Digimon: Rebuilding Digital World
A/N: Kali ini mencoba membuat cerita digimon oc yang menceritakan cerita dari sudut pandang karakter sampingan. Perbedaan karakter sampingan ini dengan karakter lainnya adalah, dia menyadari keberadaannya sebagai karakter sampingan dalam sebuah 'cerita'. Karakter lainnya takkan mengetahui bahwa mereka berada dalam sebuah 'cerita'.
.
.
.
.
.
Chapter 0: concept, character, and...?
Unknown place:
"Konsep cerita selesai, karakter utama selesai, ... Tinggal jalan ceritanya..." Gumam seseorang dibalik cahaya(?) Karena dibalik kegelapan sudah mainstream(?). Tentunya ia mengatur segalanya dibalik cahaya karena seorang author memerlukan pencahayaan yang baik dalam ruangan untuk menjaga kondisi mata tetap baik.
"Author-san, kau membuat cerita yang baru lagi? Sudah lama aku tidak melihatmu menulis cerita. Kali ini fandom apa?" Seseorang muncul secara mendadak disamping orang yang dipanggilnya 'Author'. Bukan hal yang aneh jika dia muncul mendadak. Wajar jika 'oc' buatan author tersebut bisa muncul kapan saja dalam imajinasinya. Termasuk juga jika dia sedang mengimajinasikannya saat sedang menulis fanfic.
"Oh, sepertinya kau muncul karena tanpa sengaja aku mengimajinasikanmu sambil memikirkan ceritaku. Kali ini aku kembali ke fandom digimon lagi, setelah berkeliaran di deviantart, aku jadi kepingin sesekali menulis lagi."
"Oh, aku ingat, fandom dimana Author-san hanya mengarang cerita soal oc saja kan? Tak pernah pakai karakter canon? Dari fanfic digimon anda yang dulu, saya menebak anda akan membuat fanfic bergenre action/adventure ya? Jadi nostalgia saat kau mencoba membuat cerita yang sangat serius dan sekarang malah meleset ke genre humor. Sekarang mendadak kau ingin kembali ke genre awal." Sepertinya si oc cukup bersemangat melihat authornya berkunjung ke fanfiction lagi. Si Author cuma membalas perkataannya dengan menyerahkan selembar kertas pada si oc.
.
.
.
.
.
Konsep cerita: 100 anak manusia dipanggil ke digital world untuk membangun digital world.
Timeline: kejadiannya setelah Quartzmon dikalahkan, karena itu, karakter xros wars dan hunter akan masuk juga sebagai karakter sampingan. (Tapi hanya digimonnya)
Detail konsep:
- Mereka diberi waktu setahun untuk menunjukkan apa saja yang bisa mereka kontribusikan pada digital world bersama partner digimon mereka. Siapa yang melakukan tugasnya dengan baik, diperbolehkan mengakses Digital World dan dunia manusia dengan bebas. Yang tidak pantas akan dikembalikan ke dunia manusia.
- Siapa yang memiliki kontribusi paling berkualitas dan bisa memberikan perubahan positif pada digital world akan menjadi pewaris pahlawan legendaris yang sesungguhnya. 'Tak perlu menyelamatkan dunia segala untuk menjadi pahlawan. Rela melakukan pengorbanan tanpa dianggap sebagai penyelamat dunia juga merupakan bukti bahwa seseorang memiliki hati seorang pahlawan yang sebenarnya.'
- Para kandidat bebas membentuk kelompok bersama kandidat lain ataupun para penduduk digimon di digital world. Hal ini dikarenakan kerjasama tim juga bagian dari 'kekuatan yang dibutuhkan untuk menjadi pahlawan yang sesungguhnya.' Kalau ada yang ingin melakukan semuanya sendirian, tinggal tunggu waktu sampai dia hancur sendiri berhubung saya sebagai author bosan melihat karakter mainstream seperti ini.
- memakai cara apapun, termasuk apa yang dianggap tabu juga diperbolehkan jika situasi memaksa, tetapi jangan salahkan para 'judges' jika cara itu mengurangi nilai kandidat yang melakukannya dimata mereka. 'Karena pahlawan tidak mementingkan harga dirinya jika bisa menyelamatkan satu orang ataupun seribu orang dengan membuang harga dirinya.'
Protagonist:
Nama: Taisho Shujima (Taisho artinya adalah 'kaisar'. Sedangkan Shujima berasal dari kata 'shujinkou' yang artinya 'protagonist') (memakai sistem penamaan khas digimon, dimana para tokoh utama memiliki nama panggilan yang identik dengan suku kata 'tai' ataupun pelesetannya ('Dai' plesetan dari 'Tai' untuk daisuke) sistem penamaan ini digunakan agar tokoh utama nyaman dimata readers. Atau justru sakit mata karena bosan goggle dan t*i(?).
Gender: (sudah jelas dari namanya)
Umur: 13 (alias permulaan umur remaja labil(?) Dan angka sial(?))
Penampilan: yang jelas jangan bayangin mirip dengan Taichi, mirip dengan Daisuke, 'mirip diri readers, mirip si author, mirip mama readers, mirip papa readers, mirip orang gay, mirip pemain SM, dan seterusnya... Satu-satunya yang membuatnya mirip dengan karakter utama official dalam digimon adalah... Gendernya yang adalah laki-laki dan memakai goggle. Kalau yang membuatnya mirip dengan readers adalah, sama-sama manusia. Tidak setengah serigala ataupun setengah harimau (if you know what I mean...).
Sifat: silakan readers menilainya sendiri dalam cerita yang akan datang. (Kalaupun sifatnya ditulis sekarang, paling-paling readers lupa. Jadi lebih baik readers mengenalnya sedikit demi sedikit dalam cerita.)
Latar belakang: nanti dibahas sedikit-demi sedikit dalam cerita. Tak ada yang peduli masa lalu maupun masa depan oc yang entah datangnya dari mana. (Setidaknya itulah pikiran si author setiap membaca fic oc)
Digivice: digivice versi adventure (entah apa nama digivicenya) walau saya sebagai author tak pernah jadi fans digivice ini. (Digebuk fans digimon adventure) ini hanya supaya readers nyaman dengan digivicenya.
Partner: Huckmon/Hackmon. Mumpung digimon yang satu ini sedang terkenal dan belum pernah memiliki partner official, mari dipakai dalam fic.
Penampilan: buka wikimon atau digimon wikia, atau yang paling mudah, tanyakan pada goggle para sepepuh(?!) Yang bergoyang(?)... Eh om google maksudnya...
Sifat: baca cerita baik-baik untuk mengenalnya
Latar belakang: sama dengan jawaban diatas ^ kecuali jika readers tak peduli latar belakangnya, bisa nge-skip untuk tak membacanya saat arc masa lalu mulai dibahas (atau takkan pernah dibahas jika authornya tidak mood(?))
Teknik serangan:
Fif Slash: mencakar
Teen Ram: ekornya berputar bagai drill dan ditusukkan ke lawan. Padahal ekornya tidak mirip drill.
Baby Flame: muntah(?) api
Metode evolusi: versi adventure 01 (rookie - champion - ultimate (menggunakan crest of -BEEP-) - mega)
.
.
.
.
.
"Kentara amat style menulisnya yang dia dapatkan saat keluyuran ke genre humor..." Pikir si oc sambil menatap kertas itu dengan poker face karena takut dikerjain lagi dengan cara yang tak layak oleh authornya sendiri.
"Lho? Tapi antagonis dan tritagonisnya?"
"Oh itu? Aku tak mau bocorkan... Biar para readers bersenang-senang menebak siapa yang akan jadi rekan-rekan karakter utama saat beberapa karakter muncul disekelilingnya. Termasuk karakter mana yang berpotensi jadi antagonis juga." Jawab Author sambil memutar-mutar kursi yang didudukinya (jenis kursi yang bisa berputar) memikirkan detail untuk jalan ceritanya.
"Kenapa memperlihatkan semua konsep ini padaku? Aku tidak memaksa untuk menceritakan detailnya..." Tanya si oc penasaran.
"Karena kau akan kumasukan dalam cerita ini sebagai salah satu dari tritagonis, alias karakter sampingan..."
"Tunggu! Aku ini karakter paling membosankan dan paling anti-sue/stu (memiliki banyak sekali kekurangan) yang pernah kau buat di fanfiction!" Si oc serasa tak percaya apa yang dikatakan authornya.
"Justru karena itu cocok jadi karakter sampingan kan?" Author tak terima protes.
"Konsep cerita kali ini normal dan seharusnya gampang dipahami readers dari segala gender (cowo, cewe, dan yang berada diantaranya(?)) dan segala umur (mulai dari yang masih numpang di perut ibu sampai yang sudah melayang-layang di alam baka). Perbedaannya adalah, jika diceritakan dari sudut pandangmu yang adalah tritagonist, pasti semuanya akan terlihat berbeda dari biasanya." Perkataan si Author tersebut membuat si oc tambah panik, selain dirinya dimasukkan dalam cerita, cerita ini juga ditulis dari sudut pandangnya.
"Apakah petualanganmu akan lancar bagai pembalap F1 yang ngebut di jalan tol, atau akankah kau kesulitan dan menghadapi berbagai halangan bagai macetnya kota Jakarta? Aku tertarik melihat fic ini dari sudut pandangmu, Oc yang selama ini tak pernah kuberi perhatian sedikitpun. Tentu saja kau sangat cocok jadi tritagonist. Mengingat aku bahkan tak menetapkan penampilanmu, ataupun latar belakangmu, padahal kau sudah ada sejak beberapa tahun lalu." Author mulai membuka gerbang digital di laptopnya karena fic ini akan segera dimulai.
DIGITAL GATE OPEN!
"Ayo cepat masuk! Setelah sekian tahun kau diciptakan, ini pertama kalinya kau akan memainkan peran yang cukup dominan ketimbang peranmu dulu yang cuma berdiri mematung!" Author mendorong-dorong si oc yang pikirannya sedang nge-fly, entah karena senang bisa memulai peran yang penting atau gugup karena dia sangat anti-sue/stu. Bisa jadi dia sedang dikerjain sama si author mengingat tanggal 1 April sudah dekat. (Jangan khawatir, udah lewat kok.)
CRIIIING! (Sfx portal digital terbuka dan menarik si oc masuk ke gerbang digital)
ZRASSSH! (Sfx portal digital menghilang)
Sekian tahun di ffn masih tak bisa memilih sfx yang bagus... (Digebuk readers)
- Setelah si oc pergi ke digital world -
"... Akhirnya dia kuberi peran! Kukira selamanya dia akan jadi oc pengangguran, tapi akhirnya dia sudah bukan NEET! (not in education, employment or training, cek ulang pada om google jika ternyata salah)" Si author lompat-lompat kegirangan bagai orang tua yang menyaksikan anaknya dapat pekerjaan walau hanya sebagai tukang becak(?)
"Partner digimon yang cocok untuk karakter sampingan macam dia... Setelah memeriksa wikimon, cuma ada satu digimon yang paling cocok dengan kebutuhan fic ini." Sepertinya saking tak diperhatikannya, nama oc ini sama sekali tak disebutkan di cerita ini...
End of prologue
Cerita dimulai di chap selanjutnya.
