Disclaimer : Hetalia owned by Hima-papa :3. Storylinenya pun bukan milikku, aku hanya menulis kembali. I own nothing!
Mein Freund
Gilbert Beilschmidt (Prussia) and Gilbird
Friendship
.
.
.
Sang Teutonic Knight muda berjalan di dalam hutan sambil bersiul. Rambut putihnya tertiup angin yang sejuk.
Dia tetap berjalan, tanpa melihat ke sebelah kanan atau kirinya.
Sampai telinganya menangkap suara cicitan yang samar, tak jauh darinya. Si albino menengok ke bawah, terkejut melihat seekor burung kecil disana.
Untuk melihat lebih jelas, dia berlutut didekat burung itu. Sebuah panah menancap di sayap burung berbulu kuning mungil ini.
Dengan pelan, albino bermata merah ini mengambil burung itu, memutuskan untuk menyembuhkan luka burung mungil tersebut.
''~Line break~''
"Oi, Hungary! Bukankah dia sangat awesome?" tanya Prussia dengan cengiran bangga terlukis di wajahnya.
"Ya, dia sangat lucu!" kata Hungary, tersenyum melihat burung kuning yang bertengger di pundak Prussia. Burung itu bercicit kepada Hungary, seperti bernyanyi.
"Tapi aku masih lebih awesome! Kesesese~!"
''~Line break~''
Burung itu dinamai Gilbird, diambil dari human name pemiliknya, Gilbert. Gilbird selalu bertengger dipundak atau kepala Prussia. Saat dia bosan, saat dia berperang, saat dia berjalan-jalan.
Gilbird tahu kalau pemiliknya, Prussia, sangat menyayanginya.
''~Line break~''
"Bruder! Lihat apa yang kubuat untuk Gilbird!"
Prussia menolehkan kepalanya kearah adik lelaki kecilnya. Ditangan mungilnya ada sebuah topi yang mirip dengan milik si albino.
"Oh! Itu keren! Danke!"
Germany kecil menyodorkan topi itu ke Prussia untuk dipakaikan ke Gilbird. Gilbird menundukkan kepalanya, seakan dia tahu kalau topi itu ditujukan untuknya.
Burung mungil itu mengangkat kepalanya lagi.
"Wah, lucunya" kata Germany pelan, matanya sedikit berbinar.
"Kesese~ mein awesome Gilbird is cute"
''~Line break~''
Kedua sahabat ini menjalani banyak waktu bersama, bahkan saat Prussia bersekutu dengan France dan Spain.
''~Line break~''
(Awal tahun 1945, Perang Dunia II)
Kepala sang albino tertunduk. Iris mata merahnya menatap ke lantai semen yang dia pijak. Kepalanya yang diperban sedikit terasa sakit.
"Piyo!"
Suara cicit yang sangat tidak asing untuknya membuat Prussia mengangkat kepalanya.
Disaat dia sedang down, ada Gilbird yang selalu menemaninya.
Dia tersenyum dan mengangkat tangannya agar Gilbird dapat bertengger disana.
Prussia merogoh kantung celananya untuk mengambil sesuatu.
Sebuah kalung iron cross mini.
Mengalungkan itu ke leher Gilbird, dia menyengir.
"Jaga itu" kata Prussia pelan, "Kau tahu, Gilbird..."
Prussia mencium kepala Gilbird.
"Kau sahabat terbaikku"
Setetes air mata jatuh dari matanya.
''~Line break~''
(Tahun 1947, Dissolution of Prussia)
Gilbird bertengger diatas dahan pohon, menatap kerumunan orang—yang sebenarnya tidak terlalu banyak—mengelilingi sebuah batu nisan berbentuk salib.
Batu nisan itu dikalungi oleh kalung iron cross, sama seperti miliknya.
Gilbird menyadari kalau disana pemiliknya..., tidak, sahabat sejatinya berbaring untuk selamanya.
Gilbird meneteskan air mata.
''~Line break~''
Gilbird tertidur di atas batu nisan salib yang menjadi tempat istirahat terakhir sahabatnya.
Saat itu sedang musim panas.
.
.
.
"Karena kau hampir se-awesome diriku, aku akan menamaimu dengan namaku, ok?"
"Piyo!"
.
.
.
Gilbird terbang kesana kemari, dari bagian samping batu nisan ke bagian samping lainnya.
Saat itu sedang musim semi
.
.
.
"Tapi kau harus berjanji padaku satu hal!"
.
.
.
Dia terdiam sebentar, menatap langit. Lalu kedua matanya ditutup.
"Berjanjilah, kau akan selalu bersamaku melalui segala sesuatu"
.
.
.
Gilbird tidur dengan salju menyelimuti tubuhnya.
Saat itu sedang musim salju.
.
.
.
"Selamanya akan lebih awesome, sih"
.
.
.
Germany membawa sebuah buket bunga ke makam Prussia, kakaknya. Betapa terkejutnya dia saat melihat Gilbird disana ...
Sudah tidak bernyawa.
.
.
.
"Jadi?"
Burung kecil itu mencicit "Piyo!" lalu terbang keatas kepala si albino. Sebuah tanda kalau dia setuju.
"Benarkah?"
"Piyo~!"
Senyum terlukis diwajah mereka.
.
.
.
Germany menggali tanah di sebelah makam Prussia. Tidak besar, tapi cukup untuk memakamkan Gilbird disana.
Setelah itu, dia menancapkan batu nisan salib yang lebih kecil, juga mengalungkan kalung iron cross milik Gilbird.
.
.
.
"It's a deal then, Gilbird"
Mein freund : My friend – Sahabatku/temanku
Bruder : Brother – Kakak laki-laki
Danke : Thank you – Terima kasih
Mein : My – Aku (milik)
~"""~
A/N : Fict pertama ditahun 2014~! Aduh, ngefeels T^T #gampared# Respect yang buat doujin nyess ini : zerochan/1452010
Kau inspirasi dude *thumbs up*. Maaf pendek, lagi writer block *emo corner* dan maaf kalo translate-annya sucks banget, oh, dan maaf juga kalo jelek u_u I'm not pro desu.
Italics are flashbacks~
Hope you like it minna! Kritik dan sarannya ya! And don't forget to review~
Sign,
AkuRia-Gemini, 2014~
