Disclaimer: Naruto ga akan pernah jadi punya Fei.
A/N: Sasuke x OC, gantung, abstrak, gaje, curhatan author.
Aku kehilangan orangtuaku sejak aku kecil. Kakakku mengkhianatiku, dan membunuh kedua orangtua kami. Satu hal lagi yang menarik adalah, Orochimaru menginginkanku. Oh, bukan, aku bukanlah si Uchiha Sasuke yang terkenal. Justru aku adalah sahabatnya –teman masa kecil lebih tepatnya.
Namaku Shika'aki Vlai. Nama panggilanku, Vlai, diambil dari kata bahasa Inggris "fly" yang berarti terbang. Seperti dengan arti namaku, itulah kekuatan khususku yang diinginkan oleh Orochimaru. Aku tidak mengerti kenapa, tetapi aku bukanlah penyihir yang bisa terbang menggunakan sapu terbang mereka. Kedua orangtuaku tidak bisa terbang, begitu pula dengan kakakku. Mereka hanya bisa melompat tinggi dengan sangat cepat. Aku pun bisa melompat seperti mereka, tetapi aku bisa terbang, tanpa menggunakan apa pun. Sihir, mereka bilang, walau aku jarang menyadari adanya kekuatan itu dalam tubuhku.
Sasuke dan aku memiliki nasib yang sama. Kami sama-sama kehilangan orangtua kami dikarenakan mereka dibunuh oleh kakak kami. Kakak kami sama-sama masuk ke organisasi Akatsuki dan kami merasa hidup sebatang kara. Orochimaru tertarik pada kekuatan kami berdua. Secara, kami berdua memang ingin balas dendam pada kakak masing-masing dan menginginkan kekuatan hebat.
Perbedaan mencolok antara aku dan Sasuke ada satu. Kalau Sasuke mencari kekuatan dengan ikut Orochimaru, meninggalkan Konoha, meninggalkan teman-temannya. Sedangkan aku, aku mencari kekuatan tersebut dengan tetap tinggal di kampong halamanku, bersama dengan teman-temanku, dan tidak ikut dengan Orochimaru.
Saat kulihat punggung Sasuke untuk terakhir kalinya, aku tahu bahwa hubungan pertemanan kami sudah putus begitu saja. Tidak ada yang abadi, ya, akhirnya aku percaya akan empat kata itu. Sejak detik itu aku tahu kalau aku tidak mungkin bisa menjadi temannya lagi, dia telah menjadi musuhku dan teman-temanku.
Anehnya, Naruto masih berusaha mencari Sasuke, sampai detik ini. aku tidak mengerti, sungguh. Apa yang membuatnya begitu ingin menemukan laki-laki itu? aku saja yang dulu adalah sahabatnya tidak pernah mau mencari Sasuke. Bagiku, kami sudah memilih dan menentukan jalan kami masing-masing. Kami berjanji untuk tidak menyesal pada apa yang telah menjadi pilihan kami masing-masing, berjanji akan menghargai pilihan masing-masing. Itulah sebabnya aku tidak mau mencari Sasuke, karena kami telah menetapkan langkah sendiri-sendiri.
Akhir-akhir ini aku jadi sering terbang dan melayang di langit. Kadang aku pergi ke bukit sendiri dan menangis diam-diam. Berusaha untuk tidak menyesali penolakkanku terhadap tawaran Sasuke yang mengajakku ikut pergi ke tempat Orochimaru. Berkali-kali aku bertanya dalam hati, apakah aku memilih pilihan yang salah? Tetapi aku tidak pernah mendapat jawaban, hanya mendengar angin yang bertiup dari arah barat.
Sesekali aku bermimpi Sasuke kembali lagi ke Konoha. Tidak hanya Sasuke, tetapi juga kakaknya dan kakakku. Juga orangtua Sasuke dan orangtuaku. Lalu aku terbangun dan tertawa pelan sambil meratapi diri sendiri. Aku telah memimpikan suatu hal bodoh yang tak mungkin terjadi.
Ternyata, meskipun kami memiliki nasib yang sama, takdir kami sangat berbeda jauh. Sialnya, waktu tidak bisa diputar balik.
.
.
.
Ending-nya gantung kan? Gantung aja, ayo jujur ==
REVIEW
