Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Inazuma Eleven © Tenya Yabuno
Summary : Saat penyerangan Aliea Academy, Raimon team
dipimpin oleh pelatih Hitomiko. Tetapi, bagaimana jika Raimon team
memiliki asisten pelatih yang seumuran dengan mereka?
Naruto : Assistant or Player
Genre : Adventure, Friendship, Sport
Rate : T
Warning : Gaje, Typo, kata gak baku, OOC (mungkin), Hisssatsu
buat sendiri, Alur berantakan, Au! (mungkin)
•
•
•
Chapter l : Pertemuan dengan sang asisten
Endou Mamoru, seorang anak berambut cokelat dengan 2 tepi menunjuk pada sisi rambut dan satu sisi didepannya. Memakai ikat kepala berwarna oranye, dan memakai seragam kiper Raimon sedang menatap tak percaya dengan apa yang ada di depannya.
Raimon team, tim yang berhasil memenangkan pertandingan melawan Zeus Gakuen di ajang Footbal Frontier, kalah dengan mengenaskan. Semua pemain, termasuk sang kapten Endou Mamoru, terbujur kaku tak berdaya di lapangan Kasamino Gakuen, sekolah yang ingin diselamatkan oleh Endou dan timnya.
Semua ini berawal pada saat Raimon team kembali ke sekolah mereka setelah kemenangan melawan Zeus Gakuen, Endou memperhatikan tiga benda bersinar jatuh dari langit dan kemudian menghancurkan sekolah. Ketika tim tiba di sana, mereka melihat pendahulu mereka, mantan pemain Inazuma Eleven terluka dan keaada sekolah hancur berantakan. Mereka mengatakan bahwa para pemain menyesal, karna tidak dapat mengalahkan para 'alien'. Endou, yang tidak percaya dengan perkataan salah satu pemain, mendadak dikejutkan dengan kemunculan sebuah bola hitam yang mengarah ke salah satu reruntuhan puing sekolah, dari bola hitam tersebut, munculah sebuah tim dengan pakaian jumpsuits abu-abu dengan garis-garis abu-abu muda di lengan dan pinggul, sampai ke lutut dan sabuk oranye di pinggang.
Kapten tim tersebut, memperkenalkan mereka adalah tim dari planet Aliea, yang datang untuk menunjukkan kekuatan tim mereka pada orang bumi dengan sepakbola. Jika orang bumi tidak bisa mengalahkan mereka, maka mereka akan menghancurkan bumi. Endou yang tidak terima dengan semua itu, menantang mereka untuk bertanding sepakbola, tetapi sang kapten, Reize mengatakan bahwa Raimon telah kalah saat melawan timnya, setelah mengatakan itu, Raize menunjukkan sedikit kekuatannya dengan menendang bola hitam di kakinya dengan memakai teknik Hissatsu miliknya Astral Break kearah Endou dan timnya. Endou yang belum sempat menggunakan Majin the Hand, terpental bersama timnya dan jatuh pingsan. Teknik tersebut melesat langsung menuju ruangan klub sepakbola Raimon, menyebabkan ruangan itu hancur berantakan. Setelah melakukan teknik itu, Reize beserta timmya pergi dengan portal dari bola hitam yang dibawa mereka.
Setelah para pemain Raimon bangkit dari pingsannya, mereka bergegas menuju tempat ruangan klub sepakbola yang sudah hancur. Para pemain merasa sedih dengan keadaan sekolah dan tempat mereka berkumpul bersama di sekolah. Di saat mereka dirundung kesedihan, terdengar suara dering ponsel dari salah satu manager tim, Kino Aki dan Raimon Natsumi. Aki mendapat telepon dari teman masa kecil sekaligus salah satu pemain Raimon yaitu Ichinose dan Domon, sedangkan Natsumi mendapat telepon dari ayahnya. Aki mendapat info dari Ichinose bahwa di sekolah teman dia dan domon, diserang oleh 'alien'. Natsumi sendiri mendapat info bahwa 'alien' sedang menuju ke Kasamino Gakuen. Endou beserta timnya pergi ke Kasamino untuk menghentikan mereka, tetapi dengan mudah dikalahkan oleh Gemini Strom dan Handa, Shishido, Max, Jin, dan Shourin terluka.
Endou yang terluka memandang sekeliling sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya, dia melihat teman - temannya yang sudah tidak sanggup berdiri kembali. Lalu samar - samar Endou mendengar lawannya berbicara bahwa permainan telah usai, setelah itu di depan matanya, Endou melihat bagaimana musuhnya menghancurkan sekolah Kasamino dengan mudahnya, lalu pergi begitu saja dengan timnya. Endou yang sudah tidak dapat menahan rasa sakitnya, akhirnya pingsan.
•
•
SCENE CHANGE
Endou P. O. V
"ukh.. Dimana aku..?". Gumamku sambil melihat sekeliling. Pandanganku tertuju pada sebuah bingkai foto yang ada di atas meja. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur, mencoba merenggangkan otot tetapi gagal karena rasa sakit pada tubuhku. Setelah beberapa saat, akhirnya aku bisa bangun dari tempat tidur, lalu berjalan dan mengambil bingkai foto tersebut.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang Kakek..?" Gumamku sambil melihat foto orang yang paling aku hormati dan membawaku menyukai sepakbola.
"Aku telah kalah, dan tidak bisa melindungi teman - teman ku.. Aku benar - benar kapten yang buruk". Setelah cukup lama melihat foto kakek, aku menaruhnya kembali di atas meja, dan melangkahkan kakiku menuju ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, aku sedikit terkejut melihat Aki bersama ibuku sedang mengobrol. Saat melihat ku masuk ke ruang makan mereka, Aki bertanya.
"Endou-kun.. Apa kau baik - baik saja ?"
"Ya, aku baik - baik saja.. Ada perlu apa kamu kemari, Aki ?" Aku bertanya.
"ah.. Aku hanya menjengukmu, sekaligus memberi tahu keadaan teman - teman " Aki menjawab.
"Bagaimana keadaan mereka ?" Aku menatap Aki dengan pandangan cemas. "Mereka baik - baik saja kan..?".
"Hm.. Hampir semua tidak mengalami luka serius, tapi... Handa, Shishido, Max, Jin, dan Shourin. Mereka mengalami patah tulang dan memar di badan mereka ". Aki menjawab dan menatap ke bawah dengan pandangan sedih.
Aku hanya menatap ke bawah dengan pandangan kosong. Aku tidak bisa berbuat apa - apa saat teman - temanku diserang tanpa ampun oleh Gemini Storm. Apa aku tidak bisa menjadi kapten yang berguna bagi semuanya ?, Apa aku kapten yang lemah ?, Apa aku masih bisa menjaga mereka semua ?
Tidak - tidak, aku tidak boleh seperti ini, aku harus menjadi lebih kuat dari yang sekarang. Dengan mantap aku menatap Aki dengan semangat. "Di mana mereka dirawat ? Aku akan kesana untuk menjenguk mereka.."
Dengan perasaan senang, karena aku sudah kembali seperti biasa, Aki menjawab. "Biar aku yang mengantar mu ke rumah sakit, Endou-kun".
"Kalau begitu biar aku siap - siap dulu". dengan tergesa - gesa, aku menuju kamar mandi, tanpa mendengar jawaban dari Aki.
Duapuluh menit kemudian, aku sudah selesai mandi dan segera pergi ke luar rumah, disusul oleh Aki di belakang.
•
Endou P. O. V. END
SCENE CHANGE
Di sebuah kamar rumah sakit, terdapat lima orang anak yang memiliki rambut berbeda - beda. Kageno Jin, Dia memiliki rambut panjang, lurus, berwarna ungu muda yang selalu menutupi matanya yang membuatnya terlihat seperti hantu. Dia juga salah satu anggota yang memiliki tubuh tinggi di tim. Handa Shinichi, Dia memiliki rambut pendek, berwarna coklat berantakan, matanya berwarna cokelat gelap. Dia memiliki kulit putih dengan tinggi rata-rata. Shourinji Ayumu, Dia adalah salah satu pemain terkecil dalam tim. Dia memiliki mata hitam yang terlihat seperti tanda tambah (+) dan rambut cokelat panjang diikat ekor kuda. Selain kuncir kuda, ada satu poni di depan. Shishido Sakichi, Dia memiliki rambut afro berwarna oranye dan matanya tidak bisa dilihat. Dia juga memiliki bintik-bintik di pipinya dan hidung seperti wortel kecil. Dan yang terakhir Matsuno Kuusuke, sering dipanggil temannya dengan sebutan Max, Dia memiliki kulit yang cerah, mata hitam bulat, rambut oranye-merah diikat menjadi ekor kuda dan hidung oranye. Dia sering terlihat mengenakan topi kucing merah muda dan biru. Mereka semua sedang dilanda kesedihan, akibat dari kekalahan mereka kemarin.
"Apa yang harus kita lakukan sekarang ?" Shishido bertanya kepada yang lain. "Kita tidak bisa diam saja, kan ?".
"Kita tidak bisa berbuat apa - apa sekarang". Jawab Handa dengan datar, tetapi tetap menyimpan aura kesedihan disana.
"Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa pada kapten sekarang". Kata Shourin dengan menundukkan kepala dan terlihat sedih.
"Pokoknya, untuk sekarang kita sembuhkan diri kita dulu. Setelah itu kita berlatih bersama Endou dan yang lainnya". Jawab Max dengan nada memberi semangat, dan dibalas anggukan dari Jin.
Tak lama setelah itu, terdengar suara pintu dibuka.
Kreeeeeeet
Dari balik pintu, munculah Endou yang masuk dan diikuti oleh Aki dibelakangnya.
"Yo minna! Apa kabar kalian semua ?". Sapa Endou dengan cengiran khasnya.
"Ah.. Endou, kami baik - baik saja, dokter bilang patah tulang yang kami alami tidak terlalu parah dan bisa sembuh dalam sebulan". Jawab Handa dengan tegar, agar kaptennya tidak sedih.
"Souka, maafkan aku ya semua.. Karna aku tidak bisa melindungi kalian semua.. Aku benar - benar kapten yang buruk". Endou berkata dengan menundukkan kepala dan terlihat sedih.
"Tidak perlu menyalahkan diri sendiri kapten, itu semua karena kami yang lemah" sangkal Max dengan gelengan kepala, dan diikuti dengan anggukan dari yang lain.
"Itu benar, lagipula setelah kami keluar dari sini, kami semua akan giat berlatih.. Benarkan teman - teman". Sanggah Shourin dengan semangat, dan diikuti dengan anggukan dari yang lain.
"Arigato minna, karna sudah menyamangati ku. Tetapi, aku juga akan berlatih dan menjadi kapten yang lebih baik lagi". Jawab Endou dengan semangat. "Untuk itu, aku mohon bantuannya ya, minna.." Endou membungkuk lalu diakhiri dengan cengiran khasnya.
"HAI..! KAPTEN..". Jawab yang lain dengan lantang dan semangat, diiringi dengan senyuman lebar.
Aki yang memilih diam dari tadi, seketika tersenyum. Tak lama setelah itu, ponselnya bergetar. Aki merogoh saku dan mengambil ponselnya.
"Endou-kun, sepertinya pelatih Hibiki memanggil seluruh pemain untuk berkumpul di sekolah sekarang".
"Baiklah". Jawab Endou, lalu kembali melihat mereka semua. "Yosh! Minna, aku akan kembali lagi ke sini setelah selesai urusanku dengan pelatih, oke..". Endou berkata dan dibalas anggukan dari yang lain, lalu Endou dan Aki pergi dari ruangan itu.
•
SCENE CHANGE
Di sebuah tempat, terdapat bekas puing - puing sebuah sekolah. Sekolah tersebut adalah sekolah Raimon Gakuen. Di salah satu tempat dekat puing tersebut ada beberapa pohon disana. Salah satunya terdapat seorang anak laki - laki bersurai pirang terang yang menyerupai api dan dia memiliki alis zig-zag dan mata tajam berwarna hitam. Dia juga memiliki warna kulit agak kecokelatan dan biasanya terlihat sangat serius. Dengan santai, ia memakai hoodie putih polos dengan jaket oranye di atasnya yang memiliki dua saku di setiap sisi, celana coklat dan sepatu merah. Dia sedang menyenderkan tubuhnya pada batang pohon sambil menyilangkan tangan di depan dada dan menutup mata.
"Disini kau rupanya, Gouenji..". Terdengar suara yang tidak asing ditelinganya.
Gouenji, anak yang tadi disapa membuka matanya. Dia melihat seorang anak berambut cokelat dikepang dan diikat. Dia memakai kacamata biru dengan kaus hitam dan jaket merah yang ditutupi dengan jubah biru panjang. Memakai celana biru dan sepatu hitam. "Ah.. Ada apa Kidou ?". Jawab Goenji dengan gaya cool-nya.
"Tidak ada, apa kau tahu pesan dari pelatih ?". Kidou bertanya kembali.
"Aku tidak tahu, yang jelas, pelatih meminta kita untuk datang kesini". Jawab Goenji kembali.
"...".
"...".
Terjadi keheningan di antara keduanya selama beberapa menit. Sampai sebuah suara membuyarkan lamunan mereka.
"Ya ampun kalian berdua ini, sudah lama bermain bola bersama, tapi masih saja canggung seperti itu". Ichinose berkata. Dia memiliki kulit sedikit kecokelatan dan tingginya rata - rata. Dia memiliki rambut cokelat yang mengarah ke sisi kiri dan mata hitam. Pakaian kasualnya terdiri dari baju hijau muda, jaket krem dengan strip oranye di atas bahunya, celana panjang biru yang dieratkan dengan sabuk hitam dan memakai sepatu putih.
"Iya, kalian tahu.. Kalau ada orang yang melihat ini pasti bisa salah paham. Sebab dikira lagi pada marahan berdua". Sambung Domon yang berdiri disamping Ichinose. Domon sendiri merupakan anak yang bertubuh tinggi dan kurus. Dia memiliki wajah panjang dan rambut biru muda, kulit cokelat dan mata hitam kecil. Dia memakai kaus biru muda dengan jaket hijau dengan kantung di satu sisi. Dengan celana jeans hitam dan sepatu biru.
Seketika, alis Gouenji dan Kidou berkedut. Lalu mereka berbalik dan menatap nyalang orang yang berbicara tadi dan berteriak kompak dengan ooc-nya.
"SIAPA YANG SEDANG MARAHAN... BAKA!".
Ichinose dan Domon, yang diteriaki seperti itu, hanya bisa sweetdrop ditempat sambil menggaruk kepala belakang mereka yang tidak gatal. 'Mereka bisa menjawab dengan kompak'. Kata batin Ichinose, dan anehnya Domon memikirkan hal yang sama.
Beberapa menit setelah kejadian absurd tadi, datanglah beberapa orang menuju mereka.
Yang pertama memiliki kulit coklat muda dan berbadan tinggi. Dia memiliki mata hitam yang tajam, alis merah muda kecil dan hidung besar. Dia juga memiliki rambut merah muda pendek dan tahi lalat yang terletak di bawah mata kirinya. Dia adalah Someoka Ryuugo, hari ini dia memakai kaos putih yang ditutupi jaket putih dan memakai celana hitam juga sepatu hitam.
Yang kedua, Kazemaru ichirouta memiliki rambut aquamarine yang diikat menjadi kuncir kuda dengan pita merah, dengan poni yang menutupi mata kirinya. Dia memiliki mata coklat muda. Dia mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan jaket kuning tanpa lengan juga celana coklat dan sepatu kuning.
Yang ketiga, Kabeyama Heigorou. Dia besar, memiliki kulit kecokelatan, rambut hijau dengan gaya rambut "jamur" dan mata yang bulat dan hitam. Dia memiliki figur yang besar dibandingkan dengan rekan-rekannya yang lain. Dia memakai kemeja biru dengan jaket khaki dan celana panjang, dengan sepasang sepatu kets abu-abu.
Yang keempat, Megane Kakeru. Megane cukup pendek, dengan kulit yang cerah, rambut cokelat, mata hitam kecil dan kacamata biru. Dia memakai kemeja biru tua yang selaras dengan celananya, juga memakai sepatu olahraga biru.
Dan yang terakhir, Kurimatsu Teppei. Dia memiliki fitur seperti chipmunk dengan mata hitam bulat dan gigi yang keluar. Rambutnya juga ditata untuk mencocokkan fitur wajahnya, berwarna coklat pendek dan memiliki cambang yang tumbuh melewati telinganya. Rambut Kurimatsu membentuk lonjakan di atas kepalanya, membuatnya terlihat seperti kenari. Dia memakai pakaian kaus ungu dan celana biru pendek, juga memakai sepatu putih. Mereka berlima datang bersama dengan Endou, Aki dan disusul oleh pelatih Hibiki.
"Baiklah, apakah semua sudah ada disini ?". Tanya pelatih Hibiki.
"Semua sudah ada disini, pelatih!". Jawab Endou dengan semangat.
"Baiklah, semuanya ikut dengan ku". Pelatih Hibiki berkata, lalu segera pergi dari situ, dan diikuti oleh Endou dan yang lainnya.
Hibiki membawa Endou dan timnya ke suatu tempat dimana terdapat sebuah batu yang besar, disana terlihat pintu besi dengan lambang petir di kedua sisinya. Tempat ini merupakan pintu masuk menuju Inabikari Training Center (ITC). ITC merupakan tempat pelatihan untuk pemain sepakbola, tempat ini sudah digunakan sejak zaman legenda Inazuma eleven ada. Dulunya ini adalah tempat pelatihan pemain inazuma eleven.
"Pelatih, apa kita akan berlatih disini ?". Tanya Endou.
"Tidak, kita kesini karena aku ingin memberitahukan sesuatu pada kalian". Jawab Hibiki.
"Apa itu pelatih ?". Kali ini Kidou yang bertanya.
"Kita masuk dulu, nanti aku jelaskan di dalam". Jawab Hibiki, dan segera membuka pintu dan masuk ke dalam. Di dalam, tim Raimon dibawa masuk ke bawah melalui lift.
Setelah sampai dibawah, tim disambut oleh ketua Raimon Gakuen, yaitu Raimon Souichirou dan kepala sekolah Raimon. Ketua menjelaskan bahwa akademi Aliea sudah banyak menghancurkan sekolah, maka dari itu tim Raimon diminta untuk menghentikan penyerangan Aliea.
"Untuk itu aku akan mengandalkanm mu, Endou". Kata Hibiki
"Eh..? Memangnya pelatih tidak ikut ?". Tanya Endou bingung
"Pelatih Hibiki tidak ikut, karena dia akan kutugaskan untuk menyelidiki akademi Aliea dan alasan mereka menantang dan menyerang sekolah lain". Jawab ketua menggantikan Hibiki.
"Lalu, siapa yang akan melatih kami nanti ?". Tanya Endou dengan serius.
"Aku ingin memperkenalkan kalian pada seseorang". Jawab Hibiki. Para tim yang masih kebingungan seketika mendengar suara lift yang terbuka. Dari lift tersebut keluar seorang wanita berambut panjang berwarna hijau kehitaman yang sedikit melewati pundaknya. Dia memakai blazer berwarna kekuningan dengan pakaian biru di bawahnya dan sepasang celana oranye. Di belakang nya ada seorang anak berusia sama seperti Endou. Memiliki rambut pirang bermata saphire dan memiliki keunikan, diwajahnya terdapat tiga guratan yang terlihat seperti kumis kucing dipipinya, serta memakai kaos oranye panjang yang ditutupi dengan kaos hitam dengan lambang pusaran air kecil berwarna merah di bagian dada, dia juga memakai celana coklat dan sepatu sendal hitam. Di punggungnya, dia memakai tas ransel berwarna merah dengan lambang pusaran air juga, tetapi dengan warna orange. Wanita itu berjalan ke arah Hibiki dan diikuti dengan anak itu.
"Aku ingin memperkenalkan kalian pada pelatih baru kalian Hitomiko, dan ju-". Jawab Hibiki menjelaskan, tetapi di potong oleh seseorang.
"Aku tidak bisa menerima tim ini Hibiki-san.." Potong Hitomiko sambil berjalan menuju Hibiki. "Tidak mungkin mereka dapat menang melawan Aliea kalau tim mereka sidah kalah duluan dari Aliea". Sambung Hitomiko lagi. Para pemain Raimon merasa tidak terima dengan perkataan Hitomiko.
"Kalau kami berlatih dengan keras, pasti kami akan menang melawan Aliea nanti". Jawab Endou dengan semangat dan dibalas anggukan dari yang lain.
Hitomiko hanya tersenyum sedikit. "Menarik, tetapi sepakbola ku berbeda dengan yang lain apa kalian siap untuk itu ?". Tanya Hitomiko dan dibalas dengan anggukan dari tim Raimon. Anak yang mengikuti Hitomiko dai belakang tadi terlihat mengangkat tangannya sampai batas bahu, dan berbicara dengan suara pelan.
"Ano... Apa tidak ada yang memperkenalkan ku disini ?".
"Ah.. Iya, aku sampai lupa untuk memperkenalkan mu". Jawab Hibiki.
"Tidak apa kakek, biar aku yang urus". Anak itu lalu mengambil nafas lalu berbicara lagi. "Yo minna! Namaku Uzumaki Naruto, asisten dari pelatih Hitomiko, dan juga yang bertanggung jawab melatih kalian untuk menang melawan akademi Aliea". Jawab naruto dengan riang dan diikuti dengan senyum lima jarinya. Kata - kata naruto membuat semua pemain tim Raimon menjatuhkan rahangnya kebawah, dan serempak berteriak.
"eeeeehhh?". "EEEEEHHH?!"
•
•
~~~~~~~~ To Be Continue ~~~~~~~~
A/N : Yo minna, Aoba10 disini... Fic ini merupakan fic pertama yang saya buat, bagi para reader.. aku harap kalian puas dengan hasil karya yang aku buat.. Kalo enggak, bisa buat kritikan dan saran di kolom review untuk membuat cerita ini lebih baik lagi. Satu lagi, Bagi penyuka Inazuma eleven dan punya pemikiran Hissatsu buatan sendiri bisa tulis di kolom review nama, jenis, dan cara melakukan nya. Nanti akan aku cantumkan di dalam Chapter. Dah, itu dulu yang ingin saya sampaikan. Bila ada kesalahan, aku mohon maaf.
~~~ AOBA10 OUT! ~~~
