Fic terakhir sebelum hiatus :' sifat Yunho dan Changmin direferensi dari video off shot dan mc talk mereka (untuk Yunho paling banyak di Chandelier offshot sedangkan Changmin di mc talk konser Tone hiroshima). Full humor, namun tak seringan yang terlihat.

Bambi Sangar VS Beruang Genit

Chap 1 Pertemuan Dua Rival

Changmin melangkah ganteng(?), senyum miring terhias angkuh diwajahnya. Rambutnya yang berponi rata tertata rapi dan kasual hingga wajah kekanakannya semakin menguar. Mata bambinya berkilat ceria. Sekuntum mawar merah berada digenggamannya.

Hari ini dia akan menyatakan cintanya pada gebetannya yang sangat manis dan melumerkan hati.

'Chagiya~ come to me baby!' inner Changminpun menggila.

Langkah Changmin berhenti di sebuah taman, dimana sang gadis cantik yang membuatnya klepek-klepek sedang duduk di salah satu kursi panjang disana. Senyum lebar pun tercinta sebelum mata bambinya terbelalak kaget dan senyum itu pudar. Kilatan petir imajiner dibelakang pungungnya semakin mendramatis suasana.

Di depan matanya, gebetannya—gebetan Changmin yang diincar selama bertahun-tahun sedang berpelukan dengan lelaki tak jelas yang baru saja datang! Bagaimana ini bisa terjadi? Why? Waeyoooo?

"Si brengsek itu..." lirihan itu semakin terdengar melankolis dengan sekuntum mawar yang jatuh dengan slow-motion.

Kretek!

Dan semakin menjadi-jadi dengan suara hati Changmin yang patah. Changmin yang ganteng sedang patah hati! Apalagi lelaki yang memeluk gebetannya itu akhirnya menoleh dan menatapnya dengan mata musang yang menyorot mengejek.

Dan rasanya Changmin akan muntah saat lelaki itu melayangkan kiss fly kearahnya! Dasar sialan! Changmin terus merutuk dengan mata bambi yang semakin melotot, apalagi saat bibir hati sosok lelaki itu bergerak menggumamkan sesuatu yang dia tahu apa maksudnya.

"Y-O-U L-O-S-T M-Y-B-A-M-B-I."

Shit!

MyMy

Shim Changmin itu bukan mahasiswa biasa. Dia terkenal jenius dan mendapat beasiswa penuh untuk kuliahnya. Dia juga memiliki paras rupawan dan tinggi tubuh yang menjulang. Tapi anehnya dia tetap jomblo! Sekali lagi JOMBLO!

Changmin sudah melakukan segala cara untuk melepaskan status laknat itu. Tapi dengan indahnya, selalu berakhir gagal dan ia semakin terkenal menjadi jomblo ngenes!

Ini jelas sangat tidak bisa dipercaya, Changmin yang ganteng, jenius, tinggi, baik hati dan suka menabung—yang terakhir bohong –jelas tidak mungkin dan tidak akan masuk ke jajaran orang tidak laku. Tapi aneh, gila dan sintingnya Changmin masuk ke list itu!

Tapi sebenarnya jika diusut secara terperinci hingga ke akarnya, Changmin hanya terlalu tinggi harga dirinya saja. dia punya fetish yang sangat aneh bin ajaib. Syarat paling utama agar menjadi kekasihnya adalah TIDAK PERNAH BERSENTUHAN DENGAN RIVALNYA WALAU SEUJUNG KUKU! Iya RIVALNYA! ia sangat benci bin bete setiap mengingat rival somplaknya itu. Dan jadilah ia menjomblo sampai sekarang ini, di kuliahnya yang telah memasuki semester 5.

Rivalnya yang somplak nan terasa tidak punya otak namun anehnya mendapat beasiswa walau tidak sepenuh Changmin itu selalu membuat darah Changmin mendidih. Karena saat Changmin ingin mengungkapkan perasaan pada gebetan-gebetannya yang pasti memerlukan pertimbangan lama, dengan indahnya usahanya digagalkan Lelaki Rivalnya itu.

Entah lewat sentuhan tangan seolah tidak sengaja, pelukan untuk memulai persahabatan, janji kelingking sok manis jika ia akan mentrakir belanja gebetannya, dan yang semakin membuat Changmin ingin menghajar rivalnya adalah pada saat gebetannya sedang menunggunya, dengan tampang innocent, rivalnya itu akan mendekat. Lalu dengan sok kenalnya, pasti berusaha menyentuh entah pundak atau pipi gebetannya. Dan berakhirlah Changmin dengan status tetap jomblo.

Kebencian Changmin pada sang rival memang sangat besar, hingga saat sang gebetan yang telah di anu-anu sang rival menembaknya. Ia akan menampik dan mengatakan lebih baik berteman saja. melukai harga diri si perempan, dan berakhir semakin kokohnya status jomblo Changmin dimata publik.

Changmin yang selalu melukai perempuan dan terkenal suka mempermainkan, sungguh semakin membuat lebel jomblonya sulit dilepas.

Dan semua ini ulah rival sekaligus seniornya! Si Jung Yunho! Lelaki sinting yang sekarang ini berada di semester akhir dan merupakan Sunbaenya dulu sewaktu Sekolah Menengah. Changmin rasanya ingin menngis saat mengingat masa remajanya yang sungguh sangat kelam apalagi saat si Jung itu masih menjadi Sunbae tingkat akhirnya. Hidupnya sungguh berat apalagi denga status jomblo yang tidak pernah bisa dilepas walau sunbaenya itu telah lulus.

Tapi sebenarnya bagaimana sih asal usul mereka menjadi rival? Dan apa sih yang membuat Changmin membenci dan mengklaim Yunho sebagai dalang yang membuat predikat jomblonya tidak pernah lepas bahkan dari semasa sekolah menengah?

Yuk~ Flash Back!

Changmin muda yang masih berusia 16 tahun memulai harinya dengan memasang tampang aegyo ke arah calon sunbae-sunbaenya yang masuk dalam dewan kedisplinan. Dihari pertama masa orientasinya, Changmin merutuk karena mengawali dengan mencari masalah pada para dewan kedisplinan yang sangat kejam. Tapi ia tetap tak merasa bersalah, Ia hanya terlambat 10 menit! Tapi kenapa wajah garang para sunbae seolah ia melakukan kesalahan fatal!

"Sunbae! Mianhae." Changmin memasang wajah aegyo di wajah kekanakannya.

Beberapa sunbae terlihat tidak tega, namun ada satu yang tetap terlihat garang.

"Kamu tetap harus dihukum! Cepat push up 50 kali." Wajah cantik calon sunbaenya itu sungguh tak berbekas karena wajah garangnya.

Changmin dengan berat hatipun melakukan push up. Tapi baru sepuluh kali ia sudah tak kuat. Changmin tak biasa melakukan hal seperti ini, ia terlalu biasa menggunakan otak daripada fisik.

"Kenapa berhenti? Cepat lanjutkan!" bentakan itu membuat Changgmin memejamkan mata. Ia mulai kesal!

Changmin mulai kembali melakukan push up, tapi baru 15 kali ia segera jatuh dengan keras.

"Aww." Tangannya kram, dan changmin tak bisa melanjutnya.

"Kamu jangan akting! Jangan lembek! Cepat teruskan!"

Mata bambi Changmin mulai memerah, ia tidak pernah dibentak. Orangtuanya pun sangat memanjakannya hingga Changmin tidak pernah melatih fisik selain berjalan.

Seorang Sunbae yang berada di barisan para murid lain dan sepertinya penanggung jawab salah satu kelompok itu maju ke hadapan para dewan kedisplinan. Wajah tampannya terlihat menatap perhatian Changmin.

"Jihye sunbae, murid ini salah satu tanggungjawab saya. Jadi biarkan saya menggantikannya. Ia terlihat benar-benar kesakitan Sunbae."

Mata musang gadis cantik itu menatap penuh intimidasi lelaki yang juga memiliki mata musang sepertinya. Senyum meremehkan menghiasi parasnya, dagunya pun terangkat penuh kesan angkuh.

"Jadi kamu ingin menantang keputusan saya penanggungjawab 1? Lihat! ini adalah akibat dari ketidak pecusanmu membimbing sehingga salah satu bocah di kelompokmu terlambat!"

"Maafkan dia Sunbae, maafkan saya juga. Dan Saya bukan bermaksud menentang. Anak ini terlihat kesakitan, sehingga saya akan menggantikannya dan setelahnya membawanya ke ruang kesehatan. Sebagai penanggungjawab, bukankah saya melalaikan tugas jika mengabaikan salah satu anak bimbingan saya padahal ia benar-benar tak kuat bahkan terlihat kesakitan?"

"Dasar! pintar sekali kamu berbicara! Kalau begitu Cepat lakukan!"

Penanggung jawab itu mengangguk, dengan layangan senyum kecil ke arah changmin di bibir hatinya, ia mulai melakukan push up.

Changmin sejenak terpaku, mata bambinya dapat melihat tetesan keringat menetesi kening sang penanggungjawab. Ia merasa kesal! kesal karena merepotkan orang lain. Changmin benci mengakui dirinya lemah untuk kegiatan seperti ini.

Setelah acara Push up dan ceramah Jihye sunbae yang sangat panjang akhirnya lelaki itu membopong tubuhnya. Sungguh! Changmin sangat malu karena seluruh murid baru menatapnya. Changmin rasa image yang bahkan belum dibangunnya hancur sudah.

"Apa kau baik-baik saja?" disela bopongan lelaki yang membuat Changmin malu setengah mati, ia masih sempat bertanya dengan nada perhatian.

"Sunbae bisa lihat sendiri." Jawaban cuek Changmin membuat lelaki itu bungkam.

Langkah yang terus terambil akhirnya membawa mereka berdua memasuki ruang kesehatan yang dijaga sosok wanita cantik berpakaian putih yang Changmin tebak pasti seorang suster.

"Eh ternyata kau Yunho-yah, siapa yang kau gendong itu?"

Changmin cengo saat Yunho dengan langkah hampir berlari menghampiri ranjang dan dengan sedikit kasar melemparkannya ke ranjang.

"SUNB...!" teriakan Changmin hilang begitu saja, rahangnya jatuh saat sunbae yang menolongnya menatap blink-blink ke sang suster cantik.

"Dia murid baru suster Wi jun!(anggap ini ane :v *lol*) tadi aku menolongnya karena dia kesusahan! Seperti kata anda kalau setiap orang harus saling menolong hehe, aku baikkan?" suara maskulin yang penuh semangat namun terdengar konyol ditelinga Changmin, sukses membuat Changmin rasa rohnya akan terbang.

Di awal pertemuan Changmin kira Yunho adalah sosok dingin dan berwibawa. Sosok yang tidak mungkin bertingkah seperti lelaki didepannya.

"Kau memang sangat baik dan penurut Yunho-yah, maka dari itu kau sudah ku anggap adik,"

Apa Changmin berhalusisani karena untuk sesaat wajah semangat Yunho berubah murung?

"Aku sangat senang menjadi adikmu Suster." Entah mengapa Changmin melihat senyum yang baru ditunjukan sunbae yang menolongnya itu penuh kepalsuan, seolah semangatnya adalah sebuah kamuflase untuk menutupi sesuatu.

"Harus itu, nah baiklah sekarang aku akan memeriksa temanmu ini." Sang Suster yang mendekati dirinya membuat Changmin melirik pada Yunho yang dibelakang punggung si wanita tak berekspresi apapun. Changmin mencium bau tidak beres disini.

"Jadi mana yang sakit manis?" Changmin mendongak menatap si pemilik suara.

"Tanganku Kram." Sang suster mengangguk, seraya mengoleskan krim yang tersedia dikotak meja disamping ranjang ke lengan Changmin. Jemari halus khas perempuan miliknya memijat lembut lengan Changmin.

Changmin memperhatikan intens wajah sang suster. Wanita itu memiliki wajah sendu namun tak terkesan melankolis.

"Apa ada sesuatu diwajahku?"

"Tidak ada suster." Changmin sedikit terpaku pada mata didepannya. Pendar coklatnya seolah sama seperti pendar yang ia lihat saat bercermin.

Dibalik punggung sang suster, Yunho memperhatikan semuanya. Helaan nafas lelah keluar dari sela bibir hatinya. Senyum terkesan meremehkan sesuatu tercetak miring di parasnya. Banyak hal memang terjadi secara kebetulan.

Beberapa saat terlewati dalam keheningan. Sesekali Changmin akan melirik sang sunbae yang bersandar malas di dinding di sela memperhatikan lengannya.

"Selesai~" pekikan semangat itu membuat Changmin kembali menatap sang suster. Wanita itu terlihat kembali berdiri dan menuju kursi tempatnya semula.

"Ku rasa harusnya sekarang lenganmu sudah dapat digerakan. Tapi untuk mencegah hal buruk, sebaiknya kau istirahat saja disini. Aku tidak keberatan ditemani anak manis."

"Trims Suster. Tapi lebih baik saya kembali." Penolakan Changmin membuat bibir berlipgloss itu cemberut sebelum kembali tersenyum.

"Yunho-yah! Kau antarkan anak manis ini dengan selamat yaa? Aw dia sangat manis!"

"Tentu saja Suster!" suara penuh semangat itu membuat kening Changmin berkenyit. Mata musang itu bersorot penuh penolakan, tapi kenapa bibir hati itu berujar hal sebaliknya?

Lingkaran lengan asing diperutnya membuat Changmin yang diposisi duduk tersentak kaget. Dengan segara ia menoleh dan berhadapan dengan senyum lebar sang sunbae yang membuat kedua pipi membentuk bulatan.

"Ayo aku bantu."

"Tidak perlu sunbae, aku bisa sendiri."

"Tidak ada penolakan!" suara tegas dengan sorot mata tajam itu membuat Changmin mengangguk kaku. Sunbaenya ini kenapa memiliki banyak kejutan kepribadian?

Mereka akhirnya bangun bersama dari ranjang. Changmin merasa sangat awkward dengan tangan sang sunbae yang memeluk pinggangnya erat. Langkah yang diambil bersama membuat mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

Beberapa langkah setelah melewati pintu ruang kesehatan, entah kenapa Changmin merasa ada mata yang mengawasinya dengan tatapan tajam. Namun ia mencoba tak peduli.

Beberapa detik sebelum pintu tertutup, terdengar gumaman yang jika Changmin mendengarnya pasti ia akan sangat syok.

"Astaga! Aku mimisan hihihi."

MyMy

Langkah yang berhenti ditengah perjalanan saat melewati halaman luas yang memisahkan lapangan, dengan ruang kesehatan yang terletak di gedung sekolah membuat Changmin mengernyit bingung.

"Sunbae?"

"Kita bolos saja." nada yang terdengar datar itu membuat Changmin menatap tidak percaya.

Ia akan menolak, tapi dengan seenaknya sang sunbae menggeretnya ke pohon Akasia besar tidak jauh dari sana dan menjatuhkan dengan tidak elitnya tubuh mereka disana.

"Sunbae! Aku mau kembali saja! aku tidak mau dimarahi lagi!" Yunho tampak tak peduli pada protesan Changmin, ia terus menatap ke depan.

Changmin yang mendapati ketidakpedulian Yunho menatap sangar, ia akan beranjak bangun sebelum tangannya ditarik hingga tubuhnya jatuh ke pelukan Yunho. Mata bambinya terbelalak saat mendengar detak Jantung sang sunbae yang terdengar tak biasa.

"Kau mendengarnya? Aku sebenarnya tak ingin membolos. Tapi jantungku berdetak tak nyaman karena perubahan emosiku."

"Apa Sunbae punya penyakit jantung?"

"Hmm sepertinya iya. Ah umurku sepertinya tidak lama lagi. Wahai anak baru kau mau menolongku kan? Aku tidak berdaya dengan semua ini." Disela ucapannya, bibir hati itu tersenyum geli pada perkataannya yang berlebihan.

"Sunbae jangan mati saat bersamaku. Aku tidak mau ditangkap polisi!" elusan jemari Changmin didada sang sunbae membuat bibir hati yang tersenyum geli itu tergantikan kekehan.

"Kalau begitu, teruslah disini hingga jantungku tak sakit lagi." Changmin mengangguk, ia semakin memperdalam elusannya didada Yunho.

"Hey Jantung! Berhentilah menyusahkan sunbae! Jangan buat dia mati didepan mataku!"

"Kita nego otte? Kau bunuh saja sunbae saat tak bersamaku arachi?"

Lirihan penuh intrik itu membuat kekehan sang sunbae semakin terdengar. Yunho tak mengerti, kenapa anak baru ini sangat polos sekaligus lucu? Di jaman yang semakin bebas ini, Yunho tak menyangka masih ada anak seperti murid baru dipelukannya ini.

"Ngomong-ngomong siapa namamu?" pertanyaan Yunho membuat Changmin yang masih sibuk pada pekerjaan barunya mendongak yang membuat Yunho terpaku oleh mata bambinya.

"Shim Changmin imnida, kalau sunbae?" Yunho untuk sesaat tetap terdiam, terpaku pada pendar yang sangat tak asing. Tanpa sadar tangannya terangkat dan mengelus lekukan dibawah mata berbentuk bambi itu.

"Jung Yunho." Perkataan itu disertai dengan wajah Yunho yang semakin mendekat, membuat Changmin kebingungan.

"Yunho Sun-" lirihan itu terputus oleh bibir hati yang mencium bibirnya. Membuat Shim Changmin membelalakan matanya lebar.

Sebenarnya... kenapa bisa seperti ini?

Tbc

Next chap 2. Cinta pertama atau Ciuman pertama?

Hay ketemu wiye lg! Olala~ fic ini mengawali hiatusnya wiye. hemm aku gak tahu kapan balik, tapi ku usahain sebelum bulan mei ^^ tapi tetep aja, aku akan ngawasi entries, aku gak mau ff homin mati suri lagi. Jadi kalau dalam hampir sebulan sama sekali gak ada yang ngepost ff homin aku akan berusaha buat ff.

Sedikit curhat, sebenernya pertama kali aku buat ff homin dan terjun jadi author ffn itu karena kesedihanku sebagai hominoids. Gimana ga sedih coba kalo para authornya pada ngilang? Rate M nya ga ada entries? :' jadi dengan nekad jadilah seperti sekarang~

Walau hiatus, pm dan twitterku tetep aktif. Aku suka berbagi info dan moment homin, kalo berminat ayo berteman di twitter :3 twitterku gratiawiye atau user namenya wiye gratia. Kalo ga ketemu, tulis aja twitter kalian di kolom review, nanti ku add. Tapi harus follback loh!

Ini juga khusus buat yang ga bisa bayangin homin, yang bertanya-tanya kok ada homin shipper sih? Changmin dan Yunho dipasangin? Bapak sama anak? Brother ship? Aigoo ke twitter wiye deh. Wiye buktiin kalau mereka cocok aja tuh :3

Info homin terbaru ada banyak banget XD dari acara penuh modus yunho yang buat Changmin nutupi perutnya yg penuh skinship gaje dan diakhiri suara konyol yunho, ultah Yunho yang dia curhat sedih krn ga ada yg ngucapin ultah ke dia (min disuruh staff ga ngucapin), yunho yg bilang hatinya penuh choikang changmin, ampe yg terbaru mereka honeymoon berdua ke hawai xD yang kata Ranhime kesempatan buat dedek Xd /dibakar Ran/ wiye ga tahu mereka ke hawai ngapain, ga ada pemberitahuan dari staff bigeast seperti biasanya. Jadi apa lg kalo bukan honeymoon? :v

Wiye ucapin selamat hari debut tohoshinki di jepang yaa~ ga kerasa beneran deh kalau udah lama banget!

Oke, wiye akhiri. Terima kasih buat kalian semua :D wiye seneng!(mau hiatus jd seneng kali ya*lol*) Kalau berkenan review yaa~~ oh iya, review chandelier, wiye bales berbarengan come backnya wiye dari hiatus ^^