Kebebasan Anjing
Disclaimer : Masashi Kishimoto
By : Al Khayla
Genre : Angst, Hurt/comfort
Warning : GAJE, tidak disarankan bagi pembaca yang mengutamakan kesempurnaan
.
.
.
.
.
"Sakura kau tidak ikut?"
"kemana"
"Ke pemakaman, kau tidak berniat mengantar Ibumu!"
"..."
"untuk apa? Disana sepi dan menyeramkan, berbeda dengan keadaan disini. Hingar-bingar dan menyenangkan..."
"terserah kau saja. Kau tak ingin dikutuk karena tidak mengantar?"
"aku sudah dikutuk semenjak dilahirkan, dikutuk menjadi anjing sedari awal"
"Berlebihan tak baik Sakura, kau sedari rahim adalah manusia!"
"he... jangan salah Naruto kau juga anjing, tapi anjing beruntung yang dipelihara majikan baik dan telaten."
"Aku bukan anjing!"
"Semua manusia itu anjing! tapi anehnya lebih rendah dari 'anjing' itu sendiri. 'Anjing' walaupun memiliki penyakit kelamin tidak akan setiap malam membuka kakinya!"
"..."
"Jika aku ke pemakaman sekarang itu berarti aku masih menjadi anjing karena masih mengikuti majikanku sampai liang lahat. Aku ingin jadi manusia! beruntung kau Naruto sudah menjadi manusia sejak menikah dengan Hinata!"
"..."
"..."
"Saat kau menikah dengan Sasuke, kau jadi manusia..."
"Kata siapa? Kata Tuhan? Naruto kau tidak tahu bahwa Tuhan sedang tidur, Dia sedang kelelahan gegara salah mengirim roh anjing ke raga manusia. Malah setelah menikah aku tetap jadi anjing karena dikawinkan dengan majikan baru"
"..."
"sasuke, dia mirip seperti majikanku dahulu, jadi tak salah jika beliau memberikanku pada majikan yang baru. Yang lebih kejam."
"Kau akan kabur?"
"percuma, aku menggigit dan menggonggong sekeras apa pun tak akan ada yang peduli. Naruto jangan membawaku nanti, aku tak ingin kau dicap pencuri anjing yang sedang ramai diperbincangkan."
"...jadi aku harus bagaimana?"
"menjadi manusia saja sudah cukup jika perlu traktir anjing ini untuk terakhir kalinya."
"..."
"Naruto..."
"..."
"nanti saat aku tidur jangan tidurkan aku disebelah majikanku yang dulu, Tidurkan aku di tempat yang lain."
"ya..."
.
.
.
..."Ingin datang merasa sentosa, Mengecap hidup bertentu tuju"
(A Hamzah, '63)
.
.
.
.
.
GAJEEEEEEE... gak tahu kenapa pas selesai baca karya zaman beuheul (lama) pengen bikin cerita tapi semodel dialog serupa novel Bisik-Bisik :v Maafkan saya yang menodai FFn ini (ToT ) Sekalian ini jadi ajang latihan mehehehe #plak dan maaf jika bahasanya ga enak karena di versi aslinya (karya saya loh ya) bahasanya kolot pisan! Hampura...mohon kritik dan sarannya ya, kalau malas ngasih pun gak masalah :v
p.s unsur suasana, emosi tokoh, dan latar dilihat dari percakapannya, jadi jangan abaikan seperti titik,koma, huruf kecil, dan tetek bengek sebagainya ya mehehehe
