Heroes Chronicles Universe

Tokoh:

· Uranus

· Octavian

· Galactus

· Thanos

· Ronan the Accuser

· Sugou Nobuyuki (Oberon) a.k.a Ultron

· Ultron (Mark III)

· Red Skull

Guest Star:

· Tartarus

Disclaimer: Kawahara Reki (SAO), Rick Riordan (Percy Jackson & the Olympians), Marvel Comic

Genre: Tragedy, Fantasy

Episode 0 (Uranus Companion)

Uranus hadir dalam suatu pertemuan di langit. Bahkan, hanya kalangan tertentu yang bisa menaikinya. Langit bernama Xanderastir letaknya dekat dengan Asgard, mitologinya Norses. Ada jembatan yang melayang dan banyak sekali anak tangga di depan Uranus. Tangganya terbuat dari kaca murni yang dilapisi dengan energy murni. Semacam seng, tetapi bahannya terbuat dari adamantium. Konon, Uranus menggunakan material Adamantium untuk mencampurkan pedang perunggu langit, sehingga kemampuannya 20 kali lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dirinya tidak membutuhkan Gaia dan Kronos karena dia muak melihat mereka. Walaupun begitu, dia pernah mendatangi lubang tartarus.

Wajahnya tua, berjanggut perak, mengenakan baju zirah tebal, dan pedangnya berada di samping kanan pinggang. Uranus dilahirkan oleh Chaos, penciptanya bersamaan dengan Gaia. Dia mendapatkan langit, sementara Gaia mendapatkan bumi. Tetapi, Uranus sangat licik. Dia memakan semua anak-anak Gaia hingga tak tersisa. Gaia menangis dan marah kepadanya. Suatu ketika, Gaia melahirkan Kronos dan menyembunyikannya. Uranus saat itu sedang terlelap. Saat itulah, Gaia datang untuk membalas dendam. Dia mengutus Kronos untuk menghabisi ayahnya dengan arit. Kronos masuk ke dalam kamar, dan menghabisi ayah kandungnya sendir hingga tubuhnya tercabik-cabik tanpa sisa. Sehingga terciptalah beberapa planet dan galaksi bersamaan dengan Aphrodite, Dewi Cinta. Namun, Uranus mengubah takdir omong kosong dan langsung menemui Tartarus.

Rupawan Tartarus lebih mirip dengan kepala seekor kambing warna hitam pekat. Bahkan, matanya warna biru dan membawa tongkat raksasa hitam. Tubuhnya dilapisi bayangan Nyx. Setelah Gaia tertidur di bumi, dia menikahi Tartarus, hingga Uranus cemburu. Tetapi dia telah melupakan semua hal itu dan terkesan tidak peduli dengan anak-anaknya. Yang dia butuhkan adalah evolusi sang titan.

Singgasana Tartarus mirip seperti kerajaan mesir kuno. Lantai dan tiang hitam. Para pelayannya adalah Empousa, Vampir yang dikalahkan oleh para dewa Olympus. Bahkan, kejadian tersebut diulang ketika Percy dan Annabeth berhasil mengalahkan mereka di lubang tartarus. Uranus berlutut di hadapan Tartarus dengan sedikit tersenyum. Hawa keberadaan Tartarus dengan Uranus sangat tipis dan sulit ditemukan.

"Mau apa kau datang ke sini, langit?" Tanya Tartarus.

"Kau masih saja tidak sopan berbicara," kata Uranus tersenyum.

"Huh! Aku masih ingat pengkhianatanmu kepada istriku, dasar tidak tahu diri!" gerutu Tartarus.

"Begitu ya … langit memang aneh dan tidak bisa diprediksi dengan baik," kata Uranus memandang ke bawah.

Tartarus benci langit. Dia memandang langit dengan tatapan jijik. Membayangkan saja membuatnya muntah dan melemparkan semua bayangan ke dalam genggamanannya.

"Ada perlu apa ke sini?" Tanya Tartarus.

"Aku butuh rekan," kata Uranus singkat.

"Hanya itu?" Tanya Tartarus.

"Tidak," kata Uranus. "Tetapi, aku punya agenda lain, Tartarus,"

Ternyata benar. Sinar cahaya langit menyinari Tartarus dan alangkah terkejutnya dia, bahwa melihat seorang manusia fana yang sedang disekap di kurungan. Bentuknya mirip sangkar burung dan tidak mudah dipatahkan, termasuk dewa sekalipun. Jika dilihat sekitar bagian bawah kurungan, ada semacam peti emas yang dilapisi dengan duri-duri tajam. Seakan duri tersebut mengandung semacam kutukan ilmu hitam. Tanpa disadari, Uranus bergerak menghampiri Tartarus. Lincah.

"Kau … sejak kapan kau—"

"Aku memang punya rekan banyak. Sayangnya, mereka semua bermanfaat bagiku," ujar Uranus. "Lagipula, kontrak Chaos akan berakhir, Tartarus!"

Tartarus mengerti maksud pembicaraan Uranus. Kontrak yang dimaksud oleh Uranus adalah Kontrak Chaos. Isinya sebagai berikut:

"Pemilik lubang harus memberikan sebagian monster terkuat kepada Uranus dan Gaia. Apabila salah satu orang tidak hadir dalam pertemuan, semua monster di seluruh dunia akan tunduk kepada salah satu pemegang. Baik itu Uranus maupun Gaia."

"Dari tadi. Ngomong-ngomong, perkenalkan rekan baruku, Tartarus," kata Uranus tersenyum.

Di samping Uranus, berdirilah beberapa anggota yang berada di belakangnya. Diantaranya super villain terkuat di galaksi, yaitu Ultron, Galactus, Thanos, Red Skull bersama Crossbones. Selain itu, ada demigod dan percampuran manusia fana dengan robot, yaitu Octavian dan Sugou Nobuyuki alias Oberon. Mereka berdua merupakan korban dari pembunuhan keji oleh Percy Jackson dan Kirigaya Kazuto. Menurut pandangan Uranus, mereka akan membalaskan dendam kepada kedua bocah itu.

"Begitu rupanya. Kau memiliki rekan barumu. Aku sama sekali tidak menyadari keberadaan mereka," kata Tartarus.

"Karena aku menggunakan misdirection," kata Uranus.

"Mis … Direction?" Tanya Tartarus.

Uranus mengangguk pelan tersenyum.

"Kau belum paham betul kekuatan sebenarnya misdirection tersebut," kata Uranus.

"Apa maksudmu?" Tanya Tartarus.

"Aku akan jelaskan," kata Uranus berjalan mengelilingi Tartarus. "Misdirection itu salah satu metode yang sangat unik dibandingkan lainnya. Kemampuan yang mengalihkan perhatian baik mata maupun pikiran orang lain agar mereka tidak menyadari apa yang sebenarnya dilakukan oleh si pengguna tersebut,"

"Dengan kata lain, Misdirection hanyalah pengalih perhatian hingga kecepatan dan tekniknya tidak diketahui oleh siapapun, kecuali si pengguna. Begitu maksudnya?" kata Tartarus.

"Dan uji coba berhasil. Thanos orang pertama yang telah mengembangkan ke dalam sebuah stone terbaru. Yaitu psychic stone atau batu psikis. Thanos, tunjukkan batu tersebut," kata Uranus menyuruh Thanos untuk menunjukkan kepada Tartarus.

Thanos maju beberapa langkah dan menunjukkan sebuah batu murni berwarna putih kombinasi warna ungu. Dia menghipnotis Tartarus, namun tidak berhasil. Tartarus menghindarinya dan menggebrak meja.

"Hentikan! Kau membuatku pusing!" geram Tartarus.

"Sudah cukup, Thanos," perintah Uranus kepada Thanos.

"Hanya segitukah kemampuan dewa? Benar-benar menyedihkan!" ejek Tartarus.

"Apa katamu, bocah emas?!" ekspresi Tartarus berubah menjadi marah dan benci kepada Thanos.

Ultron mengamati Thanos dan Tartarus sedang bertengkar. Mereka memang tidak tahu malu dan selalu menyalahkan orang lain. Sama seperti manusia di bumi.

"Thanos, Tartarus hentikan! Aku paham kalian saling benci, tetapi sudah saatnya hentikan semua ini," tatapan Ultron lebih tajam daripada lainnya. "Uranus, kita mulai phase satu,"

Phase satu merupakan phase mengadu dombakan kedua pihak yang terkenal, yaitu Iron Man dan Captain America. Bahkan, dirinya sudah menyiapkan para penjahat yang cocok dalam tugas tersebut. Ultron menepuk kedua tangannya.

"Nitro, Tigra, datanglah kalian berdua!" perintah Ultron.

Nitro dan Tigra datang menghampiri Ultron. Mereka muncul di balik tubuhnya dan diikat dengan vibranium dan adamanitum. Tartarus terkejut evolusi terkuat Ultron.

"Kaget, wahai dewa Tartarus?" kata Sugou.

"Dia tidak akan kaget, manusia fana. Kemampuan orang itu setara dengan bumi pertiwi. Dan satu lagi, dia tidak boleh disebut namanya. Nama bisa mengundang kekuatan yang sangat dahsyat," Ocatvian mengingatkan kepada Sugou.

Sugou mengabaikan saran Octavian dan melihat Ultron membawa dua penjahat ke hadapan Tartarus.

"Bagaimana mereka muncul di belakangmu? Aku nyaris tidak mengetahui mereka berada di dalam tubuhmu, Ultron," kata Tartarus.

"Itu gampang, Tuan Tartarus. Akan kuajari trik itu setelah tugas mereka selesai," kata Ultron. "Tigra, Nitro. Tugas kalian paham, bukan?"

Eskpresi Tigra dan Nitro berubah jadi tersenyum licik dan memahami perintah Ultron. Mereka berdua merupakan para penjahat yang sangat berbahaya jika tidak segera diatasi.

"Tentu saja, karena uangnya sudah dibayar secara cash olehmu," kata Nitro.

"Aku tidak masalah, selama ada permata di kantongku," kata Tigra.

"Uang dan Permata, ya? Tidak mudah, tetapi gampang dicari," kata Ultron.

Uranus mengamati rencana Ultron dengan seksama. Dia tidak menyangka rencananya sangat rapi dan teratur. Tangan Uranus sedikit gemetaran dan mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya tenang dan meregangkan pergelangan tangan hingga posisinya nyaman. Dia berubah wujud menjadi seorang pria yang berjas dan tampak lebih tua. Tidak memiliki rambut alias botak, setelan jas warna biru, hidung mancung dan mata hitam.

"Mengapa kau berpakaian rapi, Uranus?" Tanya Sugou.

"Huh! Pasti kau ingin menyamar kembali menjadi sosok manusia?!" gerutu Thanos.

"Tentu saja," kata Uranus tersenyum licik. "Mulai sekarang, panggil aku Jensen si politisi. Aku akan mempelajari tentang Superhuman Registration Act,"

To be Continued