hah.. akhirnya aku bisa juga mempublish story gaje ini setelah bertahun-tahun silam lamanya. Aku gak peduli kalau nantinya fic ini ada yang baca atau enggak yang penting fic ini udah publish. Fyuuhh.. I love GinHiji so much and I love Hiji's Uke he is cute.
Dan untuk kali ini sampai seterusnya Sougo ku jadikan Seme walau pun dia itu type Uke yang manis tapi sesekali tak papalah...
Disclaimer : © Sorachi Hideaki
~Bittersweet GinHiji~
Malam ini Semua anak-anak Shinsengumi sedang berkumpul untuk mendengarkan cerita tentang hantu yang rumornya sering bergentayangan di dalam markas akhir-akhir ini dari komandan sinting mereka— ralat— bukan komandan, tapi orang tua yang sangat menakutkan atau ditakuti semua anak-anak Shinsengumi— Matsudaira.
Semua masih duduk tenang sambil mendengarkan cerita tak penting itu, tak terkecuali dua orang (yang satu sadis dan yang satu pecinta mayo) yang menggunakan kimono santai nya, —tunggu! Hanya si mayofreak yang sedang mengenakan kimono, sedangkan Sougo masih rapi dengan seragamnya.
Mereka(Sougo dan Hijikata) lebih memilih duduk di teras depan untuk tidur— ralat lagi— hanya Sougo yang tidur dengan pulasnya, sedangkan si wakil komandan a.k.a Hijikata a.k.a Toushii a.k.a Oogushi-kun a.k.a Mayofreak— atau apapun kau menyebutnya, sedang bercengkrama(?)ria bersama mayones tercintanya tanpa mempedulikan tatapan Yamazaki yang diam-diam meliriknya dengan pandangan ingin muntah *slap*.
Tanpa disadari, ternyata Sougo si pangeran sadis dari planet sadis membuka matanya dan melirik Hijkata yang masih asik dengan mayones tercintanya. Sougo yang merasa sangat bosan diam menatap si Mayofreak itu terus menerus. Lama-kelamaan tatapan Sougo berubah menjadi tatapan nafsu akan penyiksaan(?).
*tring*
Dan tiba-tiba saja ada lampu bohlam 5 watt yang muncul di atas kepalanya, ia pun mendapatkan ide untuk mengusir rasa bosannya dengan cara mengerjai sang wakil komandan pecinta mayo itu, lalu dalam sekejap si pangeran sadis sudah tersenyum licik ke arah Hijikata yang malang.
Plek..
Sougo menepuk pelan pundak Hijikata yang masih asik memakan mayonesnya.
"He..?" Hijikata hanya menoleh dengan wajah yang belepotan dengan mayones.
"Hijikata-san... apa kau merasa apa yang aku rasa kan?" Tanya Sougo dengan wajah datarnya.
"Ha..? tidak." Hijikata menjawab singkat tak peduli, mengacuhkan sang pangeran sadis dan meneruskan memakan mayonesnya yang tiada habisnya.
GREB!
Dengan lancang Sougo merengkuh Hijikata dari belakang, membuat yang bersangkutan terkejut sampai menjatuhkan mangkok mayonesnya.
"hey, kau apa-ap—" belum selesai Hijikata protes, ia langsung terdiam ketika Sougo spontan menjilat sudut bibirnya yang berlumur sisa mayones saat dirinya menoleh ke belakang.
"Hijikata-san.." bisik Sougo di telinga Hijikata dengan menggoda, sukses membuat telinga si Mayofreak itu memerah mendengarnya.
JDUK!
Dan dengan reflek langsung membenturkan kepalanya pada si pangeran sadis lalu buru-buru berdiri dan segera mengambil mayonesnya.
Baru saja Sougo akan bangkit dan meneruskan 'acara' -nya pada Hijikata, tapi si Mayofreak itu sudah terlebih dulu duduk di hadapannya dengan wajah yang benar-benar sangaaaat datar.
"Dasar, Kau ini! kalau ingin makan mayones bilang dong, tidak usah pakai acara yang aneh-aneh segala..." desisnya lalu dengan santai membuka tutup botol mayonesnya dan memberinya pada Sougo.
"Heh..?" Sougo sendiri hanya bisa mengangkat sebelah alisnya lalu menyeringai saat melihat semburat tipis di wajah Hijikata. Rencana nya ternyata berhasil.
"Ah..! Hijikata-san, aku tidak pernah tertarik dengan mayonesmu" Jawabnya masih memamerkan seringai sadis miliknya, membuat Hijikata bergidik ngeri dan bersiap mengambil ancang-ancang untuk lari.
"oh-ah.. a-aku ingin beli rokok, rokok ku habis!" Hijikata mengelak lalu langsung lari secepat kilat dari shinsengumi. Sedangkan Sougo tertawa terbahak-bahak melihat kepergiannya.
.
.
.
Hijikata duduk di bangku taman yang sangat sepi sambil menghisap rokoknya. Hanya ada dia seorang di tempat itu.
"Haaah..." ia menghela nafas berat.
"Apa itu tadi ya..?" gumamnya seraya mengingat-ingat kejadian yang tadi menimpanya. "Si bocah sadis nakal itu.." jari telunjuknya bergerak menelusuri sisi wajahnya yang tadi sempat di jilat oleh Sougo.
Srek.. srek.. srek...
Tiba-tiba saja terdengar suara daun bergesekan dari semak-semak. Tapi tidak di pedulikan sama sekali oleh Hijikata.
"Oi Oogushii-kun..."
HUWAAA!
GREBH
"Kau...?!"
Mari kita perjelas,
Srek.. srek.. Hijikata mendengar suara-suara aneh dari semak-semak. Tapi ia menghiraukannya.
"Oogushii-kun..." tiba-tiba terdengar suara menyebalkan yang cukup familiar dari belakang kursinya...
HUWAAA!
Dan Hijikata terkejut saat melihat sosok misterius dengan surai abu-abunya tengah muncul dan berdiri di belakang kursinya, sehingga membuatnya reflek melompat dan kehilangan keseimbangan saat berbalik, tapi, untunglah...
GREBH!
Dengan sigap, orang kurang ajar yang telah membuat si Mayofreak itu terkejut langsung menangkap tubuh ramping Hijikata sebelum ia jatuh.
"Kau...?!" dan Hijikata pun berteriak frustasi saat ia melihat keriting perak yang selalu membuatnya jengkel.
"Hei, kenapa malam-malam begini kau ada disini?" tanya Gintoki yang tengah memeluk Hijikata dengan nada malasnya.
"YOROZUYA!" Dengan reflek Hijikata langsung melepaskan diri dari rengkuhan si pemuda silver.
"Ooi .. kau belum menjawab pertanyaan ku..'"
Twittch!
Urat di dahi Hijikata berkedut pertanda jengkel. Kenapa dia selalu bertemu dengan orang itu disaat ia ingin santai?
Yah.. mungkin ini takdir mu Hijikata. *Author di slap*
"Ggrrrtttt! Kenapa aku selalu bertemu dengan mu di saat aku ingin santai! Dan lagi apa urusan mu hah? Terserah aku mau ada dimana saja, kapan saja dan apapun itu, kauuu... mengganggu saja!" Dengan satu tarikan nafas Hijikata pun sukses membuat Gintoki cengo melihat perubahan sikap sang iblis wakil komandan yang biasanya cool itu menjadi cerewet seperti ini. Ia yang merasa kena semprot Hijikata hanya memasang wajah tanpa dosa nya dengan mengerjapkan mata tiga kali.
"Huh!" tanpa basabasi Hijikata langsung melengos dari tempat itu meninggalkan Gintoki yang masih cengo.
"Hei.. hei.. aku kan bertanya baik-baik, kenapa kau malah marah Oogushii-kun?" masih dengan nada niat gak niatnya si natural perm pecinta gula itu melontarkan pertanyaannya pada Hijikata dan sukses membuat urat siku-siku di dahi sang fukuchou bertambah.
"Setiap melihatmu entah mengapa aku selalu ingin marah" Jawab Hijikata acuh, masih meneruskan jalannya.
"Heee...? apa yang salah dari wajah Gin-san?" Gintoki memutukan mengikuti langkah Hijikata dengan jarak satu meter di belakangnya.
'Masa bodo! Dia orang gila! Jangan dengarkan dia..! jangan dengarkan dia...' Hijikata mebatin sambil mempercepat langkahnya.
Gintoki yang merasa diacuhkan pun tidak terima, dia langsung mengejar Hijikata dan menarik pergelangan tangannya dengan kasar.
"Issshh! Apa lagi hah?! —"
DEGH!
Hijikata terpaku,
Ketika berbalik wajah gintoki sudah berada tepat di depan wajahnya hanya dengan jarak kurang dari 1 centi.
"Singkirkan wajah idiot mu itu" erangnya marah seraya mendorong wajah Gintoki dengan kasar.
"Hei.. reaksi mu itu berlebihan sekali Oogushii-kun" desis Gintoki sambil mengupil.
Twitch!
Muncul siku-siku di dahi Hijikata lagi. 'Sabar Toushirou, sabar... pria di depan mu ini hanyalah orang gila .. yah.. o-rang gi-la...' batinnya dongkol untuk yang kedua kalinya.
"Hei, Oogushii-kun.. kenapa kau malah diam sekarang? Ini tidak seperti kau yang biasanya"
Tanpa minta ijin dari Hijikata, Gintoki dengan seenaknya menarik tangan si wakil komandan dan menyeretnya kesuatu tempat, yang entah kemana— yang pasti hanya Gin-san dan Author yang tau.
"He-hei! Apa yang kau lakukan Yorozuya! Lepaskan aku!"
Gintoki hanya diam dan tidak mengindahkan protes dari Hijikata.
"Yorozuya! Heiiii! Yorozuyaaaaaa!" sekarang Hijikata malah berteriak dengan frustasi karena di abaikan oleh pemuda sialan di depannya.
'Argh! Kenapa aku selalu terlibat dengan si keriting alami ini sih!' geramnya dalam hati sembari memandangi punggung Gintoki dengan wajah mengkerut kesal.
.
.
.
DOENG...
Diam sejenak.
"KENAPA KAU MENYERETKU KEMBALI KE MARKAS KONOYARO?!" pekik Hijikata dengan wajah berurat pada Gintoki yang hanya memandangnya dengan ekspresi malas.
"Kau pikir aku ingin membawa mu kemana hah? Lihatlah, Oogushi-kun... ini sudah larut malam tidak baik bagi pria type uke sepertimu keluar malam-malam sendirian. Apa kau ingin menjadi mangsa untuk para pria hidung belang?" Gintoki menjawab asal sambil menggaruk-garuk leher belakangnya yang tidak gatal sembari memperhatikan Hijikata dari atas ke bawah,
SIIING
Dan pandangannya pun berhenti pada pinggul ramping sang Fukuchou.
"SIAPA YANG TYPE UKE?! DAN APA-APAAN TATAPAN MENJIJIKAN MU ITU! AKU BUKAN GAY! JANGAN SEENAKNYA MENGATUR KU! KAU KERITNG ALAMI, PERAK MALAS, GULA ANEH, KERITING! Hah.. hah.. hah.."
Hijikata tidak pernah secerewet ini sebelumnya. Hanya karena seorang Gintoki yang bodoh ia jadi bersikap seperti itu.
"Sudah selesai Oogushi-kun? apakah masih ada lagi cacian atau makian yang ingin kau katakan pada ku selain rambut keriting ku?"
Lagi-lagi Gintoki hanya mentapnya malas dengan mata ikan mati nya. Dan membuat Hijikata yang sudah di ambang kesabaran langsung darah tinggi(?).
"KAUUUU... cepat pergi dari sini!"
Ia berusaha mengusir Gintoki.
"Oh.. sayang sekali Oogushi-kun.. selain menyeretmu kembali kesini aku memiliki bisnis dengan Okita-kun.."
Tapi sayang, kata-kata yang terlontar dari Gintoki membuat tangki darah di kepalanya hampir jebol.
"Jadi...?" tanyanya dengan geram ingin rasanya ia menjambak rambut keriting perak milik si brengsek Yorozuya itu.
"Jadi.. aku tidak akan pergi dari sini..." jawabnya malas tanpa mempedulikan tatapan kesal dan jengkel milik Hijikata.
"..." hening
"Nah.. ayo masuk Hijikata-kun, di luar sangat dingin..."
Dengan seenak jidatnya ia pun menarik Hijikta ke dalam markas Shinsengumi.
"Tidak! Aku tidak ingin masuk! Lepaskan aku Yorozuya! Sadis nakal itu tidak akan memberikan ketenangan untuk ku!" Hijikata meronta dengan frustasi.
"Itu masalah mu.. aku tidak peduli.."
Gintoki terus menyeret paksa Hijikata yang terus menerus memberontak, dan tidak mau tidak tinggal diam dia pun melingkarkan tangan kanannya di sekitar pinggang ramping Hijikata. Membuat yang bersangkutan terkejut dengan sentuhan lain pada dirinya, dan langsung menginjak kaki Gintoki lalu kabur saat pemuda perm itu lengah karena kakinya kesakitan.
"Ittee!" Gintoki hanya bisa mengerang sambil menyaksikan Hijikata yang kini telah pergi jauh keluar dari gerbang shinsengumi.
Tap
"Danna.. kau sungguh lambat, jam berapa sekarang? Ini lewat 3 jam dari perjanjian kita tadi siang"
Sang pangeran sadis datang dari arah belakang.
"Maafkan aku Okita-kun, si gadis monster itu membuat ku kewalahan saat ia dan anjing raksasanya membuat onar" Gintoki meringis, merasa bersalah karena telah membuat klien nya kecewa. "Jadi.. apa yang bisa ku bantu?"
"Sebenarnya Kondo-san yang meminta ku untuk memanggil mu kemari Danna.. kita bicara di dalam saja, sekalian kau ikut bergabung dengan pesta, kami sedang mengadakan perayaan" ucap Sougo dan di jawab dengan anggukan singkat dari Gintoki.
Tentu saja pesta perayaan yang di maksud Sougo itu adalah mendengar cerita membosankan yang di buat oleh Matsudaira.
Di tempat Hijikata,
Hijikata tengah berjalan di jalanan yang sepi sambil menghisap rokoknya, pikiran dan jiwanya terasa lebih baik saat merokok. Ia menjadi lebih tenang dan rileks.
DRAP! DRAP! DRAP!
Tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki orang lain, merasa sedang diikuti seseorang dengan ia pun berbalik ke belakang untuk melihat siapakah yang telah mengikutinya.
"..."
Tapi ia malah tak melihat siapapun di belakangnya dan hal itu membuatnya bergidik sehingga terpaksa mempercepat jalannya.
Tap.. Tap...
Terdengar langkah kaki untuk yang kedua kalinya,
Hijikata reflek berbalik dan menemukan beberapa orang yang memakai seragam seperti Shinsengumi tapi berwarna putih. Itu adalah komplotan Mimawarigumi.
DEGH!
"BARAGAKI!" Hijikata membulatkan matanya, terkejut.
"Senang bertemu dengan mu Hijikata-kun.. kau terlihat semakin manis.. khukhukhu.." tegur pria dengan perawakan tua yang diketahui bernama Sasaki Isaburo komandan dari Mimawarigumi.
"Heh.. ternyata hanya kau" dengusan lega terdengar dari Hijikata.
"Apa yang kau lakukan disini malam-malam begini Hijikata-kun. Apa kau memiliki janji dengan seseorang untuk melakukan –PIIIP– dan –PIIIIP– ?" tanya lancang seraya melirik Hijikata dari bawah ke atas dengan mata berkilat nafsu.
"Jaga bicara mu Tuan. Aku tidak memiliki janji apa pun dengan seseorang, dan aku bukan orang bejad seperti mu yang dengan mudahnya melakukan 'itu'" Hijikata menjawab dengan kesal dan penuh penekanan pada kata tertentu. "Aku duluan" lanjutnya segera beranjak pergi dari situ.
GREBH
Namun sial, Sasaki menarik lengan Hijikata dengan cepat. "Bagaimana jika kita bermain-main dulu wakil komandan Shinsengumi-kun..."
"Tch! Lepaskan aku! Aku sedang tidak tertarik untuk meladenimu, bajingan" Hijikata menghentakan tangannya dan melangkah pergi dari situ tapi langkahnya terhenti saat anak buah Sasaki menghadang jalannya.
"Kau pikir bisa pergi semudah itu wakil komandan? Khukhukhu..."
"K-Konoyarooo..." geram Hijikata dan segera meraih pedangnya yang biasa terselip di pinggangnya
SIIIING
Tapi dirinya malah terdiam sesaat, ketika melirik tempat biasa ia menyelipkan katananya.
"Ap-Apa ini.. bagaimana bisa aku melupakan pedangku... kuso!"
TBC
