Chapter 1: Careful what you wish for
Disclaimer: ini tokoh tokohnya bukan punya saya, saya hanya minjam tulis saja lol
Story by Himeponchan
Pair: Sasusaku, SakuNaru
Enjoy !
Srakkk!
Sakura mengibaskan pedang ditangannya kepada rumput semak yang menghalangi jalannya. Gadis bersurai merah muda berjalan menelusuri hutan. Bagian kimononya sudah tidak indah lagi karena ia memaksa robek bagian bawahnya yang sangat panjang itu.
Matahari mulai tenggelam, bayangan batang dan cabang pohon mulai memenuhi pandangaannya.
Gadis itu berjalan menelusuri jalan didepannya dan memanjat sebuah bukit hingga ia sampai diatas bukit yang tinggi sekali. Putri muda itu menghela nafasnya, ia menoleh kebelakangnya melihat betapa indahnya bentangan hijau didepannya. Namun matahari sebentar lagi akan benar-benar tenggelam. Hawa dingin mulai terasa .
Sebelumnya seorang Sakura sangat nekad kabur dari perjodohannya. Ia benar saja… ia bahkan hendak dinikahkan dengan orang yang ia sama sekali tidak kenal. Tentu saja ia tidak mau. Sakura merasa ia berhak memilih dengan siapa ia menikah nanti. Namun ini tradisi kerajaan dimana semua putri harus mempunyai calon.
Jelas saja ia dan ibunya mengalami pertengkaran luar biasa. Namun, tetap saja ibunya tidak peduli. Hari ini pada hari perjodohannya ia mempermalukan calonnya dengan menyaingi calonnya dengan cara menantangnya bertading pedang dan Sakura memenangkannya. Ibunya memaksanya meminta maaf namun ia tidak mau dan nekad lari keluar kerajaan. Tentu saja Sakura juga seorang ninja. Sakura berlari kearah kandang kuda dan menaiki kudanya dengan lihainya mencekcok pengawal dan terus memasuki hutan hingga si kuda itu malah kabur entah kenapa setelah menghempas gadis itu kehamparan rumput dan pingsan
Kuda tidak berperikemanusiaan.
Ketika ia sadar kuda itu sudah hilang entah kemana. Gadis itu mencoba untuk pulang gadis itu turun dari bukit yang ia naiki tadi. Melompat dari pohon kepohon ketika sebuah suara terdengar.
"tolong! Tolong!" seru suara itu. Sakura menoleh. Dan mendekati manusia yang terduduk disana kakinya terluka.
"bertahanlah…" ucap Sakura kepadanya Sakura. Gadis itu mendekatinya dan mengobati luka dengan jurus yang ia pelajari diistana dengan beberapa senseii
"haa… terima kasih nona…" ucap orang tersebut. Sakura kaget ketika sosok lelaki itu terlihat seperti ular. Sakura menjauh dari sosok itu.
"kau? Siapa?" seru Sakura kaget.
"tenanglah aku Orochimaru…"
Ia tinggi dengan kimono pria. Rambut panjang ia talikan wajahnya yang pucat dan menyerupai ular dimata Sakura.
"jangan takut, nona…" Ia berjalan kearah Sakura dan mengulurkan tangannya membantunya bangun.
"aku Sakura.." Sakura berdiri sambil memperkenalkan namanya. Orochimaru mengangkat salah satu alisnya sambil menyeringai khas-nya.
"Sakura heh… nama yang bagus sekali.." ucapnya.
"terima kasih.." ucap Sakura sambil tersenyum kecil. Orochimaru menggeram seperti kebiasaanya "hmmm… apa yang membawamu kemari nona Sakura?" tanya Orochimaru.
"yah, aku tersesat mencari jalan pulang…" ucap Sakura sambil mengibaskan tangannya yang tadi menyentuh tanah basah.
"hmm aku dapat membantumu… angkutan yang dapat membawamu" Tutur Orochimaru sambil tetap tersenyum kepada Sakura.
"ahh tidak apa… aku tidak me-"
"tidak apa… kau telah membantuku biarkan aku membalas budi…" sahut Orochimaru.
Sakura memikirkan ucapan Orochimaru sebelum mengangguk dan mengikutinya
Tak begitu jauh berjalan Sakura terdiam menatap kearah banteng yang membawa sebuah angkutan berbentuk seperti petak kamar kayu dengan roda emas herannya bukan kuda yang membawanya. Melainkan banteng.
Orochimaru membuka pintu angkutannya dan masuk kedalamnya "ayo masuk…" ucapnya sambil menyeringai.
Sakura memasukinya , benar saja… ajaib sekali didalamnya terdapat tempat tidur, tempat perapian, meja dan alat masak sederhana. Bahkan lemaripun ada.
"Banze jalan!" serunya kemudian angkutan itupun berjalan membuat Sakura makin kaget. "ayo silahkan duduk" ucapnya pada Sakura kemudian Sakura mengangguk.
"kau tinggal dimana?" tanya Orochimaru sambil berjalan kearah perapian dan menyalakannya.
"Konoha…" ucap Sakura
"hmm… Konoha. Aku pernah tinggal disana dahulu…tempat yang sangat indah.." ucapnya sambil meletakkan cangkir berisi teh hangat.
"terima kasih…" sahut Sakura, ia lalu menyeruput teh hangatnya "jadi kau tinggal disini?" tanya Sakura lagi.
"iya… sudah sekitar 3 tahun aku tinggal disini…." Orochimmaru tersenyum lalu menyeruput tehnya jugga "aku tinggal seperti ini sambil melakukan transaksi…"
"transaksi…" Sakura menatap Orochimaru bingung.
"hmm… jadi kenapa kau bisa sampai masuk sejauh ini?" tanya Orochimaru lagi.
"aku hanya tak tau apa yang harus aku lakukan…" Sakura menghela nafas sambil menatap air teh di cangkirnya.
"itu pasti nekad sekali huh… tapi kau masih beruntung, nona…" ucapnya menyeringai kearah Sakura
"maksudmu beruntung?" ucap Sakura penuh dengan penekanan. "aku hendak dinikah paksa dengan ibuku. Aku bahkan tidak tau siapa yang akan kunikahi…"
"kau seorang putri dari kerajaan Haruno hmm… kerajaanmu itu kaya, kau punya keluargamu, gelarmu. Tanggung jawab itu bukan urusanmu lagi." Ucapnya sambil terkekeh. Sakura menatapnya geram
"tanggung jawabku terlalu banyak untuk kutanggung. Dan salah satunya adalah untuk menikahi orang itu" ucap Sakura kesal sambil menyilangkan kedua tangannya.
"benar juga…" Orochimaru mengangguk dan tersenyum.
"aku berharap aku bukan seorang putri….aku harap ada hal yang bisa aku lakukan untuk lari dari ini.." Sakura menangkup wajahnya denggan tangannya.
Orochimaru mengangguk kemudian ia membelalakkan matanya "Aku sepertinya bisa membantumu!" serunya kemudian.
"kau bisa?!" Seru Sakura pada Orochimaru yang sekarang sudah berdiri
"yang kau butuhkan hanya kontrak sihir!" ucap Orochimaru.
"kontrak apa!"
"kontrak sihir… sebennarnya tidak bisa dikatakan itu juga sih tapi sama sajalah…" ucap Orochimaru.
"kau dapat menghapus masalahku?!" Orochimaru mengangguk pada Sakura. Sakura menjerit bahagia.
Orochimmaru berjalan kearah sebuah peti didekat tempat tidurnya kemudian membukanya. Terlihat banyak sekali gulungan disana. Ia memilih salah satu gulungan dan mengeluarkannya.
"ini akan mengubah hidupmu…" Orochimaru membentang gulungan itu kemudian terlihat gulungan kosong menbuat Sakura mendelik.
"kosong…" bisik Sakura.
"sebelum kita melakukan ini… apa kau ya-"
"aku yakin!" seru Sakura "lakukanlah…"
"hmm baiklah…" Orochimaru menyeringai kemudian tangannya membentuk beberapa gerakan dan ia mulai menyebutkan mantra kemudian ia mengusapkan tangannya itu dan dengan seketika tulisan ada disana. Kemudian Orochimaru menggigit jempolnya dengan taring dan menandai bagian dari tulisan tersebut. Sakura mendelik kearah Orochimaru .
"apa yang harus kubayar untuk hal ini?" Tanya Sakura
"sebutkan hari …" ucap Orochimaru
"hari…? Benarkah?"
"sebuah kontrak sangatlah kuat, kau membutuhkan satu hari" ucap Orochimaru sambil menyeringai menatap kearah Sakura yang juga menoleh kearahnya.
"terserah hari apa yang akan kau ambil.." ucap Sakura sambil mengibas tangannya menandakan 'terserah padamu saja'
"baiklah kalau begitu." Orochimaru kemudian menyeringai lalu mengusapkan tangannya lagi keentah bagian apa dikertas gulungan "oke selesai…"
Sakura mengangguk mendengarnya kemudian ia menoleh kearah lelaki berwajah ular itu. "lalu aku harus apa?"
Orochimaru menyeringai kearah Sakura, entah perasaan saja atau Sakura merasa agak aneh melihatnya. Seringai yang berbeda daripada awal bertemu. "kau hanya perlu memoleskan darahmu dikertas ini. Seperti apa yang kulakukan…" ucapnya tetap dengan seringainya itu.
Sakura kemudian melakukan seperti ketika ia melakukan jurus. Sakura merasa ada yang aneh namun batinnya memaksa dirinya untuk tetap melakukan hal ini. Sakura kemudian menggariskan darah pada jempolnya yang ia gigit tadi. Kemudian menghela nafas pelan.
Ia kemudian menoleh kearah Orochimaru yang sekarang duduk nyaman dikursinya sambil memegang cangkir tehnya. Sakura menoleh kearahnya, suara angin kencang berhembus dari luar. Sakura menguap pelan sambil menggaruk lehernya. Ia merasa kantuk luar biasa setelah itu.
"jadi setelah itu apa yang harus dilakukan?" Tanya Sakura sambil menguap lagi.
"nikmatilah harimu Putri Haruno terhormat…." Ucap Orochimaru, sambil menyeringai dan terkikik. Membuat Sakura menatapnya bingung. Sementara itu angkutan yang ia naiki mulai bergemerutuk membuat Sakura kaget. Namun ia lebih kaget ketika pandangannya mulai menggelap dan badannya terasa lemas.
"selamat malam putri yang manis.."
TO BE CONTINUE
A/N:
Hai semua, ini ff pertama saya untuk fanfic Sasusaku. ini fanfic kedua saya yang saya tulis di fanfic hehe. #toformal
Jadi ini chapter pertamanya sebenarnya ini lebih bisa disebut prologue, bagi yang membaca pasti teringat dengan cerita BRAVE dari disney. Yup, author terinspirasi dari ceritanya disney. Dan teirnspirasi beberapa fanfic lainnya mau indo ato inggris. lol. Jadi mungkin ada yang mirip-mirip lah... tolong makhlumkan. Mohon maaf jika ada typos dan kesalahan lainnya. Dan karena author ini masih baru, review sangatlah dihargai dan membantu untuk meningkatkan semangat author... RnR yaa... thank you.
