Sebelumnya tentu saja saya meminta maaf bila ada typo, kesalahan ejaan atau informasi.

Selamat membaca ^^

Author: Gapyu

Disclaimer: Naruto itu punyanya Masashi Kishimoto-san.

"Aku sangat suka ramen!" kata Naruto.

'Tapi, lebih enak lagi kalau di traktir' pikir Naruto.

"Naru selalu makan ramen" kata kyuubi.

'aku belum pernah coba makan ramen' pikir kyuubi.

Prolouge

"Naru"

"Sasuke"

Tanpa banyak bicara lagi, kedua remaja itu berlari kencang dari dua arah yang berbeda. Kedua-duanya mempersiap jurus mematikan mereka masing-masing. Jutsu tersebut sama-sama berbentuk bola, akan tetapi terlihat dan terasa berbeda.

Bola yang dibentuk oleh si gadis, berwarna biru muda terang yang diselimuti oleh pusaran-pusaran angin. warna dan gerakannya sangatlah indah dan mencerminkan ke eleganan dan perasaan yang begitu mendalam.

sebaliknya dengan bola yang dibuat oleh sang pemuda, berwarna hitam pekat yang diselimuti oleh aliran listrik yang hebat dan menimbulkan suara gemericik gaduh seperti kicauan ribuan burung. Keduanya mulai berlari dengan lebih cepat dan bersiap untuk menyerang satu sama lainnya.

"rasengan!"

"chidori"

Ledakan hebat terjadi akibat benturan keras dari serangan tersebut. Asap tebal terbentuk dan menyelimuti sosok mereka. Tak ada suara apapun sampai salah satu dari mereka memecahkan keheningan tersebut setelah beberapa menit.

"k-kenapa?... dobe?"

Setelah kabut debu itupun sirna, dapat terlihat jelas apakah yang sebenarnya terjadi. Tangan sang pemuda terlihat berlumuran darah dan masih berada di bagian perut si gadis. sementara tangan sigadis juga berada di pundak kiri sang pemuda akan tetapi, aneh nya tak ada noda darah ataupun luka pada pundak sang pemuda.

Sasuke pov

Ak-aku melihat nya dengan jelas! Sesaat sebelum rasengan Naru menyentuh pundak ku, entah mengapa ia langsung menghentikan serangannya. Tapi kenapa ia melakukan itu?

Tanganku masih terkubur di perutnya, ditambah dengan cairan darah itu yang terus mengalir dengan deras. Aku lantas menarik keluar tanganku dari tubuhnya yang menyebabkan tubuhnya linglung, tak bertenaga. Sebelum tubuhnya jatuh menimpa tanah, aku pun langsung menangkapnya dan mendekap tubuhnya kedalam pelukanku

Aku tak peduli dengan darahnya yang sampai membasahi bajuku. mata ku terbelalak, aku tidak bisa berpikir jernih saking kagetnya dengan kejadian yang baru terjadi di depan mataku ini.

Selama beberapa saat, aku hanya memandang mata biru itu dengan penuh rasa binggung dan rasa bersalah.

"b-baka dobe! Kenapa kau lakukan itu? k-kenapa kau-"

Belum sempat kuselesaikan ucapanku, bibirku terkunci oleh sentuhan lembut jari manis sang gadis.

"ssst, semua akan baik-baik saja. Dengan begini, kau akan dapat membalaskan dendam mu pada orang 'itu'. setelah ini, kau tidak perlu menderita lagi Sasuke.."

"dasar bodoh! Aku tidak peduli lagi dengan balas dendam atau apakah itu! aku-aku.."

Mm,rasa nya aneh, basah. Ya, air mata keluar dan menetes membasahi pipiku, mengalir dan jatuh ke pipi Naru yang tengah berbaring di pelukanku. Aku sungguh terkejut karena kukira air mata in sudah membeku semenjak malam bembantaian dulu.

Berjuta-juta macam emosi mengalir deras kedalam tubuhku, hingga membuat tubuhku bergetar tak karuan. Mataku terpejam, kepalaku juga terasa berputar hebat, nafasku sesak. Ada apa sebenarnya denganku ini? Bukankah ini yang dari dulu aku inginkan?

Hatiku sakit, rasanya seperti tertusuk seribu jarum yang kasat mata. Memang sungguh ironis, ternyata aku baru dapat menyadari perasaan hatiku yang sebenarnya sesaat sebelum gadis yang aku cintai mati di pelukan dan di tanganku.

Dapat kurasakan sentuhan tangan lembutnya dipipiku. Rasanya hangat dan sedih. Pandangan matanya lurus tertuju padaku, saat itulah baru kusadari betapa indahnya warna biru laut tersebut.

"kirei.. warna mata mu indah sekali ya Sasuke. Setidaknya sebelum aku mati, aku dapat melihat mata legendaris dari sharingan , magekyou sharingan"

"jangan bercanda dobe! Siapa yang akan mati! T-tunggu sebentar aku akan membawamu pulang k-ke Konoh-.."

"tidak ada gunanya Sasuke" potong Naru. "kau tahu Sasuke? Aku hanya punya satu permintaan untukmu, yakni agar kau hidup dengan damai—uhuk uhuk .."

Darah mulai mengalir keluar dari bibir mungilnya. Pandangan matanya yang di tujukan kepadaku semakin lama, semakin tidak fokus. Pandangannya kosong, begitu jauh sekaan dia akan pergi ke suatu tempat yang tak dapat kugapai.

"simpan tenagamu dob- Naru!"

Senyum lembut lantas tertanam dibibirnya, "uhuk-uhuk. Arigatou Sasuke, sayonara." Dengan begitu, mata birunya mulai terpejam. Tangannya yang selalu kupegang, mulai melemas seperti tak bernyawa. Suhu badannya mulai mendingin.

"tidak, tidak mungkin! N-Naruuuuuuuu!"

End Sasuke pov

Normal pov

Teriakan frustasi dari sang pemuda, memecahkan keheningan. Sang pemuda tak pernah bergerak dari tempatnya, tetap dalam posisi berlutut dan mendekap si gadis. Isakan tangis mulai terdengar, dan dapat di asumsikan itu berasal dari sang pemuda berambut hitam, Sasuke Uchiha.

Mata Sasuke yang biasanya berwarna merah dengan sharingannya, sekarang berubah menjadi merah dengan bentuk bintang hitam di bola matanya. itu adalah bentuk tertinggi dari doujustu klan uchiha, magekyou sharingan.

"Naru, aku berjanji tak akan menyia-nyiakan pengorbananmu ini. Aku akan menyelesaikan tugasku, lalu aku akan bergabung denganmu didunia sana. Pegang janjiku" janji Sasuke

Sasuke lantas mengambil sebilah kunai dari kantong kanannya, memposisikan pergelangan tanganya di bawah kunai tersebut dan menyayatnya. Darah mulai mengalir dari pergelangan tangan nya, ia lantas meminum darahnya sendiri. Tidak untuk ditelan, tetapi untuk di berikan kepada sigadis lewat mulut ke mulut.

"dengan begini, setidaknya kau juga jadi bagian dari klan Uchiha. Dengan begini aku tidak sendiri ya kan, Naru?"

Sasuke lantas berdiri, pergi meninggalkan tubuh naru yang terbaring tanpa nyawa di tengah medan pertempuran. Menepakan kakinya, tanpa menengok ke belakang lagi.

Naru pov

"Egh…." Rintihku kecil.

Perlahan-lahan, mulai kucoba untuk membuka mataku. Aku tak tahu, dimanakah keberadaanku sekarang. Sejauh mata memandang,hanya ada lorong hitam beratap tinggi tanpa akhir.

"Akhirnya saat ini datang juga, aku sudah menunggumu bocah.."

Terdengar suara raungan bersuara rendah yang sangat keras. Dapat kurasakan kalau tubuhku mulai gemetar, bulu kudukku berdiri, kumerasa kakiku seakan tak kuat lagi menopang berat badanku. Kudapati sesosok mahluk sejenis rubah berekor 9 nampak dihadapanku, Duduk bersantai dengan berbantalkan ekor-ekornya di depan pintu jeruji besar dengan kertas yang menempel di pintunya.

'segel? Segel kyuubi?' pikirku. "Kyuubi? Kaukah itu?"

"siapa lagi kau pikir bocah? Dasar mortal tak tahu di untung bla bla bla.." astaga, masih sempat ya dia mengoceh dalam situasi seperti ini. Baka kitsune!

"baiklah, oke oke.. sudah cukup, hentikan. Aku mengerti Kyuubi" potongku

"Hey bocah, tidak kah kau seharusnya setidaknya berterima kasih padaku!"

"Untuk?"

"menyelamatkan nyawamu baka!"

Mataku terbelalak, kaget karena pernyataan Kyuubi. Akan tetapi bilaku ingat-ingat kembali, aku… ya, aku memang seharusnya sudah mati. Tetapi k-kenapa?

"Kyuubi! Lantas mengapa kau ada disini? Jangan –jangan ini neraka? A-atau jangan-jangan ini-" kataku panik.

"tenang saja nak kau tidak mati kok, atau mungkin belum. Aku telah menyelamatkan nyawamu dengan mengirimmu kembali ke masa lalu dan-"

"hontou ni Kyuubii? Terimaa kasih kyuubi! Berarti aku bisa bertemu Iruka-sensei dan yang lainnya! Aku tak tahu kalau kau sebaik ini padaku."

"cih, siapa yang baik padamu baka Naru!" Kyuubi tersipu malu dan memalingkan wajahnya "aku hanya melakukan ini demi diriku sendiri tahu. Kalau kau mati, aku juga mati."

"ya ya, pokoknya terima kasih ya Kyuubi" senyumku manis pada Kyuubi.

"….." "sebaiknya kau pergi dari sini sekarang bocah, sepertinya ada seseorang yang sedang mengetuk pintumu" kyuubi mengingatkan

"ah, baiklah! Sekali lagi terima kasih ya Kyuubi. Sampai bertemu, Foxy-kun"

End naru pov

Normal pov

Dengan begitu, keberadaan Naru mulai menghilang dan pudar sedikit demi sedikit. Setelah beberapa saat dan kyuubi yakin bahwa Naru sudah pergi, dia berbalik dan masuk ke bagian yang lebih dalam dan gelap dari kandangnya. Tidur untuk mengumpulakan tenaganya yang telah terpakai untuk mengembalikan mereka ke masa lalu.

"….. sama-sama, Naru-chan"

A/N

konichiwa minna-san terima kasih sudah membaca fanfict pertama saya. saya mohon maaf dengan penggunaan bahasa yang mungkin masih perlu di perbaiki. kalau ada kritik dan saran, silahkan di kirimkan lewat review langsung atau PM. Please REVIEW minna-san ^^