Dance with Akashi Seijuurou

.

Disclaimer: Kuroko no Basuke milik Fujimaki Tadatoshi

.

Peringatan: OoC, AR, dan light slash.

.

Kuroko no Basuke oleh Fujimaki Tadatoshi

Dance with Akashi Seijuurou oleh Putra Penipu

.

Setiap napasnya adalah sabda adalah mantra. Dipayungi tudung emas di atas nampan merah, membara. Dia yang meluluh lantakkan, jauh dari dalam dirinya yang mutlak.

Bara dikobarkan bersama keangkuhan. Membangkitkan api kehidupan abadi―. Merah, semerah namanya.

―Hingga akhir nanti.

Dunia yang absolut dalam pandangan iris mata heterochromia. Absolut, atau Akashi Seijuurou.

Datang dari gubahan musik kemenangan. Arogan , tak terkalahkan , tetapi kesepian.

Nada-nada itu menjelma seiring jemarinya menari di atas dawai biola. Kelingking menjadi sebuah permulaan. Menekan kunci nada yang adalah dirinya.

Dua ratus tiga puluh empat detik itu bagai tanpa akhir. Digdaya, dalam nadanya menguar.

Ialah sang Kaisar.

Menjejakkan sejarah di atas kepala-kepala pencundang , pun

Menggenggam pelangi...

Bahkan yang kuning, yang kilaunya sanggup mengalahkan terik mentari, atau

Hijau yang hidup matinya adalah tembakan akurat keberuntungan, atau

Biru yang bebas. Melubangi tengkoraknya hanya untuk sedikit kesenangan, atau

Ungu yang benteng pertahanannya berdiri begitu kokoh.

Namun,

...Kobar api, membakar diri sendiri.

Dalam kesendirian, singa mengaum lebur awaknya.

Inikah yang disebut dengan roda kehidupan? Ia dipaksa bercermin pada cermin cembung yang buram.

Akashi Seijuurou, ia memandang mata merah milik sesosok lain. Ada tekad kuat dalam sinar matanya.

Jauh merah lain itu datang dengan perpaduan hitam, yang setajam instingnya untuk mengalahkan yang tak terkalahkan.

Kelima panca indera Akashi Seijuurou mengenali. Kulit meraba, telinga mendengar, hidung membau, lidah mencecap, dan dengan mata memuja. Ada satu hal di luar kuasanya dan kali ini Akashi Seijuurou bertekuk lutut, mengaku kalah.

Merah gelap itu membangkitkan gairah kehidupan tanpa satupun dapat menolaknya, tidak juga Akashi Seijuurou. Kagami Taiga adalah terang bagi dirinya.

Laki-laki merah gelap itu menentramkan iblis yang ikut berdetak dalam dada, tetapi menggetarkan relung jiwa. Kagami Taiga adalah sosok yang dirindukan kalbunya, hingga Akashi Seijuurou memaksa ingin memiliki, untuk dirinya sendiri.

"Kupersembahkan padamu satu bola mataku, Taiga," tidak. Akashi Seijuurou tidak akan menjadi buta.

Kedua mata merah gelap itu memandang Akashi Seijuurou bagai sepasang buah badam yang bersinar, dan kelopaknya mengerjap mesra.

Sang Kaisar hanya sedang jatuh cinta.

.

Selesai

.

Catatan:

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca.

.

Copyright©2016, Putra Penipu