Chapter : 1

Tittle :

About our memories

Main Cast :

Lee Sungmin

Cho Kyuhyun

Rating :

T+

Genre :

Romance/Hurt

Warning :

GS, Typo(S), Full Flashback, Song Fic

Summary :

Sungmin mengalami kecelakaan dan itu menyebabkannya harus terbaring koma. Cho kyuhyun yang membaca isi diary milik sungmin dan mulai mengingat kembali kenangan-kenangannya bersama sungmin yang hampir terlupakan.

"Aku akan membacanya berulang kali, sampai aku mengingat semua kata demi kata yang kau tulis"

Song by :

Stop Walking - Super Junior K.R.Y

Happy Reading

~About our memories~

Georeumeul tto meomchwoseojyo

Honjaseo du nuneul garijyo

Nae dwie geudaega gamssajudeon

Geuttaecheoreom..

Sungmin POV

Cukup..

Cukup..

Cukup..

Berhenti, aku ingin berhenti sekarang. Mungkin seharusnya ini yang kulakukan sejak dulu. Berhenti. Sejauh apapun aku berjalan dan berlari dibelakangmu, aku takan bisa lagi sejajar denganmu lagi seperti dulu. Atau mungkin aku memang tak pernah searah denganmu. Aku bahkan tidak tahu kenapa kita bisa seperti ini sekarang. Seandainya kau bisa berikan aku satu alasan saja kenapa aku harus berhenti sekarang, mungkin hatiku tak terlalu sesakit ini. Apakah aku begitu berdosa terhadapmu sampai kau menghukumku seperti ini. Katakan padaku kumohon apa itu.

Seandainya ada jalan lain selain jalan ini, aku mungkin akan memilihnya. Tapi kurasa takan pernah ada pilihan untukku selain berhenti. Berhenti menyakiti diriku sendiri dan mungkin berhenti menyakitimu. Karena kurasa hidup dengan ku rasanya seperti kau jatuh disebuah jurang yang dalam. Kau hanya perlu bangkit dan mencoba mencari jalan keluar dari jurang itu, kemudian tinggalkan semuanya dan mulailah mencari jalanmu sendiri.

"Hufttt…" Astaga sudah berapa kali dalam sehari ini aku menghela nafas. Mungkin sudah tak terhitung jumlahnya. Aku benar-benar tak siap dengan keadaanku saat ini, tak pernah terfikirkan olehku sama sekali untuk mengambil keputusan ini. Yaitu berpisah dengannya dan itu berarti aku harus siap hidup tanpanya. Dulu aku sempat berfikir aku mungkin bisa hidup tanpanya, tapi semuanya berubah saat ia pergi dan itu membuatku terasa sesak disana. Hati. Disaat itu aku baru menyadari bahwa aku memang sudah terbiasa akan kehadirannya dan semuanya berubah begitu saja ketika ia memutuskan akan melanjutkan kuliahnya keluar negeri.

Dengan bodohnya aku hanya bisa menyaksikan ia diantar beberapa orang yang sudah kukenal pada saat itu dibalik tembok ruang tunggu dibandara tersebut. Aku tidak tahu kenapa rasanya bisa sesakit itu, ditinggalkan oleh orang yang begitu mencintamu itu sangat terasa menyesakan. Entah berapa banyak air mata yang kutumpahkan pada saat itu, yang kutahu aku hanya bisa menangis tersedu-sedu dengan kedua sahabatku yang terus mendesakku agar ikut berpamitan dengannya.

Aku ingin sekali menghampirinya kemudian memeluknya untuk yang terakhir kali saja pada saat itu, tapi aku rasa permohonanku pada saat itu mungkin terlalu sulit terkabul mengingat didepan namja berambut coklat tersebut seorang yoeja paruh baya berdiri anggun dan tangan terus mengelus surai coklat namjah tersebut dengan sayang. Yoeja paruh baya tersebut adalah eomma dari namja yang amat kusayangi, ah ani amat kucintai itu seperti tidak menyukaiku. Aku sama sekali tidak tahu kenapa bisa seperti itu. Akh..pabbo tentu saja dia akan membenci ku, mengingat anak satu-satunya mencintai seorang yoeja biasa atau mungkin teramat biasa seperti ku dibandingkan dengan anaknya itu yang jauh sangat sempurna.

Semuanya terlihat begitu mengharukan ketika yeoja paruh baya dan beberapa namja itu memeluk dia secara bergantian untuk yang terakhir sebelum mereka akhirnya meninggalnya sendiri. Tubuhku bergetar hebat dan tangis yang sedari ku keluarkan bukannya meredah kini semuanya benar-benar membuncah. Kubekap mulutku sendiri dengan kedua tangan ini berharap rasa tangis ku meredah. Tanpa ku sadari kaki ini seperti berjalan dengan sendirinya mengampirinya. Ia yang hendak berbalik arah, mengurungkan niatnya ketika melihatku berjalan kearahnya.

Ia terlihat kaget melihatku pada saat itu, tapi kemudian ia tersenyum tulus kearahku. Senyuman itu, bahkan aku tidak pernah melupakannya. Senyuman yang tak biasanya ia perlihatkan padaku. Rasanya aku ingin meledak saat itu ketika melihatnya. Ia kemudian berjalan mengahmpiriku, dan dengan posesif ia memelukku sangat erat seolah-olah ia tak ingin melepaskanku. Kubalas pelukannya dan kutumpahkan semua air mataku diatas dadanya. Mungkin pada saat itu aku berfikir bahwa itu adalah pelukan hangatnya yang terakhir untuk ku.

Seandainya saat itu aku bisa menahannya disini. Tapi kurasa aku takan bisa, aku bukan siapa-siapa baginya saat itu. Yah pada saat itu kami memang terlibat dalam hubungan yang tak pasti, bukan salahnya sungguh. Semuanya karena ulahku sendiri. Karena aku tak pernah mau menjawab pernyataan cintanya selama ini. Untuk yang yang terakhir kali juga aku merasakan bibir tebalnya mendarat kilat keatas bibirku dan dahi ku dengan manis kemudian ia mengucapkan 'saranghae' sebelum ia pergi.

Aku benar-benar merasa bahagia masih bisa mengingat semua itu, karena bagiku setiap detik dan menit bersamanya itu adalah sebuah kenangan yang takan aku ingin lupakan sedetikpun. Kulirik sejenak kulirik map dan sebuah box tergeletak disebelah kursi kemudi mobilku. Sudah kuputuskan untuk mengakhirinya dan seharusnya aku tahu ini pasti akan ada konsekuensinya. Tentu saja sebuah perpisahan.

Beberapa jam berada dalam mobil membuatku banyak mengingat begitu banyak masa-masa dimana kami melewatinya bersama. Semuanya benar-benar membuatku hampir gila, ingin sekali aku berteriak sekeras-kerasnya dihapannya agar tak meninggalkanku. Tapi kurasa sekalipun pita suara ini terputus takan merubah semuanya. Dia hanya akan berdiri angkuh sambil memperlihatkan wajah dinginnya.

Kenapa semuanya terasa begitu berat, bahkan kaki ini tak sanggup hanya sekedar untuk menginjak gas mobilku. Untuk sekian kali aku mengambil nafas panjang lagi dan kemudian kulajukan mobilku ini kearah jalan raya.

Entah kenapa rasanya aku mulai gelisah, beberapa kali fikiranku mulai melayang dan tak fokus mengemudikan mobil. Mungkin aku terlalu lelah memikirkan apa yang akan terjadi setelah kuserahkan map ini kepadanya. Dapat ku rasakan sekarang tanganku terasa dingin. Jantungku tak berhenti berdetak kencang. Rasanya semua dalam kepalaku melayang-layang.

Semuanya terasa cepat, bagai dalam hitungan detik. Sebuah motor melaju kecang menyalip mobilku kemudian motor itu tiba-tiba saja ada didepan mobilku. Aku benar-benar tak bisa menghindar seolah otak ini tak bisa berfungsi lagi walau hanya sekedar untuk berfikir. Kubantir setir kearah berlawanan jalan dan betapa bodohnya aku dengan keputusan tersebut. Sebuah truk besar mengarah mobil ku yang terlihat kecil dibandingkan dengan truk tersebut. 'ottokhae?' otakku terasa buntu sekarang, bahkan semuanya terasa seperti slow motion dihadapanku. Bagaimana truk itu menabrak mobilku dan menimbulkan bunyi 'Ckitttttttttt….brakkkkkkkk' masih dapat ku rasakan berapa jauh mobil ku terpental dari jalanan tersebut. Yang kurasakan saat ini adalah semua rasa sakit itu menghilang begitu saja. Entah pergi kemana. Semua kenangan-kenangan masa kecilku seolah terulang lagi dan berputar seperti filem dalam penglihatanku saat ini. Mungkin ini sebuah dejavu.

"Eomma sayang Minnie"

"Wahhh…lihat appa! Minnie kita sekarang bisa berjalan"

"Aigo..anak eomma dan appa memang pintar"

"Kita akan pindah jagi"

"yakh..kau jangan menatap ku seperti itu, kau ingin membuat ku mati oeh?"

Brukkkk….

"Eomma…Appa…hiks…"

"Kami sayang Minnie"

Mungkin aku takan pernah tahu kehidupan ku setelah ini, entah aku akan bahagia bersama mereka diatas sana atau aku akan bangun dan kembali melihatmu. Semoga apapun keputusan Tuhan nanti itu yang terbaik untuk kita. Jaga dirimu baik-baik kyu dan berbahagialah.

Kembalilah..

Sungmin POV End

I revisit the memories

For I can't bear the endless hours

Why do you leave me behind ?

I'm a part of you

~About our memories~

Flashback ON

2008 Jeju Island

"Kyunie tunggu disini ne? eomma hanya pergi sebentar. Ingat jangan membuat keributan! Atau kau akan mendapatkan konsekuensinya, arraso?" Titah seorang yoeja yang masih terlihat cukup muda yang tak lain ibu dari namja kecil bernama kyu itu.

"Arra eomma" Balas namja kecil itu dengan malas-malasan.

"Ok. Ingat kyu sekarang kau berada digereja! Jadi kau tak boleh mem…" Belum sempat yoeja tersebut menyelesaikan ucapannya, namja kecil bernama lengkap Cho Kyuhyun itu sudah memotong ucapannya.

"Arraso eomma…, eomma tak perlu mengulang-ulangnya lagi." Cibirnya yang akhirnya mendapatkan jitakan sayang dari eomma tercintanya. "Aish…eomma appo…" Keluhnya sambil terus mengelus kepalanya. "Bagaimana kalau otak ku yang jenius ini rusak ? ini aset untuk masa depan ku eomma"

"Aigo..sebenarnya kau ini benar-benar anak berumur 8 tahun bukan sih ? eomma benar-benar meragukannya" cibir eommanya sambil mempoutkan bibir merahnya dan itu semakin membuatnya semakin bertambah imut.

"Hhh…sudahlah eomma berapa kali aku ini harus menjawab. Aku ini terlampau jenius !" Narsisnya. Cho kyuhyun memang namja berumur 8 tahun, namun kapasitas otaknya yang sangat tinggi membuatnya begitu berbangga diri karena dia selalu menyebut dirinya itu jenius. Maka dari itu ia selalu dapat menjawab, menentang, dan bahkan memberi pendapat atas pertanyaan dan pernyataan-pernyataan eommanya itu.

Wanita itu terkekeh geli setiap anaknya yang memang dia akui jenius itu bernasis 'RIA' dan selalu membanggaa-banggakan otaknya itu. "Kkkk…ne..ne..kyunie memang anak eomma yang paling jenius ! Maka dari itu eomma mohon jaga dirimu sendiri disini untuk sebentar ne!"

Mau tak mau yoeja itu memang selalu saja kalah berdebat dengan anaknya sendiri dan selalu mengalah. Mengingat ia juga harus menemui seseorang ia urungkan untuk melanjutkan beraduh mulut dengan anak satu-satunya itu. "Cha..eomma harus pergi. Hati-hati ne ! Saranghae"

Sebelum beranjak pergi dari tempatnya yoeja itu mengelus surai coklat anaknya dan mencium puncak kepala namja kecil tersebut, kemudian melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Sang namja kecil itu pun hanya menatap malas kepergian yoeja yang telah melahirkannya itu, kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari mantelnya.

"Huftt…Apa dosa ku sehingga memiliki eomma sepertinya ?" Rancaunya sambil terus memainkan benda persegi hitamnya. PSP. 'Astaga...aku baru sadar, kenapa disini sepi sekali ? Ish…bagaimana kalau ada…Akh..Aishhh…Pabbo kyu disini gereja. Mana mungkin ada mahluk-mahluk aneh itu'lirihnya. Walaupu ia tergolong anak yang cukup jenius dalam menganalisis suatu keadaan akan tetapi cho kyuhyun hanyalah seorang namja kecil yang berumur 8 tahun yang kadang masih merasa takut jika berada ditempat sunyi sendiri.

Tap..tap..tap.., terdengar suara derap kaki berlari kearah gereja. Gadis mungil itu tiada henti-hentinya mengembangkan senyumannya yang manis itu sepanjang jalan.

Krietttttttt…

Pintu gereja itu terbuka dan sontak membuat kyuhyun menengok kebelakang melihat mahluk apa yang sedang memasuki gereja. Mata onyx-nya membulat sempurna dan mulutnya sedikit terbuka, bahkan kekasih sejatinya pun ia acuhkan sampai akhirnya sang kekasih menampilkan kata-kata "GAME OVER" pada layarnya.

Kyuhyun begitu terpana melihat mahluk yang berlari memasuki gereja tersebut. Ia mengerjabkan matanya beberapa kali melihat pemandangan yang begitu indah. Gadis itu bermata kelinci, bibir dengan shape M nya yang mengembangkan senyum menambah tingkat kecantikannya meningkat dan sepasang pipi chubby yang bersemu merah.'Aigo…aku bisa melihat malaikat. Apa aku sudah berada disurga? Neomu kyeopta !'

Sungmin POV

Hari ini minie sangat senag sekali. Eomma bilang kami akan pindah ke Seoul dan itu berarti minie bisa bertemu dengan seseorang yang minie rindukan. Huwaa…..minie bahagia sekali. Hanya dengan memikirkannya saja sudah membuat hati minie sangat bahagia. Akh..minie tidak boleh melupakan sesuatu hari ini. Yaitu berdoa digereja. Tapi untunglah eomma selalu mengajak minie kegereja tempat panti asuhan eomma dulu setiap minggunya.

Eomma memang seorang anak yatim piatu dulu sebelum menikah dengan appa. Makanya eomma selalu mengajarkan pada minie untuk selalu bersyukur dengan apa yang minie punya sekarang ini. Selalu bersyukur kepada Tuhan dan hidup dengan kesederhana adalah kata-kata eomma yang selalu ia ucapkan pada minie.

Seperti minggu ini, eomma juga mengajak minie ketempat panti asuhan eomma yang dulu. Eomma bilang ia ingin menemui sahabat panti lamanya. Akh…pasti akan sangat membosankan bila minie terus bersama eomma dan sahabatnya, mendengarkan obrolan yang minie sendiri tak mengerti sama sekali. Akhirnya minie memutuskan untuk pergi berdoa kegereja panti asuhan ini dan tentu saja sebelumnya minie meminta izin terlebih dahulu kepada eomma minie tercinta. Hahhh….senang sekali rasanya hari ini tanpa sadar minie terus berlari menuju kegereja.

Kriettttt…..

Minie mulai dorong pintu gereja itu dan langsung saja minie duduk disalah satu bangku disini. Kedua tangan minie rekatkan menjadi satu dan minie letakan didepan dada kemudian minie juga mulai menutup kedua mata minie. 'Tuhan gomawo atas semuanya. Tolong jagalah selalu kebahagiaan kami. Amin.'

Perlahan minie mulai membuka mata minie

Deg…

Mata itu..

Teduh..seperti musim semi.

Heuh..minie sepertinya mengingat sesuatu yang eomma pernah katakan pada minie beberapa minggu lalu sebelum minie tertidur.'Kelak jika minie sudah dewasa nanti, kemudian minie bertemu dengan seseorang dan minie melihat kedalam kedua matanya lalu minie merasa dimusim semi itu artinya minie akan menyangi orang itu'

'Ehh ? Apa eomma juga begitu terhadap appa ?'

'Tentu. Ah…dan eomma juga melihatnya kedalam kedua bola mata minie, karena eomma menyangi kalian berdua'

Deg…

Deg…

Deg..

Aigoo…kenapa dengan jantung minie ? kenapa cepat sekali berdetak ? huwa…apa minie sakit jantung ya ? Aish…..eomma eottokhae ?

Sungmin POV End

Kyuhyun begitu terpana melihat gadis dibelakangnya yang sedang berdoa sambil menggumamkan doa-doanya sehingga membentuk gerakan-gerakan dibibir tipisnya yang semakin menambah nilai ples keimutannya. Kyuhyun semakin terpana ketika melihat mata kelinci itu terbuka dan memperlihatkan foxy eyes itu secara jelas.

Deg…

Jantung keduanya berdebar kencang ketika kedua mata itu saling bertatapan. Gadis itu mengerjabkan matanya beberapa kali ketika melihat dengan santainya kyuhyun berjalan mendekati gadis bertubuh mungil tersebut.

Seketika tubuh gadis itu menegang manakala kyuhyun semakin mendekatnya. Kyuhyun terus berjalan dengan terus menatap kedua foxy eyes yang telah mencuri perhatiannya tersebut. Tepat saat kyuhyun berada didepan gadis tersebut, gadis bermata kelinci tersebut mengedarkan pandangannya kessegalah arah. Gadis tersebut ingin memastikan apa ada seseorang lain yang mungkin ingin kyuhyun tuju selain dirinya.

Gadis bertubuh mungil yang bermarga lee tersebut menaikan sebelah alisnya dan memajukan bibirnya ketika mendapatkan tatapan dingin dan datar dari namja kecil dihadapannya tersebut. 'Ada apa dengannya ?'tanyanya dalam hati.

"Kau..!" Ucapan kyuhyun terkesan dingin dan nadanya begitu arogan. Sebuah tangan mulai terarah pada gadis didepannya. "Yakh..kau. Jangan menatap ku seperti itu, kau ingin membuat ku mati eoh ?"

Sungmin, gadis bernama lengkap Lee Sungmin itu hanya memasang muka innocent ketika mendengar kata-kata dari namja kecil yang tak dikenalnya. "Naeun ?" Sambil menunjuk dirinya sendiri.

Bukanya menjawab kyuhyun mulai menurunkan tangannya dan beranjak pergi dari gereja tersebut meninggalkan sungmin yang masih terlihat sock dan seribu pertanyaan yang ada dalam otak kecil sungmin yang tak terjawab.

'Apa mata minie jelek ya, sampai bisa bikin orang mati ?' Berbagai pertanyaan dalam hati sungmin mulai bermunculan dan membuat berbagai argumen menurutnya sendiri.

To hold back the tears

You must believe in our love

Flashback OFF

~About our memories~

Tap..tap..tap..

Suara derap langkah kaki yang terkesan terburu-buru memenuhi mansion keluarga Cho. Namja itu seolah tak sabar ingin melihat sosok didalam kamarnya yang terkesan elegan. Krietttttttttttt… Namja berambut coklat tersebut mendorong pintu kamar yang ditempatinya selama 26 tahun hidupnya dengan perlahan seolah tak ingin membangunkan sosok yang tengah berbaring diatas kasur king size dihadapnnya.

Dengan perlahan namja bermarga Cho itu menarik sebuah kursi kemudian meletakannya disamping tempat tidurnya dan langsung mendudukinya. "Cho Sungmin…kau masih tidur oeh ? kau sepertinya 'LELAH' ne ? kau tidur pulas sekali. Cho Sungmin sebenarnya apa yang kau mimpikan, sampai kau mengacuhkanku ?"

Namja berwajah stoic tersebut kemudian menggenggam tangan yoeja yang bernama Cho Sungmin yang terlihat masih terlelap kemudian mencium punggung tangan sungmin dengan begitu perlahan seolah-olah meresapinya.

Chupp…

Namjah bernama lengkap Cho Kyuhyun itu beranjak dari tempat duduknya mendekatkan wajahnya kewajah sungmin yang masih terlelap dialam mimpi.

Chupp..Chupp..

Kyuhyun mencium kedua kelopak mata sungmin secara bergantian. Menciumi kedua kelopak mata sungmin merupakan kebiasaan yang selalu dilakukanya setelah menikahi yoeja bermarga Lee tersebut. "Mata ini, aku merindukannya. Jadi cepatlah membuka mata mu ming. Bogoshippeo"

Kriettt…..

Pintu kamar Kyuhyun terbuka dan menampakan sosok yoeja paruh baya yang masih terlihat cukup cantik untuk ukuran seumurannya dan terlihat membawa sebuah baskom berisi handuk kecil dan air hangat. "Oh..kau sudah pulang kyu ? Eomma fikir kau akan berada di Jepang selama 1 minggu ?"

"Ahh…iya, itu aku sangat merindukan istriku. Jadi aku ingin cepat-cepat pulang eomma. Heheh" Kyuhyun hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Yoeja paruh baya tersebut hanya bisa terkekh geli melihat kelakuan anaknya. "Kau pasti lelah ? Mandilah, kemudian makan dan istirahat. Biar eomma saja yang menjaga sungmin, lagi pula eomma akan membersihkan tubuhnya." Titahnya.

"Shireo ! Aku ingin tidur disamping sungmin hari ini, aku sangat merindukannya eomma." Rajuk kyuhyun dengan wajah yang dibuatnya semelas mungkin.

"Kau ini, sudah berumur berapa masih merajuk eoh ? Baiklah tuan Cho, tapi kau harus mandi dan makan terlebih dahulu" cibir sang eomma.

"Siap captain ! Perintah dilaksanakan" Kyuhyun meletakan tangannya diatas dahinya seolah-olah sedang menghormati titah dari seorang presiden dan ia langsung berhambur kedalam kamar mandi. Cho Heechul hanya terkekeh geli melihat kelakuan anak semata wayangnya itu.

"Aishh…kau lihat minie, suami mu itu sangat kekanak-kanakkan bukan ? Eomma bahkan pernah berfikir apa benar kyuhyun itu anak ku ? heheh…bahkan 2 hari meninggalkan mu saja dia tak rela. Aishhh….kau harus cepat bangun dan cepat marahi dia karena sikap kekanakkannya itu" Heechul mulai bercerita panjang lebar sepanjang ia mengelap seluruh tubuh sungmin dengan telaten. Tawa kecilnya tak henti-henti keluar dari bibir merahnya yang terkekeh geli mengingat ketika kyuhyun kecil dulu. Walau heechul tersenyum namun dalam hatinya tersirat akan rasa kesedihannya melihat menantu satu-satunya itu hanya terbaring dengan kedua matanya yang masih menutup.

Honjaseo mianhaemayo

Apado nan haengbokhanikka

Hangsang gaseumane

Geudaeisseo sanikka

TBC…

~About our memories~

Annyeong ^^

Lee Minnkyu imnida..

Hehe ini FF ku yang petama, mianhae kalau masih banyak kekurangannya. *Bowwww*

Aku sangat berterimakasih bila readers sekalian mau men review yang banyakkkk. *Bowww* Heheh *ngarep*

Saran dan kritik selalu diterima ^^ jadi jangan sungkan ! ^^d

Mohon REVIEW