Title: Sugar Daddy
Pairing: HunTao (Sehun x Tao)
Rated: M
Genre: Romance
Disclaimer: only the story belong to me
Warning: GS / SMUT / My contain graphic Sex not recommended for kids below 18! Age switch! and
Incest (?)
Hari ini adalah hari yang berat untuk Sehun, pekerjaan di kantor benar-benar membuatnya pusing, ditambah lagi dengan para investor yang terus bertanya tentang project perusahaannya yang akan di launching. Yang Sehun inginkan sekarang hanyalah mandi air hangat untuk merilekskan pikirannya dan tidur cepat. Ia sudah tidak ingin melihat dokumen apapun untuk malam itu.
Sesampainya di apartement miliknya, Sehun langsung menekan nomor pintu dan segera masuk. Ia melepaskan sepatunya dan melihat seseorang gadis melamun didepan TV ruang tamu dengan tidak sedikitpun focus kearah TV.
"Tao, ini sudah jam 12 malam, matikan TV dan cepat tidur, besok kau sekolah" titah Sehun.
Tao terkejut melihat sang daddy sudah pulang, ia bergegas mematikan TV dan mebereskan meja. Sehun meninggalkan Tao diruang tamu dan segera masuk kamar mandi.
Sehun keluar dari kamar mandi dengan berpakaian tidur lengkap, sebelah tangan memegang handuk untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Sehun melemparkan pandanganya kearah kasur, dan melihat "anak angkatnya" sedang merebahkan diri di atas kasurnya. Tidur bersama adalah hal yang biasa dilakukan oleh Sehun dan Tao mengingat Sehun sendiri yang meminta Tao untuk tidur bersama dengannya. Mereka hanya tidur biasa, tanpa melakukan hal apapun. Sehun selalu berpikir bahwa Tao adalah anak polos yang sama sekali tidak mengerti apapun tentang sex, Sehun berpikir bahwa Tao akan mengerti dengan sendirinya suatu saat. Tapi dalam hati, Sehun sudah bersumpah bahwa pada saat Tao sudah mengenal hal itu, ia lah yang akan "memakan" anak angkatnya itu terlebih dahulu.
Sekarang, Sehun memang hanya seorang "Sugar Daddy" bagi Tao, tapi Sehun tidak memberikan semuanya dengan cuma-cuma. Sehun sudah bertekat untuk menjadikan Tao miliknya. Awalnya Sehun sama sekali tidak memperbolehkan Tao sekolah di sekolah umum, Tao mengikuti pelajaran home schooling sampai ia berumur 13 tahun atau tingkat pertama junior high school karena Tao merengek, mereka membuat perjanjian bahwa Tao diijinkan sekolah asalkan ia tidak memiliki pacar sama sekali, dan hubungannya dengan Sehun adalah dirahasiakan.
Tao memang sedikit berubah mengingat ia mulai belajar berinteraksi dengan banyak orang, tapi sikap malunya pada orang tetap sama. Sekarang ia tumbuh menjadi gadis 16 tahun yang manis, polos dan cantik. Tao memiliki perawakan yang tinggi, kurus dan mulus bak seorang model. Rambutnya yang hitam legam dan mata pandanya membuat kesan sexy tapi juga imut.
Sehun berjalan dengan santai kepinggir kasur setelah mengeringkan rambutnya dengan hair dryer milik Tao yang ada di meja rias. Sebelum akhirnya merebahkan dirinya ke kasur king size yang empuk itu, ia mengambil majalah film yang ada di atas lemari sebelah kasurnya dan membacanya santai.
"Daddy.." panggil Tao. Sehun menggumam menjawab Tao. Sehun menunggu pertanyaan Tao, tapi gadis itu sama sekali tidak berkata apa-apa lagi. Sehun melepaskan pandangan nya dari majalan yang ia baca, dan memandang ke arah Tao yang berada disebelahnya.
"Ada apa?" Tanya Sehun
"Um... tadi siang... salah seorang teman sekelasku, ia bercerita tentang kehilangan keperawanan mereka" Sehun menatap tajam pada Tao ia tidak suka dengan pembiacaraan ini.
"Mereka bilang, di umur 16 Tahun sex adalah hal yang biasa dan itu malah menjadi trend di saat sekarang. Beberapa dari mereka sudah pernah melakukan hal itu, dan mereka berkata hubungan sex pertama kali memang sakit, tapi itu membuat mereka nyaman dan berasa seperti terbang, apa itu benar?" Tanya Tao.
Sehun mendengus pelan, "Tao, sex bukanlah sebuah permainan, kau sudah 16 tahun, harusnya kau mengerti hal itu. Mereka melepaskan keperawanan mereka hanya sebagai trend semata, mereka tidak mengerti resiko yang mereka tanggung"
"Tapi, kenapa mereka melakukan sex seperti sebuah permainan? Aku tahu bahwa keperawanan seorang wanita adalah harga diri mereka, tapi kenapa mereka masih melakukannya?"
Sehun menarik nafas panjang, "Baby, tidak semua orang menganggap sex sebagai sesuatu yang serius, banyak dari mereka yang hanya menganggap sex sebagai kesenangan dam kenikmatan semata. Sex adalah hal yang suci, kau melakukannya dengan seseorang yang kau cintai atau seseorang yang akan menjadi suamimu, bukan dengan seseorang yang tidak kau kenal"
"Apa dengan begitu, aku bisa melakukannya dengan Daddy?" Pertanyaan Tao membuat Sehun terkejut.
"Aku mencintai daddy, lagipula daddy dan aku tidak memiliki hubungan darah, perbedaan umur daddy dengan aku juga hanya 10 tahun dan daddy juga sering berkata bahwa daddy mencintaiku"
"Tao.. sudahlah, ini sudah malam, daddy tidak mau membicarakan hal ini. Cepat tidur, besok kau masih harus sekolah" Sehun mematikan lampu baca disebelahnya dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk mereka.
"Daddy... apa daddy pernah melakukan sex sebelumnya?" Sehun menghela nafasnya dan kembali duduk di atas tempat tidur.
"Kenapa kau begitu ingin tau Tao? Saat kau menikah nanti, kau juga akan merasakan hubungan Sex"
"Aku tau bahwa daddy hanya ingin menjadi ayah bagiku karena aku adalah anak pungut yang tidak punya apa-apa dan daddy ingin aku merasakan bagaimana rasanya mempunyai seorang ayah. Tapi bukankah nanti dimasa depan aku akan menikah dengan daddy? Seperti yang daddy selalu bilang padaku? Daddy selalu memintaku untuk tidak memanggil daddy melainkan memanggil daddy dengan sebutan oppa pada saat kita jalan ditempat umum" Mata Tao tampak mulai berkaca-kaca, dan ia melantur dalam bicara.
"Tao, kau kenapa? Kenapa kau sangat antusias dengan sex sampai- sampai kau menghubungkan nya dengan hubungan kita?" Sehun mulai geram dengan anak angkatnya.
"Karena aku ingin melakukannya dengan daddy! Aku ingin daddy selamanya menjadi milikku! Aku tidak ingin daddy menikah dengan orang lain!" Bentak Tao dengan air mata yang mulai mengucur dari kedua matanya.
Sehun menghela nafas pelan, ia menarik tangan anaknya dan menyuruhnya untuk duduk diatas pahanya. Menjadi anak penurut, Tao duduk di atas paha Sehun dan menyenderkan kepalanya di dada Sehun.
"Tao, apa kau ingat daddy pernah berkata padamu? Saat kau sudah dewasa nanti, daddy akan menikahimu, karena kau adalah cinta pertama daddy. Daddy tidak akan melanggar janji itu karena itu adalah janji daddy pada diri daddy sendiri" jelas Sehun sambil mengusap airmata Tao dengan jarinya.
"Daddy tidak ingin melakukan hal itu sekarang karena mau masih belum 18 tahun, kau belum berada diusia yang pas untuk melakukan hubungan itu" tambah Sehun.
"Tapi, sebagian besar temanku sudah pernah melakukannya. Bahkan beberapa dari mereka sudah melakukan sex berkali-kali dengan pacarnya."
"Tao.." belum sempat Sehun mulai berbicara, Tao beranjak dari pangkuan Sehun dan duduk di tempatnya semula.
"Aku ingin melakukannya! Aku ingin melakukannya dengan daddy! Aku ingin melakukannya bukan karena trend, tapi aku ingin tau bahwa daddy mencintaiku dan tubuhku hanya untuk daddy! Aku ingin merasakannya dengan orang yang kucintai"
Sehun benar-benar speechless, inilah Tao. Keras kepala jika ia sudah ingin sesuatu, meski terkadang Sehun bisa melarangnya tapi keliatannya hal ini tidak bisa dielakkan.
Sehun tertawa pelan sambil memijat pelipisnya dan hal itu membuat Tao bingung. Sehun menyeringai kearah Tao dan merebahkan gadis pandanya di kasur mereka dengan ia diatasnya.
"Sejak kapan anak daddy yang polos menjadi seseorang yang ingin tahu hal dewasa seperti ini heoh?" Senyum Sehun.
"Jujur, kau baru saja meruntuhkan pertahanan daddy. Apa kau tidak tau? Daddy memang ingin melakukannya denganmu, tapi daddy tidak mau merusak kepolosanmu mengingat kau masih belum 18" Tao berkedip imut seolah bingung dengan perkataan sang daddy.
"Tidak daddy sangka, ternyata hari yang daddy tunggu datang begitu cepat. Kau yang memintanya baby panda, dan jangan menyesal karena kau telah memintanya" Seringai Sehun.
Dengan pelan, Sehun memulai dengan melumat bibir kucing Tao. Manis. Itulah yang dirasakan olehnya dan Sehun bersumpah bahwa bibir Tao bagaikan obat yang membuatnya candu. Wajah Tao mulai memerah, karena ciuman itu adalah ciuman pertamanya.
"mmmhhp…. Da…ummpphh" erang Tao ditengah ciuman mereka. Tangan kanan Sehun meraba-raba tubuh Tao, sudah lama ia menyentuh Tao dan akhirnya keinginannya terkabul. Sehun melepaskan tautan ciuman mereka tali air liut tampak di ujung bibir mereka saat. Nafas Tao tersengal-sengal, mencoba mengambil oksigen sebanyak mungkin, matanya terlihat terbuka setengah dan terlihat sayu. Tidak berhenti sampai disana, Sehun membuka kancing baju piyama Tao hingga menampakkan bra putih milik Tao. Tao memang tidak memiliki dada yang agak besar tapi pas untuk ukuran dirinya. Sehun mencium kedua gunung kembar anaknya sambil tangannya mencari kaitan bra yang menutupi gunung kembar itu.
"Da..daddy.. aku.. ah... me... ahh... sa.. kit.. ahh.." Sehun memang sedang kalap, mejilati, megulum, dan menghisap dada tao sambil sesekali menggigit dan menarik kedua putingnya dengan tangan dan giginya.
Tao benar-benar tidak tahu harus melakukan apa. Ia merasa aneh dalam dirinya sendiri, tapi tubuhnya seolah menolak untuk menolak tindakan ayah angkatnya. Tangan kanannya menggenggam seprai di bawah nya kuat, dan tangan kirinya memeluk kepala Sehun yang masih sibuk dengan dadanya.
Pelahan demi perlahan, Sehun menurunkan aksinya hingga ke perut zitao. Dengan perlahan Sehun menurunkan celana piyama Tao, dan menampilkan celana dalam bergambar panda putih di hadapannya. Sehun mendengus pelan, Tao bukan hanya mirip panda, tapi ia memang benar-benar gila pada binatang hitam putih asal Cina itu.
Sehun memegang bagian bawah Tao yg masih tertutup oleh celana dalam. "Hmmm... sepertinya kau sudah mulai basah" kata Sehun sambil memainkan clitoris Tao yang masih terbungkus.
"Ahhh.. " Tao merasa aneh, ia mengangkat tubuhnya dengan tangan kiri sebagai tumpuan nya dan tangan kanan nya menahan tangan Sehun yang memainkannya.
"Ada apa baby panda?" Tanya Sehun.
"Aku merasa aneh... daddy..." Sehun mengaitkan tanganya pada tangan Tao yang memegangnya. Ia tahu bahwa Tao sedang merasakan sensasi aneh dalam dirinya, mengingat ini adalah pertama baginya.
"Apa baby daddy mulai nakal? Mengganggu daddy yang masih sibuk?" Senyum sehun nakal.
"Ti..tidak .. hanya saja.. a..aku merasa aneh seperti sesuatu mau keluar... aku tidak mau .. ddaddy terkena air kencing" Sehun tertawa kecil.
"Bukan sayang, itu bukan air kencing.. itu hanya cairan yang keluar karena kita melakukan perbuatan seksual seperti sekaran, kau tidak perlu khawatir" Sehun meyakinkan Tao. Tao menatap Sehun cemas.
"Jangan khawatir, daddy akan membuat Tao merasa nyaman seperti terbang ke angkasa" Dengan itu, tao mengangguk mengerti dan melepaskan tangan kanannya dari Sehun, dan menjadikan kedua tangannya sebagai tumpuan.
Sehun kembali memegang clitoris Tao yang masih terbungkus. Ia menekan dan mengusap-usap benda bulat kecil yang terbungkus itu sehingga memberikan sensasi geli pada Tao. Tao terkejut saat ia merasa Sehun menjilat dan menggigit pelan celana dalamnya, memainkan benda miliknya yang masih tertutup itu. Ia merasa bahwa celananya basah karena ulah daddynya.
Tangan Sehun perlahan menurunkan celana dalam Tao. Hingga membuat anak gadisnya itu benar-benar polos tanpa sehelai benangpun. Ia mengengkangkan kedua kaki Tao sehingga menampakkan seluruhnya kewanitaan Tao, yang mulus dengan kedua pipi yang merah. Meski bulu puber Tao sudah mulai Tumbuh, tapi itu tidak masalah, karena bagian kewanitaan Tao hanya ditumbuhi sedikit bulu.
Sehun menjilat bagian kewanitaan Tao dari bawah hingga atas. Tao mendesah pelan akan perbuatan Sehun, jujur ia malu tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena Sehun menahan kakinya dengan kuat.
"Da..dddy…ahh.. ahhh…" Erang Tao saat Sehun menjilati bagian bawahnya dan tangan panjangnya memainkan nipplenya. Sehun menghisap dan menggigit pelan sebelum menarik clitoris tao dengan giginya pelan. Tao benar-benar mengerang merasakan aneh di dalam tubuhnya. Ia terbaring sambil mencengkam seprai dibawahnya. Tao meremas rambut Sehun seolah mengakatan pada Sehun untuk berhenti karena ia tidak tahan lagi.
"Da..daddy.. hen..hentikan.. ak..aku... ahhh… daddy…" Tao mencoba untuk menahannya, ia tidak mau ayahnya meminum cairan yang ia anggap kotor. Tapi sehun berpura-pura untuk tidak mendengarnya, malah menghisap nya lebih kuat clitoris Tao, sehingga membuatnya mengerang keras.
"A.. ahhh.. a….ahhh" Tao sekuat tenaga menahannya, tapi hasrat untuk mengeluarkannya sangat besar.
"Da.. daddy.. ke.. keluar.. a.. aku... akkkhhh" Tao mengangkat pinggangnya yg tegang karena cairan cintanya yang keluar dengan deras. Sehun menikmati cairan itu, dan terus menjilati nya hingga bersih.
Nafas Tao terengah-engah. Ia merasa lelah tapi nyaman, ia merasakan sensasi yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Tao terduduk sambil memandang Sehun yang perlahan melucuti pakaiannya di depannya.
Wajah Tao memerah saat melihat Sehun mengeluarkan kejantanannya dari celananya. Ini pertama kali baginya melihat milik seorang pria.
"Ada apa? Kau malu?" Tao mengangguk lucu dengan masih membuang pandangannya dari Sehun. Sehun terkekeh pelan. "Tao, tatap mata daddy" perlahan tapi pasti, Tao menatap daddynya. Entah kenapa Tao merasa saat ini daddynya jauh lebih tampan daripada hari-hari sebelumnya.
"Baby, apa kau merasa nyaman saat daddy melakukan hal tadi kepadamu?" Wajah tao menatap Sehun dengan wajah memerah dan tampak panik. Sehun terkekeh melihat anaknya, ia benar-benar beruntung saat itu ia memungut Zitao dan menjadi sugar daddynya. Tao memang bukan gadis sembarangan. Ia polos, lucu dan memiliki kecantikan dan tubuh yang sempurna bak model dan dewi aphrodite.
Sehun menuntun tangan kiri Tao, dan mengarahkannya ke penis besar miliknya. Tao bingung apa maksud Sehun. "Sekarang, bagaimana jika Tao membantu daddy untuk membuat daddy merasa nyaman juga, apa tao mau membuat daddy merasa nyaman?"
Tao kembali mengangguk malu. Sehun tersenyum, dan menuntun tangan kiri Tao untuk memegang batang penis yg cukup panjang dan besar miliknya.
"Tao, coba kau lakukan seperti ini, perlahan lahan" Sehun menuntun tangan kiri Tao untuk mengocok kejantanannya. Tao melakukan apa yang dikatakan Sehun, ia mengocok pelan kejantanan Sehun yg ada d hadapannya.
Sehun mendesah pelan, ia menikmati setiap sentuhan yang diberikan tangan tao padanya. Sehun menginstruksi kan Tao untuk mempercepat kocokannya, dan tao melakukannya dan hal itu membuat penis Sehun semakin tengang. Sehun menutup matanya, merasakan setiap sentuhan yang diberikan Tao.
Pre-cum jelas mulai keluar dari ujung miliknya,tapi Sehun masih mencoba untuk menahannya hingga saat terakhir. Sehun terkejut dan mendesah saat sesuatu yang basah dan hangat menyelimuti penisnya. Ia melihat kebawah, dan ia mendapati Tao sedang mengulum ujung miliknya sambil memompanya.
"T-tao?" Tao mengangkat kepalanya dan melihat Sehun yang tampak terkejut dengan aksinya.
"A-apa aku tidak seharusnya melakukan itu?" Tao terlihat panik dan gagap. Sehun menggeleng pelan
"Tidak, daddy tidak menyangka bahwa Tao tau akan hal ini, apa baby daddy sudah pernah melihat hal seperti ini heoh?"
"A.. aku.. aku hanya melakukan seperti yang daddy lakukan padaku... ku.. kupikir.. daddy akan menyukainya, apa daddy tidak suka?"
Sehun menggeleng cepat, "tidak, kau melakukannya dengan benar, apa tao bisa membantu daddy untuk merasa nikmat seperti yang daddy berikan pada tao?"
Tao tersenyum dan mengangguk gembira. Tao kembali melakukan aksinya. Ia memasukkan penis besar dan panjang sehun ke dalam mulutnya. Ia mencoba untuk memasukkan semuanya, tapi mulutnya yang kecil membuatnya hanya bisa memasukkan 3/4 dari keseluruhan panjang Sehun.
Tao mengeluar masukkan senada dengan kocokan tanganya pada penis Sehun. Tanpa perintah Sehun, tao mengisap dan menjilat dengan cepat seperti seorang yang berpengalaman. Sehun tidak mengerti bagaimana Tao bisa tau hal seperti ini, apa ini memang insting sex anaknya atau Tao pernah melihat film porno sebelumnya ataukah Tao pernah melakukan hal ini sebelumnya? Pertanyaan tersebut hilang dari kepalanya, saat gigi-gigi tao memberikan sensasi geli pada kulit penis nya. Penis Sehun semakin menegang, dan ia mulai merasakan di batas ambang kenikmatannya. Tao benar-benar diluar dugaan, ia benar-benar membuat Sehun merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak pernah ia rasakan.
"Tao, cukup" titah Sehun. Tao berhenti dan melihat kearah Sehun, dengan masih mengulum milik Sehun. Sehun bersumpah ia bisa saja menyerang anaknya itu langsung karena pandangan erotis dan sexy yang diberikannya padanya.
"Cukup, sekarang, biarkan daddy yang melakukannya" Tao mengeluarkan penis Sehun dari mulutnya. Terlihat tali air liur terbentuk dari aktifitas mereka dari bibir Tao.
Sehun menata sebuah bantal dan merebahkan kepala Tao disana. Ia mencium kembali bibir manis Tao, dan pergulatan kembali terjadi. Sehun cukup senang karena ternyata Tao adalah seseorang yang mengerti dengan cepat. Dalam waktu singkat ia sudah bisa membalas ciuman panas miliknya.
"Tao, ini akan sakit, tapi daddy berjanji akan bersikap lembut pada Tao" tao mengangguk memberikan kepastian.
"Apa kau ingin kita berhenti sampai sini? Daddy tidak apa-apa jika memang Tao belum siap" Tao menggeleng cepat.
"Tao ingin melakukannya, Tao ingin merasakan daddy didalam Tao"
"Kalau saja kau bukan perawan, aku akan benar-benar menyerangmu sekarang" gumam Sehun dalam dirinya sendiri. Ia tidak tahan dengan ekspresi horny dan memohon Tao.
"Daddy?" Panggilan Tao membuyarkan lamunan Sehun.
"Baiklah, ini akan sakit biarkan daddy mempersiapkan mu dulu" Sehun mengecup kening Tao sebelum kembali melakukan aksinya di bawah sana. Sehun kembali menjilati vagina Tao, dari bawah hingga atas berulang-ulang sebelum ia memainkan lidahnya di selaput dara milik Tao. Ia seolah membuat air liurnya pelumas agar tidak terlalu sakit bagi Tao.
Puas dengan aksinya, Sehun menggesekkan penisnya di pipi vagina Tao beberapa kali, memberikan rangsangan pada tubuh Tao sebelum akhirnya memposisikan miliknya pada Tao.
Tangan kanan Sehun memenengkup pipi kiri Tao dan memberikan beberapa ciuman di kening anak angkatnya itu. Tao dengan instingnya, melingkarkan kedua tangannya di leher Sehun dan kemudian memberikan beberapa kecupan pada bibir Sehun.
"Ini akan sakit, tapi daddy janji, kau akan merasa nyaman setelah itu. Jika sakit, kau boleh menggigit atau memukul pundakku" Tao menganggapinya dengan anggukan.
Jujur, sekarang Tao gugup tapi ia percaya pada Sehun, ayah angkatnya. Ia percaya bahwa ia akan merasakan kenikmatan yang dijanjikan Sehun.
Saat Sehun memajukan ujung penis miliknya, Tao mengerang kesakitan karena terkejut. "Shh.. tidak apa-apa.. tidak apa-apa" ucap Sehun menatap Tao yang kini tampak ketakutan.
Sehun ingin berkata pada Tao untuk menghentikan semua ini, tapi ia tahu. Tao tidak akan setuju. Ia akan tetap memaksa Sehun untuk melakukannya. Sehun menarik nafas dan menghembuskannya pelan.
"Tao, tatap daddy" Tao menatap bola mata hitam kecoklatan Sehun. Seolah meyakinkan bahwa ia tidak perlu takut. Sehun mengalihkan perhatian Tao dengan ciuman panas pada mulut Tao. Saat Tao terhanyut dalam ciuman, Sehun mengambil kesempatan ini dan memasukkan langsung penis panjang miliknya sedalam mungkin me dalam Tao.
Tao langsung berteriak kesakitan di tengah ciuman mereka, ia mencakar punggung Sehun dan tubuhnya bergetar karena kesakitan. Air mata keluar dari kedua ujung matanya. Sedangkan Sehun, ia mengerang pelan, karena tao masih perawan, lubangnya masih sangat ketat, ditambah dengan sensasi hangat karena tertanam didalam Tao. Ia juga merasakan sesuatu yang basah keluar dari vagina Tao mengalir ke buah kejantanannya. Ia yakin itu adalah darah selaput dara Tao yang tercampur dengan cairan Tao.
"Sa..sakit... sakit.. daddy sakkit" isak Tao. Sehun megusap lembut air mata yang keluar Tao dan membisikkan kata tidak apa-apa di telinga sang gadis.
"Tao, daddy akan bergerak sekarang" ijin Sehun pada Tao. Sehun mulai menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan pelan, membiarkan Tao beradaptasi dengan miliknya. Tao mendesah sambil mencengkram kuat seprai dibawahnya. Sensasi ketat dan panas yang dirasakan Sehun di sekitar penisnya membuat Sehun menggerakkan pinggangnya lebih cepat.
Desahan pelan Tao berubah menjadi erangan kuat yang nikmat. Setiap gerakan Sehun memang menyakitkan, tapi lama-lama ia mulai merasakan kenikmatan. Kenikmatan yang Sehun katakan padanya.
"Da..daddy... ah.. ah... d aah.. sana... ahhh" Sehun mengerti bahwa ia telah menemukan titik Tao. Ia menyondongkan tubuhnya kedepan Tao, dan mempercepat gerakannya.
"Da..daddy.. ahh.. a.. aku ahhh" Tangan kiri Tao meraba perutnya bawahnya, merasakan bahwa milik Sehun berada disana.
"Sebentar sayang, tahan sebentar lagi" sahut Sehun.
"Ta..ahh.. da.. daddy... a.. aku... ahhh" Sehun merasakan dinding vagina Tao yang basah. Ya, tao telah keluar sebelum Sehun. Tapi, itu tidak membuat Sehun menghentikan gerakannya. Ia masih dalam tempo cepat dan Tao masih mendesah kuat di bawahnya.
"Argh..." erang Sehun. Sehun sudah berada di puncaknya. Ia mengeluarkan miliknya dari Tao dan mengeluarkan cairan spermanya di atas perut Tao. Nafas keduanya terdengar berat, mereka mencoba menarik oksigen sebanyak mungkin ke dalam paru-paru keringat membanjiri keduanya, meskipun dinginnya AC tetap tidak bisa membuat mereka berhenti berkeringat karena aktifitas mereka. Sehun membaringkan tubuhnya disebelah Tao. Ia lelah, sudah lama ia tidak melakukan hal ini. Terakhir kali ia melakukan ini, adalah pada saat ia berusia sama seperti Tao, bersama dengan mantan pacarnya.
Mereka berdua menatap 1 sama lain. Sehun menarik Tao kedalam pelukannya dan menarik selimut membungkus tubuh mereka berdua.
"Tidurlah, besok daddy kan menemani mu di rumah kau boleh memobolos besok" Tao menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Sehun seolah bersikap manja.
"Kenapa tadi daddy tidak ingin mengeluarkannya didalam?" Tanya Tao
"Tao, kau masih 16 tahun, kau ingin daddy masuk penjara karena menghamili anak dibawah umur?" Tao terkekeh pelan, ia mendongak keatas dan memberikan kecupan cepat dibibir Sehun.
"Selamat malam, daddy. Aku mencintaimu" ucap Tao sebelum menutup matanya, mencoba untuk tidur.
Sehun tersenyum, dan memeluk anak angkatnya itu erat. "Selamat malam baby panda, Daddy juga mencintaimu, dan mulai sekarang tidak ada yang boleh menyentuhmu selain daddy" kata sehun possessive.
"Dan butuh kau ingat Tao, jika dua orang melakukan hubungan badan karena cinta, itu bukan sex tapi making love"
Yah, harapan Sehun menjadi sudah kenyataan, Tao mencintainya dan Ia mencintai Tao. Sepertinya saat Tao beranjak 18 tahun, Sehun akan langsung menikahinya dan Tao harus mulai memanggilnya dengan sebutan "oppa" bukan lagi "daddy".
Fin
Author note:
Hi! bagaimana ceritanya? ini fic debut saya /
Saya lagi terlalu high sama huntao karena mereka semakin lama semakin dekat sampai saya stress and gila sendiri liat mereka karena mereka terlalu mirip dengan orang pacaran. Makanya saya memutuskan untuk membuat Huntao.
P.S: saya everyonexTao shipper. selama Tao jadi uke saya pasti suka. Jujur saya gak bisa bayangin kalo Tao jadi seme lo ;-; hahaha
Anyway busway, please review! /
Tolong beri saya saran tentang fic saya ini, kalau reviewnya memuaskan, mungkin saya akan melanjutkan fanfic- fanfic oneshoot saya yang lain. :D
