Disclaimer:

Vocaloid © YAMAHA

Rival © Natsuki Kuro-Hime


Kagamine Len, seorang penyanyi muda berumur 16 tahun yang sedang naik daun dan sangat terkenal di kalangan perempuan baik yang masih muda mau pun yang sudah tua. Kagami Rin, seorang penyanyi pendatang baru berumur 16 tahun yang sama seperti Len, sedang mengalami masa-masa kepopulerannya.

Kedua penyanyi yang sedang bersaing ini selalu terlihat tidak pernah akur satu sama lain dan terang-terangan mengaku sebagai rival.

"Kau menghalangi jalan ku bodoh!" bentak seorang gadis berambut kuning yang dikenal sebagai Kagami Rin, menatap penuh kebencian pada seorang pemuda yang sudah pasti adalah musuh besarnya.

"Ada apa sih, nona cerewet? Ini kan jalanan umum, jadi bukan hak mu untuk mengusirku dari sini." ucap si musuh besar bernama Len itu dengan santai dan terlihat sekali di wajahnya kalau ia sedang ingin membuat rivalnya itu marah.

Urat-urat bermunculan di kening Rin tanda bahwa rencana Len untuk membuatnya marah berhasil. Gadis itu mengepalkan tangannya dengan kesal. Rencana bersenang-senang seharian yang sudah ia susun semalaman selagi mendapatkan hari libur, kini hancur berantakan hanya karena orang menyebalkan ini. Mood nya yang sudah ia set ke arah "bersenang-senang" langsung berubah melaju ke arah "siap bertempur".

"Sabar Rin. Tidak perlu membuang tenaga mu untuk hal konyol seperti ini." seorang gadis yang juga berambut kuning panjang dan diikat satu ke samping berdiri di sebelah Rin dengan wajah datarnya.

"Wah, ternyata ada Neru juga ya. Apa kabar?" kata Len riang dan tidak mempedulikan Rin yang sudah menusuknya dengan tatapan laser miliknya.

"Sayang sekali, kabarku selalu baik sehingga aku tidak perlu menaruh kursi di depan pintu kamar hotel orang lain dan duduk di atasnya hanya untuk mencari gara-gara seperti mu." ucap Neru yang tidak kalah santai sambil sibuk menatap dan mengutak-atik tombol ponsel kesayangannya yang berwarna kuning itu.

"Itu BENAR sekali! ROAD ROLLER KICK!" teriak Rin sambil mengambil posisi kuda-kuda untuk…

DUAAAGGH!

…menendang kursi beserta orang yang duduk di atasnya yang sudah menghalangi jalannya untuk keluar dari kamar dengan tenaga maksimum.

"Bodoh." gumam Neru melewati Len yang sudah terkapar dengan kursi menimpa tubuhnya dan mengikuti langkah Rin yang penuh dengan kemenangan.

"Ittai…" Len memegang kepalanya yang sempat membentur lantai.

"Bodoh." gumam seseorang lagi yang kini berdiri di ambang pintu kamar yang berada di sebelah kamar Rin. Rupanya sudah dari tadi ia berada disitu menyaksikan pertunjukkan pagi hari itu. Len menatap pemuda teman sekamarnya yang berambut merah itu dengan kesal.

"Di saat seperti ini kau itu benar-benar kompak dengan Neru ya, Akaito." kata Len kesal dan berusaha bangkit walaupun tubuhnya masih sakit akibat tendangan Rin tadi.

"Siapa pun akan mengataimu bodoh kalau melihat tingkahmu yang bodoh itu, Bodoh." pemuda bernama Akaito itu berkata dengan malas dan melangkah masuk kembali ke dalam kamarnya.

"Hah, lihat saja nanti Kagami Rin! Suatu saat kau akan bertekuk lutut di hadapanku dan mengakui kehebatanku!" seru Len mengacungkan kepalan tangannya dengan penuh semangat sambil memegang kursi di tangan kirinya. Dan seorang cleaning service pun langsung sweatdrop dan tidak jadi keluar lift saat melihat tingkah Len tersebut.