Cast : Do Kyungsoo

Oh Sehun

Kim Jongin

Other cast

Rate: T to M

Genre : Romance, School, Drama, Switch gender

.

Oh, ayolah. Siapa yang tak mengenal Do Kyungsoo? Yeoja seksi berambut panjang dan bermata besar itu kan, benar-benar terkenal di wilayahnya. Bukan hanya tentang kesempurnaan tubuhnya, tapi juga keajaiban tingkahnya.

Kau pikir, orang sinting mana yang mau hampir dipenjara di usia 17 tahun? Mungkin ada. Tapi tak mungkin saat ujian nasional berlangsung kan?

Bagi Kyungsoo, semua itu mungkin.

Di hari terakhir ujian nasionalnya, ia malah memilih kabur dan berkelahi. Sampai hampir dimasukkan penjara. Untung ayah Kyungsoo seorang pengacara. Mungkin ia bisa bebas dari jerat hukum. Tapi tidak dari ayahnya.

Ayah Kyungsoo benar-benar murka dengan kasus terakhir anaknya. Karenanya, saat itu juga Kyungsoo langsung dikirim ke desa, tempat bibinya tinggal.

"Kyungie sayang, makan malam sudah siap."

Bukannya Kyungsoo tidak mendengar teriakan bibinya dari lantai bawah. Hanya saja…

"Hey, ayo makan, cantik."

Kyungsoo tersenyum dan turun dari kasurnya. Ia tahu bibinya akan menghampiri jika ia tidak menyahut.

Yah. Kyungsoo memang manja.

"Jadi, apa kau siap untuk sekolah besok?"

Minho, paman Kyungsoo membuka pembicaraan. Kyungsoo tiba-tiba menghentikan kegiatan mengunyahnya.

"Ngg… Berarti aku masuk kelas 12 lagi ya?"

Jangan lupa Kyungsoo tidak menyelesaikan ujian nasionalnya.

"Tidak apa-apa kyungie sayang. Kau pasti baik-baik saja."

"Taemin sayang, kapan Kai pulang?"

Kyungsoo melirik saat Minho menyebut sepupu kulit tannya itu. Sudah lama sekali Kyungsoo tak melihatnya. Seperti apa kira-kira dia sekarang?

Apa makin hitam?

Oh, jangan bilang dia makin tinggi. Aku benci itu.

Apa ukuran dadanya tambah besar juga? Melebihi…

"Kyungie?"

"Eh? Iya?"

"Haha. Kau pasti sedang memikirkan Kai eoh? Tenang saja. Ia berjanji pulang malam ini Kyungie. Dan ia akan jadi teman sekolahmu besok."

Oh ya, dia jadi setingkat dengan Kai. Kyungsoo agak tak menyukainya.

Kyungsoo mengerjapkan matanya lucu saat melihat Kai pagi itu. Pasalnya, Kai pulang saat Kyungsoo sudah tidur semalam. Karena itu ia sedikit tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Oh. Benarkah Kai tambah cantik?

Tambah seksi?

Tambah… tinggi?

Cih.

"Ya! Siapa yang menyuruhmu tumbuh begitu cepat, Kai?! Aku kan sudah pernah bilang padamu untuk menungguku soal tinggi badan. Dasar licik."

Semua yang ada di meja makan langsung menoleh saat mendengar teriakan Kyungsoo yang berjalan mendekat. Mereka terdiam, lalu kemudian tertawa keras.

Dan tentu saja, Kai yang paling keras.

Yeoja itu memang suka melupakan malunya.

Tapi tak urung Kai langsung berlari dan memeluk unnie kesayangannya itu.

"Cih. Hey lepaskan, bodoh! Kalau dipeluk bisa menambahkan tinggiku aku bersedia!"

Mendengar itu Kai kembali tertawa.

"Tertawamu kurang keras, bodoh! Menyingkir!"

"Sudah, sudah. Ayo Kyungsoo, cepat sarapan. Dan Kai, selesaikan makanmu. Kalian hampir terlambat."

Kyungsoo berjalan gugup ke depan kelas. Hey, kenapa harus gugup? Bukankah dulu ia berandalan?

Oh, mungkin aku lupa mengatakan kalau, setahun Kyungsoo di desa ini adalah masa percobaan. Kalau Kyungsoo bisa merubah sikapnya dan bertingkah baik, maka ayahnya akan memaafkannya dan membawanya kembali ke Seoul.

'Kau harus bersikap manis, Kyungsoo.'

'Manis.'

' Ya, manis.'

'Tunggu. Bagaimana caranya bersikap manis?'

Kyungsoo mengurut keningnya pelan, sebelum akhirnya memandang ke seluruh penjuru kelas.

"Annyeonghaseyo. Do Kyungsoo imnida. Pindahan dari Seoul. Mohon bantuannya."

Kyungsoo membungkuk sebentar lalu terdengar berisik dari siswa laki-laki.

'Akh. Kumohon jangan tanya ukuran bra lagi.'

"Bolehkah aku memanggilmu Kyungie?"

"Dimana rumahmu?"

"Kau sepupunya Kai? Pantas mirip. Badannya hahahaha."

"Kau seksi sekali, nona."

"Berapa nomor telponmu?"

"Berapa ukuran…"

"BRAK!"

Semua terdiam saat Kyungsoo menggebrak meja guru di sampingnya. Ia sudah terlalu muak dengan pertanyaan mesum tadi.

'Akh. Shit. Aku lupa.'

"Ekhem. Kalau tak ada pertanyaan lagi, ngg.. Seonsaengnim, bolehkan aku duduk?"

Jung seonsaengnim hanya mengangguk. Masih shock dengan perbuatan siswa baru itu.

Kyungsoo duduk di sebelah namja yang terlalu tinggi menurutnya. Yang sekarang sedang melemparkan senyum bodoh ke arahnya. Kyungsoo menatapnya datar.

"Apa?"

"Hai, aku Park Chanyeol. Senang bertemu denganmu."

Kyungsoo menerima uluran tangan Chanyeol dan tersenyum tipis. Sepertinya dia anak baik.

"Kau… galak ya?" Tanya Chanyeol sambil berbisik. Kyungsoo tersenyum kecut.

"Tentu saja tidak. Kau tidak lihat aku manis begini?"

Kyungsoo tak mengerti kenapa anak ini tiba-tiba tertawa keras sekali. Untung guru nya tidak datang. Kalau iya, pasti Chanyeol sudah habis.

Tiba-tiba Kyungsoo yang merasa pundaknya dipegang refleks memutar tangan tersebut dan menjatuhkannya. Chanyeol melihat dengan takjub.

"Aduduh! Aaaaw! Sakit, unnie! Huueeeee."

Kyungsoo tersentak, lalu menatap Kai datar.

"Kau tau kan aku tidak suka dipegang, nona?"

Kai mengerucutkan bibirnya lucu. Sementara Chanyeol bertepuk tangan.

"Kau keren, senpai!" Chanyeol menatap Kyungsoo dengan mata berbinar.

"Senpai gigimu." Timpal Kyungsoo. "Ada apa? Biasanya kau berteriak memanggilku."

Bukannya menjawab, Kai malah menarik tangan Kyungsoo ke kelasnya yang ada di sebelah kelas Kyungsoo. Lalu berhenti sambil menunjuk seorang namja yang tertidur di mejanya. Kyungsoo mengerutkan keningnya. Apalagi saat melihat Kai memukul kepala namja itu dengan kamus oxford.

"Hei, bodoh! Bangun!"

"Apa kau tidak punya cara yang lebih kasar selain membangunkanku dengan kamus oxford, nona?"

"Misalnya?"

"Tongkat baseball?"

Kyungsoo sedikit terkekeh mendengar pertengkaran di depannya. Kai memang tak jauh beda dari Kyungsoo. Galak dan brutal. Dan, asal kalian tahu, Kai dulu adalah gadis yang manis sebelum Kyungsoo saat sd berlibur di rumahnya dan mengajari kegarangan yang dimilikinya. Menurut Kyungsoo sifatnya layak diturunkan ke Kai. Terserah saja.

"Kai, kalau tidak ada yang penting aku kembali ke kelas."

"Eh. Sebentar, unni. Ini. Namja bodoh ini katanya ingin berkenalan."

Kyungsoo menatap namja di depannya datar. Sebaliknya, namja itu menatap Kyungsoo dengan wajah berbinar. Sampai senyumnya tiba-tiba mengembang.

"Oh Sehun! Anyeonghaseyo." Ia mengulurkan tangan. Kyungsoo melirik tangan putih itu.

"Do Kyungsoo. Salam kenal, nde."

Sumpah demi apapun. Kai ingin muntah melihat tingkah Kyungsoo yang- err sok manis? Padahal biasanya unninya ini bukan termasuk orang yang ramah saat bertemu orang baru.

Kyungsoo menatap Kai bingung. Kai seperti tersadar.

"Ah- iya. Sebenarnya aku tak rela unniku yang cantik dan seksi ini harus berkenalan dengan namja bodoh seperti sehun. Tapi aku berhutang padanya, dan dia hanya memintaku untuk mengenalkannya padamu sebagai gantinya. Tidak apa-apa kan unni?"

Kyungsoo mengangguk. "Ekhem. Sehun, tanganmu."

Sehun tersentak langsung menarik tangannya. Ia mengusap lehernya kikuk.

"KRING KRING"

"Yasudah. Kai, Sehun, aku kembali ke kelas dulu ya. Dah."

Sehun hanya mengangguk. Matanya tak bisa lepas dari punggung Kyungsoo sampai ia menghilang di balik tembok. Tunggu, benarkan Sehun melihat punggung Kyungsoo?

Kai memukul kepala Sehun lagi. Kali ini dengan penggaris.

"Apa lagi sih Kai?!" Wow. Sehun murka saat kegiatan melihat-punggung-Kyungsoo-nya terganggu.

"Apa yang kau lihat dasar mesum? Kau tak akan bisa mendekati unniku. Kau bukan tipenya."

Sehun menyeringai, Kai mual melihatnya.

"Ohya? Akan kubuktikan unnimu itu tunduk di hadapanku."

"Cih. Coba saja, albino."

Minta kritik sarannya ya! Thanks before