Half-Bane

Naruto©Kishimoto Masashi

Half-Bane©Hyuuga EtaMita-chan

.

Genre: Romance/Mystery

Rating: T

Pairing: Madara/Hinata

Summary: Setengah-kutukan akan kuberikan padamu. Setengah harapan akan kuserahkan untukmu. Tinggal kau pilih. Harapan atau kutukan? Kesakitan atau kebahagiaan? Harga diri atau orang yang kau sayang? Cepatlah pilih—kau targetku.:MadaHinaNeji

Warning: AU, OOC, OC

Terinspirasi dari fic Masashiro Night Seiran—Catch You Catch Me

.

.

CHAPTER ONE: Take The Abalone

.

.

"Bagus sekali," Neji mengerang, membuka file-file dalam laptopnya dengan wajah lelah. Pekerjaan menjadi profiler sekaligus detektif andalan kepolisian Tokyo sepertinya terlalu berat untuk dilakukan akhir-akhir ini. Banyaknya kasus yang terjadi malah membuat kasus-kasus lain yang tak kalah penting terbengkalai tanpa sengaja. File-file yang didapatnya dari bawahannya di pinggiran kota Tokyo ternyata cukup memadai. Atau paling sedikit, mempermudah pekerjaannya untuk mencari ciri-ciri pelaku dari kasus-kasus yang sedang ditanganinya.

Bawahan Neji adalah seorang pria muda yang usianya tidak mungkin lebih dari 25 tahun. Ia lebih tua beberapa tahun dari detektif andalan Tokyo, namun sangat menaruh hormat pada atasannya itu. Kasus yang ia tangani kali ini juga sama beratnya dengan kasus yang dipegang oleh Neji—namun ia tidak mau mengambil risiko memancing amarah Neji. Pria bernama Tōchika itu mengulurkan berkas-berkas kerja yang ia peroleh dari sedikit pengorbanan uang dan kesabaran luar biasa dengan seorang pedagang pinggiran Tokyo yang ternyata gila harta.

"Laporan kami menunjukkan pelaku tidak lama tinggal di pinggiran Tokyo, dan baru beberapa minggu lalu pindah ke pusat Tokyo. Ciri-cirinya belum jelas, namun bukti-bukti yang didapat di TKP menunjukkan bahwa memang dia yang kita cari."

Neji menyingkirkan laptopnya, serius menyimak kata-kata bawahannya.

"Berambut hitam, panjang-pendeknya bisa berubah. Selalu mengenakan topeng yang berbeda setiap melakukan aksinya. Setengah tahun lalu CCTV di salah satu perusahaan Osaka menunjukkan ia memakai topeng oranye dengan garis-garis melingkar yang berpusat pada mata kanannya. Pakaiannya juga tidak pasti. Intinya, satu-satunya ciri yang kami dapat adalah bahwa ia memiliki beberapa topeng yang selalu ia gunakan di setiap kesempatan yang berbeda-beda."

Laporan itu menolong, meskipun tidak banyak. Osaka yang juga merupakan salah satu korban pembunuhan oleh seorang kriminal tak dikenal yang diberi julukan Master Dark oleh masyarakat. Pusat perusahaan bisnis kota itu kehilangan sang manager yang sangat diandalkan penduduk sana; Haruno Kiyoshi. Keluarga Haruno sudah lama menguasai sebagian bisnis di Osaka, dan namanya sudah terkenal di seluruh penjuru Jepang—bahkan mencapai Hokkaido. Tidak ada yang menyangka kepala keluarga yang pendiam dan tidak memiliki penampilan sebagai pembisnis itu tewas di tangan Master Dark yang seakan mengikuti arus perkembangan bisnis Jepang dan menghabisi setiap pemimpinnya. Mau tidak mau, Neji kagum juga dengan ketepatan dan sikap profesional kriminal bertangan dingin itu. Tidak ada motif pasti mengapa kriminal misterius itu membunuh orang-orang, atau selalu meninggalkan jejak berupa topeng di CCTV. Tertangkapnya sosok Master Dark di rekaman CCTV bukanlah karena kecerobohan. Semuanya sudah dirancang.

"Apa di Osaka masih ada perusahaan besar lain yang menguasai bisnis?" tanya Neji dengan kepandaian analisisnya yang hebat, bahkan untuk kalangan Hyuuga. Ia menutup laptopnya, kemudian menghela nafas untuk mendengarkan penjelasan Tōchika. "Mungkin Yamanaka—atau Namikaze dan Uzumaki?"

Tōchika menggeleng lemah. "Namikaze sudah sepenuhnya bubar dari bisnis mereka, dan kini mengambil tempat di pemerintahan. Berita terakhir yang kudengar, Namikaze Minato berhasil mendapatkan tempat cukup tinggi di bangku pemerintahan, dan ada kemungkinan keluarganya tidak akan diserang." Pria muda berambut gelap itu mengusap wajahnya dengan ekspresi galau. Membahas sebuah kasus berat dengan sang atasan merupakan kegiatan yang berharga, meskipun juga menimbulkan dentuman jantung yang cepat. Kegugupan. "Uzumaki kini menguasai sepertiga wilayah bisnis Osaka, dan salah satu anggota, Uzumaki Kushina, menjadi pasangan Namikaze Minato." Senyum lelah terukir di wajah Tōchika yang murung. "Aku berharap bisa datang di upacara pernikahan mereka…" lanjutnya melantur.

Neji mengerutkan kening karena kesal dengan beralihnya topik pembicaraan ini. Ia ingin segera bebas tugas dan berlibur ke Fukuoka bersama adik sepupu kesayangannya, tidak mempedulikan kasus-kasus lain yang, menurutnya, pasti bisa ditangani pihak kepolisian tanpa dirinya. Ia hanya perlu beristirahat, dan suatu hari nanti kembali dengan wajah segar dan kemampuan berpikir yang lebih jernih. Kepolisian juga akan berterimakasih padanya, bukan?

"Teruskan." Tukasnya kasar.

"M-m-maaf," ucap Tōchika terkejut. "Ya—Uzumaki ada kemungkinan diserang, meskipun lebih kecil dari Yamanaka. Menurut kami, target berikutnya The Master Dark adalah: Yamanaka!"

"Hmm." Neji bertopang dagu, tidak menghiraukan pandangan penasaran yang terpeta jelas di mata bawahannya. Yamanaka… keluarga itu tidak mengendalikan sebagian besar bisnis di Osaka, namun kehadirannya patut diacungi jempol. Ekspor dan impor bunga—juga tumbuhan apapun yang Jepang butuhkan—selalu diurus oleh keluarga yang anggota dominan berambut pirang itu. Bukan apa-apa, Yamanaka juga menyalurkan bantuan dana cukup besar untuk sebuah sekolah asrama di kawasan Osaka, meskipun Neji yakin itu dikarenakan anak gadis mereka memang bersekolah di Shintensin-gakuen. "Hubungi Yamanaka Inoichi, tawarkan bantuan penjagaan. Rencana selanjutnya rahasia; aku butuh orang-orang yang terpecaya. Dimana Hinata?"

Tōchika mengangguk dengan wajah merah padam karena merasa ia 'tidak dipercaya' oleh atasannya sendiri. Tapi ia hanyalah bawahan, dan bawahan harus menuruti perintah majikannya. "Baik! Kami akan menawarkan bantuan untuk Yamanaka Inoichi. Ah—Hyuuga-san sedang berjalan-jalan di taman belakang terakhir kali saya lihat."

Neji tidak mau berbasa-basi dengan mengucapkan terimakasih. Ia bergegas menuju taman belakang, menghampiri sosok seorang gadis berambut panjang yang berdiri dengan yukata sederhana berwarna putih di tengah taman berhias bunga. Pemuda Hyuuga itu membelai lembut bahu adik sepupunya, kemudian membiarkan wajahnya terbenam dalam kehangatan leher jenjang Hyuuga Hinata, sang bidadari Venus. Aroma jasmine lembut mengiringi suara Hinata yang mengalun bagai melodi.

"Aku tidak apa-apa," bisik Neji, masih menikmati harum aroma tubuh Hinata. "Aku merindukanmu. Kemana saja kau selama ini?" Mau bagaimanapun, Neji juga sadar bahwa sejak kasus mengenai Master Dark bermunculan, Hinata sedikit menjaga jarak dengan kakak sepupunya itu. Seakan Hinata takut mengganggu Neji atau—takut Neji mengetahui rahasia terkelamnya. Tapi apakah Hinata mempunyai rahasia? Neji tidak tahu pasti. Tapi cukup begini, cukup membiarkan dirinya terbenam dalam kehangatan kasih Hinata, ia akan baik-baik saja dan, jika mampu, melupakan segalanya tentang Master Dark. "Hn—Hinata?"

"Neji-nii, a-aku—"

"Neji-kun, itu terdengar lebih baik." Potong Neji lembut.

"Neji-kun." Hinata mengulang, perlu beberapa waktu untuk mulai terbiasa dengan panggilan baru itu. "Aku juga merindukanmu."

Sepasang mata kelam mengintip dari celah semak, menyeringai ketika sadar targetnya tepat.

Hyuuga Hinata dengan Hyuuga Neji—target terbaruku.

-To Be Continue-

Maaf karena fic ini pendek sekali. Chapter pertama sebetulnya ceritanya beda—tapi terpaksa diedit dulu. Cukup puaskan anda dengan beginning of this fanfic? Kuharap, ya; aku berusaha keras untuk mengedit chapter ini sebisa mungkin. Judulnya juga tidak cocok—Take The Abalone. Sebenarnya jika dipikirkan mendalam ada hubungannya, kok, dengan chapter kali ini. Abalone=tiram yang melindungi mutiaranya. Topeng Master Dark=menutupi identitas yang sebenarnya. Itu jika dipikirkan.

Dan apa maksud dengan pemikiran Neji berikut?—Neji juga sadar sejak kasus mengenai Master Dark bermunculan, Hinata sedikit menjaga jarak darinya. Sebenarnya saya mau menghapus hal itu karena, nantinya jadinya pasti spoiler. Jadi tahu ada hubungan apa antara Master Dark dan Hinata. Antara Neji dan Hinata. Antara ini dan itu. Dan soal—Hyuuga Hinata dengan Hyuuga Neji—target terbaruku—itu bisa berarti NejiHina bakal dibunuh, atau mau diapain gitu. Tapi pemikirkan author mungkin berbeda dengan readers dan, mungkin, author ingin membuat readers terkecoh dengan membuat jalan cerita baru. Bagaimana? Apakah fic ini pantas dimasukkan dalam kategori Mystery? Karena saya gak pandai bikin misteri, maaf saja kalau chapter ini sangat buruk!

Go Review!