Gintama (c) hideaki sorachi


Ada pemandangan yang tidak biasa di markas Yorozuya. Sakata Gintoki yang biasanya bertingkah konyol, serampangan, dan tak tahu malu kini mendadak tak banyak bertingkah dan sok jaga image. Terutama saat berduaan dengan Kagura. Gintoki sendiri tak habis pikir, ada sesuatu yang tak beres dengan dirinya akhir-akhir ini. Bermula saat ia hendak ke kamar mandi dan menemukan pemandangan si china musume yang tengah mematut diri di depan cermin dengan rambut basah dan handuk yang menutupi tubuh mungil polos di baliknya.

"Bakayarooo! Kalau mau ganti baju lakukan di tempat tertutup, kusogaki!"

Padahal sebelumnya Gintoki tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Mereka tinggal seatap bukan? Berbagai aktivitas mereka lakukan bersama dalam kurun waktu yang cukup lama.

Ketika malam menjelang, Kagura yang tidak bisa tidur biasanya diam-diam menyelinap di balik selimut yang dikenakan Gintoki. Meski baunya seperti om-om, gadis itu tak peduli. Kehangatan tubuh Gintoki membuatnya cepat tertidur.

Namun, Kagura merasa akhir-akhir ini Gintoki berbeda. Ia tidak menendang bokongnya ketika mendapati dirinya bergelung nyaman di balik selimut berdua. Pria itu hanya tersenyum aneh dan tak berkata apapun, meninggalkan Kagura yang memandangnya penuh tanda tanya.

Kata Soyo-chan, bisa jadi Gin-chan sedang jatuh cinta. Di suatu siang ketika Kagura bermain di istana Shogun dan menceritakan tentang perilaku tak wajar bos Yorozuya.

"Seseorang yang jatuh cinta biasanya sikapnya berubah ketika berada di dekat orang yang disukai dan..."

Angin musim panas berhembus, Kagura termenung dalam posisinya.

.

.

"Gin-chan, peluk-aru."

Kagura mendekati Gintoki yang sedang bermalas-malasan menikmati hembusan senpuki yang terus menyala sejak tadi siang.

"Hah? Ini bukan cuaca yang tepat untuk berpelukan, Kagura-teme."

Seakan tak mendengar kata-kata majikannya, gadis berusia 14 tahun sudah menerjang Gintoki. Melingkarkan kedua lengan mungilnya pada tubuh tegap berbalut kimono bercorak biru.

"Gin-chan, wajahmu memerah."

Ah, ketahuan. Gintoki memalingkan wajahnya ke arah lain, namun tangannya yang besar mengusap puncak kepala sang gadis penuh rasa sayang.

.

.

"Seseorang yang jatuh cinta biasanya sikapnya berubah ketika berada di dekat orang yang disukai dan wajahnya akan tersipu. Yah, sebutan kerennya blushing hehe."

.

.

end