xxXxx
Maried By Accident
Author :: sakuxhan
Cast :: Harry Potter Next Generation and Other
Pair :: Rose Weasley – Scorpius Malfoy
Disclaimer :: J.K. Rowling
Genre :: Family
xxXxx
Chapter 1
xxXxx
Rose Hermione Weasley. Ia merupakan putri pertama dari pasangan Hermione Jean Weasley-Granger dan Ronald Billius Weasley. Ia memiliki seorang adik laki laki bernama Hugo Ronald Weasley. Ia terlahir sebagai penyihir berdarah campuran. Ayahnya yang seorang Weasley merupakan penyihir berdarah murni, sedangkan ibunya yang seorang Granger merupakan penyihir kelahiran muggle sehingga membuat dirinya dan adiknya menjadi penyihir berdarah campuran.
Ia kini sekolah di sekolah sihir Hogwarts. Tahun ini merupakan tahun kelimanya ia bersekolah di sekolah sihir Hogwarts. Sudah tiga bulan kebelakang ia berpacaran dengan pewaris tunggal keluarga Malfoy. Yang hanya diketahui oleh mereka berdua serta saudara saudaranya dari keluarga Potter dan Weasley dan juga sahabat sahabatnya dari keluarga Longbottom dan Scammander.
Sudah sebulan kebelakang ia dan Scorpius melakukan hubungan suami istri yang seharusnya belum mereka lakukan. Tidak ada yang mengetahui kegiatan tersebut selain mereka berdua karena mereka berdua melakukan hal tersebut di ruang kebutuhan.
Ketika jam malam tiba mereka bergegas pergi ke kamar kebutuhan dan melakukan hal itu hingga keesokan harinya. Sebelum semuanya bangun mereka langsung kembali ke kamar asrama mereka masing masing. Hingga kini tak terhitung sudah berapa kali mereka melakukan hal tersebut. Mereka melakukan hal tersebut tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan karena melakukan hal tersebut.
Sudah beberapa hari kebelakang Rose merasa kurang enak badan. Mual dan muntah di pagi hari serta menginginkan makanan yang sebenarnya tidak ia sukai pada jam-jam tertentu.
Karena sudah tidak tahan dengan tubuhnya yang terus berontak Rose memutuskan untuk memriksakan keadannya ke Madam Pomfrey. Baik Rose ataupun Madam Pomfrey sangat terkejut mengetahui penyakit yang di derita oleh Rose. Bukan penyakit lebih tepatnya. Rose dinyatakan hamil dengan usia kandungan 2 minggu.
"Rose Hermione Weasley. Ada apa sebenarnya. Kenapa kamu bisa hamil seperti ini. Apa yang kamu lakukan dan tidak diketahui oleh staff dan guru guru di Hogwarts"
Mata Rose sudah mulai berkaca-kaca mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Madam Pomfrey. "oh, dear. Jangan menangis. Madam tidak memarahimu, dear. Madam hanya ingin tahu"
Rose pun mulai menceritakan kronologisnya mengapa ia bisa sampai hamil. Mulai dari sebulan ia dan scorpius diam-diam pergi ke ruang kebutuhan dan selama sebulan kebelakang melakukan hubungan suami istri di ruang kebutuhan tersebut.
"Oh, dear. Aku harus memberitahukan hal ini kepada Professor McGonagall. Dan kemungkinan kedua orang tua kalian akan diberitahu perihal ini."
"lalu apa yang harus kulakukan, madam"
"istirahat disini hingga besok pagi"
"bukan itu maksud aku, madam. Apa yang harus kulakukan untuk menghadapi kedua orang tuaku"
"serahkan semuanya sama Madam dan Professor McGonagall. Biar kami yang mengurusnya"
Setelah meninggalkan Hospital Wings, Madam Pomfrey langsung menuju ruang kepala sekolah untuk menemui Professor McGonagall untuk membicarakan kehamilan Rose dan bagaimana kedepannya.
Betapa kagetnya Professor McGonagall mengetahui salah satu muridnya hamil. Begitu Madam Pomfrey sampai di ruangan Professor McGonagall ia memberitahukan bahwa Rose Weasley tengah hamil 2 minggu. Ia juga memberitahukan kronologis mengapa Rose bisa hamil seperti apa yang sudah dikatakan oleh Rose sendiri kepada Madam Pomfrey.
Sekembalinya Madam Pomfrey ke Hospital Wings ia tengah mendapati Rose tengah tertidur di salah satu ranjang di Hospital Wings. Ia pun berjalan menuju ranjang Rose dan membelai rambut Rose. Rambut yang diturunkan dari ibunya.
"usiamu baru 15 tahun, dear. Tapi masalahmu terlihat sangat berat. Jika madam menjadi dirimu mungkin madam tidak akan bisa menjalaninya. Yang kuat Rose. Madam tahu kamu anak yang kuat'
Setelah Madam Pomfrey keluar dari ruangannya, Professor McGonagall langsung menulis surat untuk kedua orang tua Rose dan Scorpius. Sama seperti ibunya, Rose merupakan murid yang pintar diangkatannya. Namun, peristiwa yang menimpa Rose membuatnya kecewa. Yang tak menyangka dua orang muridnya bisa melakukan hal segila itu diusianya yang masih terbilang muda.
Hermione tengah memasak makan malam ketika mendapatkan surat dari Professor McGonagall. Awalnya ia biasa saja menerima surat tersebut. Namun, ketika ia selesai membaca surat tersebut ia langsung membelalakakan matanya. Saking tidak percayanya dengan apa yang Professor McGonagall tulis di surat tersebut.
"ron pasti marah besar ini"
"kenapa aku harus marah besar, hermione" Hermione pun langsung mematikan kompor dan menunda masakannya dan menyerahkan surat yang dipegangnya kepada Ron, suaminya.
"baca" suruh Hermione sambil memberikan surat tersebut kepada suaminya.
"Hermione, ini tidak benar. Ini mustahil kan?"
"Ronald, awalnya akupun sama tidak percayanya denganmu. Tapi surat itu dari Professor McGonagall. Aku tahu betul Professor McGonagall itu seperti apa. Ia tidak mungkin bercanda disituasi yang seperti ini. Besok kita harus ke Hogwarts Ronald. Membicarakan hal ini bersama Malfoy"
"oh dear. Aku tidak menyangka aku akan mempunyai cucu diusiaku yang masih terbilang muda. Dan dia seorang Malfoy"
"Malfoy atau bukan terima mereka. Terima Scorpius sebagai menantumu. Begitupula calon cucu kita"
"yes, "
Sama halnya dengan Ron dan Hermione. Keluarga Malfoy pun sama kagetnya menerima surat dari Professor McGonagall tentang anaknya yang sudah melakukan hubungan tersebut. Hubungan yang seharusnya belum mereka lakukan. Dan lagi Rose tengah hamil. Mereka awalnya tidak percaya dengan yang tertulis di surat tersebut.
"Draco" Astoria menatap sedih suaminya. Ia hampir menangis Karena surat dari Kepala Sekolah Hogwarts tersebut.
"besok kita ke Hogwarts. Kita bicarakan hal ini di Hogwarts. Professor McGonagall juga pasti sudah mengabari Ron dan Hermione, dear"
Aula besar Hogwarts penuh dengan para murid, guru, dan staff yang sedang menyantap makan malam mereka. Namun ada yang ganjil. Sejak masuk kedalam aula Scorpius tidak melihat kekasihnya berada di meja Gryffindor. Sejak tadi matanya jelalatan melihat orang orang di meja Gryffindor, namun ia tidak menemukan kekasihnya berada disana. Bahkan, ditempat para saudaranya berkumpul ia tidak menemukan kekasihnya tersebut.
"Al, kamu lihat Rosie tidak? Aku dari tadi tidak melihat dia. Coba kamu lihat orang orang dimeja Gryffindor. Dia tidak ada disana"
"entahlah, Scorp. Aku tadi terakhir lihat dia pas kelas mantra"
"iya. Terakhir aku lihat dia juga pas di kelas mantra. Awalnya aku mau mengajak dia pergi jalan jalan. Tapi sejak tadi dicariin tidak ada"
Setelah selesai makan malam baik Scorpius maupun Albus langsung menghampiri gerombolan keluarga Potter-Weasley.
"James, kalian melihat Rose tidak?"
"lah, kita kira Rose bareng sama kalian, Al. Dari tadi kita tidak melihat dia. Bahkan di asrama pun kita tidak melihat Rose"
"sejak kelas mantra kita tidak melihat Rose lagi, James"
Baik Albus maupun Scorpius sama sekali tidak mendapatkan informasi keberadaan Rose. Mereka pun langsung menuju ruangan Professor Snape. Severus Snape bisa dibilang beruntung. Ketika dirinya digigit oleh ular milik Voldemort pada perang dunia sihir ke 2 ia berhasil selamat Karena tindakan heroik trio Gryffindor pada waktu itu. Albus dan Scorpius pun sangat akrab dengan guru ramuan tersebut dan menganggapnya sebagai kakeknya.
Sesampainya mereka dirumah Professor Snape yang berada dibawah tanah mereka pun langsung bertemu dengan Professor Snape.
"grandpa" panggil Albus manja.
"oh, kalian. Kenapa kalian ada disini?"
"Rose hilang grandpa. Sejak kelas mantra kita tidak melihat Rose, grandpa. Kata James juga Rose tidak ada di asrama Gryffindor"
"oh iya. Tadi Poppy menyampaikan sesuatu kepada Grandpa. Rose sejak tadi ada di Hospital Wing"
"Hospital Wing? Rose kenapa, grandpa"
"kalian berdua mau kesana? Grandpa juga mau kesana. Belum jenguk Rose" dengan antusiasnya mereka berdua pun menganggukkan kepalanya.
Albus dan Scorpius bersama dengan Professor Snape pun menuju ke Hospital Wings untuk melihat keadaan Rose. Mereka bertiga pun langsung memasuki Hospital Wings. Terlihat Madam Pomfrey berada disebelah ranjang Rose.
"Poppy bagaimana keadaannya?"
"ah, untung ada disini. Kau juga perlu mengetahui hal ini"
"Rose memangnya sakit apa, Madam"
"Madam sudah tahu semuanya apa yang kamu lakukan bersama Rose dikamar kebutuhan, Scorpius Hyperion Malfoy" Scorpius langsung keringat dingin mendengar perkataan yang disampaikan oleh Madam Pomfrey. Sedangkan Albus, ia terlihat kebingungan menanggapi perkataan Madam Pomfrey. Severus yang sudah tahu akan kehamilan Rose pun hanya diam saja menunggu kelanjutan dari perkataan sang Matron Hogwarts tersebut.
"Rose Hermione Weasley. Tidak sakit. Bahkan, dia sehat sehat saja. Dia kini sedang hamil. Usia kandungannya baru 2 minggu. Dia hamil anakmu, Scorpius Hyperion Malfoy. Orangtuamu dan orangtua Rose sudah diberitahu oleh Professor McGonagall. Beliau akan membicarakan hal ini dengan mereka berempat besok dikantornya. Kamu dan Rose juga ikut andil dengan pembicaraan ini besok, Scorpius"
"maaf, Madam. Kenapa Rose bisa sampai hamil seperti itu. Dia tidak pernah melakukan hal yang macam macam, Madam"
" , lebih baik kau tanyakan apa yang terjadi terhadap sepupumu kepada sahabatmu itu"
"Scorp?"
"baik, Al. selama sebulan kebelakang ini aku sama Rose sering melakukan hubungan itu dikamar kebutuhan"
"oh my god, Scorp. Mereka berempat pasti akan marah besar"
"bukan hanya mereka berempat saja yang akan marah besar, Albus. Begitupun aku juga marah besar terhadapmu dan Rose, Scorpius Hyperion Malfoy"
Setelah memberitahukan keadaan Rose kepada tiga orang tersebut Madam Pomfrey pun pamit keruangannya. Scorpius pun langsung menghampiri ranjang yang ditiduri Rose. Terlihat oleh mereka bertiga bahwa kini wajah Rose lebih pucat dari biasanya.
"setelah dari sini kalian berdua ikut keruanganku. Terutama kamu Scorpius Hyperion Malfoy. Ada yang ingin granpa tanyakan. Poppy akan menjaga Rose." Scorpius pun hanya dengan anggukan lemah saja.
Setelah selesai dengan urusannya di Hospital Wings mereka bertiga pun langsung menuju ruangan Professor Snape. Sesampainya mereka disana mereka pun duduk didepan perapian yang menyala dengan ditemani segelas coklat panas untuk Albus dan Scorpius serta Teh panas untuk Severus.
"Scorpius. Jujur grandpa kecewa sama kamu. Apa yang ada diotak kalian berdua sih sampai melakukan hubungan itu. Kalian berdua masih 15 tahun. Belum saatnya kalian melakukan hal itu."
"maaf grandpa. Aku juga tidak tahu kenapa kita berdua bisa melakukan hal itu. Terjadi begitu saja"
"apa yang akan kamu lakukan setelah ini?"
"tanggung jawab sudah pasti. Jujur saja grandpa. Aku juga ingin menikahi Rose. Tapi usia kita masih 15 tahun. Kalau kita menikah apakah mommy dan daddy akan setuju? Apakah uncle ron dan aunt mione juga setuju, grandpa?"
"masalah itu bisa kalian berdua bicarakan besok. Dan apakah grandpa bisa pegang janjimu itu untuk bertanggung jawab?"
"pasti grandpa. Aku akan bertanggung jawab"
"grandpa pegang janjimu. Jika kamu sampai tidak menepati janjimu itu grandpa sendiri yang akan menghukummu, Scorpius"
"sekarang kalian berdua ke kamar. Untuk malam ini kalian tidur disini."
Baik Albus maupun Scorpius langsung pergi ke kamar mereka. Severus memang menyediakan beberapa kamar diruangannya untuk keluarga Potter-Weasley-Malfoy. Biasanya mereka semua akan menginap diruangan Severus ketika akhir pekan tiba. Begitu akhir pekan tiba ruangan Severus akan sangat ramai oleh canda tawa mereka.
"Scorp?" Albus memandang sedih sahabatnya itu.
"Al, apa yang harus aku jika besok mommy sama daddy marah? Bagaima kalau uncle ron sama aunty mione juga marah?"
"perjuangkan apa yang harus kamu perjuangkan"
"maksudnya?"
"oh my god, Scorp. Kamu gak ngerti apa yang aku omongin? Maksudku tuh kamu harus perjuangin Rose didepan orang tuamu dan orangtua Rose. Kamu harus bersikap gentle, Scorp. Kamu berani melakukannya. Kamu juga harus berani bertanggung jawab. Sekalipun kalian dimarahi"
Setelah Albus dan Scorpius masuk kedalam kamar mereka Severus masih setia berada didepan perapian yang menyala. Ia bingung harus menghadapi peristiwa ini. Semua keluarga Weasley-Potter-Malfoy sudah dianggapnya cucu. Sebenarnya ia juga tidak mau jika Rose harus hamil di usia yang masih muda. Tapi ia tidak bisa berbuat apa apa. Semuanya sudah terjadi. Ia merasa sudah gagal mendidik Scorpius dan Rose sehingga ia harus kecolongan hal semacam ini. Seandainya ia lebih bisa mengawasai kedua cucunya itu mungkin hal semacam ini tidak akan terjadi.
xxXxx
Maried By Accident
-To Be Continue-
