Don't Let Me Down

Pair : Sasusaku

Rate : T

Summary : Maaf Ga bisa buat -_-

Sebenernya bukan Author baru. Tapi ini cerita pertama setelah sekian lama ga buka FFN. Kalo banyak kekurangan mohon dimaklumi. ^^

Chap 1 : Masa Lalu

Langit malam yang penuh bintang menemaninya bernyanyi. Seolah ia adalah penyanyi terkenal di era ini. Beberapa kali gadis cilik itu berputar-putar sambil menyenandungkan lagunya. Ia tampak sangat senang.

" Okaa-san akan membawa makanan lezat!" Ia melompat-lompat kegirangan.

Semenjak ayahnya pergi setahun lalu, hanya Tsunade yang ia punya. Wanita paruh baya itu sebenarnya bukan ibu kandungnya. Tsunade adalah tetangganya—mungkin tetangga yang paling baik. Mebuki, ibunya. Telah pergi selamanya sejak dulu.

" Aku harus pulang!" Dengan semangat Sakura berlari.

Sehari-hari Tsunade bekerja di toko makanan di kota. Biasanya setiap satu kali selama seminggu ia akan membawakan makanan enak untuk Sakura dan anak kandungnya, Ino. Tsunade sangat menyayangi Sakura layaknya anak sendiri. Ino pun menganggap Sakura sebagai saudara kandungnya.

" Uwaa!"

Saking semangatnya gadis cilik itu sampai-sampai tersandung pagar rumahnya sendiri. Rumah mereka sederhana, berkat Tsunade-lah rumah mereka terlihat begitu apik. Para tetangga sekitar memujinya, bahkan sampai ada yang mau membeli rumah mereka.

Tok Tok Tok

" Ino-chan, aku pulang!"

Begitu pintu terbuka. Dihadapannya Ino berdiri cemberut menatapnya. " Eh? Kenapa?" Sakura bingung.

" Sakura kemana saja? Padahal aku dan Kaa-chan menunggu dari tadi!"

Emerald beningnya sedikit berair. " Gomen..."

" Sakura-chan Kawaii!" Tiba-tiba saja Tsunade datang mencubit pipinya.

" Ayo kita makan~!" Mendadak Ino kembali ceria. Ia pun menarik lengan Sakura.

Suasana makan malam pun bahagia. Ino dan Sakura bergiliran bercerita tentang apa saja yang mereka alami hari ini. Tsunade hanya tertawa menanggapinya. Bulan depan Ino akan bersekolah sementara Sakura harus menunggu satu tahun lagi.

" Kaa-san, ceritakan tentang Mebuki-san. Onegaii...'' Sakura menangkupkan kedua tangannya.

Tsunade menghela nafas lalu tersenyum. " Mebuki-san adalah orang terbaik yang pernah aku temui"

" Benarkah?" Mata Sakura berbinar.

Tsunade mengangguk. " Ia takkan tega melihat orang lain kesusahan. Pernah ia membeli banyak roti yang akan dimakannya bersama Kizashi, namun roti itu habis dijalan karena ia memberi setiap kucing dan anjing yang lewat disekitarnya"

" Wah~!" Kini giliran Ino yang tertarik

" Ano, apa Mebuki-san juga suka bintang?"

" Tentu saja. Dulu setiap malam ia selalu membawaku ke lapangan sana. Ia ingin sekali membeli teleskop jika memiliki banyak uang" Tsunade menatap langit-langit rumah mereka, seolah menerawang ke masa lalu.

Ino melirik Sakura. " Heeee? Wajar saja bocah ini selalu pergi entah kemana setiap malam. Syukurlah jika ia hanya melihat bintang"

" Bocah? Sakura bukan bocah!"

" Sudah, sudah. Bagaimana jika Okaa-san menabung untuk membeli teleskop?" Tsunade tersenyum. Sejenak putri-putrinya terdiam, beberapa detik setelahnya mereka tersenyum gembira. Tsunade memeluk mereka.

" Aku sayang Okaa-chan!"

" Aku juga!"

Akhir kata maaf kalo terlalu singkat.

Diterima kritik & saran

Oiya. Gimana caranya update chap baru, aku ga tau caranya -_-