Chapter 1 : Sebuah Kematian.

KuraiYuki.21

Tidak ada yang mesti Yuki sampaikan, yang pasti Naruto dan HS DxD bukanlah milik Yuki. Dan Fic ini adalah hasil pemikiran Yuki sendiri, ide Fic Yuki sendiri mungkin sudah terlalu umum atau pasaran. Tetapi Yuki akan berusaha untuk memberikan yang terbaik.

Untuk kali ini hanya sebuah Prolog. Dan kelanjutannya menunggu respon dari pembaca semua, kalau positif akan Yuki lanjutkan dan kalau Negatif akan Yuki stop dan ganti dengan yang lain.


Kubuka mataku menampakkan hamparan lagit biru cerah, di tengah medan perang yang baru saja selesai ini. mencoba mengambil nafas untuk sesaat hanya terasa berat dan semakin berat setiap saatnya. Sesuatu berbunyi dalam mulutku, mulut yang terbuka lebar menganga... terisi darah, darah. Darah milikku sendiri.

Terkadang aku mulai melupakan rasanya seperti ini. Terkadang aku hanya menghabiskan waktu di tempat pelatihan militer menembak semua target yang mereka buat hanya untuk mati pada saat sekarang ini. Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri tentang sesuatu hal yang tidak berguna.

"Kau akan pergi?"

Sebuah suara. Seseorang berbicara padaku... seorang wanita. Tidak melihatnya, tidak pula memperhatikannya. Aku masih diam tergeletak di tanah ini, seperti boneka tali yang putus. Lalu dia mendatangiku, menempatkan wajahnya tepat di atas ku. Rambut pirang bergelombangnya yang jatuh, senyumman itu... wajah yang tersamarkan bayang yang tak dapat aku lihat.

Seakan tidak pantas untuk aku lihat.

Aku tersenyum pada dia yang tidak kenali. "Kurasa begitu."

"Kau tau soal teh hijau Jepang?" Ku dengar bunyi sesuatu, sampai aku menyadari gadis itu menyeretku dan meletakkan kepalaku dalam pangkuannya. Membuat tubuhku ikut terpisah. Darah yang semakin banyak yang mengalir dari sana.

"Tidak tau, aku bukan orang Jepang." Aku berusaha membalas ucapannya. "Aku dari Rusia."

"Maaf, aku kira kau orang Jepang."

Dan aku hanya bisa diam, gadis bodoh... dilihat dari manapun aku bukan dari Jepang.

Lalu kami terdiam untuk beberapa alasan. Suara desiran angin di tengah padang tandus ini serasa menyenangkan sekarang. Setiap darah yang mengalir dariku membasahi seragam gadis itu... dia membiarkannya.

"Kau kuat, bahkan dengan tubuh yang terpisah seperti inipun kau masih mampu untuk bertahan... katakan padaku siapa namamu?" dia tersenyum.

"Naruto.."

Dan..

Aku tidak tau harus berbuat apa, namun dia tertawa setelah mendengar Namaku.

"Lucu sekali, kamu mengaku orang Rusia. Tapi namamu itu kental dengan Jepang bukan?"

"Jangan salahkan aku, itu nama aneh dari orang tuaku... lalu kau pikir aku harus apa?"

Dia masih tertawa, suaranya yang halus dan menenangkan. Aku kira dia cantik, meski dengan wajah yang tak dapat aku lihat sebelumnya.

"Naruto. Namaku Gabriel, aku akan selalu ada di sisimu mulai saat ini hingga akhir hayatmu. Bahkan jika kau mati sekalipun akanku gunakan semua peralatan perangmu sebagai pelengkap dari peralatan perangku."

"Huh... kau keterlaluan." Naruto mendengus sebal. "Terserah aku tidak pedulu, lakukan sesukamu."

Kami kembali diam. Namun aku tau bahwa pandanganku semakin jatuh. Jiwaku mulai pergi rasanya. Melihat dia yang hanya tersenyum, mulutnya terbuka dan mulai mengucapkkan sesuatu. Apa itu? Apa yang ingin kau ucapkkan? Aku tidak mendengarmu, tak ada yang bisa aku dengar lagi! Serasa mulai menghilang. Kesadaran mulai menjauh dariku.

Apa aku telah Mati?


Yup sekian prolog dari fic Loop.

Apakah kalian semua suka?

Apakah ini pantas untuk dilanjutkan?

Yuki tunggu pendapat kalian.

KuraiYuki.21