Proudly Present
GyuDoll
"Dia lebih mengerikan daripada chuky."
Suasana drom memang sepi akhir-akhir ini. Tak ada lagi suara berisik dari para member yang biasanya dapat membuat burung-burung yang sekedar mampir di atap, berlarian tak tentu arah. Mereka yang telah bersama sejak 10 tahun itu –jika tidak dihitung sejak masa trainee-, telah terbiasa tinggal terpisah. Bukan karena pertengkaran atau hubungan mereka merenggang, tapi lebih kepada tak ingin kesepian. Beberapa member yang kini tinggal di drom adalah para member yang akan menyelesaikan wajib militer mereka tahun ini.
Seperti malam ini, Choi Siwon mendadak datang ke drom lantai 11. Tak tahu apa yang menyebabkan kakinya melangkah hingga kemari. Kyuhyun tak tahu alasannya, Siwon sejak tadi tak berbicara, dia hanya sibuk dengan ponselnya.
"Kau sedang apa, hyung?" Kyuhyun kakinya mendekatinya Siwon yang duduk disampingnya –Kyuhyun duduk dengan kaki berada di sofa-.
"Twitter." Jawabnya begitu singkat, sehingga Kyuhyun sedikit malas untuk mengomentari lebih, jadi kini dia kembali bergerak, sedikit memberi jarak antara mereka berdua. Tangannya kembali sibuk dengan pisau dan apel.
"Sekarang bulan berapa, Kyu?"
Huft. Akhirnya. Dia kira Siwon sama sekali tak memiliki kotak suara lagi.
"Bulan Juli, hyung. Kenapa?"
Kyuhyun dapat mendengar Siwon menghela napasnya dalam-dalam.
"Berarti sebentar lagi bulan Oktober." Helaan napas kembali terdengar.
Memang ada apa dibulan Oktober. Seingatnya hanya ulang tahun Donghae dan Henry. Apa ada yang spesial sehingga Siwon berekspresi sedih seperti itu?
"Memang ada apa dibulan Oktober?"
Siwon sontak menolehkan kepalanya. Dia memasang wajah ketakutan, matanya sesekali melirik tak tentu arah, seperti sedang memantau suasana drom.
"Bulan Oktober adalah bulan Halloween. Hantu-hantu dan roh-roh bergentayangan mulai keluar saat itu. Apalagi aku tinggal sendirian di apartemen, kau tak berpikir betapa mengerikannya?" Siwon menarik kakinya keatas. Dia memeluk kedua kakinya dengan sangat erat.
Tolong Kyuhyun sekarang! Dia ingin sekali pergi dari ruangan ini. Jujur saja, akting Siwon sangatlah buruk. Akting dia bahkan lebih bagus daripada itu.
"Kyuhyun-ah, aku harus bagaimana? Bagaimana kalau aku dihantui roh-roh gentayangan dan mereka meminta menemani mereka? Ottakhae? Lalu bagaimana jika mereka mengambil jiwaku yang murni ini?" Siwon meletakkan tangannya ditangan Kyuhyun. "Ah tapi tenang saja." Dia menjauhkan dirinya dari Kyuhyun, wajahnya kembali ceria seperti sebelumnya.
Oke, Kyuhyun hampir tidak habis fikir perubahan mood yang secepat itu.
"Aku sudah memiliki jimat." Kyuhyun menyakini dirinya untuk tidak membalas setiap perkataan Siwon, dia bisa gila bila membalasnya. "Tada." Siwon menunjukkan Handphone-nya , Kyuhyun sempat memincingkan matanya.
Disana terlihat foto seorang wanita dengan rambut merah yang dikepang dan pita besar berwarna senada dengan bajunya, dikepalanya. Foto itu bahkan lebih mengerikan daripada chuky. Jadi bisa dipastikan semua makhluk akan takut dengan foto itu. Siwon menarik kembali handphone-nya. Kyuhyun ingin kembali memotong apelnya tetapi sesuatu tiba-tiba muncul dari fikirannya. Wanita berambut merah kepang dengan pita besar berwarna senada dengan pakaiannya.
Kyuhyun melotot. Bukankah itu?
"Aku akan menggantungkan foto ini dipintu sehingga roh-roh akan takut masuk kerumahku." Nadanya begitu senang tanpa menyadari perubahan emosi Kyuhyun.
"Hyung." Nadanya dingin sampai bisa membekukan bulu kuduk Siwon. Siwon menelan ludahnya dengan susah payah, sungguh dia tidak ingin menoleh menatap Kyuhyun. "Kau ingin mati dengan berapa potongan, hyung?" Katanya sambil menggesek-gesekkan kedua pisau ditangannya.
Tunggu, sejak kapan Kyuhyun punya dua pisau ditangannya. Sudah lupakan saja. Fokuskan fikiran dan hati kalian untuk berdoa. Mari berdua bersama-sama untuk keselamatan pribadi Siwon.
End.
