Sleeping Beauty

Author: Kai

Pairing: FujiRyou

Rating: K+

Warning: boy and boy's love. Don't like, don't read.

Disclaimer: Konomi Takeshi's. Yeah, the father of this yaoi mang— I mean, the father of this tennis manga… coughcough

Genre: Fluff, Romance

Kau terdiam, termangu, tidak ada kata yang keluar dari bibirmu. Ia tetap diam, tidak bergeming, matanya yang indah tetap tertutup dalam tidur tenangnya yang sunyi. Angin berhembus, tenang, damai, memainkan rambut coklatmu dan rambut hitamnya yang tersembunyi di balik topi Fila favoritnya. Rumput bergoyang mengikuti irama angin, membuainya dalam mimpinya— yang membuatnya makin terlelap dalam tidurnya yang damai. Kau mengulurkan tanganmu, namun kau menariknya kembali. Sungguh tidak enak rasanya membangunkannya dari tidurnya. Kau ingin tahu, apa yang sedang dimimpikannya?

Mungkin ia sedang memimpikan tenis. Ya, tenis… sepertinya hanya itu yang memenuhi semua ruang dalam otaknya, dalam hatinya. Kau tidak tahu apa yang ia sukai selain tenis. Kau mengulurkan tanganmu dan menyentuh rambutnya— yang tanpa kau ketahui— ternyata begitu lembut. Kau menariknya kembali dan tersenyum. Tidurnya begitu damai. Apakah yang sedang dimimpikannya?

Mungkinkah… kau berharap, mungkinkah dirimu akan muncul di dalam mimpinya, walaupun hanya sekejap, seperti dirinya yang selalu hadir dalam mimpi indahmu setiap malam? Seperti dirinya yang selalu hadir dalam mimpimu, dimana kau bisa bebas memeluknya, membelai lembut rambutnya yang begitu halus, dan mengecup bibirnya yang lembut?

Kau menertawakan dirimu yang berpikiran begitu bodoh. Itu tidak mungkin.

Kau menggoyangkan bahunya pelan dan memanggil namanya. "Echizen, bangun, Echizen. Latihan sudah hampir dimulai, Tezuka mencarimu."

"Hnng….."

"Echizen, bangun…"

Ia tetap tidak bergeming. Kau berbisik lembut, berharap ia tidak mendengarmu, "Kalau kau tidak segera bangun, aku akan menciummu."

Tetap tidak bergeming.

"Echizen, ayo bangun…" kau mengguncangkan badannya lebih keras, berharap ia akan terbangun, namun matanya tidak terbuka sedikit pun. Kau menatapnya dalam-dalam. "Kalau begitu kucium, ya…" bisikmu.

"Satu…"

Tetap tidak bergeming.

"Dua…"

matanya tetap terpejam rapat.

"...Tiga!"

Kau mendekatkan bibirmu dengan bibirnya. Ia tidak juga terbangun. Kau menghela nafas dan menarik kembali sebelum sempat menyentuhkan bibirmu dengannya.

"Dasar, memangnya kau tidur jam berapa, sih, semalam?" sungutmu, namun senyum tidak pudar dari bibirmu. Kaupun bangun dan merenggangkan badanmu.

"Yah, sudahlah! Aku akan katakan pada Tezuka kalau aku tidak menemukanmu!" kau menarik nafas dalam-dalam dan melirik ke arahnya untuk terakhir kali sebelum meninggalkannya. Kau pun berbisik pelan. "Selamat tidur, Echizen..."

Kau meninggalkannya bergegas untuk kembali ke lapangan tenis sebelum Tezuka menghukummu karena pergi terlalu lama tanpa hasil. Tak lama setelah kau pergi, sosok kecil itu terbangun. Dan menyentuh pelan bibirnya.

"Fuji-senpai baka..." gerutunya pelan, hingga akhirnya ia berdiri dan bergegas menyusul sang senpai sebelum Tezuka-buchou menambah jumlah hukumannya.

-TAMAT-

Haha, kinda suck, huh? Pikiranku blank dan ga tau mau nulis apa... tau-tau udah jadi FujixEchizen... padahal serius, ini bukan fandomku, malah aku agak benci pada dua tokoh ini... (buat penggemar Fuji & Ryouma, sorry). Mungkin pikiranku mank lagi error. Emang hobiku menulis apa yang aku benci dan malas menulis pairing/genre yang kusuka... kapan aku bisa menghentikan hobi anehku ini ya? sigh

Ok deh... Love it? Hate it? I won't know if you don't tell me, so review please!