Shiki no Uta – Haru

DeiChi

Disclaimer :

BLEACH © Tite Kubo (Kalau punya Chi, daridulu Orihime udah sama Ulquiorra!)

Shiki no Uta (song) © Minmi

Pairing : RenRuki, slight IchiRuki, slight IchiNel

Warning : OOC, lebay, typo, AU, No FLAME, My first songfic! Review please :D


Mata yo ga akereba owakare

Yume wa tooki maboroshi ni

Anata wo oikakete

Ita hikari no naka de

Dakareru tabi atatakai kaze wo tayori

Haru wo tsuge odoridasu sanshai..

Hari ini adalah hari pertama musim semi. Dimana bunga-bunga bermekaran yang semerbak harumnya, embun yang menetes dari ujung daun, serta sinar matahari yang bersinar lembut. Sangat cocok bagi yang sudah berpasangan. Tapi tidak untuk lelaki berambut merah ini, Abarai Renji. Dia baru diputusin sama pacarnya, Hinamori Momo yang malah selingkuh dengan seniornya Hitsugaya Toushirou. Kini ia menjomblo, berharap ada yang mau menemaninya mengisi hari pertama musim semi ini. Ia memutuskan untuk pergi berenang.

"Ah, kira-kira ada yang mau nemenin gue berenang gak ya? Sms Byakuya aja deh!" kata Renji, meraih ponsel berbentuk candybar dan mulai mengetik sms ke senior terdekatnya, Kuchiki Byakuya.

Kuy, lu mau ikut gue berenang gak? Gue butuh temen nih! Sengsara jomblo melulu!

To : Kuya no Genteng

Hanya butuh beberapa detik untuk mengetik sms itu. Renji hanya ingin ditemani, biasanya dia gak begini tuh! Renji biasanya main sama Ichigo, tapi gak untuk hari ini. Kenapa? Renji gak mau ganggu Ichigo yang PASTINYA menghabiskan hari ini dengan kekasihnya, Kuchiki Rukia adiknya Byakuya yang pendek namun cantik.

DRRT! DRRT!

Pesan masuk ke dalam ponsel Renji, Renji segera membuka smsnya dengan wajah mengernyit.

Sorry, gue gak bisa. Gue ada kerjaan sama pacar gue, dipikir gue maho ntar sama lu. Lu ajak aja adek gue, dia habis diputusin si duren itu! Hibur dia gih!

From : Kuya no Genteng

Renji kecewa, dia menghela nafas. Beginilah nasib seorang jomblo selama tiga bulan. Tapi kalau dipikir-pikir sms yang baru dibaca Renji itu.. Ichigo mutusin Rukia?

"Tega bener tuh si kepala jeruk! Mutusin si Cebol! Mending daridulu gue macarin dia!" seru Renji emosi. Ichigo yang dikaruniai tubuh kekar dan wajah tampan itu tega mutusin Rukia! Renji yang juga dikaruniai hal yang sama, tapi tak dikaruniai kekasih yang secantik dan sebaik seseru Rukia.

Renji menemukan ide. Mungkin ia berhasil mendapatkan hati Rukia yang sudah terluka. Dengan wajah sangarnya, Renji pun meng-sms Rukia

Woy, Cebol! Lu ditawarin sama kakak lu gak?

To : Cebol

Renji mengirim sms itu ke Rukia, sambil bercucuran keringat menunggu persetujuan dari Rukia. Oke, lebay, tapi ini yang Renji rasakan. Sesaat, sms pun masuk, entah dari Rukia entah dari teman-teman Renji yang lain yang kerap menjahili Renji dengan memakai nama Hinamori Momo. Ternyata, itu dari Rukia!

Ditawarin apa, Nanas? Lu mau berenang yak? Iya, gue mau ikut. Cuman gue sungkan aja sama lu. Gue mau refreshing hari ini :'(

From : Cebol

Renji tersenyum lembut baru kali ini dia tersenyum dengan lembut! Biasanya dia tersenyum terpaksa dan frekuensi senyuman itu semakin banyak setelah ia diputusin Hinamori. Renji dengan sigap, membalas sms Rukia.

Iya, gue mau berenang. Gue butuh temen nih.. Gpp kalo lu mau ikut. Asal lu gak ngerepotin gue. :D

To : Cebol

Hatinya Renji makin berbunga-bunga. Calon pujaan hati akhirnya mau ikut menemani Renji, dalam kondisi mau menghibur diri. Nasib mereka berdua sama. Diputusin pacar.

Shiki no Uta – Haru

TOK! TOK! TOK!

"Nanas! Bukain dong! Hah.. Hah.." kata Rukia di depan pintu apartemen Renji. Rukia ngos-ngosan, wajar saja dia begitu. Lha, letak apartemen Renji ada di lantai tujuh dan kebetulan lift yang ada sedang diperbaiki, jadi terpaksa Rukia melewati tangga.

Renji membukakan pintu untuk Rukia, Renji sedang membungkus rambut merah panjangnya dengan handuk. Pemandangan yang dilihat adalah seorang gadis pendek cantik di hadapannya.

"Weh.. weh .. ngapain lu ngos-ngosan gitu?" tanya Renji sambil mengeringkan rambutnya. Rukia memandang wajah rupawan Renji sejenak, lalu muncul semburat merah di pipinya. Memang, Renji yang dilihat Rukia saat ini terlihat sangat.. hot.

"G..gue t..tadi naik tangga. Pake acara lift diperbaikin lagi! Huh, sebel gue!" kata Rukia dengan bibir mengerucut. Oh, imut sekali cewek ini.

"Anyway, lu udah siap belom? Sepuluh menit lagi kita berangkat berenang!" sambung Rukia. Rukia adalah orang yang sangat menghargai waktu, motto hidupnya adalah Lebih Cepat Lebih Baik.

"Iya, gue bentar lagi siap," kata Renji. Renji mengepak peralatan renangnya ke dalam tas ransel berwarna marun dan besar. Renji mengikat rambutnya yang sudah kering dengan karet. Tampang preman diluar, tapi hati lembut di dalamnya. Pantas saja, Hinamori kabur dan jarang ada cewek yang mau mendekat. Mau gimana lagi? Tampangnya aja preman gitu *author di bankai Renji*

"Nah, gue udah siap, ayo berangkat.. Eh! Ngapain lu? Kita mau berangkat nih, lu malah asik baca majalah gue!" seru Renji kepada Rukia yang sedang membaca di sofanya. Majalah yang dibaca Rukia adalah majalah cewek.

"Abarai Renji.." kata Rukia dengan nada datar.

"Apaan?"

"Lu..."

"Apa?"

"AHAHAHAHAHAHAHA! Gak nyangka lu baca majalah cewek kayak gini! Ahahahahaha! Sumpah gue pengen ngakak!"

"Kenapa? Terserah gue dong mau baca apa.."

"Gue ngerti lu habis diputusin Hinamori, tapi baru kali ini lu mellow banget. Nas, rasanya ini bakalan jadi gossip di sekolah deh, image cool-kas mu itu bakal rusak kalo ketauan! Ahahahahaha!"

"EEEEHH! Jangan dong! Udah, jadi berangkat gak nih?" tanya Renji.

"Iya lah jadi, gue udah ngerelain capek naik tangga sampe sini tapi malah gak jadi pergi." Jawab Rukia.

Renji dan Rukia segera keluar dari kamar apartemen Renji. Sang pemilik kamar mengunci kamar tesebut dan menyelipkannya di kantong jeansnya. Lalu, gadis itu cemberut melihat tangga yang tak jauh dari kamar lelaki itu.

"Gue males turun tangga, andai ada lift.." kata Rukia mengeluh sambil meghela nafas.

"Ada lift kok, cuman buat orang tertentu aja.."

"Serius lu, Nas? Kenapa lu gak bilang dari tadi?" tanya Rukia emosi.

Tanpa banyak bicara, Renji langsung menggendong Rukia a la bridal style. Rukia, yang pasti, mukanya berubah menjadi tomat merah. Dia sangat gugup, sementara Renji tetep kekeuh sama sifat coolnya. Tapi Renji juga merasakan apa yang Rukia rasakan, ia juga sangat gugup, baru kali ini ia menggendong cewek yang bukan pacarnya.

"Apa-apaan lu Nanas! Turunin gue!" seru Rukia meronta dalam gendongan Renji yang kokoh.

"Kata lu, lu capek turun tangga, mending gue gendong deh.. Sorry ya" kata Renji dengan muka lesu, menurunkan Rukia dari gendongannya.

"Gak apa, Renji.. Gue.. cuman keinget aja.. Ichigo gak pernah kayak gini ke gue, gue jadi dilema. Gue baru tau ada cowok kayak lu."

Renji menjitak kepala Rukia. Rukia memegang kepalanya lalu meringis kambing.

"Tapi gue masih mau gendong lu!" Renji langsung menggendong Rukia dengan style yang sama, Renji memasang muka jahil yang tak berubah semasa mereka masih kanak-kanak. Melesat turun ke tangga. Membuat Rukia tak berhenti teriak karena kecepatan.

Shiki no Uta – Haru

Sesampainya di loket karcis masuk Karakura Water Fun, banyak pasangan muda-mudi yang mengantri. Bisa karena mereka pasangan atau mereka yang sedang memanfaatkan promo hari itu. Beli satu gratis satu, plus bonusnya gelang couple, 'kan lumayan biar hemat. Tapi promo itu tidak seberapa penting bagi Renji, yang ia pentingkan bagaimana melupakan Hinamori dan mendapatkan hati Rukia.

Lalu, sampailah giliran Renji membeli tiket. Penjaga loket hanya melihat mereka, seperti kakak-adik. Renji kakaknya dan tentunya Rukia adiknya. Rukia menatap penjaga loket itu dengan death-glare nya, penjaga itu pun diam ketakutan.

"Mau yang mana, oniichan?" tanya penjaga itu genit. Renji tetep stay cool.

"Yang couple ya."

"Oh,jadi ini pacarnya? Kirain adeknya. Hehehehe"

"Udah, neechan, mana tiketnya. Panas gue nih!"

Penjaga itu makin takut, ternyata mereka sama-sama galak. Ia menyerahkan karcisnya beserta gelangnya.

"Adek tetep sama kakaknya ya, jangan hilang lho.." sindir penjaga loketnya. Rukia pun panas mendengarnya.

Lalu, Renji dan Rukia masuk ke dalam Karakura Water Fun. Berbagai wahana air ada didalamnya. Ternyata, tempat itu dipenuhi pasangan muda-mudi yang sangat banyak.

"Nas, gue ganti dulu ya." Kata Rukia mengambil baju renang dari tasnya, tasnya itu ditaruh di meja dekat kolam renang, lalu Rukia pergi ke kamar ganti. Sementara, renji ganti di tempat, karena Renji sudah menyiapkannya sebelum berangkat.

Lima menit kemudian..

"Sorry ya, Ren.." kata Rukia terputus, melihat bodi Renji yang six-pack hanya memakai celana renang dengan tubuh penuh tatonya, Renji terlihat tak kalah dari Ichigo. Gagah dan kekar. Lagi-lagi Rukia mukanya berubah seperti tomat merah. Sangat merah.

"Eh? Udah selesai?" kata Renji berbalik memandang Rukia. Renji salting, kenapa? Karena bodi mulus Rukia hanya memakai baju renang one-piece. Yah, memang tubuh Rukia tak seseksi Orihime, Matsumoto dan Neliel, tetap saja Renji agak salting. Mana mereka cuman berdua pula.

"Err.. iya.. ayo kita mulai. Dari yang mana dulu nih? Yang pojok sana yuk!" ajak Rukia menunjuk wahana khusus anak-anak.

"Ah, dasar Cebol. Lu gak mau coba yang di sebelah sana?" usul Renji menunjuk arah yang berlawanan. Yang ditunjuknya adalah wahana yang –menurutnya–paling menegangkan. Rukia merinding. Dia ada trauma dengan wahana itu.

FLASHBACK

"Ichi! Mau kemana?" tanya Rukia setengah berteriak. Karena mereka memang ada di tempat yang ramai, penuh dengan pasangan muda-mudi, Karakura Water Fun. Lelaki yang dipanggilnya melesat ke wahana yang menyeramkan itu.

"Aku mau kesana! Kamu mau ikut juga, Ruki?" tanya Ichigo, juga setengah berteriak. Lalu Rukia mendekat kearah lelaki itu dengan langkah berat.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Ichigo dengan lembut sambil membelai anak rambut Rukia yang basah terkena air. Rukia menggeleng pelan, dia terlihat ketakutan. Ichigo tersenyum hangat lalu menggamit telapak tangan Rukia yang kecil dan mulus itu, Ichigo meremas tangan Rukia perlahan.

"Tenang, ada aku kok, kamu pasti gak apa-apa." Kata Ichigo dengan serius, bak pangeran dari negeri impian. Entah Ichigo ini serius ato gak. Tapi dia langsung menggandeng tangan Rukia, berarti dia serius kali ini.

Saat di puncak wahana, Rukia memanggil Ichigo, tapi yang dipanggil lenyap, dia menoleh kemana pun tapi nihil, tak ada Ichigo.

"Ichi! Ichi! kamu dimana?" tanya Rukia setengah berteriak, karena ia berada di dalam kerumunan manusia yang siap meluncur turun ke bawah. Rukia kecewa, katanya Ichigo mau menemaninya. Tapi apa? Ia meninggalkan Rukia bersama kerumunan sesak penuh manusia ini.

Rukia tidak mau turun lewat tangga, karena ia takut ketinggian. Dengan sangat terpaksa, Rukia turun lewat perusutan yang sangat tinggi. Dia teriak sekeras-kerasnya. Memendam rasa sebal dan kecewa dalam hatinya.

END OF FLASHBACK

"Gimana? Lu mau ikut?" tanya Renji membangunkan Rukia dari lamunannya, terlihat dari raut wajahnya yang tegang dan sedih.

"Eh?" kata Rukia sadar.

"Lu kenapa, Bol? " tanya Renji lagi dengan wajah cemas. Rukia sekali lagi menggelengkan kepalanya.

"Gue..takut ketinggian, rasanya gue gak bisa nemenin lu deh, Nas." Kata Rukia lesu. Renji tersenyum lembut (apa?) lalu mengulurkan tangannya yang kokoh ke Rukia, supaya Rukia bisa meraihnya.

"Apa?"

"..."

"Apaan Nanas?" tanya Rukia menaikkan sebelah alisnya. Apa Renji akan melakukan hal yang sama seperti Ichigo? Renji juga kerap jahil ke Rukia sewaktu mereka masih kanak-kanak. Tapi, kalau dilihat dari awal hari, Renji bersikap lembut ke Rukia. Apakah ada maksud dari semua itu?

"Udah, percaya aja sama gue. Gue janji bakal jagain lu kok, Cebol." Kata Renji dengan nada serius di tiap katanya. Siapa sih yang gak melting kalo ada cowok yang ngomong gitu ke cewek? Gentle banget. Apalagi Renji yang ngomong gitu, baru kali ini seorang Abarai Renji bisa selembut ini ke Kuchiki Rukia, sahabat yang kerap dijahilinya.

"Awas ya kalo lu ninggalin gue kayak si Jeruk itu! Liat aja ntar!" sahut Rukia dengan muka merah semerah tomat. Renji mengangguk mantap.

Akhirnya Rukia menggenggam tangan itu dan mencengkeramnya kuat, Renji pun juga melakukan hal yang sama. Menunjukkan mereka takkan terpisah oleh apapun.

Shiki no Uta – Haru

Sesampainya di atas wahana yang amat sangat menyeramkan itu, Rukia dengan tanpa rasa jaim, memeluk lengan kekar Renji yang dipenuhi tato. Setelah menyadari perbuatannya itu, Rukia melepas pelukannya, apa yang ia lakukan dapat merusak harga dirinya sebagai keluarga Kuchiki yang kalem. Biasanya Renji langsung menjahili, tapi kali ini dia diam saja.

"Emang si Ichigo ngapain lu sampe lu segitu takutnya?" tanya Renji.

"Ah.. sudah, ceritanya panjang sekali. Intinya gue sebel sama dia."

Renji terdiam. Dalam hatinya, ia merasa, Rukia masih tidak bisa melupakan Ichigo sepenuhnya. Ia tak ingin –calon–kisahnya kali ini gagal seperti yang ia jalani bersama Hinamori dulu.

Rukia salting, baru kali ini ia merasa nyaman berada di dekat Renji. Walau Rukia tidak bisa sepenuhnya melupakan Ichigo yang sudah meninggalkannya demi wanita seksi, yang juga teman Rukia, yang bernama Neliel Tu Oderschvank. Dibanding Neliel, Rukia tak ada apa-apanya bagi Ichigo. Sampai pada hari yang tidak ingin dinantikan Rukia datang juga. Ichigo memutuskan benang merah yang ada diantara mereka.

Tapi, Rukia bukanlah tipikal cewek yang lama terlarut dalam kesedihannya. Ia tetap tegar dan akan membuktikan pada Ichigo kalau ia masih bisa berfungsi normal selayaknya Kuchiki Rukia. Sekarang, perasaan Rukia tak menentu, dalam satu sisi Rukia tidak bisa melupakan Ichigo yang baru memutuskannya kemarin, dan di lain sisi Rukia berdebar setiap melihat Renji, apa yang dilakukan Renji untuknya, tak bisa menghentikan debaran ini. Semakin cepat dan tak menentu, serasa Rukia ingin meledak bagai petasan di Tahun Baru.

Setelah giliran mereka turun perusutan, Renji melingkarkan lengan di pinggang Rukia. Rukia kaget, tapi..

"Udah, gue jagain lu kok, Bol." Kata Renji menenangkan Rukia. Ternyata Renji saat ini terlihat beda, yang biasanya blak-blakan, berantakan, dan apa adanya. Tapi kali ini, ia merasa dan membuat kesimpulan, Renji lembut dan gentle hari ini.

Dan itu semua, membuat Renji... sangat tampan luar-dalam.

Lagi-lagi, wajah Rukia semerah kepiting rebus. Saat penjaga wahana itu mendorong mereka turun, Rukia langsung memeluk tubuh kekar Renji dan berteriak. Renji pun senang.

Shiki no Uta – Haru

Setelah sampai di kolam paling bawah, Renji membantu Rukia berdiri dan naik ke atas permukaan. Sesaat, perut mereka berbunyi, mereka lapar dan memang sekarang menunjukkan pukul duabelas siang. Saatnya makan siang.

"Cebol, gue cari makanan ya. Lu tetep disini. Gue gak mau ada laporan lu ilang ato apa. Pokoknya stay here, I'll be right back Short." Kata Renji melesat pergi.

Rukia menunggu Renji, berdiam diri di pinggir kolam sambil melihat pasangan muda-mudi yang sedang bermesraan di tengah kolam. Membuat Rukia iri. Dan di tengah kerumunan pasangan-pasangan tersebut, terlihat sepasang sejoli, mata Rukia menyipit melihat mereka berdua. Yang perempuan berambut hijau panjang dan bergelombang, ia memakai bikini yang mengekspos dadanya yang besar, lalu yang lelaki, ia bertubuh six-pack sama seperti Renji tapi tanpa tato, berambut jabrik berwarna jingga dengan warna mata musim gugur. Tak salah lagi, mereka adalah Neliel dan Ichigo.

Mau apa mereka disini? batin Rukia sinis. Ia memperhatikan kegiatan mereka. Nel dengan manja, bersandar di dada Ichigo yang bidang, yang seharusnya milik Rukia dulu. Rukia iri dengan Nel, ingin sekali ia bersandar di dada Ichigo.

Mata Rukia memanas, air mata bercucuran dari mata beriris violetnya. Sekejap, Rukia menghapus air mata dengan tangannya yang mungil. Tak mungkin seorang dari keluarga Kuchiki menangis di depan umum, sungguh naif dan ironis.

Rukia yang menunggu Renji ingin pergi dari tempat itu, tapi Renji menyuruhnya tetap disini.

Setengah jam, Renji tak kunjung datang...

Sejam kemudian, Renji pun tak kunjung datang...

Baru beberapa detik kemudian...

"Cebol! Sori, lu nunggu lama ya?" tanya Renji ngos-ngosan, keringat bercucuran ke lehernya, membuat Renji makin hot.

"Baka! Gue nunggu lama tau!" seru Rukia dengan mata berkaca-kaca.

Renji bingung, apa mungkin Rukia menunggunya terlalu lama sampai membuat kulit Rukia yang putih mulus menjadi merah akibat terpapar matahari? Tapi tidak, kalau ia menunggu terlalu lama, biasanya Rukia langsung menjitak keras kepala Renji. Tapi kali ini yang dilihat Renji adalah, Rukia menahan air matanya, Rukia seperti menahan beban yang sangat berat. Di mata Renji, Rukia adalah sosok yang tidak cengeng, kalau ada yang bikin Rukia nangis berarti orang itu benar-benar keterlaluan. Renji mengepalkan tangannya kuat.

"Lu kenapa, Cebol?" tanya Renji cemas, ia paling tak tahan melihat cewek nangis apalagi Rukia, sahabat sejak kecilnya. Nasib suka-duka ditanggung bersama.

Rukia menggeleng keras, air matanya makin merembes dan bercipratan akibat dia menggeleng. Rukia tersengguk, makin khawatirlah Renji.

"Ceritalah padaku, Kuchiki Rukia. Apa yang kamu rasakan saat ini.. aku sahabatmu, aku juga merasakan kesedihanmu." Kata Renji serius sambil mengusap air mata Rukia yang mengalir dan memecah bagai anak sungai. Ia menyebutkan nama lengkap Rukia. Tak ada kata lu-gue dan bernada mengejek ria, yang ada disini hanyalah ketulusan hati seorang sahabat. Sebetulnya Renji juga menekankan kata 'sahabat', yang Renji inginkan lebih dari itu.

Rukia menunduk dalam, Renji mengangkat dagu Rukia pelan. Mata hazel bertemu dengan violet. Air mata Rukia terus menerus mengalir. Renji melepaskan tangannya dari dagu Rukia, membiarkan Rukia bicara.

"Aku.. aku lihat Ichi..Ichigo sama Nel.. aku g..gak tah..an ngeliat merr..eka. Aku.. aku.." kata Rukia dalam senggukan tangisnya. Renji tersenyum ikhlas, ternyata memang benar gadis yang disukainya beum bisa melupakan Ichigo, sahabat yang dikenalnya dari sebuah kebetulan.

"AKU GAK BISA NGELUPAIN DIA!" bentak Rukia keras, lalu ia berlari menjauhi Renji, mencari tempat yang sepi untuknya menangis.

"Rukia!" seru Renji, mengejar Rukia yang lebih cepat berlari ketimbang Renji. Dan kerumunan manusia ini mengganggu.

Shiki no Uta – Haru

"BAKA! Kenapa gue nangis di depan Renji, di depan semua orang?" seru Rukia pada dirinya sendiri. Ia meninjukan kepalannya di tembok dengan keras, akibat meninju itu, punggung tangan Rukia lebam biru-keunguan. Ia menangis di dekat pintu masuk, yang sepi.

Akhirnya, Renji menemukan Rukia, menangis tersedu-sedu di pojokan itu. Dengan spontan, Renji menggamit tangan Rukia. Renji terkejut melihat punggung tangan Rukia lebam.

"BAKA! Kenapa lu nyakitin diri lu sendiri?" tanya Renji dengan suara meninggi dan juga cemas. Rukia sampai menyakiti dirinya sendiri. Betul-betul tega dan kejam luka yang telah ditorehkan Ichigo pada hati Rukia yang sekeras batu.

"Rukia, kamu tahu? Gak cuman kamu yang terluka karena diputusin pacar, aku juga sakit apalagi pas aku tau Hinamori jadian sama Hitsugaya-senpai sehari setelah Hinamori mutusin aku.. sakit rasanya, tapi kamu harus bisa tegar tanpa Ichigo, Rukia. Aku yakin kamu bisa karena kamu sahabatku," kata Renji lembut. Mata Rukia membelalak mendengar kata-kata Renji, menatap mata hazel milik Renji. Benar kata Renji, gak cuman Rukia yang terluka, tapi semua orang pasti terluka kalau diputusin pacar.

Tangisan Rukia agak mereda setelah dihibur Renji. Rukia mendengar kata 'sahabat' dari Renji dua kali untuk hari ini, padahal yang Rukia inginkan adalah hubungan yang lebih dari sahabat. Namun, keduanya takut hubungan itu akan merusak persahabatan yag dijalin mereka selama enam belas tahun silam.

Renji menggamit tangan Rukia yang masih menangis menuju kolam yang kedalamannya dua setengah meter. Renji menceburkan dirinya beserta Rukia. Apa yang dipikirkan Renji, Rukia tidak tahu. Hanya Renji, dirinya bersama buih-buih udara di dalam air. Membuat air dalam kolam itu bercahaya, indah sekali.

Renji memegang dagu Rukia sekali lagi, mendekatkan bibir mereka. Mereka resmi berciuman, di bawah air. Bibir mungil Rukia menempel ke bibir seksi Renji. Rukia menangis dalam air, namun tak terlihat.

Betul-betul aksi yang tak terduga sebelumnya, bagai putri duyung dan pangerannya. Ciuman di bawah air. Abarai Renji yang selama ini dikenal Rukia tak pernah melakukan hal yang seromantis itu. Benarkah Renji juga merasakan hal yang sama dengan Rukia?

Sesaat kemudian, mereka kembali ke permukaan.

"Rukia, andai kamu tau, aku menyukaimu. Andai juga, kau merasakan hal yang sama denganku." Kata Renji berjalan menjauhi Rukia. Langkah Renji sangat panjang karena, tubuh Renji tinggi menjulang maka kakinya panjang dan langkahnya panjang. Maka, Rukia harus setengah berlari mengejar Renji.

Lalu, Rukia melompat dan memeluk Renji dari belakang, yang dipeluknya malah terdiam di tempat. Terkejut. Rukia dengan wajah merahnya dan Renji yang membelalakkan matanya. Renji membalikkan tubuhnya dan mendekap tubuh mungil Rukia. Lagi, mereka resmi berpelukkan dalam waktu yang lama.

Shiki no Uta – Haru

CEBOOOOLL! Met pagi ya. Bangun sana, udah siang nih

To : My Light

Renji mengsms Rukia pagi itu. Mereka sudah berpacaran seminggu yang lalu. Dan sepertinya berjalan selamanya. Karena mereka berdua sama-sama tulus.

Iya, NANAS! Gue udah bangun dari jam 5 tdi malah

From : My Light

Jawab Rukia via sms. Mungkin panggilan mereka tak berubah, 'Cebol' untuk Rukia yang pendek dan 'Nanas' untuk Renji yang rambutnya panjang dan diikat seperti nanas.

Dan hubungan mereka semakin lama semakin baik.

OWARI –

Credits

Chi : Akhirnya bangkit juga dari hiatus! Wuahahahahaha!

Dei : Sarap lu, edan.

Chi : Biarin toh, Dei. Lu gak seneng ya gue nelorin karya lagi? *deathglare*

Dei : *takut* I..iya seneng lah

Chi : Anyway, tunggu aja seri berikutnya Shiki no UtaFuyu! Pairingnya UlquiHime. Awww Chi suka pairing ini. Kyaaa!

Dei : Kita bawa ke RSJ terdekat dulu. Sakitnya kumat tuh! *gotong Chi*

Chi : Readers, mohon saran ya. Tidak terima flame