'

'

'

'


[CUTE BOY]

KIM TAEHYUNG - JEON JUNGKOOK

.

[Taehyung's hairstyle on War of Hormone era and Jungkook's hairstyle on Save Me era"

.

"On a warm spring day, bewitched by your dazzling image"

.

.


.

.

.

.

*KLIKK

Ia melihat hasil tangkapan kameranya. Ia tersenyum puas hingga menunjukkan deretan giginya yang rapi. Ia mengangkat wajahnya dan matanya sedikit menyipit menghindari sinar matahari yang menusuk iris mahoninya yang indah.

Ia mengalungkan kameranya kemudian berdiri dan membersihkan celananya dari debu. Ia memang sedang duduk dari tadi. Tangannya yang dihiasi jemari panjang yang terlihat kokoh terulur menyentuh kelopak-kelopak merah muda dari Sakura musim semi yang berjatuhan. Indah sekali.

Ia melangkahkan kakinya yang dibalut celana seragam sekolahnya. Kemeja putih dengan almamater merah maroonnya ia lipat sebatas siku. Dasinya ia simpan di saku celananya, dan terakhir untuk melengkapi penampilannya ia mengenakan sepatu Nike biru gelap dengan aksen garis putih di beberapa sisi. Setidaknya ia punya selera fashion yang tidak buruk.

Ia memotret apapun yang ia anggap menarik dengan kamera kesayangannya. Ia membiarkan surai ungu lavendernya berantakan di hembus angin musim semi yang menyegarkan, walaupun sebenarnya ia punya baseball cap yang ia gantung di kaitan celananya.

Ah, ngomong-ngomong, namanya Kim Taehyung. Seorang pemuda berusia delapan belas dengan tinggi 179. Siswa tingkat akhir yang tampan dan hobi dengan fotografi. Hasil fotonya selalu memuaskan. Tak jarang beberapa majalah meminta jasanya untuk memotret model mereka. Taehyung menerimanya tentu saja. Selain karena bayarannya lumayan, ia bisa melihat dari dekat model dan publik figur lainnya, atau kalau beruntung ia bisa berkenalan dan bertukar nomor ponsel dengan mereka. Figur Taehyung sendiri sebenarnya bisa disamakan dengan aktor walaupun tanpa polesan make up sekalipun.

Ia sedang mengumpulkan foto musim semi untuk menghiasi ruang klub sekolahnya, dan sebagian akan ia jadikan koleksi pribadi. Ada begitu banyak pengunjung di tempat ini pasalnya bunga sakura mekar hanya beberapa hari saja di Korea. Setiap orang tidak akan mau melewatkan kesempatan seperti ini.

Taehyung menyalakan kameranya, merekam beberapa anak kecil berlarian dengan riang bawah hujan kelopak bunga sakura. Taehyung juga ikut tertawa kecil tanpa sadar. Taehyung menghentikan rekamannya dan beralih memotret sebuah keluarga yang sedang menikmati coklat hangat dan cookies di cafe kecil yang di apit dua pohon sakura kecil. Taehyung juga tidak melewatkan sepasang pria dan wanita usia lanjut yang berjalan bersama menikmati pemandangan sekali setahun itu. Ekspresi bahagia terukir di wajah mereka. Musim semi memang musim yang penuh harapan dan kebahagiaan.

Taehyung membeku selama beberapa detik. Ia menurunkan kamera dari wajahnya. Senyumannya luntur dan berganti dengan ekspresi kosong.

Tepat beberapa meter di depan sana seorang pemuda dengan seragam yang sama dengan yang dipakai Taehyung sekarang berjalan santai ke arahnya dengan satu cone es krim berwarna ungu muda di tangan kirinya. Oke, mungkin Taehyung terlalu percaya diri. Pemuda itu hanya berjalan lurus ke depan, bukan ke arahnya. Hanya saja, Taehyung berada di arah depan itu.

Pemuda itu hanya berjalan melewatinya tanpa menoleh sedikit pun. Sedangkan Taehyung, ia masih terperangkap di dunia lain. Taehyung merasa dirinya ingin berteriak sekarang juga saat pemuda itu menampakkan binar mata penuh minat pada es krimnya dan jangan lupakan bagaimana lidah basahnya menyapu bibir atasnya, membersihkan sisa es krim yang menempel. Manis sekali.

Dengan kesadaran penuh—yeah, kesadaran Taehyung sudah kembali— ia mengikuti pemuda itu dari belakang. Sesekali membidik dengan lensa kameranya saat pemuda itu melakukan tingkah yang menarik—menurutnya— seperti mengusak helaian sehitam arangnya, menyingkirkan kelopak bunga sakura yang jatuh di atas kepalanya, ataupun seperti sekarang menggores batang pohon sakura dengan pisau kecilnya lalu tersenyum puas. Lucu sekali.

Taehyung masih mengikuti pemuda yang belum ia ketahui namanya itu sampai di cafe sederhana di ujung deretan pohon sakura. Ah, apa Taehyung belum mengatakan ia berada dimana sekarang? Baiklah, Taehyung tengah berada di Yeouido untuk Yunjungno Festival Cherry Blossom. Salah festival sakura terbesar di Seoul. Namun minat utama Taehyung bukan lagi festival ini, melainkan pemuda tampan, manis, dan lucu yang tengah ia ikuti kali ini.

Pemuda yang belum ia ketahui namanya ia masuk ke dalam cafe dan menimbulkan bunyi lonceng yang nyaring. Taehyung mengikutinya dan berdiri di belakang pemuda yang tengah mengutarakan pesanannya.

"uhmm... Ice Blend Cookies and Cream dan sepiring Onion Rings"

Taehyung menahan nafasnya sekaligus menahan diri untuk tidak mengulurkan lengannya, mendekap pemuda itu dengan begitu erat hingga hanya ia yang bisa mendengar alunan suaranya yang indah. Salah seorang pelayan mengangguk kecil dan membacakan pesanan pemuda itu sekali. Setelah dirasa cocok, ia memberikan papan kecil untuk nomor mejanya. Pemuda itu bergumam pelan mengucapkan terima kasih dan meninggalkan antrian.

Mata Taehyung terus megikuti langkah pemuda itu menuju salah satu meja di sisi kanan cafe, mejanya berada di luar dan berhadapan langsung dengan pohon-pohon sakura yang mekar. Pemuda itu meletakkan tasnya di salah satu kursi kemudian bersandar dan memainkan ponselnya.

"-an.. Tuan? Halo?"

"A—Ah, ya?"

"Anda ingin memesan?"

Taehyung mengalihkan fokusnya pada pelayan wanita di depannya dan menatap wanita itu lekat. Tak ayal wanita dengan potongan rambut sepundak itu merona ditatap demikian intens.

"Ice Blend Coffee dan Croissant"

"A-Aku mengerti. Ini meja anda. Silahkan menunggu"

"Tidak" Taehyung mendorong papan kecil mengkilat itu kembali.

"Aku bersamanya" lanjutnya sembari menunjuk pemuda yang belum ia ketahui namanya itu dengan dagu runcingnya.

Pelayan itu lalu mengangguk paham. Taehyung balas tersenyum dan dengan dengan langkah lebar menghampiri pemuda yang tengah mendengarkan musik lewar earphone merah maroonnya—yang membuat jantungnya menjadi tak karuan.

Taehyung menarik kursi di depan pemuda itu dan menjatuhkan bokongnya disana. Taehyung meletakkan kameranya di atas meja. Pemuda itu diam dan menunjukkan raut bingung yang menggemaskan—bagi Taehyung tentu saja—.

Pemuda itu mengerjapkan matanya seakan bertanya kenapa Taehyung—yang tidak ia kenal— bisa berada di depannya. Menatapnya lekat dengan tampang bodoh dan senyum kelewat lebar hingga menunjukkan giginya yang putih dan matanya yang tersembunyi di balik eyesmilenya.

Pemuda itu lalu melepaskan earphonenya dan meletakkannya diatas meja, tepat bersebelahan dengan kamera Taehyung. Taehyung tersenyum dalam hati. Merasa dirinya begitu pantas bersama pemuda mengagumkan itu. Benda yang mereka bawa bahkan terlihat sangat manis saat berdampingan.

"Si—"

"Taehyung. Kim Taehyung"

Taehyung lekas mengulurkan tangannya dengan semangat tanpa membiarkan pemuda itu menyelesaikan pertanyaannya. Pemuda itu mengerjab sekali lagi sebelum ikut mengulurkan tangannya, membalas jabatan tangan Taehyung. Darah Taehyung terasa berdesir merasakan bagaimana hangat kulit pemuda bersentuhan dengan miliknya.

"Jeon Jungkook"

Taehyung meneguk salivanya susah payah mendengar suara indah pemuda itu untuk kedua kalinya. Mereka lalu melepaskan genggaman tangan mereka. Taehyung mengulum senyumnya melihat pemuda yang baru saja ia ketahui bernama Jungkook itu terlihat canggung. Taehyung melirik bahu kiri pemuda itu.

Dua buah garis memanjang berwarna putih tertoreh di almamater maroonnya. Ah, adik kelasnya ternyata.

"Kau sekolah di Daejoo High School juga?" pertanyaan bodoh. Jelas Taehyung sudah tahu benar kalau jawabannya pasti 'ya'. Tapi sekedar basa basi tidak masalah bukan?

Jungkook mengangguk membuat helaian rambutnya ikut bergerak. Taehyung meneriakkan kata 'Kawaii' berkali-kali dalam hati. Jungkook lalu melihat ke arah pundak Taehyung. Taehyung mengikuti arah pandangan Jungkook.

"Ah, sunbae-nim!"

Taehyung sedikit tersentak ketika Jungkook memekik kecil.

"Taehyung sunbae-nim!" ujarnya sembari menunjuk wajah Taehyung dengan heboh dan mata yang berbinar.

"Taehyung sunbae-nim yang katanya fotografer terkenal itu kan? Siswa Daejoo yang katanya menolak tawaran menjadi aktor maupun penyanyi yang jadi trending topik di koran minggu lalu? Yang katanya punya banyak kenalan model terkenal dan bahkan punya hubungan khusus dengan mereka. Yang menolak pernyataan cinta anggota Red Velvet itu, siapa namanya?"

"Joy"

"Nah benar, itu dia. Eh! Itu benar sunbae-nim?"

Taehyung tersenyum tipis. Ia mendengarkan celotehan Jungkook yang sangat exited tentangnya. Memangnya Jungkook itu tidak tahu Kim Taehyung yang sering dibicarakan itu rupanya seperti apa?

Taehyung mengucapkan terima kasih pada seorang pelayan yang mengantarkan pesanan mereka. Pelayan yang sama.

Jungkook masih menatap Taehyung lekat, ingin mendengar kebenarannya.

"Yup, itu aku" ujar Taehyung setelah menyesap ice blend nya.

Jungkook terbelalak tidak percaya. Rahangnya terbuka. Hal itu membuat Taehyung tertawa lepas dengan suara berat dan dalamnya. Ia dengan berani menyentuh dagu Jungkook dengan telunjuknya. Mengatupkannya kembali.

"Awas nanti ada lalat masuk ke dalam mulutmu, Kookie"

Taehyung menyomot sepotong onion ring hangat yang tersaji di piring putih lengkap dengan saus dan mayonaise. Jungkook ikut menyesap ice blendnya namun seketika kernyitan nampak di dahinya.

"Ini bukan milikku"

Jungkook melihat ice blendnya dan ice blend Taehyung, sekedar memastikan.

"Sunbae, punya kita tertukar"

"Oh? Benarkah"

Dengan tampang bodoh, Taehyung berusaha menyembunyikannya. Ia memang sudah tahu sedari tadi kalau milik mereka tertukar. Ia sengaja melakukannya.

"Yasudah tukar lagi"

Taehyung mendorong ice blend cookies and cream ke hadapan Jungkook lalu meraih yang rasa coffee. Menyesapnya dengan pelan dan sangat menikmati.

Katakanlah Taehyung itu maniak. Karena ia sengaja melakukannya agar bibirnya bersentuhan dengan bibir Jungkook. Walaupun tidak langsung.

Jungkook tidak menjawab lagi. Ia sibuk dengan Onion Rings dan Cookies and Creamnya sembari memandangi kelopak-kelopak bunga sakura yang berjatuhan. Taehyung meraih kameranya dan memotret diam-diam wajah Jungkook dari samping.

Taehyung melihat hasilnya dan tersenyum puas. Jungkook terlihat indah dengan latar bunga sakura musim semi.

"Jungkook?"

"Hum?"

Jungkook menoleh cepat membuat Taehyung tak kuasa untuk tak mengusak helaian rambut Jungkook gemas.

Jungkook tidak mempermasalahkannya. Ia meletakkan sedotan Ice Blendnya di piring Onion Ringnya yang sudah tandas. Kemudian menyesap Ice Blendnya langsung dari gelasnya membuat whip cream menempel di bibir atasnya.

Taehyung dengan cepat mengusap bibir Jungkook dengan jemari jempolnya sebelum Jungkook melakukannya sendiri. Taehyung menempelkan jempolnya di bibirnya sendiri, merasakan whip cream bekas Jungkook. Jungkook tentu saja terbelalak kaget dibuatnya.

"Jungkook?"

"Y—Ya?"

"Berikan nomor ponselmu padaku?"

.

.

.

.

.


Aelah ini fiction bonus dari saiya. Cerita manis di musim semi. Btw, emang ini manis ya? Kemungkinan ini Cuma oneshoot, twoshoot, atau threeshoot doang yeorebun^^

Dan aku ngga peduli dengan reaksi reader, aku akan terus lanjut kapanpun aku mau tanpa nunggu feedback yang banyak-banyak. Hanya tergantung mood kkkk

.

Salam manis dari Istrinya Taehyung dan Pacarnya Jungkook.

matchaquinn