Cloud
Warning:
"Genderswitch" untuk beberapa tokoh inti untuk mendukung jalannya cerita.
EYD tidak digunakan dengan benar :'
Cast:
Kim Jaejoong as Yeoja
Jung Yunho
Moon Joo Won
Park Haejin
Yuri
Sunny
Sooyoung
(Kim Dongwan, Yoo Ah In, Sung Joon, Jung Il Woo, Choi Siwon, dll)
Pairing:
Yunho x Jaejoong
Joo Won x Jaejoong (?)
Haejin x Jaejoong (?)
Chapter I
(Tahun Pertama)
"Hei, kamu tau siapa orang yang menduduki peringkat pertama saat penerimaan siswa baru angkatan kita?"
"Aku tau! Dia Jung Yunho kan?! Dia sangat tampan! Sayang sekali kita tidak sekelas dengannya."
"Iya betul! Kenapa kita berada di kelas ini sedangkan Yunho berada di kelas 1-4? Anak lelaki di kelas ini hanya perusuh dan biang keributan saja. Menyebalkan!"
"Hahaha mau bagaimana lagi kan? Kita harus bersabar selama satu tahun ini sampai kenaikan kelas dan mendapatkan kelas yang baru."
"Aku harap aku juga bisa sekelas dengan Yoo Ah In, Sung Joon, Choi Siwon, Jung Yunho, Jung Il Woo!"
"Wah kamu serakah sekali! Semuanya ingin kamu dapatkan ada dalam kelas mu!"
"Memangnya salah? Lagi pula siapa tau akan ada keajaiban dan harapan ku ini akan menjadi nyata kan?"
"Tapi di kelas kita ini ada beberapa yang tampan kan?"
"Hanya Moon Joo Won dan Park Hye Jin! Yang lainnya? Big No!"
"Hahaha kamu benar sekali!
"Hahahaha"
~Jaejoong POV~
Berisik! Mereka benar-benar berisik. Setiap hari hal seperti itu saja yang mereka ributkan. Apa isi otak mereka hanya ada laki-laki dan laki-laki saja? Menyebalkan! Kalau sudah seperti ini aku hanya bisa menggunakan earphones untuk meredam kebisingan mereka agar tidak mengganggu ketentraman ku.
Aku tidak menyangka sekolah yang aku masuki ini tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya yang ada dalam bayangan ku. Sekolah Menengah Atas dengan nama Toho High School ini merupakan salah satu sekolah terfavorit di kota ini. Bisa-bisanya sekolah ini menerima murid-murid seperti mereka untuk masuk dan bersekolah di sini. Sekali lihat saja sudah dapat dipastikan mereka tidak peduli sama sekali dengan pelajaran. Kalau saja oppa ku tidak bersekolah di sini dan eomma yang menyuruh ku untuk mendaftar di sini, mungkin aku akan bersekolah di tempat lain. Standar penerimaan siswa baru sekolah ini sangat tinggi, entah bagaimana mereka bisa lolos. Aku saja harus puas bisa masuk dengan predikat "biasa saja". Aku benar-benar kesal bila mendengar ocehan mereka. Mereka beruntung mempunyai teman dari sekolah asal mereka sebelumnya. Sedangkan aku? Aku harus puas sendirian untuk berada di kelas ini. Beberapa teman ku juga diterima di sekolah ini, tapi kami tidak begutu dekat secara personal dan kelas kami juga berbeda.
Nama ku Kim Jaejoong, tahun ini aku berusia enam belas tahun. Aku masih duduk di kelas 1‑1 Toho High School. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Oppa ku bernama Kim Dongwan, saat ini dia sedang memasuki dunia perkuliahan. Aku dan Oppa berbeda usia tiga tahun. Aku sangat menyayangi oppa ku. Bisa di bilang kami sangat dekat. Bahkan tidak jarang karena kedekatan kami, jika aku sedang pergi berdua dengannya kami akan disangka sebagai sepasang kekasih. Aku dan oppa sudah pasti akan tertawa setiap mendapati orang-orang salah mengira kami sebagai sepasang kekasih. Tapi mulai tahun ini aku harus terbiasa hidup tanpanya. Oppa memilih untuk berkuliah di universitas yang berada di Jepang. Awalnya aku sangat sedih, tapi lama-lama aku mulai terbiasa tanpa kehadirannya. Eomma sudah menyuruh ku untuk mengikuti jejak oppa, tapi rasanya aku tidak sanggup. Universitas yang dipilihnya bukan universitas sembarangan, rasanya aku tidak akan pernah bisa masuk ke sana.
Kalau bicara soal oppa, aku harus sabar mendengar gunjingan orang-orang di sekitar ku tentang diri ku. Yah seperti pembicaraan mereka saat ini, cepat atau lambat pasti akan mengarah kepada ku...
"Kim Jaejoong." That's it! Apa aku bilang. Mereka mulai memanggil nama ku. Aku abaikan saja panggilannya.
"Kim Jaejoong!" lagi mereka coba memanggil ku. Aku tetap tidak akan mau menoleh.
"Aish! Yak! Kim Jaejoong!" suara panggilan mereka terdengar semakin keras dan dekat. Baru aku akan menoleh seseorang dari mereka sudah melepas paksa earphone di telinga ku. Dengan kesal aku tanggapi juga mereka.
"Wae?" jawab ku ketus.
"Ish! Kamu ini! Dari tadi kami sudah memanggil mu, tapi kamu tidak mau menoleh!" jawab salah satu dari mereka yang ku kenal bernama Sunny.
"Ada apa? Kalian lihat sendiri kan aku sedang mendengarkan musik." Jawab ku ketus.
"Mian Jaejoong. Sunny memang sedikit tidak sabaran. Kami hanya mau bertanya tentang oppa mu." kali ini Yuri salah satu dari mereka yang bicara.
"Ada apa dengan oppa ku?" tanya ku pada Yuri dengan sedikit lebih bersahabat. Setidaknya dia mengerti tentang sopan santun.
"Oppa mu lulusan Toho High School kan? Dia berada di angkatan yang lulus saat kita masuk kan?"
"Iya, kenapa memangnya?"
"Tidak apa-apa, aku hanya mau memastikan itu. Eonni ku bilang oppa mu itu siswa terpintar di tahunnya. Setiap pembagian rapot, dia selalu mendapatkan peringkat pertama dan selalu menjadi juara umum. Bahkan saat ujian penerimaan dan kelulusan dia mendapat nilai sempurna dan menjadi pemilik nilai tertinggi di tahunnya. Semua guru menyukainya, semua siswa populer berteman dengannya. Intinya oppa mu benar-benar hebat!" jelas Yuri dengan penuh semangat kepada ku. Aku bingung harus menanggapinya seperti apa, rasanya aneh medengar sanjungan sehebat itu untuk oppa ku. Apa lagi dengan semua kebiasaan buruknya yang hanya di ketahui oleh aku, appa dan eomma... -_-
"Lalu? Kamu hanya ingin mengatakan itu saja pada ku?"
"Hmm sebenarnya kami ingin bertanya pada mu Kim Jaejoong, kenapa saat penerimaan kita di sekolah ini nilai mu sangat biasa saja? Kamu tidak sehebat oppa mu dan rasanya kamu jauh berada di bawah oppa mu." What the... Inilah pertanyaan yang sangat aku benci. Rasanya aku hidup berada di bawah bayang-bayang oppa. Jika sudah seperti ini ingin rasanya aku bisa menghilang seketika. Kadang aku menyesal masuk ke dalam lingkungan yang mengenal sosok oppa ku.
"Memangnya ada masalah jika aku jauh berbeda dari oppa ku? Oppa dan aku memang tidak sama. Oppa ku memang hebat. Dia memiliki bakat dan kemampuan yang tidak aku miliki. Lagi pula appa dan eomma ku saja tidak mempermasalahkannya kenapa kalian yang mempermasalahkan hal itu?" jawab ku berusaha sabar dan bijak. Aku tidak mau membuat keributan dan menjadi musuh mereka, kehidupan ku masih panjang di sekolah ini.
"Maaf Jaejoong, kami tidak bermaksud menyinggung mu. Kami hanya heran hehehe" jawab Yuri yang terlihat canngung dan sangat berusaha untuk mencairkan suasana yang mulai terasa aneh.
"Tidak apa-apa, aku sudah biasa mendapat pertanyaan seperti itu."
"Eh Jaejoong, apa kamu tau Jung Yunho? Dia si peringkat pertama loh. Aku dengar para guru mulai menganggapnya sebagai penerus oppa mu." Kali ini Sunny yang bicara.
"Benarkah? Bagus kalau begitu."
"Hanya begitu?" tanya Sunny tidak percaya dengan reaksi ku.
"Kamu gak penasaran? Apa kamu tidak mau tau siapa itu Jung Yunho?" belum sempat aku menjawab Sunny terus mengajukan pertanyaannya pada ku. Memangnya siapa sih Jung Yunho itu? Kenapa juga aku harus bereaksi hebat mendengar namanya dan segala hal tentangnya.
"Maaf Sunny, tapi jujur aku tidak tertarik tentang segala hal yang berkaitan dengan Jung Yunho. Aku belum pernah berkomunikasi dengannya, lagi pula rasanya belum ada alasan untuk ku tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengannya saat ini." Jawab ku sambil berusaha bersikap ramah pada Sunny.
"Ah kamu tidak asik Jaejoong. Padahal kan Yunho keren! Selain pinter dia juga ganteng!" bisa kulihat wajah kesal dan kecewa tercetak jelas di wajah Sunny saat ini. Dasar aneh, kalau dia memang suka si Jung Yunho itu, untuk apa dia memaksa aku untuk menyukainya juga. -_-
"Sudahlah Sunny, wajar Jaejoong begitu kan. Dia sudah terbiasa berada di sekitar orang hebat. Bagi jaejoong Jung Yunho tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan oppanya." Kali ini si tinggi Sooyoung yang bicara. Aku hanya tersenyum lemah ke arahnya, sebagai ucapan terimakasih tidak langsung ku karena kebaikannya mau membantu menyelesaikan percakapan aneh ku dengan Sunny.
"Arraso!" jawab Sunny dengan ekspresi kesalnya dan berlalu dari hadapan ku. Yuri dan Sooyoung yang ada di belakangnya hanya bisa tersenyum dan menghela nafas melihat tingkah laku temannya itu dan berjalan mengikutinya.
Mereka memang aneh, aku heran kenapa Sooyoung dan Yuri begitu sabar menjadi sahabat seorang Sunny. Aku benar-benar tidak menyukai sifat dan kebiasaannya. Setelah kepergian mereka aku putuskan untuk melanjutkan menggunakan earphones ku lagi, agar tidak ada hal-hal aneh yang bisa mengusik dan mengganggu ku. Belum selesai aku memasang earphones ku, tiba-tiba aku merasakan sebuah sentuhan di pundak ku. Sambil membuang nafas aku putuskan untuk tidak memasang earphones ku dan menoleh ke arah sentuhan itu.
"Ada keperluan apa Park Haejin?"
"Tidak ada keperluan apa-apa. Aku hanya ingin menggoda sang wakil ketua kelas ku ini. Hahaha" jawab sosok Park Haejin yang ada dihadapan ku saat ini sambil tertawa keras yang diikuti oleh beberapa teman-temannya.
"Itu sama sekali tidak lucu!" jawab ku benar-benar ketus kepadanya. Melihat reaksi ku sepertinya dia sadar aku sedang dalam mood yang tidak baik.
"Yak Kim Jaejoong! Jangan terlalu serius seperti itu. Kita kan teman sekelas. Lagi pula aku itu tidak baik pada semua orang, jarang aku mau bercanda seperti ini. Kamu jadi perempuan jangan terlalu keras dan kaku. Lihat kan, di antara semua anak perempuan di kelas ini hanya kamu saja yang masih sering duduk sendirian." ku pandangi Park Haejin dengan ekspresi kesal karena ucapannya itu, dan dia hanya memasang wajah datar dan seriusnya sambil balik menatap ku.
"Kami peduli pada mu Jaejoong." Mendengar imbuhan kalimat penutupnya itu aku hanya bisa menghela nafas menyerah. Yah, perkataannya memang tidak salah. Perasaan gengsi ku mau tidak mau melunak dihadapannya.
"Arraso. Maaf semuanya, aku memang terlalu serius dan kaku."
"Nah begitu dong! Itu baru namanya perempuan yang asik diajak berteman. Hmm, jaejoong boleh aku lihat PR matematika mu? Aku dan yang lain belum selesai nih, lihat ya?"
"Kalian itu memang menyebalkan ya! Pura-pura baik ke aku tapi akhirnya selalu ada maunya." Mendengar ocehan ku Park Haejin hanya memasang wajah tersenyum nakalnya dan tersenyum semakin gembira ketika menerima buku PR ku.
"Gomawo Jae~ah!" sambil mengucapkan terimakasih Hyejin pun berlalu untuk duduk di mejanya bersama dengan teman-temannya untuk menyalin buku PR ku. Aku hanya memandangi mereka dari tempat duduk ku. Beberapa anak sekelas lainnya mulai mendekati meja Haejin untuk melihat apa yang sedang dikerjakannya. Ada yang meminta ijin untuk ikut menyalin dan ada beberapa yang coba untuk menyamakan jawabannya dengan jawaban yang ada di buku ku. Park Haejin terus saja menyalin tidak mempedulikan keadaan sekitarnya. Hanya beberapa kali dia terlihat menjawab pertanyaan beberapa teman dekatnya dengan singkat.
Entahlah aku merasa hidup ku di tahun pertama di sekolah ini akan sangat meyenangkan dengan kehadiran Park Haejin dan teman-temannya yang dengan setia mengikutinya. Sebenarnya ada satu orang lagi yang lumayan bersahabat dengan ku, dia salah satu orang yang cukup dekat dengan Park Haejin. Namanya adalah Joo Won. Moon Joo Won. Aku lebih nyaman berteman dengan mereka, karena mereka tidak pernah mempertanyakan kemampuan ku. Bahkan mereka cenderung mempercayai semua hal yang aku kerjakan. Mereka tidak ragu setiap menyalin hasil pekerjaan ku, mereka akan selalu membantu ku jika aku tidak bisa menyelesaikan soal-soal sulit dengan cara mencari informasi dari kelas yang lain. Aku rasa loyalitas adalah hal utama yang di miliki Park Haejin dan Moon Joo Won dalam pertemanannya. Tempat duduk ku dan Park Haejin berjarak cukup jauh, jadi aku tidak terlalu sering berbicara dengannya. Hanya di waktu istirahat atau saat jam kosong Haejin akan mengajak ku bicara. Aku lebih sering berbicara dengan Joo Won karena tempat duduk kami yang begitu dekat. Joo Won duduk tepat dibelakang tempat duduk ku. Sebenarnya diam-diam aku menyukai Joo Won melebihi perasaan suka ku pada teman yang lain. Joo Won bukanlah anak nakal seperti Park Haejin. Di dalam kelas dia memang berteman akrab dengan Park Haejin dan gerombolannya, tapi saat jam istirahat atau pulang sekolah Moon Joo Won akan bermain dengan teman-teman dekatnya dari kelas lain. Mereka sudah berteman sejak Sekolah Menengah Pertama. Teman baiknya adalah Yoo Ah In dan Sung Joon. Ya, mereka semua adalah para pemegang status siswa terpopuler di tahun ku. Tidak heran mereka begitu terkenal. Selain wajah yang tampan, mereka juga berbakat dalam masing-masing bidang yang dikuasainya.
Aku bukanlah sosok yang menutup diri dari keadaan sekitar ku. Aku juga suka memperhatikan. Hanya saja aku hanya peduli pada orang yang hidupnya bersinggungan dengan hidup ku. Aku bukan tipe yang bisa bergaul dengan mudah. Awalnya aku merasa sulit untuk bisa beradaptasi di kelas 1-1 ini. Aku benar-benar bersyukur bisa mengenal Park Haejin dan Moon Joo Won. Berkat mereka hidup ku jadi jauh lebih berwarna. Dalam hati ku aku berharap bisa selalu menghabiskan waktu belajar ku di sekolah ini bersama mereka. Tapi harapan itu pasti akan sulit untuk menjadi sebuah kenyataan yang indah. Sekolah ku ini akan mengacak siswa setiap tahunnya untuk di tempatkan dalam setiap kelas yang berbeda. Hanya beberapa yang secara kebetulan masih bisa bersama di setiap tingkat hingga kelulusan. Aku tidak tau seperti apa teman-teman tingkat dua dan tiga ku nanti. Setiap angkatan berjumlah lima kelas. Entah seperti apa kehidupan ku nantinya. Aku hanya berharap bisa merasakan rasa nyaman dan bahagia seperti bersama dengan Joo Won dan Haejin.
TBC
Halo semua, perkenalkan nama ku Hana. Aku datang dengan membawa ff buatan ku yang berjudul Cloud ini. Mungkin beberapa dari kalian akan merasa terganggu dan tidak nyaman dengan tokoh-tokoh yang aku gunakan untuk ff ini. Jujur saja, aku memilih mereka karena aku merasa mereka yang paling cocok untuk menjadi bagian dari cerita ini. Untuk YunJae sendiri, aku memilih mereka karena aku memang salah satu dari pendukung mereka. Jadi kemungkinan besar YunJae akan selalu menjadi tokoh utama dari ff yang aku buat hahaha. Aku juga mempost ff ini di akun wattpad ku, tapi karena minatnya yang sedikit aku merasa sedikit *sangat* sedih. Maka dari itu aku memutuskan untuk mempostingnya kembali di akun ffn ini dengan menggunakan akun dari sahabat tersayang ku~ Gomawo chronossoul atas kebaikan dan ketersediaan mu membantu ku hahaha *kisshugkisshug*. Ada beberapa sedikit perbedaan bahasa yang telah aku perbaiki. Jadi maklum saja jika ada perbedaan bahasa ff ini di akun wattpad ku dengan di akun ffn ini.
Oke, aku tidak akan menulis panjang lebar lagi. Aku harap siapapun yang telah membaca dan melihat ff ini bisa memberikan reaksinya. Kalian bisa meninggalkan comment, follow atau favorite ff dan akun teman ku ini untuk bisa meneruskan dan menemukan ff yang kami buat.
See you~
Gomawo
Hana
Akun wattpad: wizardelf
Annyeong minna-san~~ ^^
FF baru nih, YunJae pula~~ dan ini titipan dari sahabat saya, Hana (WizardElf) seperti yang sudah dibilang diatas yaa.
RnR juseyo ;)
(Saya nggak masalah sebenernya sama siders, berhubung ff yang biasanya saya posting adalah remake. Tapi untuk sebuah karya dari hasil kerja keras seseorang, bener-bener bikin sendiri, saya kira mungkin para readers bisa menyempatkan waktu untuk review, fav atau follow sebagai dukungan ^^)
Sepertinya segitu aja dari saya hehe
Arigatou~ Thank you very Gamsa~ :*
Symphony D.
