Hi Readers! XD

Author balik lagi dengan fic baru~ (tuntutan anak-anak AFVIC biar gak kena sanksi berat, yaitu dikick dari sana *plak) Soalnya fic author yang multichip semuanya dari fandom lain, sementara yang dari Vocaloid Cuma one shot! DX

Sebelumnya author minta maaf kalau fic ini 'mungkin' mirip dengan fic lainnya alias idenya pasaran… (_ _")

Tanpa banyak bacod lagi kita langsung ke story~ XD

Disclaimer:

Vocaloid © Yamaha Corp. dkk

Vocaliod Go To School © Sakura Kyouko Puella Magi

Rate:
K+
(Sewaktu-waktu bias berubah berhubung otak author yang mesum *kebanyakan ngeliat pic H*)

Genre:
Friendship, Humor (dijamin garingnya ngalahin wafer tergaring sepanjang sejarah *lebay)

Pairing:
Voca/Utau x OC

Warning:

Kayaknya gak bias dibilang OOC, soalnya para Vocaloid gak punya sifat yang tetap (kecuali makanan kesukaan dan couplenya *berdasarkan pengetahuan author yang sangat minim*), OC, bahasa gak baku, little crossover, crack pair, gak jelas, gak terima flame karena itu tindakan pengecut! Don't like don't read!

Summary:
Para chara Vocaloid disuruh oleh Master untuk sekolah. Bagaimana kisah mereka saat bertemu dengan teman-teman yang baru disekolah mereka? Don't like don't read!

Oh ya, author membuka lowongan OC untuk para author lainnya! Sebutin nama OC dan karakternya gimana (jenis kelamin, makanan favorit, sifatnya, dll) dan via PM!

~(^o^~)Vocaloid(~^o^)~

Disebuah komplek perumahan elit berdirilah sebuah mansion yang cukup megah. Rumah tersebut dihuni oleh 7 orang yaitu Kagamine bersaudara (RinLen), Hatsune bersaudara (MikuMikuo), dan Baka Shion (KaitoAkaitoKaiko) *author ditimpukin Shion Brothers. Mereka sedang melakukan rutinitas mereka seperti Kagaminest yang sedang makan buah tropis kesukaan mereka, Miku dan Mikuo sedang berebut negi, Kaito dan Kaiko yang sedang makan eskrim dengan tidak berperike-eskrim-an, Akaito yang sedang makan (atau minum?) sambal botol merek BCD *pelesetan merk biar gak promosi. Pagi mereka yang tenang tiba-tiba terganggu oleh suara Pak Pos yang sangat sumbang.

"TOBI ANAK BAIK BAWA SURAT!" teriak sang pak pos dengan suara yang merdu (baca: merusak dunia) sehingga para penghuni mansion yang malang harus menutup telinga mereka.

"TOBIIII! Sudah gue bilang jangan teriak, un!" bentak seorang lagi.

"Siapa sih yang berani mengganggu breakfast gue?" keluh seseorang didalam rumah itu yang biasa dipanggil Kagamine Len the Shota Master! *disumpel pisang

"Breakfast? Sekarang sudah jam 10 siang tahu! Jam lo rusak ya?" bentak seorang perempuan yang mirip dengan laki-laki tadi, Kagamine Rin.

"MIKU-NEE! TOLONG BUKAKAN PINTUNYA!" teriak Len dari dalam kamar. Seketika itu juga Len tepar dengan tidak elitnya karena dihajar Rin.

"Berisik! Gue ada didepan lo shota! Kagak usah teriak!" bentak Miku sambil mengakhiri perang Neginya lalu menuju pintu depan.

"Siang mbak, un! Betul ini mansion Vocaloid, un?" Tanya seorang pria, er… wanita… Terserah readers lah mau nganggap dia laki-laki atau perempuan *diledakin

"Siang juga mbak…" balas Miku, tukang pos itu memberikan death glare kepada Miku.

"Mbak, mbak. Gue ini cowok tahu, un!" bentak si tukang pos yang bernama Deidara.

"Eh? Maaf ya, muka anda lebih mengarah ke perempuan soalnya…" balas Miku sambil menahan tawanya.

"Gue bilang juga apa senpai! Muka senpai lebih mirip perempuan karena Tobi itu anak baik!" kata temannya yang bernama Tobi ikut-ikutan dengan gajenya.

"Kagak nyambung oi muka rata, un!" bentak Deidara sambil menginjak muka Tobi. 'Kami-sama, kenapa engkau memasangkanku dengan anak autis ini, un? Gue lebih memilih si Psychopaths itu daripada dengan si autis stadium sepak bola, eh, maksud gue stadium akhir ini, un!' batin Deidara meratapi nasibnya.

"Err… Lalu, untuk apa anda kemari mbak? Eh, mas?"

"Mas? Gue baru 20 tahun, un!" balas Deidara sambil mengelus dadanya. 'Sabar, sabar… Orang sabar disayang Danna, un…' "Ada surat dari Crypton Academy beserta paket kiriman dari seseorang yang mengaku master, un," kata Deidara sambil membaca tulisan yang tertera dipaket itu.

"Master? Berikan paketnya!" teriak Miku sambil berusaha mengambil paket itu 'Pasti isinya Negi limited edition! Gak bakal gue kasih ke Mikuo meskipun hanya secuil!' batin Miku nista.

"Enak aja, un. Tanda tangan surat terimanya dulu, un…" Deidara lalu mengeluarkan selembar kertas yang biasanya digunakan sebagai tanda paket telah diterima.

"Huh! Mendokusai…" kata Miku sebal sambil menandatangani kertas itu. Sementara itu ditempat lain, seseorang dengan rambut model nanas mendadak bersin hebat sehingga pion Shogi yang sedang dimainkannya berhamburan semua.

"Ini paketnya, un. Jangan lupa suratnya dibaca baik-baik, un!" kata Deidara lalu menyeret Tobi yang masih pingsan. Miku lalu masuk kedalam sambil membawa paket dan suratnya. Tak lupa dia menutup pintunya.

"Dari siapa Miku-chan my lovely negi?" Tanya Kaito yang tidak menyadari adanya aura membunuh dari saudara kembar Miku, Hatsune Mikuo.

"Dari master," jawab Miku singkat namun bias membuat ruangan itu menjadi ramai.

"MASTER? Hore! Stok jeruk dan pisang seumur hidup!" teriak Kagaminest berbarengan.

"Mustahil! Itu pasti stok eskrim untukku dan Kaiko!" balas Kaito sementara Kaiko sudah ngiler duluan.

"BaKaito, gak mungkin eskrim bias dipaketin gini tanpa mencair. Otak lo dimana sih? Eskrim?" ejek Miku. Kaito hanya membuang mukanya ketempat sampah. *author dilempar ke kutub

"Lalu isinya apa Miku-nee?" tanya Len yang penasaran dengan isi dari paket itu. Miku lalu membuka isi paket itu, dan… Cengo in the spot missal terjadi.

"Apa ini? Seragam?" tanya Akaito sambil mengangkat sebuah baju dan celana.

"Oh ya! Tadi ada surat dari Crypton Academy…" kata Miku sambil memamerkan surat itu.

"Rin, kau berpikiran hal yang sama denganku?" tanya Len sambil bisik-bisik.

"Mungkin," balas Rin pendek.

"Yah, gue kira eskrim…" kata Kaiko kecewa sambil mengelap iler dimulutnya menggunakan syal Kaito. Sayangnya Kaito memang terlalu baka untuk menyadarinya. *author disumpel eskrim

"Buset dah nih anak. Ngiler kagak kira-kira… Ampe banjir local gini," kata Miku sambil geleng-geleng kelapa, maksudnya kepala.

"Buruan baca suratnya!" teriak Mikuo yang sedari tadi hanya diam sambil makan Negi.

Yth. Penghuni Voca Mansion

Bersama surat ini saya, Hiyama Kiyoteru sebagai kepala Crpyton Academy menyampaikan amanat dari master kalian agar kalian bersekolah disini. Semua biaya ditanggung oleh master, jadi kalian tidak perlu pusing memikirkan biayanya. Pembagian kelas bisa dilihat besok dipapan pengumuman. Peraturan-peraturan sekolah juga akan diberitahu besok.

Hiyama Kiyoteru, Headmaster Crypton Academy

'Ternyata bener yang gue pikirin,' batin Kagaminest sambil mengeluh.

'Hore! Masuk sekolah! Setidaknya setelah masuk sekolah gue gak diejek Baka lagi sama ayang Miku!' tidak usah dikasih tahu pun readers sudah tahu siapa yang berpikiran seperti ini.

'Sekolah? Disana ada negi tidak ya?' batin Mikuo nista.

'Eskrim…' batin Kaiko sambil ngiler didalam hati-?-

"Yah, ini gak buruk juga… Gue bosen dirumah terus…" kata Akaito samba makan cabe.

"Yosh! Kita segera bersiap untuk besok! Cepat kalian tidur!" teriak Kaito semangat. Lainnya segera menjitak Kaito. "Kenapa kalian ngejitak gue? Salah Gue apa?" keluh Kaito sambil mengelus benjolnya.

"Pantesan master nyuruh ktia sekolah! Otak lo emang udah parah, IQ tiarap!" bentak Rin.

"Ini masih siang BAKA! Kenapa lo nyuruh tidur?" bentak Len mendukung Rin.

"Eh? Iya ya…" kata Kaito pendek.

"Ya udah, kita beli peralatan sekolah buat besok…" kata Miku seraya menuju pintu depan.

"Ikut!" teriak Kaiko manja sambil mengandeng tangan Miku. Kaito dan Mikuo iri.

"Rin, kita online aja yuk…" Ajak Len kepada Rin. "Yuk. Gue juga bosen ngeliatin muka-muka baka disini…" jawab Rin sambil sebuah negi dengan panjang 1 meter mendarat dengan mulus dikepalanya.

"Gue kagak baka! Dan kembalikan negiku!" teriak Mikuo sambil mengadahkan tangannya meminta-minta (Mikuo: Author sialan! Emangnya gue pengemis?) neginya kembali.

"Nih! Tapi sebelumnya…" kata Rin menggantungkan kalimatnya sambil mematahkan negi yang tak bedosa itu menjadi 10 bagian (10 cm)

"Oh no! My Lovely Hunny Bunny Sweety Negi-chan!" tangis Mikuo (Iya, dia nangis) sambil meratapi nasib neginya yang sudah menjadi kecil-kecil. Teman-temanya (selain Miku dan Akaito) langsung muntah ditempat.

"Kagak sudi gue punya keluarga seautis dia!" kata Kaito sambil menunjuk Mikuo. Beruntung Mikuo tidak mendengarnya, jadi Kaito selamat dari maut.

"Yuk dah, tinggalin aja mereka…" kata Rin sambil menyeret Len kekamar.

-TBC-

Yeah! Chapie perdana! XD

Emang pendek, soalnya autho emang rada susah mikir jalan ceritanya… DX

Jangan lupa, pendaftaran OC! Author membutuhkan OC agar sedikit lebih ramai… XD

Akhir kata…

Review!

V

V

V