sasuke yang begitu piawai memukul drum yang terdengar kuat. Semua, kecuali Hinata. Tatapannya justru lebih sering tertuju pada Naruto. Anak yang "pandai" itu berhasil mengalahkan Sasuke dan mampu merebut pandangan Hinata.

Hingga setelah 5 menit berlalu, dan semuanya kembali menunggu penilaian juri. Setelah satu persatu band diberi koreksi tentang penampilan mereka. Sampai…

"Pemberian gelar juara akan diumumkan besok. Arigatou gozaimasu!" kata sang pembawa acara.

"Yah, kenapa harus besok? Aku kan penasaran" kata Sakura kecewa.

"Tapi kan jadi seperti sebuah kejutan. Aku berani taruhan, pasti band Sasuke tidak akan menang" balas Ten-Ten.

"Kalau kau salah apa bayaranmu?" tantang Sakura.

"Um, aku akan menjadi pelayanmu selama seminggu di sekolah" jelas Ten-Ten.

"Oh…" belum selesai Sakura bicara, Ten-Ten segera memotongnya.

"Tapi jika aku yang benar, kau lah yang akan menjadi pelayanku selama seminggu" sambung Ten-Ten.

"Baik, aku terima itu" balas Sakura.

"Oh, ya bagaimana Hinata? Sasuke itu menurutmu bagaimana?" Tanya Ten-Ten.

"Dia, dia biasa saja. Tidak tampan" kata Hinata sambil tersenyum.

"Hah?" Ten-Ten dan Sakura terkejut.

"Matamu itu benar-benar harus dioperasi, Hinata. Kau tahu tidak, Sasuke itu adalah anak seorang pengusaha terkenal di Jepang. Jadi, bagaimana bisa kau bilang dia itu biasa-biasa saja?" tanya Sakura.

"Entahlah, tapi aku tidak begitu tertarik padanya. Tapi…" kata Hinata ragu-ragu.

"Tapi apa?" Tanya Sakura lagi.

"Um, ya-yang rambut kuning itu si-siapa?" ucap Hinata sedikit tergagap.

"Hah, Naruto maksudmu? Kau tertarik padanya? Astaga, aku mimpi apa tadi malam" kata Sakura terkejut.

"Wah..wah..Hinata. apa yang menarik dari seorang Naruto, sehingga dia bisa membuatmu jadi seperti ini?" Tanya Ten-Ten.

"Aku juga tidak tahu, tapi di-dia kelihatannya le-lebih baik daripada Sasuke" jawab Hinata seadanya.

"Kau apakan Hinataku, hah? Pergi kau, dasar hantu jelek. Cepat pergi dari tubuh Hinata! Atau kau akan ku hajar! Pergi, pergi dasar kau hantu sialan!" teriak Sakura sambil mengguncang tubuh Hinata.

"Aduh, Sakura! Yang kerasukan itu kau atau Hinata, sih? Lepaskan dia!" kata Ten-Ten berusaha menarik Hinata dari Sakura yang masih terus mengguncang tubuh mungil itu.

"Aku tidak akan melepaskannya sampai hantu jelek yang sekarang ada di tubuh Hinata pergi! Dasar hantu jelek, beraninya kau bilang Naruto lebih baik daripada Sasuke! Kau akan menerima akibatnya, ingat itu!" ujar Sakura masih mengguncang Hinata.

"Hah..itu Sasuke!" teriak Ten-Ten.

"Mana?" Sakura segera berbalik dan mulai mencari-cari sosok idamannya itu.

"Kabur!" teriak Ten-Ten lagi sambil menarik Hinata lari.

"Hey, Ten-Ten. Tunggu aku!" Sakura kemudian mengejar mereka berdua yang tersenyum puas karena dapat menipu Sakura.

Karena terlalu serius menertawakan Sakura yang mulai terengah-engah, mereka berdua tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa sebotol minuman bersoda hingga botol itu terjatuh dan pecah. Hinata dan Ten-Ten terkejut melihat kejadian ini.

"Astaga, yang kita tabrak ini bukan Obama kan?" Tanya Ten-Ten pada Hinata. Keduanya tertunduk malu.

"Memang bukan Obama" kata suara berat itu.

"Astaga, suaranya seperti suara…"belum selesai Ten-Ten berbicara Sakura kemudian berteriak

"KALIAN MENABRAK SASUKE-KUN!"teriak Sakura.

Hinata dan Ten-Ten mengangkat kepala mereka dan menemukan sosok seorang Sasuke yang terlihat murka.

"Tamat riwayat kita" kata Ten-Ten takut.

"Ano~ kami mi-minta maaf atas ke-kejadian ini, Uchiha-sama" Hinata meminta maaf.

"Heh! Enteng sekali kau bilang maaf. Jika maaf berlaku, untuk apa ada hukum di dunia ini!"

"Maafkan teman-temanku ini, Senpai. Aku yakin mereka tidak sengaja" kini Sakura yang meminta maaf.

"Benar kan yang ku bilang kalau Sakura kerasukan. Tadi dia marah-marah, sekarang berubah jadi sopan begini. Aku turut berduka saja atas meninggalnya botol minuman itu" bisik Ten-Ten pada Hinata. Hinata yang mendengarnya jadi tertawa kecil. Tiba-tiba tatapan Sasuke pindah ke arah Hinata yang masih tertawa.

"Kau adiknya Neji, ya?" Tanya Sasuke pada Hinata yang terkejut mendengarnya.

"Ah, um, a-adik sepupu. Se-sekali lagi kami mi-minta maaf atas kejadian i-ini" Hinata membungkuk.

"Apakah Hyuga memang diajarkan untuk membungkuk jika meminta maaf? Memuakkan juga…" Sasuke diam sejenak sambil menatap Hinata yang terlihat sedikit takut.

"Berlebihan" sambung Sasuke. Ia kemudian pergi meninggalkan Hinata yang terlihat masih mencerna kata-katanya barusan.

5..4..3..2..1

"Dia pingsan lagi" keluh Sakura.

"Apakah Hyuga memang diajarkan untuk pingsan jika mendengar kata-kata seperti tadi? Aneh" sambung Ten-Ten.

Sakura dan Ten-Ten berusaha mencari taksi agar bisa membawa Hinata pulang. Setelah berusaha keras, akhirnya sebuah taksi berhenti dan kemudian membawa Sakura, Ten-Ten juga Hinata. Setelahnya sampai di rumah, dibantu beberapa pelayan Ten-Ten dan Sakura berhasil membawa Hinata pulang.

"Kalian gila, ya! Berani sekali kalian menabrak Sasuke tadi" omel Sakura.

"Untuk apa takut, dia bukan Obama. Hanya seorang Uchiha yang sangat terkenal" Ten-Ten menekan kata-kata itu.

"Ya, tapi dia terlihat marah tadi. Huh..andaikan aku pacarnya, aku akan berusaha semampuku untuk menghiburnya" Sakura mulai mengkhayal.

"Menurutku, kakaknya lebih keren dari Sasuke. Dia Cuma terkenal saja, tapi kakaknya, sudah terkenal keren pula" kata Ten-Ten.

"Terserah apa katamu" Sakura terlihat lelah.

Mereka kemudian meninggalkan Hinata yang masih terlihat lemas. Karena tak mau mengganggu, keduanya lebih memilih pulang dan membiarkan Hinata terlelap dan tenang.

TBC~

Sabar ya, anak-anak. Chap ke duanya segera terbit. Hope U Like It! Reviewnya dong!