Prolog

Hujan deras seorang pria berbaju ninja sedang berlari nafasnya terenggah-enggah,darah segar mengalir dari beberapa luka sobek dikulitnya yang sepucat pualam

Tangan kanannya memegang sebilah kunai dan tangan kirinya membawa sebuah bungkusan

Bungkusan yang ia bawa dan ia jaga dengan sepenuh jiwa,dalam bungkusan itu tertidur seorang bayi mungil

Dia bertekat akan mempertaruhkan nyawanya demi anak ini, Naruto Hatake

"Naru-chan"

"Papa tak akan membiarkan para anbu itu mengambil dirimu"

Five year later

Di pintu gerbang sebuah taman kanak-kanak

"Huwee….!"

Seorang anak kecil berambut kuning menangis,dia berlari sambil berusaha menghapus air birunya yanga sembab,dia berlari ke arah seorang pria muda berambut silver

"Papa!,Sasuke jahat"

Pria muda itu hanya tersenyum simpul, diambilnya sebuah saputangan dari dalam saku celana untuk menghapus air matanya

"Papa kenapa hanya tersenyum? "

Anak berambut kuning itu mengembungkan kedua pipinya membuat wajahnya semakin menggemaskan

"Memang apa yang Sasuke-san lakukan?"

"Dia bilang naru bukan anak kandung papa,dia bilang aku ngak mirip sama papa"

"Huwaaa..."

Tangis Naruto pecah

"Cup cup,jangan nangis,Naruto benar-benar anak papa tapi Naruto mirip mama"

"Lalu mama dimana,kenapa mama tak pernah menjenguk naru?apa naru nakal,jadi mama gak mau liat naru"

Kakashi hanya mengeleng

"Nanti papa ceritain soal mama,naru mau gak papa gendong pulang?"

"Mau.o ia kok papa udah pulang,biasanya papa pulang malam,papa gak di pecat dari kepolisian kan?"

Kakashi hanya tertawa

Sejak melarikan diri dari konoha Kakashi memulai kehidupan baru, dengan keahliannya sebagai mantan Shinobi dia masuk ke kepolisian, sekarang ia menempati kedudukan yang cukup bagus di kepoliasian

10 year latter

Upacara penerimaan murid baru

Para murid datang bersama para orang tua mereka,terlihat ibu-ibu sedang merapikan setelan jas putranya yang jelas-jelas sudah rapi,si anak memasang muka kesal berusaha melepaskan diri dari perhatian ibunya yang telalu berlebihan. Dari perkataan ibu tadi naruto tahu anak itu bernama Kiba

"Eh Naruto, gua cari kemana-mana juga eh lo malah liatin tante-tante, buset gak nyangka gue lo suka yang begituan"

Ciatt...!plak!bruk!

Sebuah tendangan manis berhasil mendarat dengan sukses di muka Shikamaru

"Aw parah lo. kenapa pake nendang lebay mentang-mentang ahli bela diri"

"Ups, gomenasai. Khilah gue shika-kun"

Naruto pasang muka innocence,shikamaru langsung luluh melihat wajah manis itu

"Yah sudahlah"

"Ngomong-ngomong Papamu kemana"

"Dia bilang mungkin sedikit terlambat,ada rapat yang tak bisa di tunda"

"Sejak jadi kepala polisi papa sibuk,aku juga masuk sekolah asrama ini karena rayuan papa. katanya biar keurus dan belajar mandiri"

"Astaga si Uchiha menyebalkan juga masuk sekolah ini"

Naruto benar-benar kaget melihan seorang anak laki-laki tampan beragaya rada emo berjalan angkuh dengan kroni-kroniya Karin Juugo dan Suigetsu. Dia menatap sinis ke arah naruto dan shikamaru

"Huh menyebalkan"

Keluh naruto

Pantaslah seorang anggota keluarga Uchiha bersekolah di sekolah elit seperti Swordwing Academi yang terkenal dengan kualitas dan kediplinannya

"Naru-chan"

Seseorang memeluknya dari belakang

"!"

Wajah Naruto berubah ceria

"Maaf papa baru datang"

Sambil mengacak-ngacak rambut pirang Naruto yang sudah berantakan kemudian mencium kening putra semata wayangnya itu

Wajah naruto berubah menjadi merah

"HUA! papa ada temanku malu kan"

"Lha biasanya kamu malah yang minta dicium papa"

Wajah Naruto terlihat merah,mungkin jika orang yang mendengar percakapan mereka, mungkin Kakashi akan dikira sebagai pelaku pedofilia,selain karena wajah mereka yang agak tidak mirip sebagai ayah dan anak juga karena Kakashi terlihat masih amat muda

"Perkenalkan ini teman baruku namanya shikamaru nara"

"Kakashi Hatake"

Mau tak mau shikamaru juga kagum dengan ketampanan Kakashi,jika dia wanita pasti dia akan mengejar pria ini walau Kakashi sudah mempunyai anak yang seumuran dengan dia

"Eh salaman lama bener"

Kata-kata Naruto menyadarkan dia,buru-buru melapaskan jabat tangannya

"Ayo pa,upacaranya akan segera dimulai di aula"

Dia menarik tangan Kakashi,dan Shikamaru berjalan santai mengikuti mereka

"Huh capek"

"Payah kau Naru, cuma duduk saja capek"

"Kamu pikir dengerin kepala sekolah ceramah 2 jam itu gak capek, kau malah sampe ketiduran,benar kan?"

Shikamaru tidak menimpali kata-kata Naruto karena dia tau Naruto tidak akan diam jika dia terus adu argumen

Untungnya mereka di perbolehnya memilih temen sekamar, jadi Shikamaru dan Naruto memilih sekamar berdua,entah kenapa sejak tertama bertemu mereka merasa cocok

Saat merapikan koper-koper mereka Shikamaru tak habis pikir, Naruto juaga membawa beberapa boneka beruangnya, yang kebanyakkan diangap oleh anak laki-laki sebagai aib

Naruto hanya berkata

"Aku gak bisa tidur kalo gak kelonan ma Tedy chan"

Shikamaru sweetdrop

Asrama mereka mirip bangunan eropa jaman dulu dengan sebuah jendela yang cukup lebar dan tinggi di tiap mereka cukup luas dengan masing-masing terdapat 2 ranjang, lemari, dan meja belajar untuk tiap penghuni kamar

"Shika!"

"Emm.. apa?"

"Sepertinya ada yang kurang dalam kamar ini"

"Oh ya? Apa?"

"Gak ada kamar mandi deh"

"kamu pikir ini hotel! Dari sejarah yang aku bekas baca tentang sekolah, ini dulu bekas barak tentara milliter beberapa puluh tahun lalu, dan mungkin kamar mandinya jadi satu, alias kita mandi pake kamar mandi bersama"

Naruto pasang tampang kaget dan melas

"Ada masalah dengan itu naruto?"

"Tidak"

Jawab Naruto singkat

Shikamaru yang bisa membaca jelas raut muka Naruto,dia tak akan bertanya lebih banyak karena dia tidak begitu suka mencampuri urusan orang

mereka berdua tidur setelah melihat jarum jam menunjuk angka sepuluh

Hari pertama masuk sekolah

Semua murid saling memperkenalkan diri di kelas,tapi si rambut kuning tampaknya belum datang

Shikamaru dengan santainya duduk di bangku belakang di detik-detik terakhir bel akan masuk berbunyi

Tapi si rambut kuning belum juga tampak

"Hosh...host..host"

Nafas Naruto terengah-engah,peluh membasahi punggung kerah dan keningnya,dengan lengan bagian dalam dia menyeka peluh yang ada di keningnya

"Wah wah wah satu murid lagi terlambat"

Si guru bertampang seram bernama Asuma membawa sebuah tongkat dan sebuah buku hitam tebal yang terdapat tulisan "BUKU PELANGGARAN"

Rupanya bukan hanya dia yang bernasib buruk hari ini sekitar 30 siswa jongkok baris di dekat gerbang masuk sekolah, kedua tangan mereka memegang tas yang ditaruh di atas kepala masing-masing,peluh terlihat mengalir dari muka mereka, bahkan ada 6 siswi yang ikut nimbrung di barisan itu, Kebanyakan dari mereka menundukkan muka. Entah karena malu atau melindungi muka cantik mereka dari sengatan matahari yang terik

Tapi alangkah kagetnya si Sasuke Uchiha yang terkenal sempurna dan selalu disiplin kali ini juga senasib dengan dia

Dengan wajah tampan kulit putih,keringat pun tak sangggup menghilangkan pesona seorang Uchiha malah memberikan kesan macho

"Kalian semua berdiri"

Terdengar beberapa murid bergumam,ada juga yang meringis karena kaki kesemutan

"Sebelum kalian diperberboleh kan masuk kalian harus dihukum bersihkan seluruh lorong, dan laboratorium"

"Nanti ada pengawas yang akan menjelaskan tugas kalian lebih detil dan yang akan melaporkan hasil kerja kalian kepada guru BP"

"Kalian mengerti?"

Banyak yang menampakkan raut muka kesal, ada yang hanya senyum seperti Naruto

Dia melirik ke arah sang Uchiha yang masih stay cool dan cuek

"Merepotkan!"

Hanya itu yang keluar dari mulutnya

Mereka semua berjalan ke arah gedung utama tempat hukuman mereka akan dilakukan

Sambil bekerja membersihkan lab tak jarang dari mereka menggerutu

Gadis bernama Ino tak henti-hentinya memprotes hukuman macam ini akan merusak kukunya yang indah dan membuat tangan menjadi kasar

Cih dasar manja,ledek Naruto dalam hati

Seorang anak laki-laki yang membunyai tanda merah di pipinya tiba-tiba duduk disamping Naruto

"Ini akan jadi sebuah kenangan indah saat kita lulus nanti"

Katanya singkat

"Perkenalakan namakau Kiba"

"Naruto"

Naruto berjabat tangan dengan kiba

Tak terasa 3 jam sudah mereka menjalankan tugas, satu persatu mereka menuju ruang BP

Hai itu ruang BP sedang kebanjiran "order" mengurusi para pelanggar peraturan,mungkin ada sekitar 50 murid sedang mengurus surat ijin

"Huh"

Dengus Naruto,ia mengomel mengenai birokrasi yang rumit dan berbelit-belit untuk mendapatkan selembar surat ijin masuk

"Hah bahkan sebuah sekolah sering membuat aturan yang gak efisien untuk para murid"

Protes Naruto ketika sampai di ruang terakhir dimana dia akan mendapat tanda tangan untuk melegalkan surat ijin masuknya

Di dalam sana sudah ada seorang guru BP,terlihat guru BP sedang sibuk dengan beberapa lembar kertas

"Sepertinya kalian satu kelas,jadi saya bisa membuat jadi satu surat ijin"

Naruto, Kiba dan Sasuke saling pandang mereka sebelumnya tidak tau akan menjadi teman satu kelas, hei ini kan hari pertama

"Tapi sebelum itu ada yang harus dibenahi"

Kata guru BP yang bernama Shizune manarik gagang laci,mengambil sebuah benda panjang mengkilap

OH MY GOOD, apa sebuah gunting?

Pikir wajahnya menyiratkan mebuah kekewatiran. Kiba hanya melongo. Sasuke mengangkat alisnya

Naruto ngeri dengan berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan guru BP dengan guntingnya. Sebenarnya guru BP itu lumayan cantik dan sekarang dia sedang membawa barang "Berbahaya" itu menjadikannya jadi cukup mengerikan

"Bu gunting itu buat apa?"

Kiba orang yang pertama kali membuka mulut

"Tentu saja untuk memotong rambut kalian"

Ketiganya mulai panik, Naruto mulai melihat seluruh ruangan melihat kalau-kalau ada celah untuknya melarikan diri,dan tampaknya memang tidak ada, sebuah jendela telah di kunci mati dan diberi teralis besi. Mungkin untuk menjaga arsip-arsip data rahasia dan catatan kelam para siswa, you know...hanya sebuah pintu yang terbuka itupun sudah dijaga tiga guru BP laki-laki yang berpostur mirip bodyguard. Naruto tau ini saatnya untuk pasrah

"Aku tak mau!"

Sasuke berkata ketus, membuat guru BP itu semakin gemas ingin memberi pelajaran

"Emm...kalo itu mau mu,berarti kamu yang mendapat giliran pertama"

Sasuke sempat mundur beberapa langkah,dengan sigap dua orang guru BP laki-laki yang berjaga di belakang menahan tangan dan bahu sasuke,dan adegan pemaksaan paling sadis yang pernah Naruto lihat selain di Film pun di mulai.

Mula-mula Sasuke didudukkan di sebuah kursi, Bu Shizune mengambil beberapa tali yang lumayan kuat untuk menahan kaki tangan dan pinggang Sasuke tetap berada di kursi.

Tampaknya ini sebuah hukuman yang biasa dilakukan, sehingga peralatan yang di perlukan sudah tersedia, dan gerakan mereka sangat cekatan,membuat sang "korban" tak sempat berpikir.

"AARRRGGG...!"

"JANGAN POTONG RAMBUTKU...!"

Teriak Sasuke keras,membuat para murid yang sedang mengantri ketakutan, ada beberapa yang angkat kaki dari ruang BP karena tahu bahaya yang menanti mereka, dan rupanya lebih memilih mendapat catatan Alpha hari ini dari pada berhadapan dengan guru BP.

Sasuke keliahatannya sudah hampir menangis

"Lebay banget lho Uchiha"

Kata naruto dengan nada melecehkah

Kemudia Sasuke menatap Naruto dengan tajam, matanya mengatakan aku akan membunuhmu nanti, beraninya kau mengataiku.

Naruto hanya mengerutkan kening, dia mengaggap reaksi Sasuke memang terlalu berlebihan, kalau dia sendiri tak masalah toh rambutnya sudah pendek hanya saja berantakan, mirip duren atau nanas, tidak akan banyak perbedaan jika nanti dipotong sama halnya seperti Kiba

Hoh ini akan jadi menarik jika aku membawa handycam dan merekam Sasuke dalam keadaan seperti ini, bisa aku jual videonya kepada para Fans Girl si Uchiha, pikir Naruto jail ketika melihat helai demi helai ramput emo Sasuke jatuh, dengan si pemilik meronta dan sesekali berteriak, dan jujur saja Naruto menikamati tontonan ini.

"Gini kan lebih cakep"

Shizune berkata lega, dan mulai melepas ikatan Sasuke, buru-buru Sasuke meminta cermin. Ia melihat wajahnya di cermin seolah berkata pada cermin apa aku masih keren. Setahu Naruto, Sasuke memang orang yang suka kesempurnaan, dan agak terlalu narsis

Sebenarnya potongannya tidak buruk, malah kelihatan lebih rapi dan resmi

"Nah rambut duren giliran mu"

"Saya bu?"

Sahut Naruto

"Iyah"

"Tapi aku gak mau di ikat"

"OK,kalau begitu jangan meronta apalagi mencoba lari"

Naruto mengangguk, Bu Shizune malah tersenyum manis, Naruto membalasnya dengan senyuman miris

"Yup bagus"

Naruto segera meminta cermin dan melihat banyangannya sendiri, lumayan aku kelihatan lebih tampan batin Naruto, tapi agak aneh karena bukan Naruto jika dia terlihan rapi. Yah tapi sudahlah, giliran Kiba seperti hanya Naruto, Kiba tak banyak protes, sekarang rambut mereka mempunyai model indentik hanya saja dengan warna yang berbeda

Mereka bertiga kembali kedalam kelas, karena hari pertama masuk SMA para guru hanya masuk untuk berkenalan dan memberi beberapa peraturan serta tata cara belajar di sekolah ini.

Naruto, Sasuke, Kiba yang baru datang dipersilahkan mempenalkan diri di depan kelas oleh Bu Kurenai, seorang guru perempuan cantik berambut panjang

Naruto dan Kiba mendapat sambutan hangat,sedang Sasuke mendapat beberapa tatapan kagum entah karena wajah atau wibawanya sebagai anak seorang pengacara terkenal di negara itu,yang biasa menangani kasus-kasus besar.

Beberapa murid perempuan bahkan tanpa malu memberi ciuman jauh kepada Sasuke

Bu Kuraina mempersilahkan mereka duduk. Naruto memilih duduk di samping jendela. Sasuke tanpa di duga duduk di belakang Naruto

"Eh uchiha napa lo duduk di belakang gue?"

Naruto curiga dan agak sedikit kuatir,mengingat kejadian di ruang BP tadi

"Suka-suka gue idiot!"

Balas Sasuke tak kalah kasar

"Kalau gue idiot lu apa?autis?"

"Kau?"

Naruto mencengkeram kerah Sasuke,hampir memukulnya. Dengan sigap seorang anak berambut pink,dan bermata hijau mencengkeram lengan Naruto dengan kuat

"hei lepaskan,jangan ikut campur urusan orang"

"Jika kalian anggota kelas ini maka perkelahian kalian juga urusanku"

Betapa kagetnya Naruto mendengar suara orang yang mencengkeram lengannya adalah seorang perempuan, mengingat betapa kuatnya cengkraman yang dia rasakan.

"Aku Haruno Sakura, ketua kelas X A"

Sambil menunjuk pin perak berbentuk pedang bersayap, itu adalah tanda sebagai seorang ketua Kelas yang mempunyai wewenang lebih. Informasi itu dia baca dari buku panduan sekolah setebal batu bata, seminggu lalu ia baca sebelum masuk sekolah.

Dengan enggan dikendorkan cengkraman tangan Naruto dari kerah Sasuke, kemudian Sasuke menepis tangan Naruto

"Kali ini kau selamat Uchiha"

Naruto masih gusar,sebenarnya persetruan mereka sudah lama terjadi,sejak meraka di taman kanak-kanak tepatnya sampe SD,dan mereka tidak lagi satu sekolah ketika SMP

"Kekerasan terhadap sesama murid dilarang disini"

Tandas Sakura,dengan memberikan death glare yang efektif membuat dua orang yang sedang bertengkar ini duduk tenang kembali