"Accidentaly liked the pict"
An AkaKuro AU Fanfiction by AyumiMystery
Pairing: Ofc Akakuro.
Disclaimer: Kuroko no Basket itu milik Fujimaki Tadatoshi-sensei, sedangkan cerita ini milik saya. Dibuat sendiri berdasarkan khayalan dan kebaperan saya yang lagi super-supernya. Tapi kalau ada kesamaan cerita ini dengan cerita lain diluar sana harap dimaklumi, karena siapa tahu ada yang pernah mengalaminya. Haha
Warning: Shonen-ai, typo yang terlewatkan untuk diperbaiki, ceritanya agak fluff dengan Akashi-Kuroko yang OOC.
Note: Ini fic AU, di fic ini Akashi-Kuroko belum saling mengenal. Dan ini dibuat dari side-nya Kuroko (dan sedikit Akashi diakhir).
Don't like, don't read. Nggak kuat atau nggak suka baca AkaKuro atau yaoi, lebih baik nggak usah baca daripada nanti menyesal.
Selamat membaca, minna-san~ ^^
.
.
Dengan langkah yang agak diseret, Kuroko melangkah memasuki restoran majiba favoritnya. Kuliahnya baru saja selesai, dan celotehan dosennya tadi tentang tugas-tugas membuatnya agak pening. Untuk menenangkan dirinya, ia memutuskan untuk membeli vanillashake, minuman favoritnya. Namun, ia tak menyangka jika tempat itu sangat ramai. Segera saja ia menuju tempat pemesanan. Karena sudah sering mampir semenjak SMA, semua staff kenal dengannya dan tidak terlalu terkejut dengan hawa keberadaan tipisnya. Senpai sekampusnya yang kebetulan magang disana, Kiyoshi Teppei, menyambutnya dengan senyum lelah.
"Mau pesan yang seperti biasa, Kuroko-kun?"
Kuroko mengangguk.
Teppei menuliskan pesanannya diselembar kertas, kemudian memberikan senyum bersalah. "Gomen Kuroko-kun, tapi pesanan sedang banyak, apa tak mengapa kalau kau harus menunggu sebentar?"
Inginnya sih langsung pulang dan beristirahat, tapi apa boleh buat. Kuroko menatap sekeliling. Matanya menangkap bangku kosong dipojok ruangan.
"Aku minum disini saja, sekalian butuh istirahat sebentar. Nanti tolong antar ke bangku yang biasa, ya, senpai."
Teppei mengangguk. "Nanti Sakurai yang bawakan."
Kuroko mendudukkan dirinya dirinya dikursi. Kemudian mencari novel ditasnya, sayangnya ia tidak menemukan novel apapun ditasnya. Bosan, Kuroko memilih untuk menelusuri akun Ins-nya, menatap beberapa akun yang membagikan rekomendasi tempat yang menjual milkshake terenak, juga akun-akun yang hobi memamerkan foto anjing peliharaan pribadinya. Sesekali pandangannya melembut melihat foto-foto teman-temannya semasa SMA, walau sedikit merengut kesal melihat foto-foto yang ditebarkan teman bersurai kuningnya yang begitu banyak. Narsis sekali, batin Kuroko. Tapi dirinya berusaha memahami, maklum temannya itu kan model, meskipun posenya banyak yang agak alay.
Beralih pada gambar yang dilike oleh teman-temannya, ia melihat foto seseorang yang tidak dikenalnya, yang dikomentari oleh teman kuningnya itu.
Akhirnya Akashicchi memposting foto selfie! Sudah lama sekali semenjak Akashicchi posting foto-ssu! Sekalian saja profile picturenya ganti, jangan gunting terus-ssu!
Kuroko menatap foto seorang pemuda bersurai merah dan berparas tampan tengah menatap kamera sambil menyeringai. Iris matanya berbeda warna, membuat Kuroko menahan nafasnya kagum. Pemandangan gedung-gedung pencakar langit sebagai background menambah keindahan foto tersebut.
Tampan sekail. Padahal parasnya tampan begini, tapi kok yang jadi foto profilnya malah gunting? batin Kuroko.
Penasaran, ia telusuri akun itu lebih lanjut.
Pemilik akun bernama Akashi Seijuurou itu ternyata seorang pemuda yang kaya, dilihat dari foto-fotonya yang selalu berada ditempat mewah. Meski begitu Kuroko harus mengakui kalau pandangannya selalu saja benar-benar tertuju pada si pemilik akun. Perawakannya yang tampak tenang dan berkharisma membuatnya tertarik. Wajahnya juga membuat Kuroko terpesona, meski kadang seringainya membuatnya merinding.
Ya, entah kenapa pemuda itu selalu menampilkan seringai disetiap fotonya. Dan selalu tanpa caption.
Semakin penasaran, Kuroko melihat foto-foto yang ditag ke akun tersebut, dan terkejutlah ia melihat banyak sekali foto pemuda itu yang ditag oleh banyak akun, terutama kaum hawa. Dan captionnya selalu tak jauh dari pujaan.
Akashi-sama hari ini juga sangat tampan. Kyaaa~
Meski menggunakan kacamata hitam yang menutupi iris mempesonanya, tetap saja ia tetap tampan. Malah kacamata itu menambah ke-kakkoi-annya! Ah, rasanya aku terlalu banyak mimisan...
Menikahlah denganku, Akashi-sama!
Dan masih banyak lagi.
Kuroko pun mengambil kesimpulan bahwa Akashi-san ini adalah pemuda kalangan atas yang digemari banyak perempuan.
Kembali lagi Kuroko menelusuri foto yang diupload oleh si pemilik akun. Matanya sedikit berbinar saat melihat sebuah foto dimana si pemuda bersurai merah tengah menggunakan jersey basket sambil menggenggam piala kemenangan, wajahnya yang biasanya hanya berekspresi misterius penuh seringai, kini tersungging senyuman tipis.
Saat tengah mengagumi foto itu, Kuroko hampir saja menjatuhkan handphonenya ketika tanpa pemberitahuan, segelas vanillashake disimpan diatas meja.
Digenggamnya handphone itu kuat-kuat sambil menatap tajam sang pelaku yang mengagetkannya itu.
"Sumimasen! Aku kira Kuroko-kun sudah mengetahui keberadaanku seperti biasanya. Sumimasen! Bukan maksudku untuk mengejutkanmu. Sumimasen! Hontou ni sumimasen!"
Kuroko menghela nafas, setidaknya berkat refleksnya yang bagus, handphonenya tidak terjatuh. Kemudian dia menatap Sakurai, yang kini tengah meminta maaf sambil membungkukkan badannya berkali-kali. "Tidak apa, Sakurai-san. Maaf aku yang tidak menyadari keberadaanmu."
"Sumimasen! Sumimasen! Sumimasen!"
Memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu sebelum ia menjadi tontonan khalayak ramai, Kuroko segera melangkah pergi sambil berbisik, "Iya, sudah tidak perlu meminta maaf lagi. Benar-benar tidak apa-apa kok. Terima kasih vanillashake-nya. Aku permisi."
Sambil berjalan, ia meminum vanillashakenya perlahan. Ah, benar-benar menyegarkan. Batinnya.
Tiba-tiba teringat kegiatannya sebelum meninggalkan majiba. Ia buru-buru mengecek handphone-nya. Dan sangat terkejut ia saat melihat bahwa ia tanpa sengaja telah menge-like foto yang tadi dipandanginya.
Seolah mengalami konflik batin, Kuroko bingung antara meng-unlike atau dibiarkan saja. Pasalnya kalau ia unlike kan tadi pasti sudah ada notificationnya, otomatis sudah ketahuan kalau ia tengah mengestalk akunnya.
Mati aku.
Mencoba berpikir positif, ia melanjutkan perjalanannya. Paling Akashi-san itu tidak akan menotice like darinya, toh yang like foto dia ada puluhan ribu.
Sampainya dirumah, ia segera meletakkan hpnya dan membersihkan diri. Seusai mandi, ia buru-buru mengecek handphonenya. Harap-harap cemas, apa yang dikhawatirkannya agar tidak terjadi.
Namun ternyata nasib baik sedang berpaling darinya. Muncul tiga notifikasi di akun ins-nya.
Akashi Seijuurou liked your photo.
Akashi Seijuurou commented: Nice pic. Salam kenal, namaku Akashi Seijuurou. Yoroshiku.
Akashi Seijuurou started following you.
Kuroko membulatkan matanya tidak percaya. Kok bisa dirinya ternotice? Dan kenapa si Akashi-san ini langsung memfollow dirinya padahal dibalik followersnya yang begitu banyak itu, ia hanya memfollowback puluhan akun?
Satu-persatu muncul notifikasi bahwa Akashi-san itu meng-like fotonya. Dari yang terbaru sampai yang pertama ia post.
Belum pulih dari keterkejutannya, ia mendapati handphonenya berbunyi. Dan alangkah terkejutnya ia mendapati sebuah pesan dari nomor tidak dikenal.
Aku Akashi Seijuurou. Salam kenal. Maaf aku dengan lancang langsung menghubungimu seperti ini, tapi karena aku tak kunjung dapat balasan, aku jadi tak sabar. Kulihat ternyata kamu adalah teman Ryouta, jadi aku segera meminta nomormu darinya. Aku tidak terlalu suka berbasa-basi, jadi langsung saja keintinya. Besok, jam 10 nanti akan kujemput kamu ditaman kota. Kita kencan agar bisa mengenal pribadi masing-masing lebih jauh.
Kutunggu,
Akashi Seijuurou.
EEEEEHHHH? Kenapa bisa seperti ini? Kencan? KENCAN KATANYA? Dengan pemuda kaya dan tampan yang dipuja banyak wanita?
Berteriak terkejut bukanlah karakternya, maka Kuroko dengan cepat segera membaringkan tubuhnya di kasur dan memejamkan mata. Berharap besok ketika ia bangun semua ini hanya mimpi belaka.
.
.
Doumo! Ayumi balik lagi! Setelah laptop rusak dan akhirnya baru kembali kemarin akhirnya bisa ngetik lagi.. Tapi, tapi.. Datanya keformat semua! FF, Anime, bahkan sampai tugas kuliah... Oh andaikan Ayumi mahasiswi akhir yang lagi ngerjain skripsi pasti Ayumi sudah nangis setahun penuh. Untunglah masih jauh.. Tapi tetap aja, kehilangan data-data kesayangan bikin baper mana lihat akun ins para OTP kesayangan menambah tingkat kebaperan... TT-TT Dari kumpulan baper-baper inilah yang bikin FF ini lahir, yang untungnya nggak menghasilkan FF angst. (Cuma itu sih efek positifnya)
Rencananya mau dibuat versi Akashi-nya, atau malah mau dibuat lanjutannya?haha. Tapi Ayumi mau post dulu FF AkaKuro lain yang kebetulan diketiknya di HP. Anggap aja penebusan setelah lama Ayumi ngilang.
Thanks in advance for reading, fav, or review my fanfic. :D
Jaa, mata ne~ ^^
P.S: Dibawah ada lanjutannya.
.
.
Omake
Akashi memandang handphonenya yang muncul notifikasi baru akun ins-nya. Walau terbiasa dengan notifikasi yang membludak sehabis memposting foto, tapi ini lain. Ada perasaan bahwa ia harus melihatnya. Maka dengan mengikuti kata hatinya, ia melihat notifiksi tersebut.
Yang terlihat adalah akun seorang yang tidak ia kenal, dan usernamenya sama sekali belum pernah ia lihat. Bahkan akun tersebut menge-like fotonya yang sudah terbilang lama.
Kuroko Tetsuya
Penasaran, Akashi menjelajahi akun itu lebih lanjut. Meski kebanyakan foto seekor anjing, tapi ada beberapa foto diri disana.
Pemuda yang sangat manis. Kesan pertama yang Akashi lihat dari foto-fotonya.
Semakin dilihat, Akashi semakin tertarik. Kemudian ia segera like fotonya dan memberikan komentar.
Tak kunjung dibalas, Akashi pun nekat mencari tau, barangkali followersnya ada yang sama dengannya. Dilihat dari akun Tetsuya ini yang baru menemukan akunnya dan sepertinya saat sedang mengestalk dirinya tanpa sengaja mengelike fotonya menunjukkan bahwa pemuda manis bernama Tetsuya ini baru melihat akun miliknya dari seseorang.
Kise Ryouta.
Ah, teman Ryouta rupanya. Batin Akashi. Segera saja ia menelepon Kise.
"Ah! Akashicchi meneleponku? Tumben sekali! Ada apa-ssu?"
"Aku minta nomor Kuroko Tetsuya sekarang juga. Kirimkan padaku."
"EEEH?! KUROKOCCHI? Ta tapi—"
Setelah memutuskan sambungan telepon, Akashi menatap foto seorang pemuda bersurai biru langit dengan senyum tipis yang tengah menggendong anjingnya. Ah, manis sekali. Sepertinya Akashi jatuh cinta.
"Sebaiknya kencan pertama dimana, ya?"
-Owari-
