Naruto by Masashi Kishimoto
Watashi Kokoni Iru, Hinata
selamat membaca
Setelah perang dunia ninja ke empat, keadaan Konoha kembali stabil. Sasuke yang membantu naruto dalam pertarungan melawan Madara Uchiha mendapatkan keringanan dalam masa hukumannya dan diapun telah melewatinya. Menjalankan misi tanpa sebagai bentuk keseriusan dan pengabdian serta menjalankan masa dalam kurungan penjara. Semua warga dapat menerima Sasuke kembali ke Konoha setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya yang sebenarnya tentang Itachi Uchiha yang mengorbankan diri dan keluarga untuk desanya tercinta yaitu Konoha, selain kenyataan Sasuke membantu Naruto dan para shinobi lain. Harta dan mansion Uchiha pun sudah tidak disegel lagi, sehingga Sasuke dapat menggunakannya.
Sore ini pemandangan di Konoha sunggu indah dengan degradasi cahaya kemerahan matahari yang akan kembali keperaduan itu memberi keindahan pada desa daun tersembunyi tersebut. Di atas bukit Konoha tampak seorang gadis dengan rambut sepunggungnya dan berwarna indigo, tubuhnya bergetar, cairan cair beningmengalir di pipinya yang putih.
"Hyuuga?" tiba-tiba sesosok pemuda muncul dari balik pohon, si gadis berbalik dan terkejut melihat siapa yang memanggil namanya.
"U..Uchiha-san?" kata gadis itu di tengah isaknya.
Pria itu berjalan ke arahnya, dengan pandangan tajam, tak sedikitpun ia mengalihkan pandanganannya dari Hinata. Seolah jika dia mengalihkan pandangannya sedikit saja, gadis tersebut akan hilang dari jarak pandangnya.
"go-gomen ne, U_Uchiha_san" ucap Hinata dengan wajah menunduk, tubuhnya masih saja bergetar menahan isak tangis. Tangan kirinya memegang dada kanannya seolah itu cara terbaik untuk mengurangi rasa sakit yang ada di sana. Baru saja Hinata berbalik dan akan beranjak pergi ketika dirasa pemuda Uchiha itu berada di sampingnya, tiba-tiba
"ukh...Uc-Uchi-"
"sasuke panggil aku Sasuke " kata Sasuke datar ketika Hinata telah berada di pelukannya, karena saat Hinata akan pergi Sasuke dengan segera menarik tangannya dan memeluknya, hal ini membuat Hinata terkejutt, malu dan kalau saja dia tidak menguatkan diri mungkin dia akan pingsan telah berada sedekat ini dengan seorang pria yang bahkan baru kali ini berbicara dengannya.
"Watashi kokoni iru, Hinata" kata Sasuke masih tetap memeluk Hinata dan betapa kagetnya Hinata karena Sasuke menyebutkan nama kecilnya dan bukan matganya.
"Sa-Sasuke" ucap Hinata terbata karena masih gugup dan terkejut.
Hening itulah yang terjadi saat ini, Sasuke masih mendekap tubuh Hinata yang mulai tenang dan berhenti menangis.
"Hinata, menikahlah denganku" kata Sasuke.
DEG
Sontak Hinata membulatkan matanya. Terkejut? Iya Hinata sangat terkejut dengan ini semua. Apa yang terjadi? apa dia sedang tertidur? Tapi Hinata sadar ini semua nyata. Dia dan pemuda Uchiha itu ada di alam nyata.
"na-nani?" tanya Hinata
Hening
Sasuke kini melepaskan pelukannya, menangkup wajah Hinata dengan tangannya, perlahan-lahan ia mengeleminasi jarak antara dirinya dan Hinata, lalu berbisik
"aku ingin kau Hinata" kata Sasuke dengan seringai tipis di wajahnya, karena Hinata begitu terkejut dia pasti tak dapat melihat itu. Namun Hinata dapat merasakan hembusan nafas Sasuke di wajahnya.
"ta...tapi Sa-Sasuke-San tahu perasaanku?" kata Hinata pada Sasuke.
"Hn, aku tahu" kata Sasuke singkat seperti biasa dia irit kata.
"lalu kenapa Sa-Sasuke-San mengajakku menikah?" tanya Hinata memberanikan diri, awalnya dia ragu untuk bertanya namun rasa penasaran dalam dirinya memaksanya untuk bertanya.
"entahlah" jawab Sasuke singkat lagi.
Hinata mengernyitkan keningnya, ada perasaan tak nyaman dalam hatinya berada sedekat itu dan berbicara hal sepribadi itu dengan pria yang sangat tak pernah dia duga akan mengatakan hal tentang pernikahan untuk pertama kali padanya. Walau sebenarnya Hinata tidak tahu apa tujuan Sasuke mengatakan itu. Hinata juga kesal pada pemuda yang seenaknya datang, mengajaknya menikah, lalu menjawab pertanyaan Hinata dengan seenaknya saja.
"Sa...Sasuke-san, a apa karena a aku seorang Hyuuga?" tanya Hinata memberanikan diri.
"mungkin" jawab Sasuke datar sambil mengedikan bahu, seringai tipis muncul lagi dari wajah tampan pemuda itu.
"pulanglah Hinata, sebentar lagi malam tiba, kau pasti tidak ingin Tou-sanmu marah karena kau pulang terlambat bukan? Kecuali kau ingin menemaniku kemansion Uchiha" goda Sasuke pada Hinata, langsung saja titik-titik merah merambati wajah putih Hinata, dan Sasuke suka melihat rona merah yang disebabkan olehnya itu.
.
.
.
Dalam perjalanan pulang Hinata masih memikirkan tentang apa yang dikatakan Sasuke, hingga tanpa sadar dia telah berada di depan mansion Hyuuga, dian memassuki mansion dan tidak mendapati siapapun di sana kecuali para maid, dia tak melihat tou-sannya dan juga Hanabi, sesampainya di kamar Hinata segera merebahkan dirinya sesudah membersihkan diri tentunya. Dia tak ingin lagi memikirkan apapun, apa yang terjadi hari ini sudah cukup membuatnya lelah, bingung dan sedih. Begitu banyak kejadia yang mengejutkan hari ini, Hinata memegangi dadanya lagi ketika rasa sakit itu mulai menjalar di sana, kembali dia teringat kejadian sebelum dirinya berada di bukit Konoha dan bertemu dengan Sasuke. Air matanya pun tumpah dan tak bisa dibendung lagi, hingga dia tertidur karena terlalu lelah menangis.
Matahari pagi itu menyapa Konoha, memaksa masuk melalui celah-celah tirai kamar seorang pemuda. Memaksa si pemuda untuk bangun dan membuka matanya, walau lelah menjalari tubuhnya, ia tetap harus bangun. Mansion Uchiha yang dulu pernah di asingkan dan disegel itu kini telah di renovasi, dari begitu luasnya areal yang ada Sasuke hanya memperbaiki areal utama mansion Uchiha, karena baginya bangunan itu saja sudah cukup luas untuk dirinya yang tinggal seorang diri. Sasuke menempati kamarnya yang dulu, masih terkenang oleh pemuda itu masa-masa kecilnya dulu, bagaimana kaa-sannya Mikoto Uchiha menyayanginya, tou-sannya Fugaku Uchiha yang walau sering memandangnya sebelah mata namun sebenarnya Fugaku menyayanginya dan saudara satu-satunya Itachi yang terbunuh oleh tangannya sendiri, rasa sesal sering kali memenuhi ruang hatinya kala dia mengingat bagaimana masa lalunya, hari-hari yang telah di lalui hanya untuk membenci Itachi, menyimpan dendam yang begitu besar, hingga Sasuke pergi meninggalkan desa hanya demi membalaskan dendamnya. Namun semua itu kini telah berlalu, kebenaran akan selalu terungkap, kini yang bisa Sasuke lakukan hanyalah tetap bertahan demi berlangsungnya hidup dan klannya.
"klanku harus bangkit kembali, aku akan membuat kalian bangga padaku" ucap Sasuke seraya bangkit dari tidurnya. Matanya menerawang dan seringai licik itu muncul lagi di wajah tampannya " dan akan segera ku buat menjadi nyata, tak peduli bagaimanapun itu". Lalu Sasuke beranjak dari kamarnya, untuk memulai harinya. Setidaknya membuat sarapan sebelum dia beraktifitas hari ini. Menjadi kapten ANBU membuatnya sibuk, apalagi sahabat sekaligus rivalnya siapalagi kalau bukan Uzumaki Naruto memberikan tugas padanya sebagai ketua panitia ujian chunin. Saat-saat seperti ini Sasuke terkadang merasa bersyukur karena Kami-sama memberikan dia sahabat seperti Naruto karena Narutolah dia bisa kembali ke desa ini, diterima dengan baik terutama oleh teman-teman seangkatan mereka.
"setidaknya dengan begini aku bisa melihatmu lebih dekat" kata Sasuke sambil mengeluarkan sesuatu dari balik saku celananya.
TBC
please Review
masukan dari reader saya tunggu untuk membantu saya melanjutkan ke chap berikutnya...
#sembah-sembah tolong dibantu ya, saya pendatang baru di dunia panpik
terima kasih
