Kedamaian & Ketenangan
© Faerea
DISCLAIMER:
Hunter x Hunter © Yoshihiro Togashi
[Kuroro's POV]
~*~
Pagi ini, aku berharap akan mendengar kabar baik. Sudah cukup dengan berita kematian Ubogin dan Pakunoda! Aku hanya menatap langit, berusaha mencari kedamaian dan ketenangan. Pikiranku agak kacau. Entah karena apa... Aku bingung... Ataukah aku... Stress? Entah pikiranku kacau karena apa... Aku hanya ingin mencari kedamaian dan ketenangan.
Aku melangkah tanpa tujuan yang benar-benar pasti. Aku tidak terlalu memperhatikan jalan. Sudah banyak orang yang kutabrak secara tak sengaja.
Aku hanya ingin sendiri sekarang ini...
Sendirian...
Aku berhenti ketika kulihat sebuah taman bunga. Aku tidak tahu... Kenapa aku menuju ke taman bunga tersebut? Tidak ada alasan pasti, sepertinya... Ya, aku tahu aku aneh... Aku sedang kacau...
Kulihat semua bunga menyapa. Indah sekali... Rasanya penuh kedamaian ketika melihat bunga-bunga yang melambai padaku... Walau aku sendiri tak yakin apa bunga-bunga itu benar-benar melambai padaku atau tidak... Tapi kuharap, iya. Kuharap bunga-bunga itu menyapaku. Aku butuh kedamaian dari bunga-bunga itu...
Kutinggalkan sejenak taman bunga tersebut. Tidak. Bukan bunga-bunga itu yang sangat kubutuhkan untuk menenangkanku saat ini... Bunga-bunga itu tidak terlalu memberikan kedamaian atau ketenangan yang cukup padaku. Aku ingin lebih... Lebih damai dan lebih tenang...
Aku berjalan melanjutkan perjalanan yang seakan tanpa akhir ini. Berjalan menuju pinggiran kota. Aku lihat sungai yang airnya mengalir dengan tenang... Sangat tenang... Air sungai tersebut mengalir dengan tenang tanpa suara... Aneh sekali. Biasanya sungai ini mengalir begitu deras...
~*~
Apa yang harus kulakukan agar pikiranku damai dan tenang?
Aku ingin kedamaian seperti bunga-bunga di taman tadi...
Aku ingin ketenangan seperti aliran sungai tadi...
Apa atau siapakah yang benar-benar bisa memberikan kedamaian atau ketenangan kepadaku?
Itulah yang kubutuhkan sekarang...
~*~
"Kuroro? Apa yang kau lakukan di sini? Ada apa?"
~*~
Aku terlonjak kaget ketika ada suara lembut yang memanggilku. Aku menoleh. Ternyata, tak ada siapa-siapa... Aku kecewa. Hatiku remuk ketika mengetahui bahwa suara lembut itu ternyata hanya ada dalam pikiranku...
Aku mengingat kembali suara lembut yang baru kudengar... Lembut... Memberikan kedamaian dan ketenangan... Tunggu dulu! Kedamaian? Ketenangan? Apakah suara lembut tadi yang memberikan kedamaian dan ketenangan kepadaku? Yang memberikan kedamaian serta ketenangan ke sekujur tubuhku...
Tak kusangka suara yang kudengar hanya singkat tadi, dapat membuat hatiku damai dan tenang... Tetapi aku sadar... Suara lembut tadi begitu kukenal... Ya! Itu suara miliknya... Andaikan aku bisa bertemu dengannya... Andaikan dia benar-benar ada di sini... Andaikan dia sedang tersenyum manis padaku...
Apakah itu akan benar-benar terjadi? Tidak mungkin...
Dia tidak akan pernah menyapaku dengan ramah...
Dia tidak akan pernah ada di sampingku...
Dia tidak akan pernah tersenyum padaku...
Aku ingin menangis saat menyadari kenyataan ini...
Aku ingin berteriak sekeras-kerasnya ketika menyadarinya...
Apakah orang yang harus mengisi kehidupanku adalah dia?
Kenapa orang yang dapat membuat hatiku damai dan tenang harus dia?
Kenapa hanya dia?
Kenapa tidak orang lain saja?
Kenapa harus dia?
Aku mengucapkan namanya dengan lembut...
Karena aku... Merindukannya...
"Kurapika..."
~ Owari ~
~*~
Semoga saja kalian suka dengan fic ini! (^-^)
