Disclaimer : Eyeshield 21 belong to Riichiro Inagaki-sensei & Yusuke Murata-sensei. But Idea is belong to Youi_Chan & Story belong to me~

Pair : HiruMamo slight SuzuSena

Rated: K+ (Maybe~)
Situasi: DDB udah makan tahu penerjemah-nya Doraemon ^_^V

Huwaaa~ Akhirnya setelah semedi 2 hari 2 malam *Lebay* dan mencari ilham di fanfic di fandom Death Note dapet juga ide buat bikin Panfic bermutu! *Di tampol*. Yosh! Maaf mennggu sanggaaaatttt lama! LANJUTKAN! *Di lempar*

Christmas bowl telah berakhir dengan kemenangan di tangan sang Setan. Namun bagi semua atlet Deimon ini bukanlah akhir. Namun awal dari segalanya. Musim dingin masih menjadi setting utama dari kemenangan Setan. Hawa dingin masi menghantui setiap manusia di Tokyo.

"O, owhayoh, Sweeenwaa. (Translate: Ohayaou sena)." Sapa seekor monyet eh salah seorang pemuda mirip err~ Monyet *Author di buang ke sumur sama Monta*.
"Ohayou, Monta." Balas Sena.
"Dingin sekali MAAAXX!" Pekik Monta yang sukses membuat seisi Deimon menutup telinga.
"Sst! Jangan berisik! Ntar-"
"GRAAAAOOOOOO!" Cerberus sudah keburu mengejar Monta dan Sena yang cepat-cepat pergi ke club house untuk mengungsi. Di dalam Club House, tampaklah seorang malaikat, seorang setan *Author di granat Hiru*, dan beberapa anggota DDB lainnya.
"O, ohayou." sapa Sena.
"Ah, Sena, kau sudah datang ya. Ohayou." Balas Mamori.
"Hn sudah lengkap rupanya. Creampuff berjalan sialan! Cepat absen!" perintah Hiruma smabil melemparkan sebuah papan alas tempat secarik kertas berisi nama-nama anggota DDB tertera.
"Ukh! Jangan gunakan nama-nama aneh padaku!" Seru Mamori sambil menerima lemparan Hiruma yang kelewat tepat tersebut. Hiruma hanya terkekeh. Mamori asyik mengabsen sedangkan Hiruma mengetikkan sesuatu diatas keyboard-nya.
"Sudah selesai tuh. Semuanya sudah pada ngumpul." Ujar Mamori sambil menjatuhkan dirinya di atas kursi.
"Kekekekeke! Bagus." Balas Hiruma smabil menelpon.
"Halo, Kepala sekolah sialan? Kau ingatkan janjimu? Kekekekeke! Bagus! kami akan berangkat besok! Kekekeke!" Kata Hiruma menutup telepon.
"Wow. 4,2 detik." Sahut Togano sambil memperhatikan stopwatch di tangannya.
"Ahaha! Persis seperti kecepatan kaki Sena!" Seru Taki sambil berputar-putar gaje.
"Ano Hiruma , sebenarnya apa yang kamu rencanakan?" Tanya Mamori dengan perasaan yang tidak enak.
"Kekekekeke! Kalian akan ku beri liburan 3 hari di Indonesiaa! Ya-HA!" Seru Hiruma sambil menembakkan riffle-nya.
"I, INDONESIAAA?" Pekik seluruh anggota DDB.
"Hi, Hiruma, sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanya Kurita panik.
"Budeg ya? Indonesia!" Jawab Hiruma.
"Ma, maksudku kota apa gitu lhooo…" Kata Kurita.
"Oh~ ya ngumung rek! Kota yang ada ikan hiu sama Buaya-nya! KEKEKEKEKE!" Jawab Hiruma. Langsung saja seluruh anggota DDB sweatdrop.
"Tunggu apa lagi keh? CEPETAN PULANG DAN SIAP-SIAP SANA, ANAK-ANAK SIALLAAANNN!" Seru Hiruma sambil kembali mengamuk. Dan sungguh kasihan nasib DDB ketika mendengar besok pagi berangkat jam 5 …..

-Besoknya, bandara X 04.58-

Hiruma mendecih kesal melihat 2 orang anggotanya belum datang. Yaitu Sena dan Suzuna.
"Tch, kemana dua cebol sialan itu?" Tanya Hiruma entah pada siapa sambil melempar-lempar granat.
"He, hentikan Hiruma-kun. Kau menakuti semua penumpang." Sahut Mamori sambil melirik orang-orang yang menatap mereka dengan tatapan Horror.
"Diam kau manager sialan. Terserah padaku. Salah mereka sendiri yang takut. Kekekeke." Balas Hiruma. Tiba-tiba datanglah Suzuna dan Sena yang tergopoh-gopoh datang.
"Ma, maaf terlambat!" Seru Suzuna dan Sene bersamaan. Hiruma melirik jam tangannya.
"Ngga telat. Hanya saja kau datang 10 detik sebelum jam 5! Ayo cepat!" Ajak Hiruma dan tanpa sengaja, saat berbalik menyentuh tangan Mamori. Mamori tersentak dan menaruh tangannya di depan dada-nya.
"Kenapa kau, Manager sialan?" Tanya Hiruma.
"Ti, tidak a, aku-"
"Sepertinya kamu kena tanda-tanda mual sebelum naik pesawat ya? Kekekeke! Makanya, jangan kebanyakan makan kue sus!" ejek Hiruma tanpa ampun.
"HIRUMA!" teriak Mamori marah. Hiruma hanya terkekeh ngga jelas.
'Uh~ aku kenapa sih?' Tanya Mamori dalam hati dan mengikuti Leader-nya itu.
"Ano Hiruma, sebenarnya kita naik pesawat apa sih?" Tanya Kurita.
"Liat saja sendiri , gendut sialan." Jawab Hiruma sambil menunjuk sebuah pesawat yang ada di depan mereka. Semua mata terbelalak melihat pesawat itu. bahkan karena saking kagetnya mata mereka hampir saja keluar dari rongga-nya *Sadis*. Di hadapan mereka sebuah pesawat tipe Jumbo jet dengan cat putih dan gambar Devil bat dan Devil bat kecil yang ada di ekornya terparkir dengan rapi-nya.
"Hi, Hi, Hi, HIRUMMAAA?" Pekik semua anggota.
"Apa?" Balas Hiruma dengan Innocent-nya.
"Ka, ka,ka, ka, ka, kamu beli pesawat khusus buat team kita?" Tanya Mamori tidak percaya.
"Nggak. Bukan aku kok yang beli. Tapi kepala sekolah yang dengan senang hati membelikannya." Jawab Hiruma enteng. Akhirnya dengan perasaan yang SANGAT-SANGAT tidak enak sekali lagi SANGAT-SANGAT*DUEESSH* mereka naik ke pesawat yang kelewat mewah itu.
"UWWOOO~ Sugoi MAX!" Seru Monta terkagum-kagum. Sena hanya tertawa kecil melihat tingkah katrok sahabat karibnya itu. padahal dalam hati, Sena rasanya mau pingsan saking Sugo-nya tuh pesawat. Pesawat itu memiliki tempat duduk di kabin atas yang cukup untuk membawa lebih dari 7 Team. Kabin bawah terbagi dua. Yaitu cargo dan 'tempat menghibur diri'. Di tempat menghibur diri terdapat 3 set Wii, 2 PS3, 1 PS2 bahkan 6 machine Game *Wiiii Rii ma Youi ngiler 3 ember* kesukaan bersaudara Ha-ha. Mamori hanya sedikit terpana.
"Su, suzuna, kamu duduk dengan siapa? Duduk denganku ya?" Ajak (Baca: pinta) Mamori.
"Neee~ Gomen ne! Aku janji duduk dengan Sena. Maaf ya!" Balas Suzuna sambil membungkuk.
"Ah, eh ti, tidak apa-apa kok! Lagi pula kau juga jadi tidak enak mengganggu hubungan kalian!" Kata Mamori yang tidak enak hati.
"Aha~ kalau begitu kenapa Mamo-nee tidak sama Youi-nii? Kan cocok tuh!" Sahut Suzuna jahil.
"What the Fucking Hell you talking about?" Tanya Hiruma yang tiba-tiba muncul seperti pocong *Rii di lempar Hiru ke sumur* di belakang Suzuna.
"Ah, I, itu bukan hal yang penting kok! Jaa~ ne! Aku mau menemani Sena dulu!" Pamit Suzuna buru-buru.
"Ah iya! Semoga langgeng~" teriak Mamori.
"Cih menyebalkan. Oi manager sialan, kau duduk di sebelahku!" Perintah Hiruma.
"Lho, kenapa aku harus duduk denganmu?" Protes Mamori.
"Kau manager aku kapten. Survey membuktikkan kalo seorang manager YANG BAIK harus duduk di sebelah kaptennya!" Kata Hiruma dengan penampilan ala professor. Mamori dan anggota DDB yang ngeliat langsung jawdrop.
"Ba, baiklah." Jawab Mamori bingung yang akhirnya hanya menurut saja. 9 jam mereka melewati perjalanan yang cukup *padahal sangat* menyenangkan menuju Kota Pahlawan, Surabaya. Tepat pukul 2 siang mereka tiba di Bandara Juanda. Hiruma yang di sambut orang-orang Indonesia yang ramah-ramah hanya menanggapi dengan 'Hn' atau 'iya'. Aduh~ sabar sekali ya orang Indonesia! Anggota DDB beserta Doburoku, dan peliharaan-peliharaannya tengah menunggu dengan sabarrr sekali di ruang tunggu eksklusif.
"Ano Hiruma, kita menunggu siapa?" Tanya Mamori yang duduk di sebelah Hiruma.
"Tentu saja kita menunggu Bis sialan!" Jawab Hiruma sambil memakan permen karet-nya dengan kesal.
"L, lho, memangnya kita mau menginap dimana?" Tanya Mamori lagi.
"Kau memang banyak Tanya, manager sialan." Komentar Hiruma.
"Aku hanya ingin tahu kejelasan nasib kita kok." Bela Mamori sambil ber-cemberut ria.
"Ya ya Terserahlah! Kita akan menginap di Hotel JW Marriot yang tidak jauh dari Tunjungan Plaza." Jawab Hiruma malas. Mamori tersentak. Sudah cukup dengan penerbangan yang mewah gila-gilaan, sekarang di tambah tidur di sebuah hotel berbintang yang WOWW~. Mamori menghela nafas.
'Nih anak dikasih makan apaan sih ama emak-nya?' Batin Mamor sambil ngelus dada. Disaat-saat seperti ini Mamori dan anggota DDB lainnya sempat berfikir bagaimana nasib kepala sekolah yang malang itu.

Entah kebetulan atau memang di sengaja, munculah sang Author yaitu Rii dan pasangannya, Youichi Hikari.
"Eh Rii-chan~ makasih sudah repot-repot mau menjemputku yaa~" sahut Hikari sambil senyam senyum.
"Ah~ tidak repot kok! Lagi pula aku sangat ingin kau datang dan menginap di rumahku! Soalnya Bonyok *Bokap nyokap*, Adek, eyang, om, tante, mbak, cicit, cucut-"
"Intinya sekeluarga." Potong Youi-chan cepat-cepat.
"Ah iya! Intinya sekeluarga kecuali aku pergi 3 hari ke Jakarta~ padahal Rii pingin ikut tuh! Eh masa Rii malah di tinggal gara-gara Rii di suruh njagain kucing Rii~" Balas Riiku dengan tatapan melas.
"Ahahaha~ Rii jangan sedih! Youi bakal bantu-bantu kok~" Kata Youi-chan sambil menepuk punggung Rii. Pandangan Rii dan Youi-chan tertuju pada sesosok manusia setan *Di gampar Hiru* yang tengah asyik memainkan laptop-nya.
"KYAA~ Hiruma Youichi!" Pekik kedua anak manusia itu (Ya iyalah masa anak monyet~*Di buang ke sumur sama Youi-chan*). Hiruma yang merasa di panggil hanya menoleh kearah sumber suara berisik kayak orang nabok seng. Mata Hiruma sedikit terbuka lebar *Halah* melihat kedua sosok yang ia kenal.
"Oh! Author gendeng yang sukanya bikin aku OOC dan suka pura-pura jadi anak haramku sama Adek nemu di kolong kandang kambing tetangga sebelah!*Di hajar Youi-chan*" Sapanya dengan suara yang SANGAT-SANGAT sekali lagi SANGAT-SANGAT *PLAAKKKK* keras. Kedua manusia itu segera berlari mendekat dan membekap mulut Hiruma dengan sadis.
"Humff! Hemmfff! Haammmmff! Hiimmfff! Aha-ahaan hih!" Seru Hiruma.
"HAH?" Tanya keduanya bego.
"Translate: Apa-apaan sih." Kata Kiba Inuzuka ynag muncul secara tiba-tiba.
"Eh baru tahu lu bisa bahasa monyet." Komentar Rii dan Hikari. Dan langsung saja, Hiruma mem-bedhil *menembak* dan Kiba menonjok kedua anak simpanse *Di gaplok Youi-chan* sampai terbang ke rumah Rii.
"Hehehehe lumayan! Ngga usah naek taksi! Langsung terbang ke rumah deh! Gratis pula!" Sahut Rii di tengah-tengah 'penerbangan' mereka
"Iya! Tapi bokong Youi sakit nih! Rii-chan ngga berpikir kedepan deh!" Protes Youi-chan.
"Udah yang penting kita udah aman dan damai deh!~" balas Riiku Innocent. Youi-chan Cuma geleng-geleng kepala kayak lagunya Project pop~

-Sementara itu…..-

Hiruma ngomel-ngomel karena bus yang akan menjemput mereka tidak datang juga.
"SIALAN! Kemana saja sih supir sialan itu? Mau membuatku menyebarkan rahasia-nya di situs setanku ya?" Omel Hiruma. Mamori yang berusaha menenangkan Hiruma persis seperti lukisan Malaikat yang tengah menenangkan amukan setan~. Tiba-tiba datanglah sebuah bisa yang NORAK dengan warna MENCOLOK MATA *HUSSHHH!* yaitu merah terang dengan Graviti DEVIL BAT. Dengan sangat-sangat sekali lagi *Dueeesshhhhhhhhh Author di gampar readers* sangat malu dan terpaksa mereka menaiki Bus itu.
" Hiruma-kun, tak kusangka kau suka yang norak-norak begini." Komentar Mamori.
"Apa maksudmu? Yang bikin desainnya bukan aku. Aku hanya membiayai kok. Tak kusangka bakal norak begini selera tua Bangka sialan." Kata Hiruma sambil menarik tangan Mamori untuk duduk di sebelahnya.
"Hi, Hiruma-kun! Apa yang kau lakukan sih?" Tanya Mamori lengkap dengan blushing-nya. Hiruma hanya terkekeh ngga jelas. Perjalanan yang ditempuh cukup lama. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang melebihi 1 jam itu mereka sampai di hotel yang di tuju.
"UWOHH!" Seru anak-anak DDB ketika masuk ke LOBBY-nya saja. Bayangkan LOBBY! Hanya LO-*PLAAKKKKK*
"Cih sungguh ter-la-lu." Komentar Hiruma. Mamori mengurus segala keperluan adminstrasi.
"Ini kartu kamar kalian. Satu kamar 4 orang ya. " Kata Mamori sambil memberikan 3 kartu kepada Sena, Hiruma, dan Togano. Sedangkan satu kartu sisanya ia bawa sendiri. Hiruma memandangi angka yan tertera disana.
'607' batinnya.
"Oi dapat nomor berapa kau?" Tanya Hiruma pada Mamori.
"Ehng, nomer 608." Jawab Mamori.
"Tuker." Kata Hiruma seenak jidat sambil menarik kartudi tangan Mamori dan menggantinya dengan kartu yang ia bawa.
"A, apa-paan sih?" Tanya Mamori.
"Udah ngga usah banyak Tanya deh! Biar selamat!" jawab Hiruma asal. Mereka berjalan menuju lift. Semua barang sudah diletakkan di atas kereta barang dan siap diantarkan ke kamar masing-masing. Masih dengan Cengo' mereka naik lift ke lantai 6.
"606, 606, mana ya~" Kata Jumonji komat-kamit ngga jelas.
"Hng 609, 609~" Lanjut Monta dengan keadaan yang sama komat-kamitnya dengan Jumonji.
"Nah ini dia, 608!" Seru Kurita yang buru-buru masuk setelah Musashi membuka pintunya. Dan tentu-nya sangat SUKSES TERJEPIT disana. Anggota DDB lainnya berusaha menahan tawa yang berakhir dengan Death Glare Hiruma yang membela sahabatnya *Cieee~*.
"Wah, mewah sekali ya!" Seru Mamori ketika memasuki kamar nomor 607 itu.
"Iya! Mamo-nee, berenang yuk!" Ajak Suzuna sambil menunjuk kolam renang yang ada di lantai 4 *Kalo ngga salah~* itu.
"Ah, Maaf Suzuna! Aku lupa tidak bawa baju renang!" Sahut Mamori sambil mengacak-acak isi kopernya.
"Yah!" Kata Suzuna murung.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Mamori.
" Jam 4 pagi! Eh salah, jam 4 sore." Jawab Suzuna sambil melihat jam di tangannya. Mamori menghela nafas.
"Kenapa Mamo-nee?" Tanya Suzuna.
"Aku punya firasat buruk deh." Jawab Mamori. Dan benar saja, datanglah sebuah SMS dari Hiruma.

From: Hiruma Youichi

Wahai pengikut-pengikut sialan-ku… CEPETAN BERSIHIN BADAN BAU KALIAN DAN CEPAT TURUN KE LOBBY! Jam 5.30 udah pada ngumpul yang telat 1 detik aja akan kugantung di tiang bendera! KEKEKEKEKEKE!

"Su, Suzuna juga dapet SMS?" Tanya Mamori dengan tatapan Horror.
"Iya! Tenang saja Mamo-nee. Pa, pasti semuanya juga dapet SMS Horror ini." Jawab Suzuna.
"Si, siapa duluan yang ma, mandi?" Tanya Mamori gagap.
"Ma, Mamo-nee saja duluan. A, aku le, lebih mementingkan keselamatan Mamo-nee." Jawab Suzuna ikutan gagap. Wah, pada kerasukan ke-gagapannya Aziz gagap kali ya~ *Di lempar batu sama Mamo & Suzu*.

Semenatara itu, di kamar 606….
"ASTOJIMMMM! Mak loe ngasi makan apaan sih? Mandi aja lama amaatt!" Seru Jumonji menggedor-gedor pintu kamar mandi yang dimasuki Kuroki.
"Tau nih! Di kasih makanan harroom kali ya, makanya lemott!" Timpal Togano.
"FUGOOOOO!" Teriak Komusubi.
"Apaan tuh?" Tanya keduanya. Dengan cekatan Komusubi menuliskan sesuatu diatas kertas :
'BUKAN APA-APA CUMA ISENG BILANG FUGO'. Langsung Komusubi di tendang jauh-jauh
"OII! KESELEAMATAN KAMI NGGA TERJAMIN NIH! CEPETAN DONGGG!" Akhirnya mereka berseru bebarengan.
"Iya iya! Mak gue ngasi makan makanan halal kok!" Balas Kuroki dari dalam kamar mandi saking ngga terima-nya emak kesayangan dan satu-satunya di ejek mendidik anak dengan cara yang ngga bener .

-609-

"MUKYA! CEPETAN KALO MANDI BENCONG TUA SIALANN! DASAR –Piiiipppp- KAU ITU MEMANG –Piiiiipp-!" Seru Monta dengan kata-kata yang tidak pantas untuk di dengar.
"Astaghfirullah hal Adzim! Nyebut nak nyebut!" Kata Sena sok alim.
"Oke! Nyebut, but, but, but, but, bu-"
"Wes, wes! Sing sabar tho nak!" Kata Sena yang sekarang berubah jadi Ibu Hajah yang berusaha mengembalikan anaknya ke jalan yang benar *Di lempar bola sama Sena*. Yuki yang dari tadi ngeliatin Cuma bisa muntah 3 gentong ngeliat sandiwara kacho mereka.
"MUKYAAA! Si gasing berjalan ini ngga slese-slese nih mandinya! Gimana nasib kita cobaaaa?" Protes monta sambil menchak-menchak GaJe.
"Ta, Taki-san, mandi-nya cepetan dikit dongg!" Kini giliran Sena yang ikut menchak-menchak GaJe.
"I, iya! Kita bisa digantung nih! Apa lagi kalo di gantungnya pake hanger!" Timpal Yuki dengan gerakan YANG PALING NORMAL. NORMAL! N-O-R *DUAGGHH*
"Ahaha! Terburu-buru sekali sih kalian ini! Memangnya kalian mau ngapain aja sih! mandi kan cepat~" Balas taki INNOCENT. Dengan segenap kesabaran yang sedari tadi mereka tahan akhirnya mereka meneriakkan :
"MAU BUANG HAJAATTT!" (SFX: "Jat, jat, jat, jat" *Menggema*)
"Lho, Rii, suara apaan tuhh?" Tanya Youi-chan yang asyik-asyiknya nonton Eyeshield sama Rii.
"Tahu! Ada orang nglairin kali!" Jawab Riiku asal. Kekacauan dan teriakan GaJe mengiringi acara mandi berjamaah DDB. Hiruma sedang duduk dengan santainya di Lobby. Ditemani Musashi yang lagi asyik ngiler didepan pahatan gereja dari cokelat.
"Oi, jangan lebay Pliss! Merusak image gue aja!" Protes Hiruma saat iler Musashi udah memasuki ember ke-4. *Di kubur Mushan*
"Eh iya maaf." Kata Musashi. Hiruma melirik jam tangannya.
17.28
"Kekekeke! 2 menit lagi!" Kata Hiruma. Mamori dan Suzuna datang tergopoh-gopoh. YAK! Disusul Togano di urutan ke-3, lalu Jumonji di urutan ke-4, dibelakangnya ada Komusubi yang ternyata lebih cepat dari Kuroki karena lompat-lompat kaya kelinci dan akhirnya… KUROKI di urutan ke-5! Oh tunggu saudara-saudara! Masih ada 4 peserta yang belum datang! Padahal waktu tinggal 10 detik…

"10, 9, 8, 7, 6-" Kata Hiruma menghitung detik-detik perjuangan 4 peserta terakhir. Dan muncullah! Sena yang dengan sangat sukses nyungsep di depan kaki Hiruma, Monta yang Njengking karena di tabrak Taki, dan Yukimitsu yang posisinya MASIH NORMAL! NORMAL! Bayangkan itu!
"Kekekekekeke! Kalian memang sangat tepat waktu! Sisa waktu 1,5 detik! KEKEKEKEKE! Kalian beuntung!" Seru Hiruma sambil tertawa sangat Lebay.
"Ano Hiruma-kun, sebenarnya kita mau kemana sih?" Tanya Mamori.
"I, iya Hiruma-san! Bentar lagi maghrib nih!" Timpal Sena.
"Emang kenapa Maghrib?" Tanya Monta.
"Kata emak gue kalo keluar Maghrib-Maghrib ntar di culik monster namanya Genduruwo ama Wewe gombel!" jawab Sena bergidik.
"Iya bagi cewek." Kata Hiruma. Yang merasa dirinya wanita hanya bisa Sweatdrop.
"Serius! Kita mau kemana sih?" Tanya Mamori lagi.
"Ke rawon setan depan aja!" Seru Kurita bersemangat.
"APAAN TUH?" Tanya 3 bersaudara Ha-ha.
"Nee~ Rawon yang penjualnya setan yaa?" Tanya Suzuna bersemangat.
"Bukan! Rawon yang dijual rasanya pedes banget! Sampe rasanya di panggang di neraka!" Jawab Kurita.
"Keh! Makanan kayak gitu banyak di kampungku!" Kata Hiruma.
"Emang You-nii punya kampung yaa?" Tanya Suzuna.
"Iya punyalah! Kampung gue di NERAKA! Kekekekekekekekekekekeke!" Jawab Hiruma.
"Jadi kita kemana nih?" Tanya Musashi. Mamori yang dari tadi dikacangin Cuma bisa bilang 'kacang-kacang! Kacang mahal lho sekarang!' sambil ngangkat-ngangkat baskom.
"Ngapain lu? Ngemis ya?" Goda Hiruma.
"Nggak kok! Cuma mendramatisir suasana…." Jawab Mamori. Hiruma langsung mengeluarkan Akuma techou-nya.
"Data baru dari manager sialan! Manager sialan sekarang hobinya mendramatisir suasana! Ini adalah hobby baru-nya!" Kata Hiruma.
"AAARRGGHH!" Seru Mamori frustasi.
"Kita kemana sih?" Tanya anggota DDB.
"Bus-nya udah dateng!"Seru Hiruma mengalihkan pembicaraan. Akhirnya dengan terpaksa mereka naik ke Bus yang sangat-sangat norak itu.
"Kemana boss?" Tanya Si Sopir. Hiruma menyeringai seram dan membisikkan sesuatu ke telinga si sopir. Si Sopir akhirnya ikut tertawa seram. Dan anggota DDB hanya bisa Jawdroped. Lalu, bagaimanakah nasib DDB? Apakah mereka akan selamat?

Youi-Chan: Dialog kita dikit amit sihh?
Rii: Ntar chapter 2 bakal banyak deh!
Youi-chan: Hokeh Hokeh!
Rii: Review pleasseee~