THE NIGHT

Disclaimer: Animonsta studio

Warning: Fanfic dari autor newbie, Typo, jelek, OC, OOC, alur ga jelas dll

.

.

.

.

Selamat Membaca~~

.

.

.

Hari itu aku kembali melihatnya..

Di jendela kelas itu. Ya. dia ada di sana.
Aku kembali melihatnya. Seorang pemuda bertopi jingga yang selalu menatap ke jendela.
Siapa dia?

Entah mengapa pemuda itu selalu membuatku begitu penasaran, mengapa ia selalu berada di ruang kelas itu?
Ya. di ruang kelas bekas reruntuhan sekolah 30 tahun yang lalu, yang kata sebagian orang memiliki begitu banyak cerita seram yang tidak bisa di jelaskan dengan akal logika.

Jadi siapa dia? Dan kenapa hanya aku yang bisa melihatnya?

Ah aku tidak tahan lagi! aku harus mencari tau tentangnya!

Aku beranikan diri mendekat.
Tiba-tiba teman sekelasku-Sara-muncul dan menarik tanganku. Gadis berambut hitam panjang itu terlihat ketakutan.
"Jangan Yaya kau bisa mati!"

Aku tertawa kecil, "Tenanglah Sara, aku akan baik-baik saja," aku tersenyum. Ya, meski aku pun tidak terlalu yakin.

"Aku mohon Yaya.." ia kembali menunjukan wajah khawatirnya. Ya aku sangat berterima kasih padanya, bisa di bilang hanya Sara yang mau berteman baik denganku.

Selebihnya? Haha Mereka bahkan menatapku aneh dan menuduhku sebagai orang gila.

"Maaf Sara, tapi aku harus memastikan sendiri siapa pemuda itu" tolakku halus.
Aku pun bergegas menaiki tangga itu meninggalkan Sara yang menunduk.

Tepat di tangga paling atas tiba-tiba aku teringat akan cerita Ying, sahabatku.

Ok! tubuhku mulai gemetar sekarang!

Ya. Ying bercerita bahwa beberapa siswa di temukan tewas di ruang kelas ini.

Oh tuhan...

Langkahku semakin dekat dengan ruang kelas itu, semakin dekat aku semakin takut.

Ah! mengapa aku jadi begini? mengingat aku hampir tidak memiliki rasa takut sebelumnya.

Lenganku meraih handel pintu. Aku menahan nafas.

Apa? Tidak ada siapapun?

"Mencariku?" Suara itu? Seketika tubuhku tidak bisa bergerak.
Derap langkah mulai terdengar. dari sudut ruangan yang gelap itu mulai muncul sebuah sosok yang aku kenali. Ya. Pemuda bertopi jingga itu, aku yakin, meski kini ia tidak memakai topi jingganya, melainkan topi berwarna merah sewarna matanya! Astaga!

Aku lihat ia menyeringai.
"Kau datang juga akhirnya.." Semakin lama jaraknya semakin dekat denganku. Sungguh aku benar-benar merutuki tubuhku yang tidak mau bergerak sedikitpun.

"A-apa maumu?" Sial! aku bahkan tidak mampu bicara dengan lancar!

"Mauku? Bukan aku yang membutuhkanmu," ia tertawa "Tapi kau.." lanjutnya

'Aku? Membutuhkanya? Apa maksudnya?'

Dan ia menghilang.

'Kemana dia?'

'Kemana dia?'

"Nanti kau akan tau maksudku" Dia... di belakangku...

Aku berbalik, mata kami bertemu, Ya. ia berada tepat di hadapanku kini.

"Pertempuran yang sebenarnya baru akan di mulai" ia berbalik, "Bersiaplah.."
secepat kilat ia kembali hilang dari hadapanku.

"Ada apa sebenarnya.."
Yaya tidak mampu lagi menahan berat tubuhnya. ia jatuh terduduk.

Stop Or Lanjut

.

.

.

.

.

Review